SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS III.1 Analisis Perbandingan terhadap Sistem Lain

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, pemilu adalah cara yang demokratis untuk melakukan pemilihan pemimpin.

SISTEM INFORMASI MITRA PENGAWASAN PEMILU LEGISLATIF 2009 PARTISIPATIF MAHASISWA BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY

PROTOTYPE DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. biasanya diadakan secara periodik setiap 5 (lima) tahun sekali. Pemilu Kepala

BAB Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALEL VOTE TABULATION

IV-1. Gambar IV-1 Model Umum Web-Vote

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Umum (Pemilu) 2.2 Pemungutan Suara

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu), adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjaga kualitas informasi yang disajikan dan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bagian penmaru dan Rektor mengalami kesulitan dalam mengambil

MUHAMMAD SYAIFUL FALAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada komputer server CLA:

KOMISI PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. A. Sejarah Singkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhan Batu

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan rakyat ini juga dicantumkan di dalam Pasal 1 butir (1) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Peran. Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status)

diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2008;

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM OTOMATISASI REKAPITULASI NILAI PADA PRODI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNP KEDIRI

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN E-VOTING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DFD (DATA FLOW DIAGRAM)

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB I PENDAHULUAN I.1

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III 3 LANDASAN TEORI

Bab III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab, responsif, efektif dan efisien. e-government memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Voting digunakan mulai dari tingkat

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN WEBSITE QC.RiauPres

Sistem Informasi Pengarsipan Data Surat Masuk Dan Surat Keluar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Umumnya mereka adalah berpenghasilan cukup tetapi karena biaya hidup

DESAIN SISTEM ON-SITE VOTING UNTUK MENGATASI FRAUD

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu. merupakan sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

PANDUAN PEMIRA ONLINE (Pemilihan Umum Raya Online) Mahasiswa

- 3 - : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 20 Maret 2013; MEMUTUSKAN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN SUARA (SITUNG) PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI DI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN CIAMIS ABSTRACT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pergantian pemimpin. Pemilu dalam skala besar dilakukan

UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2011

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG KAMI. MISI : Memberdaya Masyarakat melalui pemanfaatan Teknologi Informasi.

DATA FLOW DIAGRAM Salah satu tool yang paling penting bagi seorang System Analyst.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

-2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Komputer yang terhubung dalam suatu jaringan dengan komputerkomputer

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB III LANDASAN TEORI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM E-VOTING UNTUK PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah Provinsi,

SISTEM PENCATATAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIH PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH. Patah Herwanto STMIK IM, KOPERTIS 4.

BAB I PENDAHULUAN.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Dennis Aprilla Christie, Jonathan Hindharta, Yoga Perdana Sasmita, Virgiawan Ananda Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Gunadarma ASTRAK Pada konsep perkembangan teknologi, selalu bertujuan untuk membantu kehidupan manusia sehari-hari, terutama dalam memecahkan berbagai masalah pada kehidupan. Teknologi juga dapat dimasukkan kedalam suatu sistem yang sudah ada, bermaksud untuk meminimalisir kekompleksitas serta mengoptimalkan segala segi yang ada pada sistem tersebut. Salah satunya yaitu pemakaian teknologi pada sistem pemilihan umum untuk kepala pemerintahan serta wakil-nya. Teknologi yang dimaksud yaitu penggunaan sistem touch screen serta melakukan pengiriman dan pengolahan data pada suatu jaringan (nirkabel) VPN,supaya akses lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Kata Kunci : Perkembangan teknologi, Sistem Pemilu, Touch Screen, jaringan nirkabel/vpn PENDAHULUAN 1. Latar elakang Dalam kamus Oxford (2009), dinyatakan bahwa pemilihan umum (Pemilu) atau general election adalah the election of representatives to a legislature from constituencies throughout the country. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden merupakan sebuah sarana bagi masyarakat untuk mengapresiasikan pendapat mereka tentang siapa yang pantas untuk memimpin Negara. Pemilu Presiden harus dilaksanakan di seluruh penjuru Negara dan secara bersamaan. Maka dari itu Pemilu Presiden akan melibatkan banyak elemen masyarakat. Dibutuhkan tenaga ahli yang dapat menangani masing-masing proses dari Pemilu itu sendiri. Namun pemrosesan yang dilakukan secara manual ini tentunya memiliki kekurangan yaitu dalam hal waktu/kecepatan dan keakuratan, ini semua disebabkan manusia pasti memiliki kekurangan yang akan mempengaruhi kinerjanya. erdasarkan permasalahan tersebut, dalam meningkatkan kecepatan dan keakuratan hasil dari Pemilu Presiden Indonesia, diperlukanlah sebuah Sistem Informasi yang terintegrasi untuk menangani seluruh proses pemilu. Lebih jauh lagi sistem informasi yang baik dapat mendukung Panitia Pemilu dalam mengatasi kekurangan yang dimilikinya. Dengan adanya Sistem informasi ini, pihak user (pemilih) tidak perlu lagi memilih pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dengan mencoblos pada sebidang kertas, melainkan hanya dengan menyentuh gambar calon Presiden dan Wakil Presiden pada Layar Monitor yang disediakan. Suara yang dipilih oleh pemilih

akan langsung terakumulasi dalam database KPU pusat sehingga penghitungan suara akan dilakukan secara real time. Dengan daftar pemilih menggunakan E-Ktp mempertegas peraturan yang mana pemilih hanya diperbolehkan memilih sekali. Penjelasan diatas memberikan gambaran bahwa Sistem Informasi ini akan memberikan banyak dampak positif bagi kelangsungan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. 2. Tujuan Penelitian erdasarkan Latar elakang di atas, adapun Tujuan dari penulisan ini yakni: 1. Meningkatkan Kecepatan Penghitungan Suara Pemilu Presiden & Wakil Presiden 2. Meningkatkan Keakuratan Penghitungan Suara Pemilu Presiden & Wakil Presiden 3. Mempermudah Kinerja Panitia Pemilu Presiden dan Wakil Presiden TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemilihan Umum Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana UUD Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum disebutkan dan dijelaskan tentang pengertian Pemilihan Umum adalah: Sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasa Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa pemilihan umum sebagai sarana terwujudnya demokrasi. Pemilihan umum adalah suatu alat yang penggunaannya tidak boleh mengakibatkan rusaknya sendi-sendi demokrasi dan bahkan menimbulkan hal-hal yang menderitakan rakyat, tetapi harus tetap tegaknya Pancasila dan dipertahankannya Undang-Undang Dasar 1945 2. Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.

Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. 3. Pengertian Diagram Alur Data (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasinotasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. PERANCANGAN SISTEM 1. Diagram Alur Data 1.1. Diagram Alur Data Level 0 Diagram Alur Data (Data Flow Diagram) level 0 Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden ditunjukkan pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Diagram Alur Data Level 0 Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Secara umum pada diagram level 0 pemilih harus diverifikasi terlebih dahulu dengan memberikan ID KTP. Kemudian pemilih yang telah diverifikasi dapat memberikan pilihan sesuai dengan urutan nomor antrean, dimana pilihan tersebut akan dikumpulkan dan diolah oleh KPU pusat. Dan akhirnya KPU pusat memperoleh hasil akhir pemilihan dan mengumumkannya ke masyarakat. 1.2. Diagram Alur Data Level 1 Diagram Alur Data level 1 Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden ditunjukkan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Diagram Alur Data Level 1Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Sistem Pemilihan Terintegrasi, merupakan Sistem Informasi yang akan memberikan kemudahan bagi para pemilih, dan juga yang akan mengirimkan suara dari pemilih secara Real Time ke KPU pusat. Pengiriman suara akan dilakukan melalui VPN (Virtual Private Network) ditujukan agar pengiriman akan lebih aman dibanding melalui Internet publik. Pengiriman dilakukan secara bertahap di setiap tingkat, mulai dari TPS setempat, Tingkat Kecamatan, Tingkat Kabupaten, Tingkat Provinsi, guna memungkinkannya proses dokumentasi pada tiap tingkatnya. Suara akan masuk ke KPU dan hasil Pemilu akan di tampilkan ke Media yang ditujuan kepada Pemilih. 1.2.1. Proses 1: Sistem Pemilihan Terintegrasi Gambar 3.3 Pertama, pemilih yang dating Proses 1 harus Sistem membawa Pemilihan E-KTP Terintegrasi sebagai ID yang akan diverifikasi oleh sistem; apakah pemilih merupakan warga Indonesia setempat, dan apakah pemilih belum melakukan pemilihan. Setelah mendapatkan verifikasi dari sistem, maka pemilih dapat melanjutkan Proses Pembrian suara dengan Alat yang telah disediakan.

Disamping suara pemilih dimasukkan kedalam Database TPS setempat untuk pendokumentasian, suara pemilih juga akan dikirim secara langsung, masuk kedalam Proses 2: Pengiriman ertahap per Tingkatan. 1.2.2. Proses 2: Pengiriman ertahap per Tingkatan Gambar 3.4 Proses 2 Sistem Pengiriman ertahap erikut adalah Keterang untuk Proses 2: Pengiriman ertahan per Tingkatan Nama entuk Keterangan Pemilih Entitas Pemilih yang melakukan pemberian suara Panitia Pemilu Entitas Panitia pemilu untuk tingkat kecamatan Kecamatan Sistem KPU Kabupaten/Kota Entitas Sistem untuk penyimpanan data suara pemilu di tingkat kabupaten/kota Sistem KPU Provinsi Entitas Sistem untuk penyimpanan data suara pemilu di tingkat provinsi Verifikasi ID Pemilih Proses Proses validasi pemilih yang akan mengikuti pemilihan umum berdasakan KTP serta surat undangan pemilu Memberikan Suara Proses Pemilih melakukan pemberian suara untuk pasangan Mengirim Suara (melalui VPN) Data Total Suara Kecamatan Data Total Suara Kabupaten/Kota Proses Data Stores Data Stores kepala dan wakil kepala pemerintahan Mengirimkan suara pemilih dari suatu tingkat pemerintahan ke tingkat pemerintahan lainnya sampai ke KPU pusat Data Stores untuk menyimpan data total suara pemilih di tingkat kecamatan Data Stores untuk menyimpan data total suara pemilih di tingkat kabupaten/kota

Data Total Suara Provinsi Data Stores Data Stores untuk menyimpan data total suara pemilih di tingkat provinsi Store Hasil Pemilu Data Stores Data Stores untuk menyimpan data suara pemilih pada KPU pusat, yang nantinya akan dikumpulkan dari berbagai wilayah Rekapitulasi suara pemilu Proses Proses rekapitulasi untuk total suara pemilih yang sudah dikumpulkan, supaya hasilnya lebih teratur dan dapat ditentukan hasilnya (pemilu) dengan mudah yang nantinya akan diinfokan kembali kepada seluruh pemilih/masyarakat 2. Diagram Aktivitas Tabel 3.1 Menjelaskan lebih detail cara kerja dari sistem, terutama pada Proses 1: Sistem Pemilihan Suara Terintegrasi. 3. Kelebihan Sistem Hal yang berbeda dari sistem pemilu yang biasanya adalah pada cara pemungutan suara yang dilakukan oleh pemilih dengan menggunakan sistem touch screen dengan sebelumnya pemilih harus melakukan pemberian identifikasi dengan menggunakan electronic KTP, tetapi hanya sebagai penanda bahwa dia sudah atau belum melakukan pemberian suara, penanda tersebut hanya menggunakan nomor penduduk yang ada pada e-ktp dan tidak memerlukan keterangan lengkap dari pemilih dikarenakan pemilu bersifat LUER (Langsung Umum ebas dan Rahasia). Pengiriman Suara akan dilakukan melalui VPN (Virtual Private Network), dimaksudkan agar pengiriman suara menjadi lebih aman karena jalur internet yang digunakan bersifat private. Kelebihan dari sistem informasi ini adalah penghitungan suara akan dilakukan secara Real Time. Store data untuk dokumentasi dilakukan parallel, sehingga pengiriman tidak menunggu sampai data terkumpul, melainkan dilakukan satu-persatu, melalui lembaga pemerintahan setempat, mulai dari Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, dan KPU pusat.

Tabel 3.1 Diagram Aktivitas Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Pemilih Sistem KPU Kecamatan KPU Kabupaten KPU Provinsi KPU PUSAT Input e- KTP A * Data Pemilih tabel data penduduk setempat terdaftar? ya sudah milih? tidak tidak A Store Hasil Pemilu tabel data store hasil dari pemilu ya unlock program A Rekapitulasi Suara Pemilu pilih tampil Cari nilai tertinggi Pilihan tabel data store dokumentasi setempat * Data Pemilih tabel data penduduk setempat Pilihan tabel data store dokumentasi tingkat kecamatan Pilihan tabel data store dokumentasi tingkat kabupaten Pilihan tabel data store dokumentasi tingkat provinsi Tampilkan Hasil Pemilu Ubah pemilih jadi terdaftar Lock Program

Dikarenakan, pengiriman dilakukan secara real time, maka proses dapat berlangsung lebih cepat sehingga lebih hemat waktu dibandingkan mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum melakukan pengiriman seperti sistem pemilu yang sudah ada. Untuk hasil yang akurat dan baik maka dilakukan proses rekapitulasi untuk data yang sudah terkumpul sebelumnya. Selain itu, keakuratan juga dapat tercapai pada saat pemilih melakukan pemberian suara secara touch screen, golput akan dihandle dalam alat ini, pemilih akan dipaksa untuk memilih salah satu dari Calon Presiden dan Wakil Presiden yang ada. Data akan langsung dikirimkan dan disimpan pada suatu database yang kemanan dan integritasnya terjamin, sehingga data yang sudah ada tidak dapat diubah dan dimodifikasi sedemikian rupa. Dengan keakuratan data tersebut maka tidak perlu dilakukan penghitungan ulang yang dikarenakan oleh hasil penghitungan suara yang tidak valid dan akurat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diambil dari Tugas Akhir Sistem Informasi, Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden adalah sebagai beikut: 1. Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden membantu pihak Panitia Pemilihan Suara dalam proses pengumpulan dan penghitungan suara agar lebih cepat dan akurat 2. Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden terdiri dari tiga Proses Utama, yakni Sistem Pemilihan Terintegrasi, Sistem Pengiriman ertahap, dan Proses Menampilkan Hasil. 3. Sistem Pemilihan Terintegrasi merupakan Alat berbasis Touch Screen yang dapat mengurangi Kecurangan terkhusus pada para pemilih golongan putih. Sistem Pemilihan Terintegrasi juga melakukan Verifikasi ID Pemilih melalui E-KTP sehingga pemilih ganda juga akan berkurang 4. Sistem Pengiriman ertahap dilakukan secara cepat melalui VPN, pengiriman dan penyimpanan suara dilakukan parallel sehingga suara akan dikirim bersamaan dengan penyimpanan. Dilakukan agar Penghitungan suara dilakukan Secara Real Time 5. Rekapitulasi dilakukan KPU dari database yang isinya merupakan Suara Pemilih yang telah dikumpulkan, hasilnya akan di Tampilkan ke Media. Saran yang diberikan kepada pihak Panitia Pemilihan Umum untuk implementasi dari Sistem Informasi ini adalah sebagai berikut 1. Untuk Implementasi Sistem Informasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden ini sebaiknya dilakukan dengan menggunakan infrastruktur dan sistem jaringan yang baik agar mengurangi kesalahan saat pengiriman data melalui VPN 2. Sebelum menerapkan sistem ini sebaiknya pemerintah terlebih dahulu melakukan penyuluhan kepada masyrakat mengenai sistem ini agar masyarakat tidak bingung dalam penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia. 2008. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 09 Tahun 2008. Sekretariat Negara. Jakarta Rachmawati, Vita. udi, Agung. Fatchur, Adian. Perancangan Sistem Informasi Pembiayaan Konsumtif pada ank Syariah dengan Visual asic fan SQL Server 2000. Maulana, Citra. Rancangan Sistem Informasi Penjualan dan Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) Jakarta.