PRESS RELEASE. (Hari Kamis tanggal 08 Desember 2014)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

Bab II Perencanaan Kinerja

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Tahun Latar Belakang

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA 2018 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

Rencana Strategis (RENSTRA)

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 BAB 1

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan didirikannya Negara adalah untuk memberikan

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

BAB II RENCANA STRATEGIS

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

1.1 Latar Belakang Pada saat ini Pemrintah Daerah diberikan kewenangan untuk menyusun sendiri

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN Nomor : 050/367.1/Bappeda VISI

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2015

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

Transkripsi:

PRESS RELEASE ACARA PENYERAHAN SERTIFIKAT SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008, PERESMIAN DATA CENTER DAN LAUNCHING SISTEM RKPD ONLINE, SIPPE (SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI), SIMANJA (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JALAN) DAN BANK DATA ONLINE (Hari Kamis tanggal 08 Desember 2014) Tantangan global yang dihadapi dunia baik sektor pemerintah maupun swasta, mau tidak mau menuntut semua pihak untuk mempersiapkan diri agar mampu survive dalam menghadapi kondisi tersebut. Peningkatan mutu produk dan jasa yang ditawarkan pun menjadi isu utama. Untuk mencapainya tiada pilihan lain kecuali melakukan standarisasi manajemen organisasi khususnya standarisasi dalam sistem manajemen mutu. Untuk itu, suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta perlu menyiapkan kerangka sistem manajemen mutu lembaganya ke arah yang diinginkan sesuai dengan apa yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut. Bagi lembaga pemerintah, Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik pun telah mengamanatkan perlunya upaya pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan. Diperlukan suatu sistem pengelolaan yang apabila diterapkan, secara bertahap dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik yang dicirikan dengan sistem birokrasi yang sederhana, inovatif dan sepenuhnya berorientasi pada pelayanan publik sesuai standar nasional maupun internasional. Sistem inilah yang pada akhirnya diharapkan akan menciptakan clean government and good governance. 1

Sehubungan dengan hal tersebut Bappeda sebagai salah satu unit kerja pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan langkah terobosan dengan menerapkan sebuah sistem manajemen mutu yang berstandar internasional yang berorientasi proses dan customer focus yang disebut Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Melalui proses yang sangat ketat dimulai dengan tahap persiapan sistem internal dan penilaian audit penerapan SMM ISO 9001:2008, pada bulan Desember tahun 2014 Bappeda Kabupaten Bogor berhasil memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk lingkup Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sebagai tindak lanjut komitmen Bappeda dalam penerapan SMM ISO dan peningkatan kualitas pelayanan maka Bappeda pun secara bertahap membangun sebuah pusat pelayanan data yang dinamakan sebagai Data Center Bappeda. Data Center ini adalah sebuah pusat pelayanan data di mana Bappeda menghimpun berbagai data sektoral agar dapat diakses dan dimanfaatkan tidak hanya oleh SKPD tapi juga oleh publik. Harapannya, dengan adanya Data Center ini maka tidak akan ditemui lagi permasalahan yang selama ini dikeluhkan berkaitan dengan data mulai dari kelengkapan, keseragaman sampai kemudahan dalam mengaksesnya. Tidak hanya itu, seiring dengan perkembangan teknologi informasi, Bappeda pun telah dan sedang mengembangkan beberapa sistem informasi yang dibangun untuk membantu Perencana Bappeda dalam melakukan identifikasi permasalahan secara akurat dan menyusun rumusan kebijakan yang tepat sebagai bahan dalam penyusunan dokumen perencanaan, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Beberapa Sistem informasi yang dibangun adalah sebagai berikut: 1. RKPD Online Sistem ini dibangun untuk menjawab kebutuhan Bappeda akan suatu sistem yang dapat mewujudkan perencanaan yang dapat: mewujudkan koordinasi antar pemangku kepentingan pembangunan 2

menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar desa/kelurahan, kecamatan, OPD maupun Bappeda sebagai koordinator menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran pelaksanaan dan pengawasan mengoptimalkan partisipasi masyarakat menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Beberapa keunggulan dari penggunaan Sistem RKPD Online adalah sebagai berikut: Satu pintu : Interaksi perencanaan dalam satu pintu, baik eksternal maupun internal Pencatatan permanen : Penyimpanan data yang terpadu, terstruktur dan terpusat di dalam sistem secara permanen dan dapat dilihat sejarah pergerakan data tersebut Real time : Pengajuan usulan dan pengolahan data dapat dilakukan setiap saat 24 jam sehari, 7 hari seminggu Transparansi data : Semua data dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan tahapan dan menghasikan data untuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Sistem RKPD Online sudah dilakukan uji coba dan sosialisasi kepada seluruh SKPD dan sudah bisa operasional per 1 Januari 2015. 2. Sistem Informasi Pemantauan, Pengendalian dan Evaluasi (SIPPE) SIPPE disebut juga sebagai e-planning dibangun sebagai sebuah sistem perencanaan dan monitoring berbasis WEB yang terintegrasi mulai dari penyusunan RPJMD, RENSTRA dan RKPD-RENJA SKPD sampai pada tahapan monitoring, pengendalian dan evaluasi untuk setiap program dan kegiatan. Sistem e-planning juga menyediakan Tool analisis akademik yang dapat dipertanggungjawabkan tentang target makro dan proyeksi indikator makro ekonomi, sosial yang menjadi target dan sasaran didalam RPJMD Kabupaten/Kota. 3

Di dalam sistem e-planning, selain memuat proses penyusunan RPJMD, juga memberikan Tool Analisis Modelling yang berguna untuk mengetahui target dan indikator sasaran RPJMD dalam konteks makro. Kegunaan lain yang sangat penting adalah: Memudahkan dalam menyusun secara berkala rencana baik jangka menengah maupun jangka pendek (RPJMD-RENSTRA, RKPD-RENJA SKPD). Memudahkan dalam penyusunan pelaporan secara berkala pembangunan daerah (LKPJ akhir tahun, LKPJ akhir masa jabatan dan LPPD ) Memudahkan dalam menyusun secara berkala laporan Evaluasi Kinerja SKPD dan Kinerja daerah, dengan range waktu triwulanan, tahunan dan lima tahunan. 3. Sistem Informasi Manajemen Jalan (SIMANJA) Hingga saat ini tercatat 458 ruas jalan kabupaten dan ratusan jalan lain dengan status jalan desa, jalan provinsi dan jalan nasional. Pencatatan data ruas jalan, data hasil survey kondisi jalan dan kegiatan penanganan jalan masih dilakukan secara manual sehingga evaluasi dan analisis kegiatan pengelolaan jalan menjadi proses yang rumit. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem atau database ruas jalan dan manajemen pengelolaan jalan yang terintegrasi. Maka dibuatlah Sistem Informasi Manajemen Jalan disingkat SIMANJA. SIMANJA merupakan aplikasi berbasis web yang dirancang sebagai perangkat atau tools untuk mempermudah identifikasi, perencanaan kegiatan dan alat evaluasi bagi pelaksanaan kegiatan terkait penanganan jalan di Kabupaten Bogor. Ada pun keunggulan dari sistem informasi ini adalah Client-Server: Database SIMANJA tersentralisasi sehingga memudahkan integrasi data dan laporan serta pemeliharaan data. Multi-User: SIMANJA dapat diakses oleh banyak pengguna sekaligus dalam waktu bersamaan. 4

Web-Based: SIMANJA dapat diakses pengguna dimana saja asalkan terhubung ke dalam jaringan SIMANJA baik melalui LAN maupun internet. Realtime Report: Laporan yang dihasilkan oleh SIMANJA dapat dilihat saat itu juga. 4. BANK DATA Online Kurangnya kemampuan untuk mengumpulkan serta mengolah datadata perencanaan pembangunan serta kurangnya akses data berkenaan dengan perencanaan pembangunan. Perlu disusun suatu basis data pokok yang berisikan informasi-informasi aktual sebagai dasar penyusunan perencanaan pembangunan daerah untuk mengolah dan menyajikan data dan informasi yang dapat mendukung terwujudnya perencanaan yang baik, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor. Sistem Informasi Bank Data Perencanaan Pembangunan Daerah telah berhasil dibangun dengan mengakomodir kebutuhan akan bank data yang berisi data-data pokok berkenaan dengan perencanaan pembangunan daerah. Sistem yang dibangun dapat dipergunakan untuk mengelola datadata perencanaan pembangunan daerah yang dikelompokkan dalam empat bagian, yaitu: Bagian I : memuat Data Umum Kondisi Geografis, Pemerintahan dan Demografis serta Indikator Kinerja Makro. Bagian II : memuat Data pendukung Indikator Kinerja Kunci (IKK) Berdasarkan 3 (tiga) Aspek Penetapan Indikator Kinerja Daerah, yaitu (1) Aspek Kesejahteraan Masyarakat; (2) Aspek Pelayanan Umum; dan (3) Aspek Daya Saing Daerah. Bagian III : memuat Data Pendukung Indikator Kinerja Utama menurut Bidang Urusan. Apa yang sudah diraih dan dibangun oleh Bappeda Kabupaten Bogor bukanlah tujuan akhir tetapi justru menjadi langkah awal untuk menjamin konsistensi mutu pelayanannya dan perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement). Beberapa rencana pengembangan sudah kami 5

susun dan akan dilaksanakan di Tahun 2015 ini, antara lain penambahan ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, pembuatan sistem informasi untuk aplikasi yang lain selain pengembangan dan penyempurnaan sistem informasi yang sudah ada. Langkah ini dilakukan tidak hanya sekedar memenuhi amanat Undang-Undang tapi diyakini pula akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian visi Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia. Semoga dengan rahmat Allah SWT, melalui Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 ini dan segala fasilitas yang sudah dibangun bersama sistem pendukungnya, Bappeda Kabupaten Bogor dapat menjadi unit kerja terdepan yang mempunyai performance, konsistensi dan komitmen sesuai Standar Mutu Internasional dalam pelayanan publik sehingga dapat menjadikan Bappeda sebagai instansi terbaik dalam pelaksanaan kinerjanya dan seluruh kerja keras kami dicatat sebagai amal sholeh oleh Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin. 6