ANALISIS KECEPATAN REAKSI SENSOR TERHADAP GELOMBANG CAHAYA INFRA MERAH DAN LASER

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

BAB IV TINJAUAN MENGENAI SENSOR LASER

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Fisika Modern (Teori Atom)

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL

Gelombang Elektromagnetik

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH

Luar biasanya laser. Penerobos yang berusaha masuk harus menghindari laser

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

Cahaya membawaku ke bulan

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PERCOBAAN ELEKTRODINAMIKA CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. A. Tujuan Menentukan besarnya cepat rambat gelombang elektromagnetik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

Perancangan Perangkat Pemancar Komunikasi Suara Dalam Air Berbasis Visible Light Communication (VLC)

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

FISIKA 2014 TIPE A. 30 o. t (s)

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

PERANCANGAN DAN ANALISIS PENGIRIMAN DATA DIGITAL BERBASIS VISIBLE LIGHT COMMUNICATION

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK

Benda akan berhenti setelah bergerak selama... A. 4 sekon B. 5 sekon C. 8 sekon D. 10 sekon E. 20 sekon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

BAB III PERANCANGAN ALAT

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Kurikulum 2013 Kelas 12 Fisika

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Gambar 1 Tampilan alat

Input ADC Output ADC IN

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

PENDAHULUAN TEOR I MA ELL Int i t eori eori Max Max ell el l m engenai engenai gel gel bang bang ekt romagnet rom i adal adal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Antiremed Kelas 12 Fisika

Dualisme Partikel Gelombang

#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. alat tersebut bekerja sesuai dengan sistem yang direncanakan.

Sistem Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mata Pelajaran : FISIKA

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN JURUSAN FISIKA NAMA : HERLIN TARIGAN NPM :

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

BAB II LANDASAN TEORI

MINIATUR PINTU GERBANG DENGAN REMOTE CONTROL

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

TEKNOLOGI LI-FI (Light Fidelity)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

PENGGUNAAN METODE FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRA RED) UNTUK STUDI ANALISIS GUGUS FUNGSI SAMPEL MINYAK GORENG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PEMANASAN

UN SMA IPA Fisika 2015

I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBUATAN ALAT SENSOR SINYAL BUNYI POLISI TIDUR

SISTEM KENDALI JARAK JAUH PINTU GERBANG OTOMATIS

Transkripsi:

ANALISIS KECEPATAN REAKSI SENSOR TERHADAP GELOMBANG CAHAYA INFRA MERAH DAN LASER Amir D 1 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Email: amir_pnl@yahoo.com ABSTRAK Penggunaan sensor dalam aplikasi kehidupan saat ini semakin banyak memberikan kemudahan dalam kehidupan manusia, dimana banyak diterapkan teknologi elektronika, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat waktu. Aplikasi sensor banyak digunakan untuk mengontrol sistem, seperti menghidup-matikan pesawat TV, membuka pintu, mengoperasikan plant. Pada artikel ini akan dikaji tentang kecepatan tanggapan waktu sensor terhadap gelombang cahaya yang dating padanya. Waktu tanggapan ini akan dikaji terhadap dua sumber gelombang cahaya, yaitu; cahaya inframerah dan cahaya laser. Metode untuk mengamati tanggapan waktu sensor menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa tanggapan waktu respon sensor infra merah Untuk pengujian jarak 1,2,3,4 dan 5 meter hasilnya diperoleh berturut-turut 47,7 ms, 52,3 ms, 52,6 ms, 53,5 ms dan 54 ms, sedangkan untuk tanggapan waktu respon sensor laser, faktor jarak kedatangan sumber cahaya tidak ada pengaruh yang signifikan. Secara umum kecepatan tanggapan waktu respon sensor laser di banding dengan sensor infra merah maka tanggapan waktu respon sensor laser lebih cepat. Tanggapan waktu respon tercepat dari sensor laser adalah 24 ms demikian juga tanggapan waktu respon tercepat sensor infra merah adalah 25,3 ms. Kata kunci : Cahaya, Remote pengirim sinyal, Sensor, Relay, Motor DC I PENDAHULUAN Secara umum sensor didefe-nisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal electrik baik arus listrik ataupun tegangan. Fenomena fisik yang mampu menstimulus sensor untuk menghasilkan sinyal electrik meliputi temperatur, tekanan, gaya, medan magnet cahaya, per-gerakan dan sebagainya [1]. Sensor yang baik akan mampu mendeteksi perubahan suatu energi, seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi dan sebagainya meskipun kenaikan atau perubahan energi tersebut sangat kecil. Kecepatan respon dan waktu recovery adalah waktu yang dibutuhkan sensor untuk menerima respon energi yang dideteksinya. Semakin cepat waktu respon dan waktu recovery, maka semakin baik sensor tersebut. Kemudian stabilitas dan daya tahan, yaitu sejauh mana sensor dapat secara konsisten memberikan besar sensitifitas yang sama terhadap energi, serta seberapa lama sensor tersebut dapat terus digunakan [3]. Pada artikel ini akan dikaji kecepatan tanggapan waktu sensor terhadap gelombang cahaya inframerah dan gelombang cahaya laser yang datang pada permukaan sensor. Untuk mengamati tanggapan waktu tersebut digunakan indikator simulasi miniatur gerbang yang digerakkan oleh motor DC. Peng-kajian tanggapan waktu masing-masing sensor dipelajari dari seberapa cepat tanggapan waktu untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik selanjutnya meng-konversi menjadi besaran mekanik dalam bentuk gerak. II TINJAUAN PUSTAKA Sensor Sensor adalah divais yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisika atau kimia menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu [1] Sensor dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis transfer energi yang dapat dideteksi yaitu, sensor termal, sensor elektromag-netik, sensor mekanik, sensor kimia-wi, sensor radioasi optik dan sensor radiasi ionisasi. Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik yang proposional. Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan ini harus memenuhi persyaratanpersyaratan kualitas yakni: Linieritas; yaitu besar. Waktu tanggapan adalah sensor harus dapat berubah cepat bila Kepekaan sensor harus dipilih sedemikian, sehingga pada nilai-nilai masukan yang ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang cukup nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah. Batas fre-kuensi terendah dan tertinggi adalah nilai frekuensi masukan periodik terendah dan tertinggi yang masih dapat dikonversi oleh sensor secara benar. Stabilitas waktu untuk nilai masukan (input) tertentu sensor harus dapat memberikan keluaran (output) yang tetap nilainya dalam waktu yang lama. Histerisis yang menyebabkan gejala pada 8

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 11 Nomor 1, Maret 2014: hal. 8-12 suatu temperatur tertentu sebuah sensor dapat memberikan keluaran yang berlainan. Cahaya Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629-1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombangnya saja. Gelombang merambat dengan kecepatan 300.000 km per detik. Beberapa pemamfaatan gelombang cahaya sebagai pengendali Laser Gambar 1. Spektrum frekuensi cahaya Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan alat yang dapat memancarkan cahaya gelombang radio elektromagnetik pada daerah infrared, visible atau ultraviolet. Cahaya yang dipancarkan oleh laser yang di hasilkan dari stimulasi emisi radiasi dari medium yang ada di laser, emisi radiasi tersebut dikuat-kan sehingga menghasilkan cahaya yang mempunyai sifat monokromatis (tunggal/hanya satu), koheren, ter-arah dan brightness (sifat kecerahan tinggi)[5][6]. lampu penerangan, intensitas cahaya pada ruang berjendela dan pendalian pintu, pintu [2][3][4]. Infra Merah Infra merah adalah gelombang elektromagnetik yang tidak dapat ditangkap mata, dengan panjang gelombang antara 0,78 m sampai 1mm. Daerah infra merah mulai dari perbatasan sinar merah yang dapat tertangkap mata sampai ke dalam gelombang mikro. Sinar infra merah dapat ditangkap melalui pelat-pelat fotografis khusus [2]. Pada bidang komunikasi, sistem sensor inframerah digunakan sebagai media komunikasi untuk menghubungkan dua perangkat. Teknologi ini banyak digunakan sebagai alat pengontrol jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Teknologi ini menggunakan LED inframerah yang bertindak sebagai pemancar, yang juga telah dilengkapi dengan rangkaian untuk membangkitkan data yang akan dikirimkan melalui sinar inframerah serta foto transistor yang bertindak sebagai komponen penerima. Penyerapan gelombang elek-tromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkattingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi. Untuk menghitung besarnya energi yang diterima oleh ikatan pada gugus fungsi dapat digunakan persamaan 1 dan persamaan 2. atau E = h.ν......(1) E = C h.(2) Dimana E adalah energi yang diserap ( J ), h adalah tetapan Plank bernilai 6,626 x 10-34 Joule.det dan v adalah frekuensi radiasi (s -1 ), C adalah kece-patan cahaya yang harganya sebesar 2,998 x 10 8 m/det dan panjang gelombang (m). Dalam perhitungan panjang gelombang dengan menggunakan persamaan 3. λ= c / f...(3) Gambar 2. Bentuk fisik sinar laser Dalam penelitiannya, Arif Kristanta menyebutkan bahwa cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam waktu satu detik (sekon). Dimana cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dan satuannya adalah m/s, Seperti persamaan 4. v = λ f...(4) 9

Dimana v adalah cepat rambat gelombang (m/s) λ adalah panjang gelombang dan f adalah frekuensi. III. METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengkaji tanggapan waktu sensor infra merah dan laser terhadap gelombang cahaya yang datang padanya, maka metode penelitian yang digunakan diper-lihatkan seperti pada gambar 3. Untuk mengamati respon tanggapan waktu masingmasing sensor, maka jarak gelombang cahaya diset pada jarak pengukuran (d), yaitu dari 1 meter hingga 5 meter untuk masing-masing gelombang cahaya. Indikator pergerakan awal gerbang dijadikan untuk mempelajari respon tanggapan waktu sensor. Pergerakan respon gerbang dideteksi menggunakan stopwatch secara digital Setiap pengukuran untuk masing-masing jarak dilakukan sebanyak 10 kali. Selanjutnya data-data hasil pengukuran dikaji dan dianalisis respon tanggapan waktunya ditinjau dari aspek panjang gelombang, energi. Sumber Cahaya Sensor Penerim a Relay Motor DC Gerbang d Stop Watch Gambar 3. Blok metode penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada sub-bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang reason tanggapan waktu terhadap sifat-sifat energy, sifat-sifat daya dan pengaruh jarak. Lebih jelasnya diuaraikan berikut ini. Energi Cahaya usaha Energi adalah sebuah kemampuan atau untuk memindahkan elektron dari satu lintasan ke lintasan lainnya, satuannya adalah Joule. Besarnya energi yang dimiliki oleh masing-masing cahaya saat menuju keper-mukaan sensor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2 dan hasilnya diperlihatkan pada tabel 1. Pada tabel 1. terlihat bahwa energi yang dimiliki oleh cahaya inframerah jauh lebih besar dibanding energi yang dimiliki oleh cahaya laser. Harganya secara berturutturut sebe-sar 6,626.10-22 Joule dan 6,626.10-31 Joule Tabel 1. Hasil perhitungan energi yang di pancarkan Sumber Cahaya Tetapan Planck Parameter yang di ketahui Kecepatan Cahaya ( C ) Panjang Gelombang (meter) Parameter yang di hitung Energi (Joule) Laser 6,626 x 10-34 3.10 8 300.000 6,626.10-31 Infra Merah 6,626 x 10-34 3.10 8 0,0003 6,626.10-22 Tanggapan Waktu Sensor Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat sensor mengubah gelombang cahaya men-jadi energi listrik dan mengkon-versinya menjadi energy gerak atau mekanik. tanggapannya terhadap pe-rubahan masukan cahaya. Tanggapan 10

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 11 Nomor 1, Maret 2014: hal. 8-12 waktu pada kedua sumber cahaya tersebut di uji berdasarkan jarak serta massa yang bervariasi. Lebh lengkap akan di uraikan pada sub di bawah ini. Sensor Infra Merah Tanggapan waktu sensor infra merah terhadap masukan cahaya di amati terhadap sumber cahaya infra merah yang memiliki laser yang memiliki energi foton sebesar 6,626 x 10-31 Joule. Gambar 6 Kurva tanggapan waktu sensor laser dengan massa 100 gram Gambar 4 Kurva tanggapan waktu sensor infra merah dengan massa 100 gram energi foton sebesar 6,626 x 10-22 Joule. Di amati pada jarak kedatangan sumber cahaya sejauh 1, 2, 3, 4 dan 5 meter. Hasilnya di perlihatkan pada gambar 4., 5 dan 6. Gambar 7 Kurva tanggapan waktu sensor laser dengan massa 120 gram Gambar 5. Kurva tanggapan waktu sensor infra merah dengan massa 120 gram Gambar 6. Kurva tanggapan waktu sensor infra merah dengan massa 140 gram Laser Tanggapan waktu sensor laser terhadap masukan cahaya di amati terhadap sumber cahaya Gambar 8 Kurva tanggapan waktu sensor laser dengan massa 140 gram Di amati pada variasi jarak kedatangan sumber cahaya sejauh 1, 2, 3, 4 dan 5 meter dengan bobot massa pintu 140 gram. Hasilnya di perlihatkan pada gambar 6, 7 dan 8 Perbandingan Tanggapan Waktu Respon Sensor Pada sub-bab ini akan di berikan gambaran tentang perban-dingan tanggapan waktu respon sensor infra merah dan sensor laser. Untuk mengamati tanggapan waktu tersebut digunakan indikator gerakan gerbang yang memiliki massa 120 gram yang digerakkan oleh motor DC dengan daya Lebih rinci perbandingan tanggapan waktur pada kedua sensor tersebut dapat dilihat gambar 9. Informasi yang didapatkan dari gambar tersebut terlihat bahwa tanggapan waktu respon 11

sensor laser secara umum lebih cepat dari pada sensor infra merah. Pada jarak 1 sampai 5 meter diketahui bernilai 34,7 ms, 44,8 ms, 35 ms, 33,9 ms dan 34,8 ms sedangkan sensor laser jauh lebih besar atau lebih lama dengan nilai masing-masing 47m7 ms, 52,3 ms, 52,6 ms, 53,5 ms dan 54 ms. Gambar 9 Kurva perbandingan tanggapan waktu sensor dengan massa 120 gram V. KESIMPULAN Dari uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Tanggapan waktu respon sensor infra merah terhadap jarak kedatangan sumber cahaya pada jarak 1 sampai dengan 5 meter di pengaruhi oleh faktor jarak keda-tangan cahaya, Hasilnya diperoleh berturut-turut 47,7 ms, 52,3 ms, 52,6 ms, 53,5 ms dan 54 ms. sedangkan untuk tanggapan waktu respon sensor laser, faktor jarak kedatangan sumber cahaya tidak ada pengaruh yang signifikan. 2. Kecepatan tanggapan waktu respon sensor laser di banding dengan sensor infra merah lebih cepat. Tanggapan waktu respon tercepat dari sensor laser adalah 24 ms sedangkan tanggapan waktu respon infra merah adalah 25,3 ms. 3. Tanggapan waktu respon sensor infra merah, untuk pengukuran ja-rak kedatangan 1 sampai 5 meter dipengaruhi oleh jarak kedatangan sumber cahaya, sedangkan tangga-pan waktu laser, pada jarak yang sama tidak dipengaruhi oleh jarak 4. Untuk jarak kedatangan 1 hingga 5 meter, tanggapan waktu sensor infra merah hasilnya diperoleh berturut-turut 47,7 ms, 52,3 ms, 52,6 ms, 53,5 ms dan 54 ms. sedangkan untuk tanggapan waktu respon sen-sor laser, faktor jarak keda-tangan sumber cahaya tidak ada pengaruh yang signifikan. Nuklir, Prosiding PPI - PDIPTN Pustek Akselator dan Proses Bahan-Batan, Yogyakarta. [2] Sudirman s., Daniel Adutae, Sri Kurniati a, 2012, Perancangan Remote Kontrol Untuk Mengen-Dalikan Lampu Penerangan Dengan Menggunakan Sinyal Infra Merah, Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 1,, Kupang- Indonesia. [3] Keyza Novianti, Chairisni Lubis, Tony, 2012, Perancangan prototipe Sistem Penerangan Otomatis Ruangan Berjendela Berdasarkan Intensitas Cahaya, Seminar Nasional Teknologi Informasi, UNTAR. [4] Benny, Yenniwarti Rafsyam, 2012, Pemanfaatan Infrared Remote Universal Sebagai Pengendali Pintu, Orbith vol. 8 no. 3: 196 200, Jakarta. [5] Heri Sugito, dkk, 2005, Pengukuran Panjang Gelombang Sumber Ca-haya Berdasarkan Pola Interfe-rensi Celah Banyak, Berkala Fisika Vol.8, No.2, April 2005, hal 37-44, Undip Semarang. [6] Tipler, P., 1991, Fisika Untuk Teknik dan Sains, Jakarta, Erlangga. DAFTAR PUSTAKA [1] Hiskia,2007, Perkembangan, Teknologi Sensor dan Aplikasinya Un-tuk Diteksiradiasi 12