PENGARUH UMUR, PENDIDIKAN, PEKERJAAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA BEBANDEM

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN UBUD. Ni Putu Sri Yuniartini

PENGARUH JAM KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN KARYAWAN PADA INDUSTRI BORDIR DI KOTA DENPASAR

PENGARUH TINGKAT UPAH, TENAGA KERJA DAN MODAL KERJA TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI PAKAIAN JADI TEKSTIL (STUDI KASUS DI KOTA DENPASAR)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK HEWAN PELIHARAAN; STUDI KASUS DI KELURAHAN PADANG SAMBIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

Volume 12 Nomor 2 September 2015

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI REGIONAL TERHADAP PPN DN DI BALI

PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI. Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN KEPALA RUMAH TANGGA MISKIN PADA SEKTOR INFORMAL DI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MERTA SEDANA BADUNG NGAKAN PUTU AGUNG AGASTIA 1

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN KAPAL KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA PRODUKTIF, DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT KREDIT BERMASALAH DAN UKURAN LPD PADA KINERJA OPERASIONAL

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

PENGARUH PENEMPATAN DAN PENGALAMAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PENGRAJIN LONTAR DI DESA BONA, GIANYAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

Transkripsi:

E-Jurnal EP Unud, 2 [4] : 173-180 ISSN: 2303-0178 PENGARUH UMUR, PENDIDIKAN, PEKERJAAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA BEBANDEM Arya Dwiandana Putri Nyoman Djinar Setiawina Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Kemiskinan terus menjadi masalah yang fenomenal sepanjang sejarah Indonesia, begitu juga dengan keadaan yang terjadi di Desa Bebandem, Karangasem Bali. Berkenaan dengan kondisi yang terjadi di desa tersebut, penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan dan jenis pekerjaan secara simultan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem, (2) Untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan secara parsial terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem, dan (3) Untuk mengetahui pengaruh yang dominan diantara umur, pendidikan dan jenis pekerjaan terhadap rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. Menggunakan jumlah sampel sebanyak 95 responden dengan teknik analisis data regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Secara Simultan faktor umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan,..nberpengaruh signifikan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. (2) Secara Parsial faktor pendidikan dan jenis pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. Variabel umur tidak berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem.(3) Faktor yang berpengaruh dominan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem adalah faktor umur. Katakunci : Umur, Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Rumah tangga miskin ABSTRACT Poverty continues to be a phenomenal problem throughout Indonesia history, as well as the circumstances in Bebandem village, Karangasem Bali. With regard to the conditions that have been occured in that village, this study aims to: (1) To find out the effect of age, education and type of work simultaneously on the income of poor households in the Bebandem village, Karangasem, (2) To find out the effect of age, education, and type of work partially on the income of poor households in the Bebandem village, Karangasem, and (3) To find out the dominant effect among age, education and type of work on the income of poor households in the Bebandem village, Karangasem. By using number of population were 95 respondents with data analysis techniques of multiple linear regression. The results shows that: (1) In simultaneous the factors of age, education and type of work, have significant effect on the income of poor households in the Bebandem village, Karangasem. (2) In Partial the variable of age, education and type of work have positive and significant effect on the income of poor households in the Bebandem village, Karangasem. Age variable have negative affect on the incomes of poor households in the Bebandem village, Karangasem. (3) the dominant factor have affect on the income of poor households in the Bebandem village, Karangasem is age variable. Keywords: Age, education, type of job, poor households PENDAHULUAN Paradigma pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya yang berkembang saat ini selalu mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya. Walaupun dampak dari pertumbuhan ekonomi ini secara teori mampu mengurangi angka kemiskinan, akan tetapi pertumbuhan bukanlah jaminan penuntasan masalah kemiskinan. Pertumbuhan yang tinggi belum tentu menjamin tingkat kemiskinan akan menurun. Bahkan pertumbuhan bisa jadi tidak ada kaitannya dengan penurunan angka kemiskinan. Indonesia merupakan negara yang kaya dan memiliki sumber daya alam yang luas, akan tetapi masyarakatnya masih banyak yang miskin. Status sosial ekonomi yang rendah bagi rakyat Indonesia, e-mail:geganna@yahoo.com 173

Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terha... [Arya Dwiandana Putri, N. Djinar Setiawina] akibat dari rendahnya kwalitas pendidikan sehingga tidak masuk ke lapangan pekerjaan yang menjanjikan untuk mendapatkan penghasilan untuk dapat memenuhi kebutuhan. Sebuah rumah tangga diidentifikasi sebagai miskin kronis jika pendapatan berada di bawah garis kemiskinan (Radhakrishna, 2007). Beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi pendapatan adalah faktor umur, tingkat pendidikan, jam kerja, jumlah tanggungan dan modal (Cahyono, 1998). Dari data terbaru yang diperoleh di Bappeda Karangasem jumlah rumah tangga miskin menurut klasifikasi kemiskinan dan Kab/Kota di Provinsi Bali menunjukkan jumlah rumah tangga miskin kategori Sangat Miskin (SM) yang tertinggi di Kabupaten Tabanan sebesar 2.776, sedangkan jumlah terendah di Kota Denpasar sebesar 278. Jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Karangasem dalam Tabel 1.1 yaitu sebesar 1.693 dimana penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh beberapa faktor terhadap tingkat pendapatan rumah tangga miskin di Kabupaten Karangasem khususnya di Desa Bebandem. Kabupaten Karangasem menjadi pilihan obyek penelitian karena jumlah Rumah Tangga sangat miskin terbanyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya untuk wilayah Bali Timur. Jumlah Rumah Tangga Miskin yang tertinggi ada di desa/kelurahan Bebandem yaitu sebesar 1.248 dan jumlah Rumah Tangga tertinggi ada di desa/kelurahan Bebandem yaitu sebesar 2.575. Tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan secara simultan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. 2. Untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan secara parsial terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. 3. Untuk mengetahui pengaruh dominan diantara umur, pendidikan dan jenis pekerjaan terhadap rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Kemiskinan Pengertian kemiskinan itu amat luas tetapi para ahli ekonomi mengelompokkan ukuran kemiskinan menjadi dua macam (Bappeda Provinsi Bali, 2011), yaitu: pertama kemiskinan absolut yang berarti sebagai suatu keadaan dimana tingkat pendapatan dari suatu orang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya seperti sandang, pangan, pemukiman, kesehatan, dan pendidikan. Ukuran ini dikaitkan dengan batasan pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang dapat hidup layak. Seseorang yang memiliki pendapatan di bawah pendapatan minimum maka orang tersebut dikatakan miskin. Kedua kemiskinan relatif yaitu kemiskinan yang berkaitan dengan distribusi pendapatan yang mengukur ketidakmerataan. Dalam kemiskinan relatif ini seseorang yang telah mampu memenuhi kebutuhan minimumnya belum tentu dikatakan tidak miskin. Kondisi seseorang atau keluarga apabila dibandingkan dengan masyarakat sekitarnya mempunyai pendapatan yang telah rendah maka keluarga tersebut masih berada dalam keadaan miskin. Dengan kata lain kemiskinan ditentukan oleh keadaan sekitarnya dimana orang tersebut tinggal (Arsyad, 1999:70-71). Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Menurut Greetz (1974) dalam Tadjuddin (1995) menyatakan bahwa kemiskinan pedesaan Jawa muncul sebagai akibat dari adanya pertanian. Greetz berpendapat bahwa struktur pemilikan tanah yang timpang berarti mencerminkan ketidaksamaan penghasilan masyarakat pedesaan. Dia berpendapatan bahwa adanya mekanisme pembagian penghasilan dengan melanggar derajat homogenitas sosial ekonomi. 174

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 4, April 2013 Menurut Zadjuli (1995) jenis dan faktor penyebab kemiskinan di dunia termasuk di Indonesia sebagai berikut: (1) kemiskinan karena kolonialisme; (2) kemiskinan karena tradisi sosial cultural; (3) kemiskinan karena isolasi; dan (4) kemiskinan struktural. Pendapatan Pendapatan merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa waktu tersebut dapat berupa sewa, upah/ gaji, bunga ataupun laba. Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara (Sukirno, 2004:37). Hubungan Antara Umur dengan Pendapatan Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan (Cahyono, 1998). Umur produktif berkisar antara 15-64 tahun yang merupakan umur ideal bagi para pekerja. Di masa produktif, secara umum semakin bertambahnya umur maka pendapatan akan semakin meningkat, yang tergantung juga pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Kekuatan fisik seseorang untuk melakukan aktivitas sangat erat kaitannya dengan umur karena bila umur seseorang telah melewati masa produktif, maka semakin menurun kekuatan fisiknya sehingga produktivitasnya pun menurun dan pendapatan juga ikut turun. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Pendapatan Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan (Cahyono, 1998). Orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi akan memperoleh pendapatan yang lebih baik (Ward dalam Ballantine, 1983). Pendidikan menjadi wahana yang menjembatani kesenjangan antara tingkat pendidikan yang telah dicapai dengan tingkat pendidikan yang diinginkan/ dipersyaratkan untuk mencapai suatu tujuan. Selain tingkat pendidikan pendapatan juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan. Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dengan Pendapatan Jenis pekerjaan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan (Cahyono,1998). Pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap jenis pekerjaannya, jika pendidikannya lebih tinggi maka jenis pekerjaannya pun akan lebih tinggi dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh seseorang. Selain itu jenis pekerjaan seseorang akan dilihat sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu tingkat pendidikan dan keterampilan sangat mempengaruhi jenis pekerjaan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Bebandem, Kabupaten Karangasem. Wilayah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena Kabupaten Karangasem memiliki jumlah rumah tangga sangat miskin terbanyak dibandingkan dengan Kabupaten lainnya untuk wilayah Bali Timur, sedangkan Desa Bebandem memiliki jumlah rumah tangga miskin terbanyak di antara Desa/Kelurahan di Kabupaten Karangasem. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Metode penentuan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sampling jenuh. Dengan jumlah populasi yaitu 95 orang. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Umur (X 1 ), Tingkatan Pendidikan (X 2 ) serta Jenis Pekerjaan (X 3 ) terhadap pendapatan kepala rumah tangga miskin, menurut Gujarati (1997) digunakan teknik analisis regresi linier berganda. 175

Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terha... [Arya Dwiandana Putri, N. Djinar Setiawina] HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Umur Responden Produktivitas seseorang dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh umur. Umumnya seseorang yang berada pada umur produktif akan mampu memperoleh pendapatan yang lebih banyak daripada seseorang yang termasuk umur non produktif. Struktur umur ini akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh penduduk yang bersangkutan. Secara umum, rata-rata umur responden pada rumah tangga miskin di Desa Bebandem masih berada pada kelompok usia produktif untuk bekerja. Artinya, secara fisik responden masih memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan barang dan jasa. Bahkan ada beberapa responden yang masih bekerja di usia non-produktif hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Bebandem, umur responden yang termuda adalah 27 tahun, dan umur yang tertua adalah 87 tahun. Kelompok umur responden yang frekuensinya terbanyak adalah pada kelompok umur 25-34 tahun. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan. Tingkat pendidikan responden juga sangat mempengaruhi besarnya pendapatan seorang responden. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka pekerjaan dan pendapatannya akan semakin layak dan meningkat. Jika dikaitkan dengan umur, pendidikan dan jenis pekerjaan memiliki pengaruh yang berkaitan. Secara umum tingkat pendidikan yang dimiliki penduduk Desa Bebandem hanya sampai tingkat Sekolah Dasar bahkan banyak yang tidak tamat Sekolah Dasar. Ada juga beberapa penduduk yang memiliki tingkat pendidikan SLTP dan SLTA. Namun pada penelitian ini yang dominan adalah penduduk yang tidak tamat SD. Jenis Pekerjaan Responden Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk menjalani kehidupan mereka. Kebutuhan pokok dibagi menjadi tiga yaitu pangan, sandang, dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Jenis pekerjaan seorang responden sangat berpengaruh terhadap pendapatannya. Selain itu pendapatan juga dipengaruhi oleh jam kerja mereka. Dalam penelitian di Desa Bebandem ini jenis pekerjaan yang dominan yaitu sebagai petani dan buruh pasir. Penghitungan pendapatan dengan pendekatan pengeluaran (expenditure approach) dapat diartikan (Sukirno, 2004) sebagai pendapatan yang diperoleh dengan menghitung pengeluaran konsumsi keluarga. Dalam penelitian ini, pengeluaran keluarga yang diperhitungkan adalah pengeluaran untuk membeli bahan pangan, sandang, papan, sekunder, kesehatan, pendidikan dan sarana upacara. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Bebandem, frekuensi pendapatan (pendekatan pengeluaran) responden terbanyak di desa Bebandem adalah 70.000 rupiah 119.000 rupiah sebanyak 26 rumah tangga (responden). Analisis Regresi Linier Berganda Analisis data penelitian menggunakan program SPSS 17.0 dengan persamaan regresi linier berganda yaitu. Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + u i... (1) Berdasarkan lampiran..., maka persamaan regresi liniernya adalah: = 181.179,904-1.287,517X 1 + 31.068,282X 2 + 30.564,769X 3 Keterangan: Y = Pendapatan 176

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 4, April 2013 X 1 = Umur X 2 = Tingkat Pendidikan X 3 = Jenis Pekerjaan Pokok Dari persamaan regresi tersebut dapat diperoleh hasil koefisien regresi variabel umur (X 1 ) sebesar -1.287,517, koefisien regresi variabel tingkat pendidikan (X 2 ) sebesar 31.068,282 dan koefisien regresi variabel jenis pekerjaan pokok (X 3 ) sebesar 30.564,769. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedasitas. 1) Uji Normalitas Menurut (Gujarati, 1997) uji normalitas adalah suatu metode yang digunakan adalah dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan dalam test ini adalah dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi normal bila sig>alpha. Hasil uji normalitas menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,800 lebih besar dari alpha (0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi ini berdistribusi normal. 2) Uji Multikolinearitas Menurut (Gujarati, 1997) uji multikolinearitas adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas pada suatu model, yaitu dengan melihat nilai, VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL (Tolerance). Menunjukkan bahwa untuk semua korelasi antar variabel bebas menunjukkan nilai VIF output regresi linier berganda lebih kecil dari 10 dan nilai TOL lebih besar dari 0,1 maka ini berarti variabel independen pada penelitian ini terbebas dari multikolinearitas. 3) Uji Heteroskedastisitas Menurut (Gujarati, 1997) uji heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolut residual / ABRES), maka tidak ada heteroskedastisitas. Uji Simultan (F - test) Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung (24,258) > dari nilai F tabel (2,700). Jadi H 0 ditolak yang berarti ada pengaruh signifikan dari faktor umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan secara simultan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem. Uji Parsial (t - test) Uji t dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh faktor umur, pendidikan dan jenis pekerjaan secara parsial terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem. 1) Pengaruh faktor umur terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung (-3,347) lebih kecil dari t tabel (1,658). Jadi H 0 diterima yang berarti umur tidak berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem. 177

Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terha... [Arya Dwiandana Putri, N. Djinar Setiawina] 2) Pengaruh faktor pendidikan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung (2,886) lebih besar dari t tabel (1,658). Jadi H 0 ditolak yang berarti pendidikan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem. 3) Pengaruh faktor jenis pekerjaan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung (2,858) lebih besar dari t tabel (1,658). Jadi H 0 ditolak yang berarti jenis pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem Kabupaten Karangasem. Standardized Coeffcients Beta Menurut (Gujarati, 1997) selanjutnya dari hasil pengolahan SPSS diperoleh juga standardized coefficients beta diketahui bahwa variabel umur berpengaruh dominan yaitu - 0,347 persen untuk menurunkan pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan di bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut. 1. Umur, pendidikan, jenis pekerjaan, berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. 2. Pendidikan dan jenis pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. Variabel umur tidak berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. 3. Umur merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa Bebandem Karangasem. Saran Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, maka dapat diajukan saran sebagai berikut: 1. Masyarakat desa yang memiliki penghasilan yang kurang tetapi memiliki kemampuan yang lebih untuk bekerja sebaiknya mencoba mencari pekerjaan tambahan selain hanya menjadi buruh tani ataupun buruh pasir agar dapat meningkatkan pendapatan dan penghidupan yang lebih layak. 2. Pemerintah hendaknya dapat memberikan bantuan modal yang lebih spesifikasi dan lebih merata kepada rumah tangga miskin, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan serta digunakan untuk merintis pekerjaan/usaha/kemampuan yang lebih yang dimiliki oleh masyarakat agar mampu memiliki pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya. 3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang pendapatan rumah tangga miskin, disarankan untuk meneliti variabel-variabel lainnya yang berpengaruh terhadap pendapatan seperti jam kerja, jumlah tanggungan, lingkungan sosial, adat dan budaya, tingkat keterampilan, dan jenis kelamin. 178

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 4, April 2013 Referensi Amidi. 2003. Menggeliminir Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Desa dan Peningkatan Kualitas SDM. Jurnal Pembangunan Manusia. Arsyad, Lincolin, 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : STIE YKPN. Astuti, Wahyuni Apri dan Muhammad Musiyam. 2009. Kemiskinan dan Perkembangan Wilayah di Kabupaten Boyolali. Jurnal Forum Geografi Vol 23 No 1. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. 2010. Data Kemiskinan Kota Denpasar 2009. Denpasar. Bappeda Kabupaten Karangasem. 2011. Data Kemiskinan di Kabupaten Karangasem Periode 2009-2011. Bali. Pemerintah Provinsi Bali. Bappeda Provinsi Bali. 2011. Kebijakan dalam Pengentasan Kemiskinan. Bappenas. 2006. Indikator Utama Kemiskinan. Biro Analisa Pelaksanaan Program BKKBN. 2001. Program Bantuan Pengentasan Kemiskinan. Bali. Cahyono, S. Andy. 1998. Karakteristik Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Penyadap Getah Pinus di Desa Somagede, Kebumen, Jawa Tengah. Jurnal UGM. Departemen Tenaga Kerja RI. 1995. Karakteristik Kesempatan Kerja. Greetz. 1974. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan. Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Harmawati, Ni Nyoman. 2005. Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Pendapatan Perempuan dan Konstribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga Miskin di Kota Denpasar. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar. Lestari, Wiwiek Dwi. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Kepala Rumah Tangga Miskin pada Sektor Informal di Desa Blahkiuh. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar. Mubyarto. 1998. Ekonomi Rakyat Program IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Aditya Media. Prihatini, Diah Aryati. 2006. Perbandingan Total Kemiskinan Versi Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia dengan Peran Strategis dari Usaha Mikro untuk Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok. Radhakrishna, R at all. 2007. Estimation and Determination of Chronic Poverty In India: An Alternative Approach. Chronic Poverty Journal. 179

Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terha... [Arya Dwiandana Putri, N. Djinar Setiawina] Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grahindo Persada. Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Kencana. Suryadi, Edi. 2007. Analisis Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Kepala Rumah Tangga Miskin di Keluruhan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar. Suyanto, S. dan N Khususiyah. 2006. Imbalan Jasa Lingkungan untuk Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Agro Ekonomi (JAE) Vol 24: 1. Todaro, Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Ketujuh Jilid I. Jakarta: Erlangga. Tulung, Freddy. 2008. Kondisi Masyarakat Miskin di Indonesia. Jurnal Dialog Kebijakan Publik Edisi 3 Tahun II. Wirawan, Nata. 2002. Statistik 2 (Statistik Inferensia). Edisi Kedua. Denpasar: Keraras Emas. Zadjuli. 1995. Analisis Tentang Jenis dan Faktor Penyebab Kemiskinan. 180