I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanggung Jawab Sosial perusahaan (CSR) oleh PT. KCMU ditinjau dari UUPM, UUPT dan UUPLH

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULAN. yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan adalah istilah ekonomi yang dipakai dalam Kitab Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor keuangannya saja, namun juga dari faktor non-keuangan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

METODE PENELITIAN. ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan penyakit menular. Manakala perusahaan berdiri di lingkungan

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. telah diatur dalam UU. No. 22 tahun 2001 pasal 40 butir 5 berbunyi Badan Usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti polusi udara, limbah pabrik dan eksploitasi hasil alam yang berlebihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Melalui CSR perusahaan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

A. PENGERTIAN STAKEHOLDERS

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan hal-hal alamiah. Perubahan iklim ini menjadi perhatian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGATURAN DAN TUJUAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan lingkungan (profit-people-planet), kini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB I PENDAHULUAN. terutama negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Ditambah lagi. baru yang memanfaatkan kawasan Free Trade Area dalam tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Permanasari, 2010). Apabila suatu perusahaan berjalan dengan lancar

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan akan komunitas lokal yang ada disekitarnya (stakeholder).

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. indikator untuk menilai pasar perusahaan secara keseluruhan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada perkembangan dunia usaha, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap tenaga kerja termasuk perusahaan penanaman modal. Pengertian penanaman modal secara resmi dirumuskan dalam Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yaitu bentuk kegiatan menanamkan modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. Perusahaan penanaman modal merupakan perusahaan yang menanamkan modal di suatu daerah di wilayah Indonesia, dalam kegiatan usahanya bertujuan untuk memperoleh profit atau keuntungan. Namun tujuan perusahaan itu harus dicapai dengan tetap memberikan kontribusi, baik materiil maupun spirit, kepada masyarakat dan pemerintah melalui tanggung jawab sosial perusahaan tersebut. Citra perusahaan di mata masyarakat sangat berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Jika satu perusahaan tidak menunjukkan komitmen sosial yang

2 baik di suatu daerah, akibatnya akan terbentuk citra yang negatif. Sebaliknya, jika perusahaan menunjukkan komitmen sosial yang tinggi terhadap kegiatan kemanusiaan, pelestarian lingkungan, kesehatan masyarakat, pendidikan, penanggulangan bencana alam, maka akan terbentuk citra yang positif di mata masyarakat. Keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut dalam masyarakat dapat memberikan aspek yang positif dan negatif bagi kelangsungan kehidupan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, dengan alasan di atas sudah sepantasnya suatu perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, lingkungan sekitar serta perekonomian masyarakatnya. Tanggung Jawab Sosial perusahaan akan timbul oleh desakan masyarakat atas perilaku perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan tersebut meliputi perusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, tidak perduli terhadap masyarakat sekitar dan penindasan terhadap buruh atau tenaga kerja. Tanggung jawab sosial merupakan wujud dari komitmen sosial perusahaan untuk membentuk citra yang positif bagi masyarakat sekitar yaitu dengan mengembangkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang untuk selanjutnya disingkat dengan CSR. CSR memiliki arti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada. CSR merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Dapat dikatakan sebagai proses penting dalam pengaturan

3 biaya yang dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholders baik secara internal (pekerja, shareholders dan penanaman modal) maupun eksternal (kelembagaan pengaturan umum, anggota-anggota komunitas, kelompok komunitas sipil dan perusahaan lain). Sebuah perusahan yang menerapkan CSR tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang hanya mementingkan keuntungan atau laba perusahaan saja, namun memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Konsep CSR tersebut dinamakan triple bottom line, yaitu selain mengejar profit perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (Erni R Ernawan, 2007: 112). CSR meliputi beberapa bentuk yaitu bentuk tanggung jawab ekonomi, sosial, dan lingkungan. Bidang ekonomi perusahaan menerapkan dengan keterbukaan antara keuntungan perusahaan dan organ-organ di dalamnya. Sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap aspek sosial seperti bantuan-bantuan sosial yang berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat serta bertanggung jawab terhadap lingkungan (Yusuf Wibisono, 2007: 90). Berdasarkan atas berbagai aktifitas perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya yang berakibat terhadap rusaknya lingkungan hidup beserta seluruh ekosistem yang ada, sehingga menimbulkan konflik dengan masyarakat sekitar, maka pemerintah memberikan pengaturan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan di dalam pengaturan perundang-undangan nasional.

4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 yang diundangkan pada Lembaran Negara Tahun 2007 No. 67 Tambahan Lembaran Negara No. 4742 tentang Penanaman Modal selanjutnya disebut UUPM menandai dimulainya pengaturan CSR di Indonesia. Selain itu terdapat pula dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang diundangkan pada Lembaran Negara Tahun 2007 No. 106 Tambahan Lembaran Negara No. 4756 tentang Perseroan Terbatas selanjutnya disebut UUPT, serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 yang diundangkan Negara Tahun 1997 No. 68 Tambahan Lembaran Negara No. 3699 tentang Lingkungan Hidup selanjutnya disebut UUPLH yang merupakan ketentuan yuridis yang mengatur lebih khusus tentang CSR dalam pelestarian lingkungan hidup. Munculnya undang-undang di atas UUPM, UUPT dan UUPLH menandai dimulainya pengaturan CSR di Indonesia. Dilihat dari kemunculannya, pengaturan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan berdasarkan UUPM, UUPT dan UUPLH ketiga undang-undang tersebut merupakan landasan hukum dari berlakunya CSR dan merupakan gejala yang timbul dari masyarakat dimana pada saat ini, masyarakat menginginkan tanggung jawab sosial dari perusahaan. Jadi dapat diasumsikan bahwa perusahaan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang ditimbulkannya kepada masyarakat baik dalam aspek sosial dan lingkungan. Dalam UUPM Pasal 15 huruf (b) dijelaskan setiap penanam modal berkewajiban menerapkan prinsip tata kelola perseroan yang baik dan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan untuk menciptakan hubungan serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, norma dan budaya masyarakat setempat. Dalam ketentuan

5 tersebut tampak bahwa akar CSR adalah suatu kebutuhan akan rambu-rambu bisnis agar terciptanya praktik bisnis yang beretika. Dengan adanya etika bisnis pada suatu perusahaan penanaman modal pada dasarnya memuat nilai-nilai etika bisnis sebagai dasar pelaksanaan CSR, maka terdapat suatu prinsip tanggung jawab. Perseroan harus menciptakan nilai tambah dari produk dan jasa bagi masyarakat dalam usahanya. Dalam prinsip usahanya yang beretika tersebutlah UUPM menelurkan gagasan CSR. Menurut Pasal 74 Angka (1) UUPT, perusahaan yang wajib melaksanakan tanggung jawab sosialnya adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dan perusahaan yang tidak mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam. UUPM dan UUPT tidak mengatur secara jelas mengenai penerapan tanggung jawab sosial perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan pedoman lain sebagai refrensi terhadap penerapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menggunakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup. Dalam UUPLH masalah lingkungan hidup merupakan tanggung jawab sosial bagi perusahaan untuk bertindak secara legal dan sudah selayaknya mengimplementasikan apa yang menjadi tujuan perseroannya. Salah satu wujud dari adanya tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan dengan memenuhi persyaratan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Analisis masalah dampak lingkungan (AMDAL) wajib dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam. Seperti halnya di Provinsi Lampung saat ini terdapat PT. Karyacanggih

6 Mandirutama selanjutnya disebut PT KCMU sebagai salah satu perusahaan penanaman modal dalam negeri yang bergerak pada bidang sumber daya alam yaitu perkebunan kelapa sawit yang terdapat di kecamatan Pesisir Selatan dan Bengkunat Lampung Barat. Peneliti mengkaji bidang sosial dan lingkungan, karena hal tersebut menjadi faktor kemajuan suatu perusahaan yang kegiatan usahanya mengolah sumber daya alam. PT KCMU merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit terpadu dengan unit pengolahan menjadi minyak sawit atau CPO. Pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit atau CPO dengan sistem pengolahan pabrik akan menimbulkan efek bagi lingkungan sekitar misalnya, menimbulkan limbah pabrik. Selain itu dalam pengelolaan lahan kelapa sawit akan menimbulkan kurangnya stok air bersih di lingkungan tersebut. Untuk itu perusahaan memberdayakan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan sekitarnya PT KCMU berupaya menerapkan CSR melalui beberapa kegiatan. Kegiatan CSR tersebut dilaksanakan dalam beberapa bidang yaitu bidang sosial dan lingkungan. Dalam bidang sosial diterapkan terhadap masyarakat sekitar sedangkan dalam bidang lingkungan diterapkan pada pengelolaan sumber daya yang baru dan kerusakan lingkungan perusahaan. Pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh PT KCMU akan ditinjau dari UUPM, UUPT dan UUPLH yang merupakan landasan hukum penerapan CSR. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan menuangkannya dalam sebuah karya tulis yang berjudul Tanggung Jawab

7 Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Studi pada PT Karyacanggih Mandirutama. B. Permasalahan dan Ruang Lingkup Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) oleh PT. Karyacanggih Mandirutama ditinjau dari UUPM, UUPT dan UUPLH. Dengan pokok bahasan dalam penelitian ini meliputi : 1. Penerapan CSR bidang sosial 2. Penerapan CSR bidang lingkungan Penelitian ini termasuk ke dalam ruang lingkup : 1. Ruang Lingkup Kajian Berdasarkan permasalahan di atas agar tidak meluas dan terarahnya pembahasan maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada penerapan CSR oleh PT. Karyacanggih Mandirutama ditinjau dari UUPM, UUPT, dan UUPLH dalam bidang sosial, dan lingkungan. 2. Ruang Lingkup Bidang Ilmu Lingkup bidang ilmu penelitian ini adalah hukum ekonomi karena PT. KCMU baik langsung maupun tidak langsung memiliki kontribusi terhadap perkembangan ekonomi, masyarakat dan lingkungan. Aktifitas ekonomi tersebut menimbulkan kepentingan masyarakat serta pemerintah untuk menerapkan konsep CSR. Untuk

8 menyelaraskan kepentingan sosial dan lingkungan tersebut maka diperlukan adanya pengaturan oleh hukum, dalam hal ini hukum ekonomi yaitu bidang hukum perusahaan dan bidang penanaman modal. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan pokok bahasan diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara jelas, sistematis dan rinci penerapan CSR oleh PT. Karyacanggih Mandirutama ditinjau dari UUPM, UUPT, dan UUPLH dalam bidang sosial dan lingkungan. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai dua aspek kegunaan yaitu : 1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum, khususnya aspek ekonomi yang berkaitan dengan hukum perusahaan dan hukum penanaman modal pada bidang tanggung jawab dan kewajiban perusahaan penanaman modal. 2. Kegunaan Praktis a. Sebagai upaya perluasan wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam bidang ilmu hukum ekonomi, khususnya hukum perusahaan dan bidang hukum penanaman modal.

9 b. Sebagai bahan bacaan serta bahan kajian lebih lanjut bagi yang memerlukan. c. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Lampung.