MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Sendi Lutut. Fanny Aliwarga Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I P E N D A H U L U A N. vertebralis servikal dan lumbal merupakan sendi yang paling banyak

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang memanjakan kehidupan manusia. Sehingga akifitas fisik. mengalami peningkatan yang begitu pesat.

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

Pembimbing Residen : dr. Praharsa Akmaja Chaetajaka Supervisor : dr. Taufiqqulhidayat, Sp.Rad. Anggota : Monareza Restantia Shirly D.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan produktif dibutuhkan status kesehatan yang tinggi dan. peningkatan sistem pelayanan kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala utama nyeri (Dewi, 2009). Nyeri Sendi merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun

Gangguan Pada Bagian Sendi

OSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS

BAB I PENDAHULUAN. persendian melakukan aktivitas atau gerakan (Helmi, 2012). Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi osteoarthritis.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat disuatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

Mata Ajar                   : Keperawatan Komunitas. Pokok Pembahasan    : Rematik (Artritis reumatoid dan Osteoartritis)

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan.

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT BILATERAL DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.

BAB I.PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang. paling sering dijumpai pada masyarakat dan jumlah

nonfarmakologi misalnya, teknik

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

BAB I PENDAHULUAN. seperti tarian. Pada saat ini, aerobik mempunyai gerakan yang tersusun, tapi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

CASE REPORT SESSION LOW BACK PAIN OLEH : Dani Ferdian Nur Hamizah Nasaruddin PRESEPTOR: Tri Damiati Pandji,dr.,Sp.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

Lembar Keusioner KOOS (Knee injury and Osteoarthritis Outcome Score) Nama : Tanggal : / / Umur :

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, dimana harus mempunyai kemampuan fungsi yang optimal

BEDA PENGARUH TERAPI INFRA RED DENGAN PARAFFIN BATH TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT REMATOID ARTRITIS JARI-JARI TANGAN

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

BAB I PENDAHULUAN. kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini. meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia.

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

HUBUNGAN SIKAP DUDUK SALAH DENGAN TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS 1 JUWIRING

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat awam, kondisi pengapuran sendi sering dianggap sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH

Oleh : RIGI RAMDANI J

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut berlangsung di tempat kerja, sekolah, kampus

DRA. SRI WIDATI, M.Pd. NIP JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2009

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Transkripsi:

BUKU INFORMASI SINGKAT TENTANG ORGANISASI, KANTOR PEMERINTAHAN, PENYEDIA LAYANAN, AKSES KESEHATAN DAN PENDIDIKAN, SERTA BEBERAPA INFORMASI LAIN YANG TERKAIT

MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas Diterbitkan oleh: HANDICAP INTERNATIONAL Jl. Prawirotaman III No. 669A Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta, 55153 Telp.: +62(0)274 376107 +62(0)274 382262 Cetakan ke-1 : Desember 2013 Layout Sampul Layout Isi : Aji Galarso Andoko : Redyantoro Copyright 2013 Handicap International mengijinkan penggandaan dan penggunaan penerbitan ini untuk pendidikan dan tujuan non komersial lainnya, namun dokumen tersebut harus mencantumkan nama Handicap International beserta penyandang dananya. Dicetak oleh: PERCETAKAN POHON CAHAYA E-mail: pohoncahaya@pohoncahaya.com Website: www.pohoncahaya.com

DAFTAR ISI A. Definisi... 4 B. Penyebab... 4 C. Gejala... 4 D. Jenis-Jenis Osteoarthritis (OA)... 5 1. Primer... 5 2. Sekunder... 5 E. Faktor Resiko... 5 F. Pencegahan Osteoarthritis (OA)... 5 G. Penatalaksanaan Fisioterapi... 6 1. Anamnesis... 6 2. Tes Cepat/Tes Orientasi... 6 3. Tes Gerak Aktif... 6 4. Tes Gerak Pasif... 6 5. Tes Gerak Isometrik... 6 6. Tes Khusus... 7 7. Pemeriksaan Tambahan... 8 H. Tujuan Pelaksanaan Fisioterapi... 8 I. Intervensi Fisioterapi... 8 J. Latihan Tambahan... 9 K. Senam Osteoarthritis (OA)... 9 L. Home Program/Edukasi Pasien... 11 M. Standar Operasional Prosedur (SOP) Fisioterapi (lihat lampiran)... 11 3

Osteoarthritis Pada Sendi Lutut A. Definisi Osteoarthritis adalah suatu kondisi sendi ditandai dengan kerusakan dan hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas. inflamasi persendian terjadi disebabkan oleh penipisan dan kerusakan tulang rawan. Osteoartritis dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujungujung tulang penyusun sendi. OA dapat terjadi di semua sendi di tubuh, tetapi paling sering pada persendian yang menumpu berat badan antara di pinggul, lutut, tangan, kaki, dan tulang belakang. B. Penyebab Penyebab tidak jelas, tetapi OA sering dihubungkan dengan proses degenerative dan kemungkinan kondisi lain seperti penyakit metabolisnya serta obesitas. Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. beberapa faktor resiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut: Usia 45 tahun dan wanita lebih rentan untuk terjadinya OA Kelebihan berat badan Aktifitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar Menderita kelemahan otot paha Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat Sebagian besar kasus OA tidak diketahui penyebabnya dan disebut OA primer. Ketika penyebab OA diketahui, kondisinya disebut OA sekunder. Kondisi yang dapat menyebabkan OA sekunder termasuk sendi abnormal sejak lahir (kelainan bawaan), diabetes dan gangguan hormon lainnya, asam urat, obesitas, trauma berulang atau pembedahan pada struktur sendi. C. Gejala Gejala-gejala OA berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang hanya merasakan sakit ringan dan kekakuan, pada orang lain gejalanya parah dan melumpuhkan. Nyeri. Ini adalah gejala awal dan biasanya diperparah oleh penggunaan sendi dan berkurang dengan istirahat. Kekakuan sendi sementara setelah masa istirahat (seperti bangun tidur di pagi hari atau setelah duduk dalam waktu lama). Kekakuan cenderung menghilang setelah menggunakan persendian selama 5-15 menit. Pembengkakan dan kemerahan pada persendian. 4

Kelemahan otot-otot di sekitar sendi yang terkena, kadang-kadang menimbulkan perasaan ketidakstabilan sendi. Pengurangan mobilitas dan fleksibilitas sendi. Perasaan atau suara berderak ketika menggerakkan sendi. Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian Kesulitan menggunakan persendian Bunyi pada setiap persendian(crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut) Perubahan bentuk tulang.ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang, menimbulkan rasa sakit yang amat sangat. Khusus pada lutut nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut, tandanya seperti sendi terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit dari duduk di lantai atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot tungkai. D. Jenis-Jenis Osteoarthritis (OA) 1. Primer Penyebab tak diketahui, akibat proses penuaan alami. Dialami setelah usia 45 tahun, tidak diketahui penyebab secara pasti, menyerang perlahan tapi pasti, dan dapat mengenai banyak sendi. Biasanya mengenai sendi lutut dan panggul, bisa juga sendi lain seperti punggung dan jari-jari. 2. Sekunder Dialami sebelum usia 45 tahun, penyebab trauma (instability) yang menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah tulang atau permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar dan pembedahan pada sendi. Penyebab lain adalah faktor genetik dan penyakit metabolik. E. Faktor Resiko Usia diatas 50 tahun. wanita Kegemukan Riwayat immobilisasi Riwayat trauma atau radang di persendian sebelumnya. Adanya stress pada sendi yang berkepanjangan,misalnya pada olahragawan. Adanya kristal pada cairan sendi atau tulang. Densitas tulang yang tinggi Neurophaty perifer faktor lainnya : ras, keturunan dan metabolik. F. Pencegahan Osteoarthritis (OA) Dengan mengeleminir faktor predisposisi di atas. Sebagai tips, lakukan hal-hal berikut untuk menghindari sedini mungkin anda terserang OA atau membuat OA anda tidak kambuh yaitu dengan; Menjaga berat badan Olah raga yang tidak banyak menggunakan persendian Aktifitas Olah raga sesuai kebutuhan Menghindari perlukaan pada persendian. 5

Minum suplemen sendi Mengkonsumsi makanan sehat Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman Lakukan relaksasi dengan berbagai tehnik Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. hal tersebut akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang. G. Penatalaksanaan Fisioterapi 1. Anamnesis Nyeri jenis ngilu/pegal pada Tibio femoral joint Morning sickness dan start pain Gerak terbatas dan crepitasi 2. Test Cepat/Tes Orientasi Tes Orientasi adalah tes provokasi untuk mengungkap letak kelainan yang dikeluhkan penderita baik segmental maupun regional yang bersifat umum dan praktis. Sebagai contoh penderita dengan keluhan nyeri lutut, maka tes orientasinya adalah berdiri ke jongkok dan sebaliknya. 3. Test Gerak Aktif Yaitu suatu gerakan pemeriksaan yang dilakukan sendiri oleh penderita sesuai petunjuk pemeriksa. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan ini masih bersifat global sebab masih melibatkan berbagai struktur seperti neuromuskular, arthrogen, vegetatif mechanism. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi berupa koordinasi gerakan, pola gerak, nyeri dan ROM aktif 4. Test Gerak Pasif Adalah suatu gerakan pemeriksaan terhadap pasien yang dilakukan oleh pemeriksa tanpa melibatkan pasien secara aktif. Dengan demikian pemeriksaan ini banyak ditujukan untuk struktur arthrogen dan myotendinogen secara pasif. Sebelum melakukan pemeriksaan usahakan agar region yang akan digerakan dalam keadaan rileks dan saat digerakkan usahakan mencapai ROM seoptimal mungkin dengan memperhatikan keluhan penderita, sehingga pada satu sisi akan terjadi penguluran dan pada sisi yang lain mengalami kompresi. Informasi yang dapat diperoleh melalui pemeriksaan ini adalah ROM pasif, stabilitas sendi. rasa nyeri, pola capsular dan firm end feel 5. Test Gerak Isometric Gerak isometrik melawan tahanan atau tes provokasi nyeri adalah pemeriksaan yang ditujukan pada musculotendinogen dan neurogen. Caranya; penderita melakukan gerakkan dengan melawan tahanan yang diberikan oleh pemeriksa tanpa terjadi gerakkan yang merubah posisi ROM sendi pada region yang diperiksa. Informasi yang dapat diperoleh dari pemeriksaan ini yaitu nyeri pada musculotendinogen, kekuatan otot secara isometric, kualitas saraf motorik. 6

6. Tes Khusus Tes Ballotement (menggoyang-goyangkan objek di dalam cairan) Caranya : recessus suprapatellaris dikosongkan dengan menekannya dengan satu tangan, sementara itu dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam keadaan normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, tapi bila terdapat (banyak) cairan pada sendi lutut (akibat OA) maka patella seperti terangkat shgsedikit ada gerakan ke atas-bawah dan kadang terasa seolah-olah patella mengetik pada dasar keras itu. Tes Fluktuasi Caranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di sebelah kiri dan kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu dikosongkan menggunakan tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan dalam sendi lutut Tes Pengukuran Nyeri Dengan Vas (Visual Analogue Scale) Yaitu pemgukuran derajat nyeri dengan menunjukkan titik pada garis skala nyeri (0-10 cm) salah satu titik ujung tidak nyeri dan ujung yang lain menunjukkan nyeri yang hebat. Panjang garis mulai dari titik tidak nyeri sampai titik yang ditunjuk pasien menunjukkan besarnya nyeri. Pasien diberi penjelasan, kemudian pasien diminta untuk menunjukkan letak derajat nyerinya. Keterangan : 1 : Tidak Nyeri 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik. 4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjuk kan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapatmengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi 10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul. Pemeriksaan sepsific lain yang dapat dilakukan seperti Anterior and posterior draw test Lachman test Valgus & varus test Applay test McMuray test 7

7. Pemeriksaan Tambahan Lakukan pemeriksaan X- ray (foto ronsen) pada sendi yang dikeluhkan jika memungkinkan untuk dilakukan, khusus untuk lutut pemeriksaan dilakukan posisi berdiri dan kedua lutut diperiksa untuk pembanding. Pada foto x- ray penderita OA kita bisa jumpai adanya; osteofit pada pinggir sendi, penyempitan rongga sendi, peningkatan densitas tulang subkhondral, kista pada tulang subkhondral, cairan sendi sedikit H. Tujuan Pelaksanaan Fisioterapi Tujuan dari pelaksanaan fisioterapi pada kasus osteoarthritis adalah untuk meningkatkan kekuatan oto, koordinasi, balance dan aktifitas fungsional. I. Intervensi Fisioterapi Prinsip pengobatan: Tidak ada latihan menggabungkan kekuatan dan gerakan. Setiap penguatan otot akan isometrik, mobilisasi apapun akan dengan tidak melawan, gerakan tanpa beban, otot isometrik penguatan untuk meningkatkan stabilitas lutut dan mengurangi nyeri mungkin dengan menahan beban tapi tidak ada gerakan 1. Stadium Ringan menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan latihan menguatkan otot paha dan pinggul untuk menjaga kebugaran tubuh memakai knee brance selama diperlukan Active mobilization Pemberian obat sesuai dengan yang disarankan atau yang di resepkan oleh dokter 2. Stadium Sedang Joint mobilization, Pada awal intervensi translasi oscilasi dalam MLPP Translasi pada pembatasan fleksi, ekstensi tibio femoral joint Active mobilization Transverse friction dengan cara mendorong patella ke lateral dan medial Strengthening exercise m. Vastus medialis pada posisi lutut gerak akhir ekstensi Medial arc support (corect shoes) 8

3. Stadium Berat Pilihan pengobatan terbaik sampai saat ini adalah operasi penggantian sendi (operasi yang dilakukan untuk mengganti sendi yang telah rusak dengan prostesis TKR (total knee replecement). Pada setiap stadium, pengobtan anti nyeri dapat dilakukan: Pijatan dengan gerakan sirkulasi Pemanasan (dibawah matahari jika tidak ada infrared) Positioning : tidak gerakan flexi ataupun extensi yang berlebihan saat istrihat dan ketika tidur Elastic bandage atau menggunakan splint saat berjalan J. Latihan Tambahan Olahraga ringan menyebabkan peningkatan dan penurunan fungsi rasa sakit pada orang dengan osteoarthritis lutut. Gerak sendi yang memadai dan elastisitas jaringan periarticular diperlukan untuk tulang rawan gizi dan kesehatan, perlindungan struktur gabungan dari beban dampak merusak, fungsi, dan kenyamanan dalam kegiatan sehari-hari. Latihan untuk mendapatkan kembali atau mempertahankan gerak dan fleksibilitas dengan intensitas rendah, gerakan terkontrol yang tidak menyebabkan rasa sakit meningkat. Kelemahan otot di sekitar sendi osteoarthritic adalah umum ditemukan. Progresif resistif / latihan beban memperkuat otot-otot dengan cara yang lulus untuk memungkinkan memperkuat sementara membatasi cedera jaringan. K. Senam Osteoarthritis (OA) 1. Posisi duduk di kursi a. duduk dengan rileks (nyaman) di kursi, angkat salah satu tungkai dan ditahan 10 hitungan secara bergantian, diulang 3-4 kali dengan khaki bergantian. b. posisi duduk di ujung kursi dengan kedua tangan memegang kursi, tarik salah satu ujung kaki ke belakang/sejajar dengan kursi, dengan posisi kaki menumpu di ujung kaki. Lakukan dorongan ujung kaki ke lantai. Ditahan 5 kali hitungan, diulang 3-4 kali dengan kaki bergantian. 9

c. posisi duduk di kursi, salah satu kaki diikat dengan karet, kemudian gerakkan kaki ke depan dan digerakkan dengan pelan-pelan, ulangi gerakan dengan kaki bergantian. d. posisi duduk di ujung kursi dengan kedua tangan memegang kursi, tarik salah satu ujung kaki ke belakang / sejajar dengan kursi, dengan posisi kaki menumpu di ujung kaki. Lakukan dorongan ujung kaki ke belakang. Ditahan 5 kali hitungan, diulangi 3-4 kali dengan kaki bergantian. 2. Posisi berdiri a. Posisi berdiri tegak, angkat tungkai setinggi pinggang ke mudian dilakukan secara bergantian, latihan ini dilaku kan selama 2 menit. b. Posisi awal berdiri tegak dengan kedua tangan memegang pinggang, lakukan gerakan menekuk lutut, tidak dianjurkan menekuk lutut sampai posisi duduk. Ulangi gerakan 10 kali. 10

c. Posisi awal berdiri tegak disamping kursi, tali kaki dengan tiang kursi, kemudian gerakkan kaki kearah depan dan ditahan pada posisi itu selama 3 detik, ulangi 10 kali. d. Posisi berdiri di belakang kursi, ikat kaki dengan meng gunakan tali elastic, lakukan gerakan kearah belakang, tahan pada posisi itu selama 3 detik, ulangi 10 kali. e. Posisi berdiri di samping kursi, gerakkan tungkai kearah samping, tahan 2-3 detik ulangi 10 kali. L. Home Program/Edukasi pasien Pasien pendidikan telah terbukti untuk membantu dalam pengelolaan diri pasien dengan arthritis dalam menurunkan rasa sakit, meningkatkan fungsi, mengurangi kekakuan dan kelelahan, dan mengurangi penggunaan medis. Sebuah meta-analisis menunjukkan pendidikan pasien dapat memberikan pereda nyeri rata-rata 20% lebih bila dibandingkan dengan NSAID sendirian pada pasien dengan OA panggul atau rheumatoid arthritis. M. Standar Operasional Prosedur (lihat lampiran) 11

DAFTAR PUSTAKA http://www.ilmufisioterapi.info, pemeriksaan fisioterapi pada sendi lutut, diakses 6 September 2013 Presentasi materi Training Osteoarthritis Sendi Lutut dari Trainer Sugijanto pada 23 27 January 2012 di RSUZA Banda Aceh Setyohadi, B, (2003); Osteoarthritis Selayang Pandang; Kumpulan Makalah Temu Ilmiah Rematologi, Jakarta. Soeroso, J, et al, (1999); Terapi Baru pada OA. Dalam: Proceding Reumatologi Menyongsong Millenium ke-3. Suyati dan Margono, A, (1999), Teori dan Praktek Senam I; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Sebelas Maret Surakarta. 12