PROTOTYPE SISTEM PENGENDALIAN MESIN MIXER PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN BERBASIS PLC OMRON CPM1A

dokumen-dokumen yang mirip
PROTOTYPE BELT KONVEYOR UNTUK PLANT PENGISIAN SIRUP DAN SARI BUAH OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM1A

PERANCANGAN PLANT MESIN MIXER PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN OTOMATIS MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY UNTUK PENGATURAN LEVEL CAIRAN BERBASIS ATMEGA16

PERANCANGAN PLANT MESIN MIXER PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN OTOMATIS MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN LEVEL CAIRAN BERBASIS ATMEGA16

PERANCANGAN SISTEM PENGEMASAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA PERANGKAT KERAS KONVEYOR

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONVEYOR PADA SISTEM PENGANGKUTAN MATERIAL KRAKATAU POSCO BERBASIS PLC

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN OTOMATIS MENGGUNAKAN TUNING

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Arbye S L2F Halaman 1

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PROTOTYPE PENGONTROLAN PENERANGAN DAN KELEMBABAN TANAH PADA TAMAN KOTA BERBASIS PLC

RANCANG BANGUN ELECTRICITY MANAGEMENT SYSTEM UNTUK BEBAN PENERANGAN DAN PENDINGINAN PADA RUANG B.301 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM AUTO BALL PRESS KAPAS BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Mesin Pengisian dan Pengemasan Lem Putih

PERANCANGAN SISTEM ANTARMUKA BERBASIS HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE) PADA MESIN YARN CONDITIONING PLANT DI PT. APAC INTI CORPORA

Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk Berbasis Programmable Logic Control (PLC)

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM ANTARMUKA BERBASIS HMI PADA PERANGKAT KERAS PENGEMASAN AIR MINUM

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PERAGA PRAKTIKUM KONTROL LEVEL AIR PADA TANDON DAN BAK MENGGUNAKAN PLC

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

III. METODE PENELITIAN

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

Sistem Kontrol Parkir Mobil Otomatis Menggunakan Mikrokontroler

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

2. Prinsip dan aplikasi Relay

APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Sistem Otomasi Mesin Tempat Parkir Mobil Bawah Tanah dengan Menggunakan Programmable Logic Controller

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE ( HMI ) PADA MODEL KONVEYOR PENGANGKUTAN MATERIAL

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB II LANDASAN TEORI

KONTROL LEVEL AIR DENGAN FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Abstrak. Achmad Ulul Azmy - L2F Halaman 1

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

SISTEM PERANCANGAN LIFT TIGA LANTAI BERDASARKAN SELEKSI BARANG SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

Kata kunci : Konveyor, sensor, PLC

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

PERANCANGAN SISTEM PEGENDALI SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE DENGAN METODE TUNNING PID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

APLIKASI REDUNDANT SYSTEM

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

ALAT PENGATUR WAKTU SECARA WIRELESS DENGAN MEDIA INFRARED

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jln. Prof. Sudharto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Sistem Otomasi Pengisian Material Zat Cair Menggunakan RFID

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April 2015,

RANCANG BANGUN SIMULATOR KONTROL LAMPU RAMBU LALU LINTAS BERBASIS PLC OMRON CPM1A

APLIKASI PLC SCHNEIDER PADA MESIN PENGEPAKAN TELUR

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing.

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

Transkripsi:

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALIAN MESIN MIXER PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN BERBASIS PLC OMRON CPM1A Jezzy Dwi Puspo *), Budi Setyono, and Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia E-mail: jezzydwipuspo@yahoo.com Abstrak Pelembut dan pewangi pakaian sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Beragam wangi dari berbagai jenis parfum telah tersedia di pasaran. Namun, kesenjangan antara pelaku industri pelembut dan pewangi pakaian masih terjadi, disaat industri modern telah memanfaatkan alat canggih dalam proses produksinya, industri rumah tangga masih memanfaatkan cara manual mulai dari pembuatan, takaran hingga pengadukan, sehingga tidak mampu menyaingi produksi dari industri modern. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan prototype sistem mixer untuk plant pelembut dan pewangi pakaian berbasis PLC Omron CPM1-A. Masukan sistem adalah sensor float level switch, dan push button. Keluarannya adalah aktuator motor DC, solenoid valve, LED, solenoid pull dan motor pompa. Tangki hasil yang akan diisi memiliki kapasitas 5000 ml dengan setpoint yang digunakan adalah 4050 ml. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil empiris bahwa prototype pengadukan bahan mampu bekerja dengan baik dan pengisian tangki hasil mampu mengisikan pelembut dan pewangi pakaian sesuai dengan setpoint yang diinginkan. Setelah dilakukan pengujian pengisian tangki hasil 5 kali, bahwa proses pengisian hasil didapatkan rata-rata adalah 4102 ml dengan tingkat error yang toleransi adalah 1,3%. Kata kunci: Mixer, PLC Omron CPM1A, Switch Abstract Softener and fragrance clothes is needed by Indonesian people. Various kind and fragrance of perfume are available on the market. However, discrepancy amongst softener and fragrance clothes industries is still exist. Modern industries are capable of using sophisticated machine for production process while home industries are still using manual process, started from producing, measuring, until packaging. Therefore, home industries cannot compete with the modern one. This final project covered the making of a prototype of mixer system for plant of softener and fragrance clothing, based on PLC Omron CPM1A. Inputs of the system were a float level switch sensor, and push button, while the outputs were a DC actuator motor, solenoid valve, LED, solenoid pull and motor pompa. The result tank has a capacity of 5000 ml and set point used is 4050 ml. The test conducted provides empirical results that this prototype is able to mixing ingredient and fill the result tank with softener and fragrance clothes on the desired setpoint. During filling process for 5 times get average results is 4102 ml with error 1,3%. Keywords : Mixer, PLC Omron CPM1A, Switch 1. Pendahuluan Teknologi Industri semakin berkembang pesat, pelaku industri fokus menghasilkan produk dengan kualitas bagus dan produksi yang cepat [7]. Pembangunan sektor industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional jangka panjang. Kesenjangan antara pelaku industri masih terjadi, disaat industri modern telah memanfaatkan alat-alat canggih dalam proses produksinya, industri rumah tangga masih memanfaatkan cara manual mulai dari pembuatan, takaran hingga pengepakan, sehingga tidak mampu menyangi produksi dari industri modern. Ditambah lagi, alat produksi otomatis berharga mahal dipasaaran, sehingga sulit untuk industri rumah tangga yang sebagian bermodal kecil [8] Dalam perancangan kali ini, dibuat suatu sistem prototype untuk membuat pelembut dan pewangi pakaian dengan menggunakan motor DC untuk proses pengadukan bahan, dan menggunakan solenoid valve, solenoid pull, dan motor pompa untuk aliran dari tiap tangkinya Untuk proses pengontrolannya digunakan PLC jenis Omron tipe

TRANSIENT, VOL.4, NO. 1, MARET 2015, ISSN: 2302-9927, 76 CPM1A 40 CDR yang akan mengatur motor penggerak pada tangki pengaduk, serta mengatur bukaan valve untuk pengisian kedalam tangki pengaduk. Selain itu juga digunakan sensor float switch yang digunakan untuk mendeteksi tangki kosong atau penuh sesuai takaran, yang outputnya digunakan untuk masukan motor penggerak, solenoid valve, dan solenoid pull. Ketepatan dan keakuratan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian kali ini. 2. Metode 2.1. Perancangan Perangakat Keras Perancangan hardware mesin mixer untuk membuat pelembut dan pewangi pakaian ini berupa kerangka besi siku sebagai penopang tangki. Setiap tangki dilengkapi motor pompa, motor DC, solenoid valve, dan solenoid pull. Protoype mesin mixer ini memiliki ukuran panjang 85 cm, lebar 35 cm dan tinggi 110 cm. Pada proses pengisian (filling) terdapat tujuh tangki (tank) yang disusun dan ditopang oleh besi siku berfungsi sebagai tempat penampungan dan tempat pengontrolan level takaran bahan untuk proses pengisian, sedangkan proses pengadukan menggunakan motor DC. PLC Omron CPM1A digunakan sebagai bagian pengendali (controlling) pada penelitian sistem perangkat keras mesin mixer untuk membuat pelembut dan pewangi pakaian. Input dan output dari sistem akan diproses oleh PLC yang nantinya akan diproses sesuai dengan kondisi dari sistem secara actual. Pada penelitian kali ini, PLC mendapatkan masukan dari 4 buah Push Button dan 4 buah Level Sensor type Float sedangkan output dari PLC digunakan untuk mengaktifkan relay untuk menggerakkan sebuah motor DC, motor pompa, 3 buah solenoid valve dan 2 buah solenoid pull. Mesin mixer secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1. Keterangan gambar: TANK A : Tangki bahan 1 TANK B : Tangki bahan 2 TANK C : Tangki takaran 1 TANK D : Tangki takaran 2 TANK E : Tangki parfum TANK F : Tangki pengaduk TANK G : Tangki hasil produk II01 : LED Indikator solenoid valve 3 dan motor pompa II02 : LED Indikator solenoid pull 1 dan 2 II03 : LED Indikator motor DC II04 : LED Indikator solenoid pull 3 Input: LT01 : Switch 1 LT02 : Switch 2 LT03 : Switch 3 LT04 : Switch 4 Output: MP-01 : Motor Pompa SV-01 : Solenoid Valve 1 SV-02 : Solenoid Valve 2 SV-03 : Solenoid Valve 3 SP-01 : Solenoid Pull 1 SP-02 : Solenoid Pull 2 MD-01 : Motor DC 2.2. Perancangan Perangkat Lunak Metode yang digunakan dalam perancangan ladder diagram adalah metode pendekatan diagram alir (Flowchart). Metode ini menggambarkan aliran proses suatu operasi sistem. Diagram alir tesebut menjadi acuan untuk membuat logika pada diagram ladder. Flowchart perancangan sistem mixer untuk pelembut dan pewangi pakaian dapat dilihat pada gambar 2. Secara umum perancangan perangkat lunak terdiri atas beberapa ladder diagram yaitu: a. Ladder diagram sistem pengisian tangki takaran b. Ladder diagram sistem pengisian tangki pengaduk c. Ladder diagram sistem pengisian variasi parfum d. Ladder diagram sistem pengadukan Gambar 1 P&ID Diagram

TRANSIENT, VOL.4, NO. 1, MARET 2015, ISSN: 2302-9927, 77 3.2 Pengujian Switch Pengujian Sensor float level switch dilakukan untuk mengetahui tegangan yang masuk saat kondisi NO (Normally Open) dan NC (Normally Close) sehingga dapat dideteksi oleh Programmable Logic Controller (PLC) baik untuk kondisi high maupun low. Sensor tersebut dihubungkan dengan supply 24 VDC dalam blok input PLC OMRON CPM1A. Kemudian pelampung pada sensor float level switch digerakkan naik (switch open) dan turun (switch closed) untuk mengetahui tegangan yang masuk ke dalam PLC. Tabel 2 Hasil Pengujian Switch Sensor Switch 1 Switch 2 Switch 3 Switch 4 Ketinggian Air (CM) Keadaan Tegangan (V) Logika 10 Switch tertutup 23,3 High 15 Switch terbuka 0,0125 Low 20 Switch terbuka 0,0406 Low 10 Switch tertutup 23,5 High 15 Switch terbuka 0,0356 Low 20 Switch terbuka 0,0109 Low 5 Switch tertutup 23,5 High 10 Switch terbuka 0,0375 Low 15 Switch terbuka 0,0316 Low 0 Switch terbuka 0,0127 Low 5 Switch tertutup 23,4 High 10 Switch tertutup 23,3 High Gambar 2 Flowchart Sistem 3. Hasil dan Analisa 3.1 Pengujian Push Button Push button digunakan sebagai input PLC untuk menyalakan dan mematikan sistem. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan kaki push button ke blok input Programmable Logic Controller (PLC). Untuk kaki 1 push button dihubungkan ke alamat input dengan com (+) dan kaki 2 ke ground PLC (-). Setelah itu melakukan pengukuran tegangan pada alamat input ketika push button ditekan maupun ketika dilepaskan. Push button dapat bekerja dengan baik karena mampu mendeteksi logika high maupun low sesuai dengan tegangan yang ditentukan di dalam data sheet PLC OMRON CPM1A yaitu tegangan maksimal dibawah 5 V untuk logika low dan tegangan minimal diatas 14,4 V untuk logika high. Tabel 1 Hasil Pengujian Push Button Input Keadaan Tegangan (V) Logika LED Indikator Push Button 1 ditekan 0,0027 Low Menyala Push Button 2 ditekan 0,0020 Low Menyala Push Button 3 ditekan 0,0030 Low Menyala Push Button Off ditekan 0,0034 Low Menyala tidak ditekan 23,5 High Mati 3.3 Pengujian Power Supply Pengujian pada power supply yaitu dengan mengukur tegangan pada rangkaian power supply. Rangkaian power supply yang digunakan adalah 24 VDC untuk men-supply solenoid valve dan motor DC. Tabel 3 Hasil Pengujian Power Supply Power Supply Pengujian Tegangan (V) 24 VDC Ke-1 23,0 Ke-2 23,2 Ke-3 23,2 Ke-4 23,1 Ke-5 22,9 3.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan dengan mengoperasikan sistem mixing untuk membuat pelembut dan pewangi pakaian mulai dari penyalaan sistem dengan push button, mengamati indikator untuk tiap-tiap proses, melakukan pengamatan terhadap hasil dari proses pengisian (filling process) dan proses pengadukan (mixing process). 3.4.1 Pengujian Penyalaan Sistem Menggunakan Push Button Penyalaan sistem pertama kali dilakukan dengan menekan push button start. Push button start ditekan akan memberi perintah untuk melakukan pengisian pada tangki takaran.

TRANSIENT, VOL.4, NO. 1, MARET 2015, ISSN: 2302-9927, 78 Terdapat tiga buah push button start yaitu PB1, PB2 dan PB3. Perbedaan dari ketiga push button start tersebut adalah variasi parfum yang dialirkan oleh solenoid valve 1 dan solenoid 2. Tabel 4 Kondisi output saat PB1 ditekan Push Button 1 ditekan Tabel 5 Kondisi output saat PB2 ditekan Push Button 2 ditekan Tabel 6 Kondisi output saat PB3 ditekan Push Button 3 ditekan Solenoid valve 1 ON Solenoid valve 2 ON Solenoid valve 1 ON Solenoid valve 2 ON Tabel 7 Kondisi output saat PBOFF ditekan Push Button Off ditekan 3.4.2 Pengujian Indikator Semua output berhenti Proses dalam sistem mixer ini masing-masing langkah terdapat indikator berupa LED. Pengujian dilakukan dengan menyalakan sistem mixer dan melakukan proses pembuatan pelembut dan pewangi pakaian selama 5 kali pengujian dengan mengamati indikator tersebut. Adapun indikator-indikator tersebut diantaranya: a. Indikator proses pengisian pada tangki takaran Indikator pada saat proses pengisian tangki takaran adalah LED nomor 1. LED akan menyala ketika motor pompa dan solenoid valve 3 dalam kondisi ON. b. Indikator proses pengisian tangki pengaduk Indikator pada saat proses pengisian tangki pengaduk adalah LED nomor 2. LED akan menyala ketika solenoid pull 1 dan solenoid pull 2 dalam kondisi ON. c. Indikator proses pengadukan Indikator pada saat proses pengadukan (mixing process) adalah LED nomor 3. LED akan menyala ketika motor DC dalam kondisi ON. d. Indikator proses pengisian tangki hasil Indikator pada saat proses pengisian tangki hasil adalah LED nomor 4. LED akan menyala ketika proses pengadukan berhenti. 3.4.3 Pengujian Proses Pengisian (Filling Process) Proses pengisian dibagi menjadi dua yaitu pengisian pada tangki takaran dan pengisian pada tangki pengaduk. Masing-masing proses pengisian dilakukan 5 kali pengujian. Pengisian pada tangki takaran dilakukan oleh motor pompa dan solenoid valve 3, sedangkan untuk pengisian bahan pada tangki pengaduk dilakukan oleh solenoid pull 1 dan solenoid pull 2. Untuk pengisian variasi parfum pada tangki pengaduk dilakukan oleh solenoid valve 1 dan solenoid valve 2. Terdapat 3 macam variasi parfum yang berbeda, yaitu parfum 1 dialirkan oleh solenoid valve 1, parfum 2 dialirkan oleh solenoid valve 2, dan parfum 3 merupakan campuran dari parfum 1 dan 2. Tabel 8 Hasil Pengujian pada Tangki Takaran 1 Ke-1 2000 2100 Ke-2 2000 2060 Ke-3 2000 2080 Ke-4 2000 2080 Ke-5 2000 2100 Tabel 9 Hasil Pengujian pada Tangki Takaran 2 Ke-1 2000 2040 Ke-2 2000 2060 Ke-3 2000 2020 Ke-4 2000 2020 Ke-5 2000 2040 Tabel 10 Hasil pengujian pengisian variasi parfum 1 Ke-1 50 50 Ke-2 50 47 Ke-3 50 49 Ke-4 50 49 Tabel 11 Hasil pengujian pengisian variasi parfum 2 Ke-1 50 47 Ke-2 50 48 Ke-3 50 48 Ke-4 50 47 Tabel 12 Hasil pengujian pengisian variasi parfum 3 Ke-1 50 48 Ke-2 50 50 Ke-3 50 50 Ke-4 50 49 3.4.4 Pengujian Proses Pengadukan (Mixing Process) Setelah melalui proses pengisian, bahan-bahan masuk ke dalam proses pengadukan. Proses ini dilakukan oleh motor DC yang dilengkapi dengan tangkai pengaduk untuk mengaduk bahan-bahan yang sudah dialirkan ke dalam tangki pengaduk. Proses pengadukan akan aktif

TRANSIENT, VOL.4, NO. 1, MARET 2015, ISSN: 2302-9927, 79 saat float level switch 3 dalam kondisi aktif. Pada proses pengadukan akan dilakukan pengujian sebanyak 5 kali. Setiap pengujiannya dilakukan selama 5 menit. Tabel 13 Hasil Pengujian Pengadukan Pengujian Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 3.4.5 Pengujian Hasil Keadaan Pengaduk Setelah melakukan proses pengadukan, bahan-bahan yang sudah tercampur dengan baik akan dialirkan ke dalam tangki hasil. Pengisian ke dalam tangki hasil dilakukan secara manual sampai float level switch 4 aktif. Sistem akan looping saat float level switch 4 aktif. Tabel 14 Hasil Pengujian Hasil Akhir Ke-1 4050 4140 Ke-2 4050 4120 Ke-3 4050 4100 Ke-4 4050 4050 Ke-5 4050 4100 4. Kesimpulan Berdasarkan beberapa pengujian dan analisis yang dilakukan pada sistem prototype sistem mixer pelembut dan pewangi pakaian, hasil yang didapatkan adalah sistem dapat berfungsi dengan baik. Dalam proses pengisian pada tangki takaran 1 didapatkan hasil rata-rata takaran yaitu 2080 ml, sedangkan pada tangki takaran 2 didapatkan hasil rata-rata takaran yaitu 2036 ml. Sistem mampu memvariasikan parfum sesuai dengan keinginan. Sistem pada proses mixing telah mampu berfungsi dengan baik dengan tingkat keberhasilan 100%. Sistem yang dibuat sudah mampu digunakan untuk mengisi dan melakukan pengadukan dengan hasil akhir sesuai dengan takaran yang ditentukan yaitu 4102 ml. Referensi [1]. Putra, A.G., PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi, Gava Media, Yogyakarta, 2007. [2]. Boyle R. and Nashelsky, L., Electronic Devices And Circuit Theory, Prentice Hall, New Jersey, 2000. [3]. Wicaksono, Hendry, Catatan Kuliah Automasi 1, Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2012. [4]. Hutama, Hendra Surya, Pembuatan Alat Pendeteksi Jarak untuk Kendaraan Roda Empat di Dalam Gedung Parkir Berbasis Mikrokontroler Skripsi S-1, Teknik Sistem Komputer, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2012. [5]. Setiawan, I., Programmable Logic Control (PLC) dan Perancangan Sistem Kontrol, Andi, Yogyakarta, 2005. [6]. ---, CPM1A User Manual, http://www.omron.com, Oktober 2013. [7]. ---, http://swa.co.id/event/indonesian-customersatisfaction-award-icsa-2014, Mei 2014. [8]. ---, http://irmadevita.com/2009/usaha-homeindustry-makanan-minuman-dan-obat-obatan/, Februari 2009.