PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA. No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahu

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN STATISTIK

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KESEHATAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 667, 2014 ANRI. Retensi Arsip Polhukam. Pertahanan. Pedoman.

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEARSIPAN

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Perekonomian. Lingkungan Hidup. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Politik. Hukum. Keamanan. Hubungan Luar Negeri. Politik Luar Negeri. Pedoman.

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN SOSIAL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN STATISTIK

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala A

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PENANAMAN MODAL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEAPARATURAN DAN PELAYANAN PUBLIK

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN URUSAN HUKUM

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN BENCANA, KECELAKAAN DAN KONDISI BAHAYA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN JADWAL RETENSI ARSIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN BADAN USAHA BIDANG PERBANKAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PEDOMAN RETENSI ARSIP

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Ta

Transkripsi:

Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 54 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, perlu disusun pedoman retensi arsip bersama dengan lembaga teknis terkait; b. bahwa berdasarkan surat dari Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor SJ/B.VI/KS.02/6008/2014 tanggal 30 Oktober 2014 tentang Rekomendasi Draft Pedoman Retensi Arsip telah disepakati Pedoman Retensi Arsip Sektor Kesejahteraan Rakyat Urusan Agama; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Pedoman Retensi Arsip Sektor Kesejahteraan Rakyat Urusan Agama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang...

- 2-2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013; 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013; 6. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 7. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA. Pasal 1...

- 3 - Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan: 1. Retensi Arsip adalah jangka waktu penyimpanan yang wajib dilakukan terhadap suatu jenis arsip. 2. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3. Arsip Dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. 4. Arsip Aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus. 5. Arsip Inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun. 6. Arsip Vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang. 7. Arsip Statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. 8. Jadwal Retensi Arsip yang selanjutnya disingkat JRA adalah daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip. 9. Unit...

- 4-9. Unit Pengolah adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya. 10. Unit Kearsipan adalah satuan kerja yang melekat pada pencipta arsip yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan yang meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lainnya. 11. Lembaga Negara adalah lembaga yang menjalankan cabang-cabang kekuasaan negara yang meliputi eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta lembaga lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 12. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 13. Nilai Guna Sekunder adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan pengguna arsip diluar pencipta arsip dan kegunaannya sebagai bahan bukti pertanggungjawaban nasional dan memori kolektif bangsa. 14. Nilai Guna Kesejarahan adalah nilai yang mengandung fakta dan keterangan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana organisasi yang bersangkutan dibentuk, dikembangkan, diatur, dilaksanakannya fungsi dan tugas serta bagaimana terjadinya peristiwa kesejarahan tanpa dikaitkan secara langsung dengan penciptanya, yaitu informasi mengenai orang, tempat, benda, fenomena, masalah dan sejenisnya. Pasal 2...

- 5 - Pasal 2 (1) Pedoman retensi arsip sektor kesejahteraan rakyat urusan agama disusun oleh Arsip Nasional Republik Indonesia bersama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia. (2) Ketentuan mengenai retensi arsip sektor kesejahteraan rakyat urusan agama tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 3 (1) Pedoman retensi arsip sektor kesejahteraan rakyat urusan agama memuat jenis arsip, retensi atau jangka waktu simpan minimal, dan keterangan. (2) Penentuan retensi arsip dihitung sejak kegiatan dinyatakan selesai hak dan kewajiban atau berkas sudah dinyatakan lengkap dan tidak bertambah lagi. (3) Penentuan retensi arsip didasarkan pada akumulasi retensi arsip aktif dan inaktif dengan 3 (tiga) pola: a. 2 (dua) tahun untuk nilai guna administrasi; b. 5 (lima) tahun untuk nilai guna hukum, informasi dan teknologi; dan c. 10 (sepuluh) tahun untuk nilai guna pertanggungjawaban catatan keuangan, bukti pembukuan dan data pendukung administrasi keuangan yang merupakan bagian dari bukti pembukuan. Pasal 4 Retensi arsip sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan ini memperhatikan ketentuan: a. peraturan perundang-undangan yang mewajibkan arsip disimpan dalam jangka waktu tertentu; b. peraturan perundang-undangan yang mengatur daluwarsa penuntutan hukum; dan c. kepentingan...

- 6 - c. kepentingan pertanggungjawaban keuangan. Pasal 5 Rekomendasi yang dituangkan dalam keterangan tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan dan dipermanenkan ditetapkan berdasarkan pertimbangan: a. keterangan musnah ditentukan apabila pada masa akhir retensi arsip tersebut tidak memiliki nilai guna lagi; dan b. keterangan permanen ditentukan apabila dianggap memiliki nilai guna kesejarahan atau nilai guna sekunder. Pasal 6 (1) Pedoman retensi arsip sektor kesejahteraan rakyat urusan agama digunakan untuk menyusun JRA bagi pencipta arsip. (2) Retensi arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jangka waktu penyimpanan arsip sektor kesejahteraan rakyat urusan agama. (3) Dalam menetapkan JRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pencipta arsip: a. menetapkan retensi tidak kurang dari batas minimal jangka waktu penyimpanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2); dan b. menetapkan rekomendasi sesuai dengan pedoman retensi. Pasal 7 Jenis arsip urusan agama meliputi: a. kebijakan keagamaan; b. bimbingan masyarakat Islam; c. bimbingan masyarakat Kristen; d. bimbingan...

- 7 - d. bimbingan masyarakat Katolik; e. bimbingan masyarakat Hindu; f. bimbingan masyarakat Budha; g. kerukunan umat beragama; dan h. haji. Pasal 8 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Januari 2015 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, MUSTARI IRAWAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal Desember 20152014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR ada tanggal 2012ES BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR...

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan 1 2 3 4 1 Kebijakan Keagamaan meliputi kebijakan dibidang Bimas Islam, Bimas Kristen, Bimas Katolik, Bimas 5 Tahun Permanen Hindu, Bimas Buddha, Kerukunan Umat Beragama, dan Penyelenggaraan Haji dan Umroh 1 Pengkajian dan pengusulan kebijakan 2 Penyiapan kebijakan 3 Perumusan dan penyusunan bahan 4 Pemberian masukan dan dukungan dalam penyusunan kebijakan 5 Penetapan dalam bentuk Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) 2 BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM A Wakaf 1 Permohonan izin tukar menukar tanah wakaf (Ruislah) 5 Tahun Permanen 2 Permohonan penunjuan lembaga keuangan syariah penerima uang wakaf 5 Tahun Permanen 3 Bantuan pengembangan wakaf produktif 5 Tahun Permanen 4 Bantuan sertifikasi tanah wakaf 5 Tahun Permanen 5 Pendataan wakaf 5 Tahun Musnah 6 Akta ikrar wakaf 5 Tahun Permanen 7 Formulir wakaf 5 Tahun Permanen 8 Surat pengesahan nadzir wakaf 5 Tahun Permanen B Zakat 1 Bimbingan dan pembianan lembaga zakat 2 Tahun Musnah 2 Pembinaan lembaga pengelola zakat 5 Tahun Permanen C Rumah Ibadah 1 Bantuan pengelolaan rumah ibadah 2 Tahun Musnah 2 Penyuluhan dan bimbingan kemasjidan 2 Tahun Musnah 3 Sertifikat aset-aset Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) 5 Tahun Permanen D Bimbingan dan Penyuluhan 1 Kegiatan penyuluhan dan bimbingan penyuluh 5 Tahun Musnah 2 Penerangan agama Islam 2 Tahun Musnah 3 Bimbingan dan penyuluhan kegiatan agama Islam 2 Tahun Musnah E Pembinaan lembaga keagamaan 5 Tahun Musnah F Pembinaan aliran/keagamaan 5 Tahun Permanen 1 Bimbingan dan pengembangan 2 Kerjasama dalam bentuk program aksi 3 Pelaksanaan koordinasi dan pemecahan permasalahan krisis umat G Bimbingan dan pengembangan kemitraan 5 Tahun Permanen H Peringatan Hari Besar Islam 2 Tahun Musnah I Perkawinan 1 Dokumen administrasi perkawinan 5 Tahun Permanen a Keterangan dari lurah/kepala desa

- 2 - No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan 1 2 3 4 - Surat keterangan untuk menikah (N1) - Surat keterangan asal-usul (N2) - Surat persetujuan kedua mempelai (N3) - Surat keterangan tentang orang tua (N4) - Surat keterangan izin dari orang tua (N5) - Surat keterangan kematian suami/istri (N6) - Surat pemberitahuan kehendak menikah (N7) b Surat keterangan isbat nikah dari PA c Surat penetapn PA tentang wali hakim adhal d Surat izin PA untuk poligami e Surat penetapan talak cerai dari PA f Surat izin kawin dari komandan bagi anggota TNI 2 Data penyuluhan pernikahan (BP4) 2 Tahun Musnah 3 Buku akta nikah, talak, cerai, dan rujuk 5 Tahun Permanen 4 Perkawinan antar warga negara 10 Tahun Permanen a Paspor b Surat keterangan tidak berhalangan menikah (dari kedutaan) c Surat-surat jaminan 5 Kasus perkawinan 5 Tahun Musnah 6 Kegiatan kepenghuluan dan bimbingan penghulu 5 Tahun Musnah 7 Dispensasi pengadilan agama tentang umur calon pengantin pria dibawah 19 tahun dan calon pengantin wanita berusia dibawah 16 tahun 5 Tahun Permanen 8 Biaya Pernikahan 10 Tahun Musnah J Bantuan Sosial (Bansos) Islam 10 Tahun Musnah 3 BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN A Kasus Rumah Ibadah 5 Tahun Permanen B Pembinaan Lembaga Keagamaan 5 Tahun Musnah C Bantuan Gereja (Alkitab, Baju Toga, Rehab Gedung Gereja, dll) 5 Tahun Musnah D Kasus Rohaniawan/Penyalahgunaan Wewenang 2 Tahun Permanen E Peringatan Hari Besar Kristen 2 Tahun Musnah 1 Natal 2 Jumat Agung F Bimbingan dan Peyuluhan Kegiatan Agama Kristen 2 Tahun Musnah G Pesparawi 2 Tahun Musnah H Pendirian rumah ibadah 2 Tahun Musnah I Izin Tinggal Rohaniawan (KITAS/VITAS) 2 Tahun Musnah J Laporan Organisasi Gereja 2 Tahun Musnah K Hak milik atas tanah 2 Tahun Permanen L Bantuan Sosial (Bansos) Kristen 10 Tahun Musnah 4 BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK A Kasus Pendirian Gereja 2 Tahun Permanen B Bantuan Perizinan 2 Tahun Musnah 1 Rekomendasi Izin kerja 2 Rekomendasi Visa Kunjungan 3 Rekomendasi KITAS (Izin Tinggal Terbatas) 4 Rekomendasi bebas bea masuk 5 Rekomendasi Badan Hukum dari Keuskupan, Ordo/Konggregasi dan dari Ormas Katolik C Bantuan Gereja 2 Tahun Permanen D Bantuan Sarana Keagamaan 2 Tahun Musnah E Bantuan Ormas Katolik 2 Tahun Musnah

- 3 - No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan 1 2 3 4 F Bantuan Komisi KWI dan Keuskupan 2 Tahun Musnah G Pembinaan Tokoh Agama 2 Tahun Musnah H Dialog Kerukunan 2 Tahun Musnah I Pertemuan Lintas Komisi 2 Tahun Musnah J Lokakarya Musik Liturgi Provinsi Gerejawi 2 Tahun Musnah K Pagelaran Musik Provinsi Gerejawi 2 Tahun Musnah L Pengembangan Keagamaan 1 Statistik keagamaan 2 Tahun Permanen 2 Data Lembaga Keagamaan Katolik, Ordo, Gereja, Panti Asuhan 2 Tahun Musnah 3 Data Pemeluk agama 2 Tahun Musnah M Penyuluhan dan Tenaga Teknis Keagamaan 1 Data penyuluh agama 2 Tahun Permanen 2 Data Juru Penerang 2 Tahun Permanen 3 Juknis dan Materi Penyuluhan 5 Tahun Permanen 4 Bantuan Operasional Juru Penerang 2 Tahun Musnah 5 Pedoman Pengusulan Pembuatan Laporan Penyuluhan PNS 2 Tahun Permanen 6 Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Juru Penerang Agama katolik 2 Tahun Permanen 7 Pedoman Pemberian Bantuan di Lingkungan Direktorat Urusan Agama Katolik 2 Tahun Permanen 8 Standar Pedoman Bina Iman Remaja (BIR) dan Bina Iman Anak (BIA) 2 Tahun Permanen 9 Pedoman Bimbingan Masyarakat Katolik 2 Tahun Permanen 10 Pembinaan Pembina BIR dan BIA 2 Tahun Musnah 11 Pembinaan Penyuluh Agama /Juru Penerang katolik 2 Tahun Musnah N Pembinaan Umat, Orang Muda Katolik, Keluarga Bahagia 2 Tahun Musnah O Bantuan Sosial (Bansos) Katolik 10 Tahun Musnah 5 BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU A Penyuluhan 2 Tahun Musnah 1 Perayaan Hari Raya Agama Hindu 2 Utsawa Dharma Gita 3 Seni Budaya Hindu 4 Pewitenen, Diksa/Dwijati 5 Tirta Yatra 6 Juru Penerang Agama Hindu 7 Penyuluh Agama Hindu 8 Dharma Duta B Pembinaan Lembaga Keagamaan 1 Kasus lembaga keagamaan (rumah ibadah) 5 Tahun Permanen 2 PHDI 2 Tahun Permanen 3 Banjar/suka dula Hindu Dharma 2 Tahun Musnah 4 Pesantian-Pesantian 2 Tahun Musnah 5 Pengurus Pura 5 Tahun Permanen 6 Pengurus WHDI 5 Tahun Musnah 7 Pengurus Peradah 5 Tahun Musnah C 8 Pasraman 2 Tahun Permanen Bimbingan Ibadah 1 Persembayangan 2 Tahun Musnah 2 Upacara keagamaan - Upacara Eka Dasa Rudra 2 Tahun Permanen - Upacara Lainnya 2 Tahun Musnah 3 Pembagian aliran/keagamaan 2 Tahun Musnah D Bimbingan Ibadah Sosial 2 tahun Musnah 1 Dana Punia

- 4 - No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan 1 2 3 4 2 Dharma Dana 3 Pembakaran Jenazah 4 Rumah Duka E Data Pengembangan Keagamaan 1 Statistik Keagamaan 2 Tahun Permanen 2 Pemeluk Agama 2 Tahun Musnah 3 Tokoh Agama 2 Tahun Musnah 4 Pura/Candi dan Kuil 2 Tahun Musnah F Fasilitasi Rohaniawan 2 Tahun Musnah 1 Urusan perizinan 2 Paskim 3 Visa, RPTK, Fiskal 4 Perpanjangan Izin 5 Pendeta Hindu 6 Pemangku 7 Pengambilan sumpah G Penyuluhan Perkawinan 1 Konsultasi Pranikah Agama Hindu 2 Tahun Musnah 2 Sudhi Wadani 2 Tahun Permanen 3 Penyuluhan Pasca Nikah 2 Tahun Musnah 4 Konsultasi Perkawinan 2 Tahun Permanen a. Perkawinan Agama Hindu b. Perkawinan Campuran H Bantuan Sosial (Bansos Hindu) 10 Tahun Musnah 6 BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA A Kasus Rumah Ibadah/Yayasan 5 Tahun Permanen B Kasus Majelis-Majelis (Keagamaan) 5 Tahun Permanen C Laporan Pelaksanaan Kegiatan Swayamvara Tri Pitaka Gatha Tk. Nasional 5 Tahun Musnah D Laporan Pelaksanaan Kegiatan Mahaniti Loka Dhamma Tk. Nasional 5 Tahun Musnah E Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sippa Dhamma Samaja Tk. Nasional 5 Tahun Musnah F Daftar Organisasi Keagamaan 5 Tahun Musnah G Daftar Yayasan/Lembaga Keagamaan 5 Tahun Musnah H Pendirian Rumah Ibadah 5 Tahun Permanen I Pendirian Majelis Keagamaan 5 Tahun Permanen J Hak Milik Atas Tanah 5 Tahun Permanen K Bantuan Sosial (Bansos Buddha) 10 Tahun Musnah 7 KERUKUNAN UMAT BERAGAMA A Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama 2 Tahun Permanen B Kasus Keagamaan 2 Tahun Permanen C Kasus Aliran Keagamaan (Konghucu) 5 Tahun Permanen 8 HAJI A Penyiapan Materi Penetapan BPIH 10 Tahun Musnah B Dokumen kelengkapan calon haji 2 Tahun Musnah C Dokumen pelayanan operasional penyelenggaraan haji 5 Tahun Musnah D Pembinaan jamaah dan petugas haji termasuk KBIH & BPH Plus 2 Tahun Musnah E Pembatalan dan pengembalian biaya perjalanan haji 2 Tahun Musnah F Informasi haji dan Siskohat 2 Tahun Musnah G Blangko setoran pelunasan BPIH 5 Tahun Musnah H Kuota haji seluruh Indonesia 2 Tahun Musnah

- 5 - No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan 1 2 3 4 I Penyisaan paspor haji ke kedutaan Arab Saudi 2 Tahun Musnah J Dapih yang tidak terpakai 2 Tahun Musnah K Data mutasi calon jamaah haji 2 Tahun Musnah L Kliping operasional haji 2 Tahun Musnah M Usulan perbaikan bimbingan manasik haji dari masyarakat/ulama 2 Tahun Musnah N Pameran arsip, penataran, udzakaroh, penataran calon jamaah haji dan sejenisnya 2 Tahun Musnah O Penyuluhan ibadah haji 2 Tahun Musnah P SK petugas PPIH di Arab Saudi 2 Tahun Musnah Q SK pembantu pemberangkatan pemulangan operasional pusat 2 Tahun Musnah R Usulan petugas haji dari lembaga, kementerian, kanwil kemenag provinsi, perseorangan, dll 2 Tahun Musnah S Penentuan besarnya ONH 2 Tahun Musnah T Hukuman kepada jamaah haji yang melanggar ketentuan dan peraturan di Arab Saudi 5 Tahun Musnah U Pelayanan penyelesaian Barang Tercecer (Barcer) jamaah haji 2 Tahun Musnah KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, MUSTARI IRAWAN