ANALISIS PELACAKAN OBJEK MOBIL DENGAN OPTICAL FLOW PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PELACAKAN OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND ESTIMATION PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK (Hasil Penelitian)

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

Analisa Gerakan Manusia Pada Video Digital

Aplikasi Mendeteksi Gerakan Tangan untuk Bermain Game Pingpong dengan Teknik Pengolahan Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

PENERAPAN GRABBER PADA OPTICAL FLOW UNTUK MENGGERAKKAN CURSOR MOUSE MENGGUNAKAN BOLPOIN

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam aplikasi seperti digunakan untuk sistem pengawasan (monitoring

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

III. PERANCANGAN SISTEM Flowchart Proses System Berikut ini adalah gambaran umum sistem yang akan dibangun pada Tugas Akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

Aspek Penerapan Video Segmentasi Sebagai Sistem Pendeteksi Pelanggaran Lalu Lintas

Tracking Arah Gerakan Telunjuk Jari Berbasis Webcam Menggunakan Metode Optical Flow

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGHITUNG KEPADATAN LALU LINTAS DAN KLASIFIKASI KENDARAAN BERBASIS WEBCAM DENGAN METODE BACKGROUND SUBTRACTION

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

BAB I PENDAHULUAN. Pengaturan lampu lalu lintas di Indonesia masih bersifat kaku dan tidak

IDENTIFIKASI JENIS KENDARAAN BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

Pengembangan Prototype Sistem Untuk Manajemen Lahan Parkir Dengan Jaringan Sensor Kamera Nirkabel

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BINERISASI CITRA DOKUMEN DENGAN FILTERISASI HOMOMORPHIC

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

Penjejakan Objek Visual berbasis Algoritma Mean Shift dengan menggunakan kamera Pan-Tilt

KLASIFIKASI JENIS MOBIL BERDASARKAN TRANSFORMASI WAVELET MULTI SCALE DAN METODE K NEAREST NEIGHBOR

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

Analisa dan Pemodelan Kerumunan Orang pada Video Digital

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA. Sistem Identifikasi Teroris Dengan Pelacakan Dan Pengenalan Wajah

1BAB I. 2PENDAHULUAN

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

Sistem Pengenal Wajah Manusia untuk Personalisasi Perintah pada Robot

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

2015 PENGGUNAAN ALGORITMA FAST CONNECTIVE HOUGH TRANSFORM DAN ANALISIS HISTOGRAM UNTUK MENENTUKAN LOKASI PLAT NOMOR

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

IDENTIFIKASI INDIVIDU BERDASARKAN CITRA SILUET BERJALAN MENGGUNAKAN PENGUKURAN JARAK KONTUR TERHADAP CENTROID ABSTRAK

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

PENDETEKSI LOKASI PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCES DAN STATIC TEMPLATE MATCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Perbandingan Algoritma Histogram of Oriented Gradient (HOG) dan Gaussian Mixture Model (GMM) Dalam Mendeteksi Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

Pengenalan Karakter Plat Nomor Mobil Secara Real Time

Agita Indraputri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Marantha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

Perbandingan Efektivitas Algoritma Blind-Deconvolution, Lucy-Richardson dan Wiener-Filter Pada Restorasi Citra. Charles Aditya /

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Kalman Filter Pada Sensor Jarak Berbasis Ultrasonik

Sistem Penangkap Citra Pelanggaran Lampu Merah

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

MENGHITUNG KECEPATAN MENGGUNAKAN COMPUTER VISION

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

Sistem Pendeteksi Aktivitas Kendaraan Pada Area Parkir Dengan Jaringan Multi-Camera

Sistem Pelacakan Objek Menggunakan Kombinasi Algoritma Optical Flow dan Template Matching

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

Penentuan Jumlah Karakter pada Plat Nomor Kendaraan dengan menggunakan Selective Ratio Bounding Box

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 61-66

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, lahan parkir menjadi kebutuhan utama pengguna kendaraan,

SISTEM IDENTIFIKASI POSISI PELAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM

Sistem Klasifikasi Jenis Kendaraan Melalui Teknik Olah Citra Digital

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

ANALISIS PENGGUNAAN METODE MARKER TRACKING PADA AUGMENTED REALITY ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA TENGAH

PENGGUNAAN METODE TEMPLATE MATCHING UNTUK MENDETEKSI CACAT PADA PRODUKSI PELURU

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM OBJECT TRACKING PADA BALANCING ROBOT MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM

Transkripsi:

ANALISIS PELACAKAN OBJEK MOBIL DENGAN OPTICAL FLOW PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK Wahyu Supriyatin 1), Winda Widya Ariestya 2) 1, 2) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Depok e-mail: ayu_ws@staff.gunadarma.ac.id 1), winda_widya@staff.gunadarma.ac.id 2) ABSTRAK Tracking cars merupakan teknik pelacakan objek mobil untuk menghitung jumlah mobil yang melintas di jalan. Pelacakan objek dalam penelitian ini dilakukan untuk menangkap dan mengetahui berapa banyak jumlah mobil yang melintas dalam suatu frame video. Aplikasi komputer vision telah dimanfaatkan pada beberapa bidang aplikasi antara lain tracking dalam kapal, gps track di pesawat, navigasi pada robot serta pemanfaatan tracking cars. Penelitian pelacakan jumlah mobil dibuat dengan menggunakan metode optical flow. Metode optical flow dalam penelitian diujicoba menggunakan tools Simulink Matlab untuk dilakukan analisis serta dilihat hasil yang didapat dari masing-masing objek video mobil yang digunakan. Objek yang digunakan dalam pengujian ini adalah objek video mobil dengan menggunakan kamera diam dan kamera bergerak. Hasil pengujian analisis pelacakan jumlah mobil dengan kamera diam berhasil menangkap berapa banyak jumlah mobil yang melintas. Sedangkan pengujian analisis pelacakan jumlah mobil dengan menggunakan kamera bergerak tidak berhasil menangkap berapa jumlah mobil yang melintas. Kata Kunci: Kamera, Komputer Vision, Optical Flow, Parameter, Pelacakan Jumlah Mobil ABSTRACT Car tracking is used to track the number of passing cars in a street. Tracking objects in this paper was conducted to capture and determine how many of a passing car in a video frame. The computer vision application has been used in several fields of applications included the ship tracking, the plane GPS tracking, the robot navigation and the car tracking. Research tracking the number of cars made by using optical flow method. Optical flow method in the paper tested using Matlab Simulink tools for analysis and views the results obtained from each of the video object used cars. The objects used in this test is a car video object using still camera and camera moves. The test results of analysis tracking the number of cars with the still camera managed to capture how much the number of cars that pass. While testing the analysis of tracking the number of cars using moving cameras did not catch how many cars passing. Keywords: Cameras, Computer Vision, Number of Cars Tracking, Optical Flow, Parameter I. PENDAHULUAN M engidentifikasi suatu objek bergerak dari urutan frame video adalah tugas paling mendasar dan penting dalam pembuatan aplikasi komputer vision [4]. Pelacakan objek adalah proses menemukan objek yang bergerak di urutan-urutan frame [2]. Tujuan dari pelacakan objek adalah untuk mengasosiasikan objek target dalam frame video berturut-turut [1]. Pelacakan objek dapat dilakukan dengan menggunakan ekstraksi fitur dari objek dan mendeteksi benda-benda di urutan frame [2]. Proses menemukan objek yang bergerak dalam bentuk waktu disebut juga dengan pelacakan video [2]. Pelacakan video menggabungkan objek dalam frame video berturut-turut [2]. Pelacakan objek digunakan untuk memperkirakan lokasi, kecepatan dan parameter jarak objek bergerak dengan bantuan kamera statis. Sistem pelacakan objek membutuhkan segmentasi yang akurat dari objek latar belakang untuk pelacakan efektif [1]. Optical flow dari frame video adalah bidang vektor yang bergerak perpiksel atau subpiksel. Metode optical flow menggunakan teknik estimasi optical flow untuk mendapatkan estimasi vektor gerak di setiap frame dari urutan video. Sehingga objek bergerak yang terdeteksi oleh blok program diubah menjadi citra biner, hal ini dilakukan dengan menerapkan thresholding dan melakukan analisis serta diakhiri dengan operasi morfologi pada setiap gambar di latar depannya [8]. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pelacakan objek mobil yang digunakan untuk menghitung berapa banyak jumlah mobil yang melintas dalam frame video yang digunakan sebagai objek penelitian. Video mobil yang digunakan diambil dengan menggunakan kamera diam dan kamera bergerak, dengan masing-masing video sebanyak tiga buah. Objek video mobil yang digunakan dilakukan nilai perbandingan parameter untuk dianalisis antara nilai parameter sesuai default dan nilai paramtere 48

yang diubah-ubah. Dari hasil perbandingan nilai parameter pada kedua kamera yaitu kamera diam dan kamera bergerak selanjutnya dianalisis mana video mobil yang dapat digunakan untuk menangkap berapa banyak jumlah mobil yang melintas. Penelitian ini akan menganalisis metode optical flow untuk melihat perubahan intensitas dalam setiap piksel pada frame video yang digunakan. Hasil yang diperoleh dalam analisis ini selain perbandingan pada kedua jenis kamera juga diperoleh hasil nilai threshold, jumlah mobil yang melintas dan Simulink Profile Report. Beberapa penelitian terdahulu mengenai komputer vision paling banyak memanfaatkan metode pelacakan objek baik untuk menghitung kecepatan kendaraan yang lewat, menghitung jumlah kendaraan yang melintas dalam setiap detik ataupun untuk memantau kemacetan lalu lintas dijalan. Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Sharma (2015) adalah simulink model untuk pelacakan objek dengan menggunakan optical flow. Pelacakan objek dilakukan untuk memperkirakan lokasi, kecepatan dan parameter jarak objek bergerak dengan bantuan kamera statis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan algoritma Lukas-Kanade yang digunakan untuk mendeteksi objek bergerak dengan perubahan intensitas frame. Sistem yang di uji dapat menghapus gerak objek yang tidak diinginkan selain kendaraan dalam urutan frame gambar dengan menggunakan beberapa kondisi. Penelitian Certain Approach of Object Tracking using Optical Flow Techniques oleh Revathi dan Hemalatha tahun 2012 tentang pelacakan objek oleh optical flow dengan metode algoritma Bayesian pada objek yang terdeteksi di setiap frame sebagai metode ekstraksi fitur. Jarak yang ditempuh oleh benda ditentukan dengan piksel massanya dengan menggunakan rumus Euclidean jarak. Kecepatan objek dihitung dengan mencari objek yang bergerak di kejauhan dengan urutan frame rate dalam video. Aslani dan Nasab (2013) dengan penelitian yang berjudul Optical Flow Based Moving Object Detection and Tracking for Traffic Surveillance membahas tentang sistem yang dikembangkan untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari kamera stationer untuk mendeteksi benda bergerak dalam video digital. Untuk menghilangkan suara, filter median digunakan dan objek yang tidak digunakan dihapus dengan algoritma thresholding dalam operasi morfologi. Penelitian Shukla dan Saini (2015) yang berjudul Moving Object Tracking of Vehicle Detection:A Concise Review adalah mendeteksi objek dalam video dan pelacakan gerak digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik yang muncul dalam domain image processing dan komputer vision. Analisis citra lalu lintas yang dilakukan dalam paper ini adalah analisis lalu lintas, deteksi gerakan kendaraan dan pendekatan segmentasi serta pendekatan vehicle tracking. Informasi temporal fitur dan pelacakan gerak digunakan untuk mengidentifikasi kendaraan, mengenali bentuk kendaraan, warna dan jenisnya. Metode optical flow dapat membantu untuk mengetahui kecepatan kendaraan dengan berdasarkan urutan frame video. II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode optical flow. Metode optical flow dalam penelitian ini dijalankan dengan menggunakan tools Simulink Matlab. Metode optical flow adalah menghitung medan aliran optik pada gambar dan melakukan pengolahan pengelompokan sesuai dengan karakteristiknya dari aliran optik gambar [1]. Metode optical flow mendapatkan informasi gerakan lengkap dari sebuah objek dan berguna untuk mendeteksi objek bergerak dari latar belakang dengan akurasi 85% [1]. Metode optical flow merupakan metode pertama yang menggunakan intensitas cahaya sebagai dasar untuk mendeteksi objek. Metode optical flow memiliki keuntungan antara lain akan menghasilkan vektor gerakan dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Kekurangan metode optical flow adalah sangat sensitif terhadap noise, jumlah besar perhitungan, kepekaan terhadap suara dan tidak sesuai atau sulit untuk deteksi objek real time [1]. Metode optical flow menggunakan gerak target dari karakteristik vektor yang berubah terhadap waktu untuk mendeteksi daerah bergerak dalam urutan gambar [5]. Metode optical flow memiliki dua buah algoritma yaitu algoritma Horn-Schunck dan algoritma Lucas-Kanade. Gambar 1 adalah metode optical flow dengan algoritma Horn-Schunck pada Simulink Matlab yang digunakan dalam penelitian. Metode optical flow menghasilkan medan aliran optik untuk setiap piksel dalam frame berurutan dengan kecepatan dan arah setiap piksel yang diperoleh. Algoritma Horn-Schunck memiliki kelebihan dapat menghasilkan kepadatan tinggi pada aliran vektor, yaitu informasi aliran dapat hilang di bagian internal dari objek homogen yang diisi dari batas geraknya. Tetapi memiliki kekurangan cenderung lebih sensitif terhadap suara daripada metode lokal [8]. 49

Gambar 1. Simulink Matlab Metode Tracking Cars using Optical Flow Sumber : Library Help Matlab Hasil running dari pengujian pada tools Simulink Matlab menghasilkan video original, video motion vector, video threshold dan video results. Thresholding adalah metode paling sederhana dari segmentasi citra [1]. Thresholding adalah dasar nilai untuk mengubah citra skala abu-abu menjadi citra biner. Thresholding adalah metode yang paling sederhana yang digunakan untuk segmentasi citra. Metode ini pertama-tama dengan memilih nilai ambang batas (nilai threshold) yang optimal. Metode thresholding yang sering digunakan adalah metode entropi maksimum dan metode Otsu [8]. Dari tahapan motion vector, objek mobil akan ditangkap sebagai objek piksel sehingga yang memiliki nilai lebih besar akan dikenali sebagai objek bukan latar belakang. Thresholding diikuti dengan penutupan morfologi dari vektor gerak yang menghasilkan gambar fitur biner. Selanjutnya menempatkan objek dalam setiap gambar biner dengan menggunakan blok Analisis Blob. Blok akan mencari objek dengan menggambarkan kotak berbentuk persegi panjang hijau di sekitar objek yang bergerak di bawah garis putih yang berfungsi sebagai parameter pembatas. Video results akan melacak jumlah objek dalam ROI pada parameter pembatasnya [8]. III. HASIL Tabel 1 adalah tabel analisis pengujian pelacakan berapa banyak jumlah mobil yang melintas di jalan raya yang berhasil ditangkap. Tabel 1 diuji coba menggunakan tools Simulink Matlab dengan metode optical flow yaitu algoritma Horn-Schunck. Pengujian metode optical flow dilakukan dengan menggunakan kamera diam yang diletakkan di depan dimana ketiga objek di uji. Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai default dari parameter yang diberikan serta nilai parameter yang dilakukan perubahan. Berapa banyak jumlah mobil yang melintas dalam kamera dapat dihitung setelah mobil melewati garis batas putih, jumlah mobil yang melintas dapat dihitung hanya untuk satu arah jalur dengan bentuk ukuran mobil yang bebas serta jumlah mobil yang berhasil terhitung bukan merupakan hitungan kelipatan. Pengkecualian saat pengujian pelacakan jumlah kendaraan dengan kondisi nilai parameter yang dilakukan perubahan, saat hasil thresholding menunjukkan objek sekitar seperti pohon, ojek, marka jalan juga ikut terdeteksi bukan hanya mobil yang tertangkap. Sehingga objek lain yang berada disekitar mobil terhitung sebagai satu buah mobil. Nilai default parameter Nilai uji coba parameter TABEL I. HASIL ANALISIS PENGUJIAN TRACKING CARS DENGAN KAMERA DIAM Hasil Pengujian 1. Dalam Motion Vector hanya objek mobil saja yang berhasil ditangkap dengan menggunakan metode Optical Flow. 2. Hasil dari Threshold memperlihatkan tampilan mobil saja yang ditangkap dan digambarkan dengan menggunakan garis-garis putih sebagai hasil threshold objek mobil. 3. Hasil Results dari aplikasi ini dapat menghitung berapa banyak jumlah mobil yang melintas setelah melewati garis batas putih yang ditentukan. 1. Dalam Motion Vector yang berhasil ditangkap oleh metode optical flow adalah objek mobil, objek mobil berhasil terdeteksi bentuknya. 2. Hasil dari Threshold memperlihatkan bukan hanya tampilan hitam putih objek mobil saja yang terdeteksi tetapi objek lain disekitar mobil seperti pohon, marka jalan, pembatas jalan dan objek yang lainnya berhasil tertangkap dan digambarkan dengan garis hitam putih sebagai hasil dari threshold. 3. Hasil Results dari aplikasi ini dapat menghitung berapa banyak jumlah mobil yang melintas setelah melewati garis batas putih yang digunakan sebagai pembatas. 50

Tabel 2 dan Tabel 3 adalah tampilan hasil Threshold dan Results untuk tiga buah video yang digunakan dalam pengujian. Tabel 2 pengujian pelacakan berapa jumlah mobil yang tertangkap dengan menggunakan kamera diam untuk kondisi nilai parameter sesuai default. Tabel 3 pengujian pelacakan berapa jumlah mobil yang tertangkap dengan menggunakan kamera diam untuk kondisi nilai parameter yang diubah-ubah. Dari hasil pengujian pada Tabel 2 dan Tabel 3 dengan menggunakan metode optical flow, banyaknya jumlah mobil yang melintas dapat dihitung jumlahnya. Jumlah mobil dihitung mulai dari melewati garis batas putih pada hasil Results terhitung dari angka 0 dan seterusnya. Setiap ada mobil yang melintas lagi dihitung kembali mulai dari angka 0 bukan menjadi kelipatannya. TABEL II. HASIL PENGUJIAN TRACKING CARS PADA KAMERA DIAM DENGAN NILAI DEFAULT PARAMETER Nama Video Hasil Threshold Hasil Results Viptraffic.avi Bogor.avi Depok.avi TABEL III. HASIL PENGUJIAN TRACKING CARS PADA KAMERA DIAM DENGAN NILAI UJI COBA PARAMETER Nama Video Hasil Threshold Hasil Results Viptraffic.avi Bogor.avi 51

Depok.avi Tabel 4 adalah tabel hasil pengujian analisis pelacakan berapa banyak jumlah yang melintas dalam kamera bergerak dan dapat berhasil dihitung. Analisis Tabel 4 didapat dengan melakukan uji coba pada tools Simulink Matlab dengan menggunakan metode optical flow yaitu Algoritma Horn-Schunck. Pengujian untuk mengetahui berapa banyak jumlah mobil yang melintas dilakukan dengan menggunakan nilai default parameter dan nilai parameter yang diubah-ubah. Pengujian untuk menghitung berapa banyak jumlah mobil yang melintas dilakukan dengan beberapa kondisi yaitu dilakukan hanya untuk satu arah jalur, semua mobil yang dihitung adalah semua mobil yang tertangkap dikamera, jumlah mobil dihitung mulai dari batas garis putih yang digunakan serta jumlah mobil yang dihitung bukan merupakan kelipatan. Kamera bergerak yang digunakan untuk menangkap mobil diletakkan dibelakang mobil yang melintas. Hasil analisis untuk pengujian menggunakan kamera bergerak dengan metode optical flow tidak dapat menangkap berapa jumlah mobil yang melintas. Dari hasil threshold semua objek yang ada selain mobil juga berhasil terdeteksi sebagai garis hitam putih. TABEL IV. HASIL ANALISIS PENGUJIAN TRACKING CARS DENGAN KAMERA BERGERAK Hasil Pengujian Nilai default parameter 1. Dalam Motion Vector semua objek atau benda yang ada dalam frame berhasil terbaca bukan hanya mobil saja. Dari pengujian yang dilakukan objek jalan, marka jalan, pohon, bukit, gunung serta pembatas jalan juga ikut terbaca. 2. Hasil dari Threshold memperlihatkan semua objek yang terbaca dalam frame di Motion Vector terbaca sebagai suatu garis putih, sehingga dari threshold yang dihasilkan bukan hanya objek mobil saja yang terbaca. 3. Hasil Results dalam kamera bergerak tidak dapat menghitung berapa banyak jumlah mobil yang melintas. Nilai uji coba parameter 1. Dalam Motion Vector bukan hanya objek mobil yang berhasil ditangkap tetapi objek lain yang terdapat dalam video juga berhasil ditangkap seperti marka jalan dan pohon. 2. Hasil dari Threshold memperlihatkan bukan hanya tampilan objek mobil saja yang muncul tetapi tampilan dari pembatas jalan juga ikut tertangkap karena pengaruh jumlah frame back yang lebih dari 1. Hasil threshold dalam garis hitam putih dengan nilai parameter yang diubah-ubah memiliki bentuk garis putih yang lebih tebal. 3. Hasil Results dengan menggunakan kamera bergerak tidak dapat menghitung berapa banyak jumlah mobil yang melintas. Tabel 5 dan Tabel 6 adalah tabel hasil Threshold dan Results pengujian untuk ketiga objek video mobil yang diambil dengan menggunakan kamera bergerak. Tabel 5 adalah tabel hasil pengujian kamera bergerak untuk menghitung jumlah mobil yang melintas dengan menggunakan nilai default parameter. Tabel 6 merupakan tabel pengujian kamera bergerak untuk menghitung banyaknya jumlah mobil yang melintas dengan menggunakan nilai parameter yang diubah-ubah. Dari hasil uji coba Tabel 5 dan Tabel 6 pada kamera bergerak, tidak dapat diketahui berapa banyak jumlah mobil yang melintas. Selain itu hasil garis putih pada threshold untuk nilai parameter yang diubah memiliki ketebalan lebih dari nilai default parameter. TABEL V. HASIL PENGUJIAN TRACKING CARS PADA KAMERA BERGERAK DENGAN NILAI DEFAULT PARAMETER Nama Video Hasil Threshold Hasil Results Viplane.avi 52

Viplanedeparture.avi Shaky_car.avi TABEL VI. HASIL PENGUJIAN TRACKING CARS PADA KAMERA BERGERAK DENGAN NILAI UJI COBA PARAMETER Nama Video Hasil Threshold Hasil Results Viplane.avi Viplanedeparture.avi Shaky_car.avi Tabel 7 dan Tabel 8 adalah hasil Simulink Profile Report untuk masing-masing ketiga video yang digunakan. Tabel 7 adalah Simulink Profile Report untuk tiga video pada kamera diam dengan durasi waktu yang digunakan untuk simulasi sekitar 45 detik. Tabel 8 adalah Simulink Profile Report untuk ketiga video pada kamera bergerak dengan durasi waktu yang sama untuk simulasi yaitu 45 detik. Hasil Simulink Profile Report untuk Tabel 7 dan Tabel 8 menunjukkan bahwa Total Recorded Time lebih kecil dengan menggunakan kamera diam sekalipun dilakukan dengan simulasi waktu yang sama yaitu 45 detik. Total Recorded Time pada kamera diam memiliki nilai kurang dari 100 detik dibandingkan kamera bergerak yang nilai waktunya lebih dari 100 detik. TABEL VII. HASIL SIMULINK PROFILE REPORT KAMERA DIAM Simulasi Video Hasil Simulink Profile Report 53

Video Viptraffic.avi (Simulation time 45.733 detik) Video Bogor.avi (Simulation time 45.913 detik) Video Depok.avi (Simulation time 45.740 detik) TABEL VIII. HASIL SIMULINK PROFILE REPORT KAMERA BERGERAK Simulasi Video Hasil Simulink Profile Report Video Viplane.avi (Simulation time 45.160 detik) Video Viplanedeparture.avi (Simulation time 45.333 detik) Video Shaky_car.avi (Simulation time 45.453 detik) 54

IV. PEMBAHASAN Analisis tracking cars untuk menghitung berapa jumlah mobil yang melintas dilakukan pada bahasa pemrograman Matlab dengan menggunakan tools Simulink Matlab. Analisis tracking cars dilakukan dengan menggunakan metode Optical Flow yaitu Algoritma Horn-Schunck. Objek yang digunakan dalam analisa tracking cars adalah objek video yang terdapat dalam library Matlab serta objek video yang direkam sendiri di lapangan yaitu di daerah Depok dan Bogor. Objek yang digunakan dalam analisis ini adalah objek video mobil yang direkam dengan menggunakan dua buah kamera yaitu kamera diam dan kamera bergerak. Kamera diam yang digunakan diletakkan di sisi depan sehingga mengambil gambar mobil bergerak dari depan dengan posisi kamera diam, sedangkan kamera bergerak yang digunakan diambil dari sisi belakang sehingga mengambil gambar mobil bergerak dengan kamera bergerak yang mengikuti pergerakan mobil. Analisis tracking cars dengan metode optical flow memiliki dua buah algoritma yaitu algoritma Horn-Schunck dan algoritma Lucas-Kanade. Dalam analisis tracking cars ini digunakan algoritma Horn-Schunck. Algoritma Horn-Schunck adalah algoritma dengan mengasumsikan semua gambar atau video dengan optical flow, sehingga algoritma ini akan meminimalkan distorsi dalam flow dan menghasilkan gambar atau video dengan solusi yang lebih baik [1]. Masalah yang muncul dengan menggunakan metode optical flow adalah masalah pergerakan objek dalam hal ini adalah pergerakan mobil. Hasil analisis pelacakan berapa banyak jumlah mobil yang melintas dalam masing-masing video yang digunakan dengan membandingkan antara nilai parameter yang sesuai default dan nilai parameter yang diubah-ubah. Analisis dilihat dari perbandingan kedua parameter tersebut pada kamera diam dan kamera bergerak dengan ketiga video yang dijadikan objek. 1. Pengujian dengan mengubah nilai parameter pada kamera diam Tabel 9 adalah tabel perbandingan pengujian nilai parameter yang dilakukan pada ketiga objek. Nilai parameter yang digunakan untuk perbandingan adalah : a. Jumlah Frame Back b. Smothness Factor c. Iterasi Maksimum Ketiga objek mobil yang digunakan dalam pengujian pada kamera diam adalah : a. Objek mobil Viptraffic.avi (library Matlab) b. Objek mobil Bogor.avi (survei lapangan) c. Objek mobil Depok.avi (survei lapangan) TABEL IX. PERBANDINGAN PENGUJIAN NILAI PARAMETER TRACKING CARS PADA KAMERA DIAM Jumlah Frame Back Smothness Factor Iterasi Maksimum Nilai default parameter awal 1 1 10 Nilai uji coba parameter 1, 5, 10 dan 20 1, 4, 10 dan 20 10, 30, 50 dan 60 2. Pengujian dengan mengubah nilai parameter pada kamera bergerak Tabel 10 adalah tabel perbandingan pengujian nilai parameter yang dilakukan pada ketiga objek. Nilai parameter yang digunakan sebagai perbandingan adalah : a. Jumlah Frame Back b. Smothness Factor c. Iterasi Maksimum Ketiga objek mobil yang digunakan dalam pengujian parameter pada kamera bergerak adalah : a. Objek mobil Viplane.avi (library Matlab) b. Objek mobil Viplanedeparture.avi (library Matlab) c. Objek mobil Shaky_car.avi (library Matlab) TABEL X. PERBANDINGAN PENGUJIAN NILAI PARAMETER TRACKING CARS PADA KAMERA BERGERAK Jumlah Frame Back Smothness Factor Iterasi Maksimum Nilai default parameter awal 1 1 10 Nilai uji coba parameter 1-5 1, 4, 10, 20 dan 50 10, 30, 50, 70 dan 100 55

V. SIMPULAN DAN SARAN Tracking cars adalah pelacakan untuk menghitung berapa banyak jumlah mobil yang melintas. Pelacakan menghitung jumlah mobil yang melintas dengan menggunakan metode optical flow yaitu Algoritma Horn-Schunck. Objek video mobil yang digunakan dalam analisis diambil dengan menggunakan kamera diam dan kamera bergerak. Pengujian dilakukan dengan nilai parameter sesuai default dan nilai parameter yang diubah-ubah pada kamera diam dan kamera bergerak. Nilai parameter yang dijadikan sebagai perbandingan untuk dianalisis adalah jumlah frame back, smoothness factor dan iterasi maksimum. Dengan masing-masing video mobil yang digunakan berjumlah tiga video. Pelacakan jumlah mobil dengan menggunakan kamera diam baik untuk nilai parameter sesuai default dan nilai parameter yang diubah-ubah berhasil dapat menangkap jumlah mobil yang melintas. Berapa banyak jumlah mobil yang melintas dihitung mulai dari mobil yang melewati garis batas putih dihitung mulai dari angka 0 dan tidak akan berulang kelipatannya. Dari hasil motion vector dan results menunjukkan hanya objek mobil saja yang terbaca dalam aplikasi sedangkan objek lain seperti marka jalan, pohon, bukit dan objek lainnya tidak tertangkap. Tetapi untuk hasil threshold untuk nilai parameter yang diubah-ubah semua objek yang ada ikut terbaca sebagai garis hitam putih, sehingga bukan hanya objek mobil yang tertangkap seperti untuk nilai parameter sesuai default. Pelacakan mobil dengan menggunakan kamera bergerak yang diambil dengan mengikuti pergerakan mobil dari belakang, baik untuk nilai parameter sesuai default dan nilai parameter yang diubah-ubah tidak berhasil untuk menangkap berapa banyak jumlah mobil yang melintas. Pelacakan jumlah mobil yang melintas dengan menggunakan kamera bergerak tidak hanya menangkap objek mobil saja tetapi juga berhasil menangkap semua objek yang ada seperti marka jalan, pohon, bukit, jalan dan pembatas jalan. Hasil threshold untuk nilai parameter yang diubah memiliki garis putih hasil threshold yang lebih tebal dari nilai parameter sesuai default. Hasil Simulink Profile Report dengan durasi waktu simulasi untuk kamera diam dan kamera bergerak dalam waktu 45 detik, memiliki Total Recorded Time, Number of Block Methods serta Number of Nonvirtual Subsystem Methods yang lebih kecil kamera diam dibandingkan kamera bergerak. Untuk kamera diam memiliki nilai kurang dari 100 detik sedangkan kamera bergerak memiliki nilai lebih dari 100 detik. Saran untuk pengembangan aplikasi pelacakan menghitung jumlah mobil yang melintas adalah dengan menggunakan kamera bergerak seharusnya juga dapat digunakan seperti kamera diam. Kamera dari segala sisi seharusnya dapat membaca pergerakan objek mobil sehingga objek mobil dapat terbaca. Jumlah mobil yang terhitung seharusnya berlanjut tidak dimulai lagi dari angka 0 setiap ada yang melintas. Aplikasi pelacakan menghitung jumlah mobil yang melintas seharusnya hanya membaca objek mobil saja sebagai sasaran utama sedangkan objek lain tidak perlu terbaca. REFERENSI [1] SK. Singh, U. Sharma. Simulink Model For Object Tracking using Optical Flow. International Journal of Science and Research (IJSR). 2015; 4(6): 2323-2326. [2] R. Revathi, M. Hemalatha. Certain Approach of Object Tracking using Optical Flow Techniques. International Journal of Computer Applications. 2012; 53(8): 50-57. [3] S. Aslani, HM. Nasab. Optical Flow Based Moving Object Detection and Tracking for Traffic Surveillance. International Journal of Elektrical, Computer, Energetic, Electronic and Communication Engineering. 2013; 7(9): 1252-1256. [4] Vinary DR., NL. Kumar. Object Tracking using Background Substraction Algorithm. International Journal of Engineering Research and General Science. 2015; 3(1): 237-243. [5] Mahamuni PD., RP. Patil, HS. Thakar. Moving Object Detection using Background Substraction Algorithm using Simulink. IJRET : International Journal of Research in Engineering and Rechnology. 2014; 03(06): 594-598. [6] AP. Shukla, M. Saini. Moving Object Tracking of Vehicle Detection : A Concise Review. International Journal of Signal Processing, Image Processing and Pattern Recognition. 2015; 8(3): 169-176. [7] J. Scott, MA. Pusateri, D. Cornish, Kalman Filter Based Video Background Estimation, no date. [8] Himanshu M, Dubasi M, Soumya RS. Video Object Tracking Using Motion Estimation. Thesis. Roulkela: Pascasarjana National Institute of Technology; 2012. 56