KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Indikator Esensial

dokumen-dokumen yang mirip
KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PERAWATAN SOSIAL

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PEKERJAAN SOSIAL

Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR REHABILITASI SOSIAL DENGAN PENDEKATAN PROFESI PEKERJAAN SOSIAL

FERRY EFENDI MAKHFUDLI

Pekerjaan Sosial PB :

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PEMBAHASAN KASUS. masalah klien MG adalah sebagai berikut: dapat saling membantu menghadapi masalahnya. materi seputar merancang masa depan.

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kesepakatan: Kurikulum Dasar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia RAKER AIPTKMI IX

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Perda Kab. Belitung No. 22 Tahun

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : Tahun 2016

Dr. Alamsyah, M.Hum. Drs. Sugiyarto, M.Hum

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PUSAT KAJIAN BENCANA DAN PENGUNGSI

SOSIALISASI LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA (LK3)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-H

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG

D. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 56 / HUK / 2009 TENTANG

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung A. Kepala Dinas B. Sekretariat

Analisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 129 / HUK / 2008 TENTANG

Program Kesehatan Peduli Remaja PERTEMUAN 11 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

Progress Report Peningkatan Kesejahteraan Sosial di 50 Kabupaten Tertinggal. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI

Lampiran 1. Surat Etik Penelitian

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Fungsi dan Peran Konseling. Adhyatman Prabowo, M.Psi

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL

KOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha)

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

Rencana Perkuliahan Intervensi Kelompok (3 SKS) Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi. Ganjil 2013/2014

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

: PERATURAN GUBERNUR TENTANG ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG REHABILITASI NARKOTIKA KOMPONEN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sosial tentang S

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN SELEKSI FASILITATOR KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT (RELOKASI) PASCA BENCANA BANJIR MANADO

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

Kompetensi Pelatihan VCA dan PRA untuk KSR

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 25 TAHUN 2012 TENTANG

USULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN perkantoran

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

2015 PENGEMBANGAN PROGRAM PUSAT SUMBER (RESOURCE CENTER) SLBN DEPOK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA DEPOK

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2016 Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas. Nahar, SH, M.Si NIP

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran Jenjang : Keperawatan Sosial : SMP/MTs STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Indikator Esensial 1. Melakukan kerja sama klien individu/ keluarga/kelompok/ komunitas/masyarakat) 1.1 Melakukan komunikasi dengan klien Guru mampu berkomunikasi dengan klien 1.2 Menerapkan relasi pertolongan dengan klien Guru mampu menerapkan relasi pertolongan dengan klien 1.3 Membangun sikap penerimaan dalam kelompok 1.4 Menerapkan sikap penerimaan dalam masyarakat Guru mampu membangun sikap penerimaan dalam kelompok Guru mampu membangun sikap penerimaan dalam masyarakat 1.5 Merumuskan kontrak pertolongan Guru mampu mampu kontrak pertolongan dengan klien. 1.6 Membangun komitment pertolongan. 2. Melakukan kerja sama di lingkungan sosial klien 2.1 Melakukan komunikasi dengan pihak terkait dalam penanganan masalah klien Guru mampu melakukan komunikasi dengan pihak terkait dalam penanganan masalah klien

2.2 Melakukan jejaring sosial dalam rangka penanganan masalah klien. Guru mampu melakukan jejaring sosial dalam rangka penanganan masalah klien. 3. Melakukan pencatatan dan pelaporan (catatan kasus) 3.1 Merancang format laporan kasus Guru mampu merancang format laporan kasus 3.2 Mengisi format laporan kasus 3.3 Meringkas laporan kasus dalam catatan ringkas kasus 3.4 Menyimpan laporan kasus dalam file 3.5 Menjaga kerahasiaan file klien. 4 Melakukan temu bahas kasus 4.1 Melakukan pertemuan untuk membahas kasus 4.2 Membuat laporan hasil temu bahas kasus. 5 Menerapkan kode etik pekerjaan sosial 5.1 Mendeskripsikan kode etik dalam menjalani hubungan kerja Guru mampu mendeksripsikan kode etik perawat sosial dalam menjalin hubungan kerja

5.2 Menerapkan kode etik dalam menjalin hubungan kerja dengan klien Guru mampu menerapkan kode etik sebagai perawat sosial dalam menjalin hubungan kerja dengan klien 5.3 Menerapkan kode etik dalam menjalin hubungan kerja dengan kolega 5.4 Menerapkan kode etik dalam menjalin hubungan kerja dengan masyarakat. Guru mampu menerapkan kode etik dalam menjalin hubungan kerja dengan kolega Guru mampu menerapkan kode etik sebagai perawat sosial dalam menjalin hubungan kerja dengan masyarakat. 6 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 6.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Guru mampu mendeksripsikan permasalahan K3 di Indonesia 6.2 Melaksanakan prosedur K3 Guru mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak yang terkai dalam melaksanakan prosedur K3 6.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup

6.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. 7 Melakukan fungsi pekerjaan sosial 7.1 Melakukan tindakan pencegahan masalah Guru memahami langkah-langkah pertolongan pertama pada kecelakaan Guru mampu melakukan tindakan pencegahan masalah yang mungkin timbul. 7.2 Melakukan tindakan kurasi/ penanganan masalah Guru dapat melakukan tindakan kurasi / penanganan masalah yang timbul 7.3 Melakukan tindakan rehabilitasi dalam praktek pekerjaan sosial 7.4 Melakukan tindakan pengembangan dalam praktek pekerjaan sosial. Guru mampu melakukan tindakan rehabilitasi dalam pekerjaan social Guru memahami tindakan yang dapat dilakukan dalam pengembangan praktek perawat/pekerjaan sosial 8 Memahami peran pekerja sosia 8.1 Menjelaskan peran advokasi Guru mampu menjelaskan peran advokasi pada perawat/pekerja sosial 8.2 Menjelaskan peran perawatan Guru menjelaskan peran sebagai perawat/pekerja social

8.3 Menjelaskan peran konseling Guru mampu menjelaskan peran konseling pada perawat/pekerja sosial 8.4 Menjelaskan peran mediasi Guru mampu menjelaskan peran mediasi pada perawat/pekerja sosial 8.5 Menjelaskan peran katalisator pelayanan 8.6 Menjelaskan peran penjangkauan 8.7 Menjelaskan peran pengajar. Guru mampu menjelaskan peran pengajar pada perawat/pekerja sosial 9. Melaksanakan metoda praktek pekerjaan sosial 10. Menerapkan teknik-teknik dalam praktek pekerjaan sosial 9.1 Menerapkan praktek pekerjaan sosial dengan individu 9.2 Menerapkan praktek pekerjaan sosial dengan kelompok 9.3 Menerapkan praktek pekerjaan sosial dengan masyarakat 9.4 Menerapkan administrasi pekerjaan sosial. 10.1 Menggunakan teknik pengumpulan data Guru mampu menerapkan praktek perawat/pekerja sosial dengan individu Guru mampu menerapkan administrasi perawat/pekerja sosial Guru mampu menerapkan teknik pengumpulan data

10.2 Menggunakan teknik pengolahan/ analisis masalah/ kebutuhan 10.3 Menggunakan teknik perencanaan program penanganan masalah 10.4 Menggunakan teknik pelaksanaan program pemecahan masalah Guru mampu menggunakan teknik pengolahan/ analisis masalah/ kebutuhan Guru mampu menggunakan teknik perencanaan program penanganan masalah klien Guru mampu menggunakan teknik pelaksanaan program pemecahan masalah 10.5 Menggunakan teknik evaluasi program pemecahan masalah 10.6 Menggunakan teknik dinamika kelompok 10.7 Menggunakan teknik out bound Guru mampu mengunakan teknik outbond sebagai sarana pemecahan masalah 10.8 Menggunakan teknik PRA (Participation Rural Apprisal) 10.9 Menggunakan teknik FGD (Focus Group Discussion). Guru mampu mengikutsertakan klien dalam pemecahan masalah di suatu komunitas Guru mampu menggunakan teknik FGD (Focus Group Design) dalam memecahkan masalah 11 Menggunakan pengetahuan lokal 11.1 Menjelaskan pengetahuan lokal yang sesuai dengan praktek

untuk praktek pekerjaan sosial pekerjaan sosial 12 Memahami prosedur pelayanan di lembaga pelayanan sosial 11.2 Menerapkan pengetahuan lokal untuk praktek pekerjaan sosial 11.3 Menggunakan pengetahuan lokal dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 12.1 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial di lembaga kesehatan 12.2 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial di lembaga koreksional (BAPAS/LAPAS) 12.3 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial di lembaga kesehatan mental 12.4 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial di lembaga pelayanan lanjut usia 12.5 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial di lembaga rehabilitasi korban napza pelayanan sosial di LK pelayanan sosial di LP pelayanan sosial di lembaga kesehatan mental pelayanan sosial di lembaga pelayanan lanjut usia pelayanan sosial di lembaga rehabilitasi korban napza

12.6 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial di lembaga rehabilitasi tuna susila pelayanan sosial di lembaga rehabilitasi tuna susila 12.7 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial di lembaga rehabilitasi penyandang cacat pelayanan sosial di lembaga rehabilitasi penyandang cacat 12.8 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial pada penanggulangan bencana 12.9 Menjelaskan prosedur pelayanan sosial pada korban tindak kekerasan. pelayanan sosial pada penanggulangan bencana pelayanan sosial pada korban tindak kekerasan 13 Melakukan asesmen 13.1 Melakukan kontak pendahuluan Guru mampu melakukan kontak pendahuluan dalam langkah asesmen 13.2 Melakukan pengumpulan data Guru mampu melakukan pengumpulan data berdasarkan keadaan klien 13.3 Melakukan analisis data Guru mampu menganalisis data berdasarkan keadaan klien

13.4 Melakukan identifikasi kebutuhan dan atau masalah dan sistem sumber Guru mampu mengidentifikasi kebutuhan atau masalah dari klien 13.5 Melakukan kesepakatan pertolongan dengan klien. Guru mampu melakukan kepada klien pertolongan 14 Merancang rencana intervensi 14.1 Menjelaskan tujuan intervensi Guru mampu menjelaskan tujuan dari pemberian intervensi kepada klien 14.2 Menjelaskan program/kegiatan pemecahan masalah Guru dapat menjelaskan kegiatan pemecahan masalah 14.3 Memilih metode dan teknik pemecahan masalah Guru mampu memilih metode pemcahan masalah yang tepat dalam menangani klien 14.4 Menyusun langkah-langkah kegiatan Guru mampu menyusun langkah-langkah kegiatan intervensi terhadap klien 14.5 Menyusun jadwal waktu pelaksanaan intervensi. Guru mampu menyusun jadwal waktu pelaksaan intervensi terhadap klien 15 Melaksanakan intervensi 15.1 Menyusun kontrak kerja Guru mampu merancang kontrak kerja

15.2 Melaksanakan jejaring kerja 15.3 Melaksanakan program/ kegiatan pemecahan masalah Guru mampu melaksanakan kegiatan pemecahan masalah 15.4 Melakukan pengukuran hasil sesuai dengan indikator keberhasilan 15.5 Melakukan monitoring dan evaluasi Guru mampu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap intervensi yang telah dilakukan 15.6 Melakukan pencatatan dan pelaporan. 16 Melakukan referal 16.1 Menentukan pihak yang akan dirujuk Guru mampu melakukan pencatatan dan pelaporan hal-hal yang telah dilakukan dalam intervensi terhadap klien Guru mampu memilih pihak yang akan dirujuk 16.2 Menjelaskan isi/rekomendasi rujukan dalam bentuk naskah rujukan 16.3 Melakukan rujukan 16.4 Menyusun pelaporan akhir pertolongan.