PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI

dokumen-dokumen yang mirip
PB 10 STRATEGI UMUM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumberdaya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH

SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni

1. Tinjauan Kebijaksanaan Lingkungan. 2. Kebijaksanaan Nasional 3. Penjabaran Kebijaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM MEMBENTUK PERILAKU LINGKUNGAN BERTANGGUNG JAWAB

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makluk hidup dan lingkungannya. Kata ekologi pertama diusulkan

UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

KEAMANAN LINGKUNGAN DAN COMMUNITY DEVELOPMENT

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2012

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAPPEDA Planning for a better Babel

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

berbagai macam sumberdaya yang ada di wilayah pesisir tersebut. Dengan melakukan pengelompokan (zonasi) tipologi pesisir dari aspek fisik lahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

Makalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI

1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam

VISI, MISI, DAN TUJUAN RPJMD

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

X. ANALISIS KEBIJAKAN

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI MALUKU

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017

maksud dan tujuan serta pendekatan dan metode pengkajian yang digunakan dalam pembahasan. Bab dua berisi studi terhadap peran pelaku ekonomi dalam

92 pulau terluar. overfishing. 12 bioekoregion 11 WPP. Ancaman kerusakan sumberdaya ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB XI. SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Pembangunan Ekonomi

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( Pertemuan ke-6 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENGELOLAAN SDALH DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pengelolaan Kawasan Pesisir Berkelanjutan. 16-Sep-11. Syawaludin A. Harahap 1

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah dengan berbagai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Visi Indonesia Pembangun- an Manusiaa Ekonomi. Infrastruktur. Kelautan. Transportasi dan Konektivitas. Pertanian. Pariwisata. dan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KOMITMEN GLOBAL INDONESIA

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

Transkripsi:

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI

DEFINISI PEMBANGUNAN pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup manusia Dalam pembangunan diperlukan berbagai modal yaitu keseluruhan sumberdaya yang dimiliki dan dapat digunakan dalam proses pembangunan Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki negara secara bijaksana

Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif, Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan YME. Merupakan daya penggerak yang tidak ternilai bagi pengisian aspirasi bangsa. Selain itu, kepercayaan dan keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah pancasila sebagai satu-satunya asas dalma kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan modal sikap mental yang dapat membawa negara menuju citacitanya,

Budaya bangsa Indonesia yang dinamis telah berkembang secara sejarah bangsa yang bercirikan kebhinekaan budaya dan keekaan bangsa, Potensi dan kekuatan efektif bangsa yaitu segala sesuatu yang bersifat potensial dan produktif yang telah menjadi milik bangsa dan yang tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain partai politik dan golongsn karya, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan POLRI sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan.

MODAL DASAR PEMBANGUNAN Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil perjuangan seluruh rakyat, Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di khatulistiwa pada posisi silang di dua samudera dan dua benua, Kekayaan alam yang beraneka ragam di darat, laut dan udara dimanfaatkan secara bertanggung jawab untuk kemakmuran rakyat,

TANTANGAN ABAD 21 Bumi akan dihuni oleh populasi manusia yang masih akan meningkat baik dalam jumlah maupun laju pertumbuhannya. Penduduk bumi yang jumlahnya sekitar 6-7 milyar jiwa di akhir abad-21 yang lalu akan menjadi sekitar 12-14 milyar jiwa di akhir abad 21. Kesenjangan kondisi ekonomi antara Negara maju industrinya dengan Negara berkembang akan semakin jauh. Keperluan pangan bagi penduduk di negara sedang berkembang akan terus meningkat, namun peningkatan produksi pangan yang berarti justru berlangsung di Negara maju

Isu Perubahan Iklim (Climate Change):Pemanasan Global (Global Warming) Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) Pencemaran wilayah perairan Perpindahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Melintasi Batas Negara (Pollution across nations) Kerusakan Lapisan Ozon (Ozon depletion)

PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNAN Teori pembangunan berimbang (balanced development): mengusahakan keseimbangan antara berbagai segi kegiatan masyarakat, baik di sektor pertanian, pertambangan, industri, sektor jasa, dan sebagainya Teori pembangunan memenuhi kebutuhan pokok: dengan tujuan agar pembangunan dapat memenuhi kebutuhan pokok manusia terlebih dahulu yang mencakup pangan, sandang, papan, pendidikan, dan fasilitas kesehatan.

Teori pembangunan meningkat pada teori pemerataan. untuk meningkatkan pemerataan pendapatan antara kelompok masyarakat, Indonesia menyambut perkembangan teori ini dengan mencantumkan pemerataan sebagai bagian dari trilogi pembangunan yaaitu mencakup pembangunan, pemerataan, dan stabilisasi. Teori pembangunan dengan kualitas adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas manusia yang terlebur dalam arus besar pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup.

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Perkembangan Teori Pembangunan: 1. Pembangunan terpusatkan pada mobilisasi modal 2. Pembangunan berimbang 3. Pembangunan pemerataan 4. Pembangunan kualitas hidup Pembangunan Berkelanjutan

KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Kesepakatan global yang dihasilkan oleh KTT Bumi di Rio de Janeiro Brazil pada tahun 1992 Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang beorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana, efisien, dan memperhatikan keberlangsungan pemanfaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting, yaitu: (a) Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, di sini yang diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin. (b) Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang.

TIGA DIMENSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SOSIA L L H E K O N OMI

TUJUANKEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN LINGKUNAN 1. Memikirkan kembali makna pembangunan 2. Merubah kualitas pertumbuhan 3. Memenuhi kebutuhan dasar akan lapangan kerja, makanan, energi, air, dan sanitasi 4. Menjamin terciptanya keberlanjutan pada satu tingkat pertumbuhan penduduk tertentu 5. Mengkonservasi dan meningkatkan sumberdaya 6. merubah arah teknologi dan mengelola risiko 7. Memdahulukan pertimbangan lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan Sumber: Mitchell, Setiawan, Rahmi (1997)

PRINSIP DAN ARAHAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Keterpaduan keputusan lingkungan dan ekonomi Pemanduan Pembagian tanggung jawab Pencegahan pelestarian Pendaur-ulangan Rehabilitasi dan reklamasi Inovasi ilmu dan teknologi Tanggung jawa global Sumber: Mitchell, Stiawan, Rahmi (1997)

HAL YANG PENTING DALAM PB Proses pembangunan hendaknya berlangsung terus menerus L ingkungan hidup memiliki keterbatasan S emakin baik kualitas lingkungan maka semakin baik pula pengaruhnya terhadap kualitas hidup Penggunaan sumber daya alam y ang tidak dapat diperbaharui dilakukan sehemat mungkin dan dicari sumber daya alternatif lainn y a Pembangunan y ang dilakukan memungkinkan meningkatkan kesejaheraan genarasi sekarang tanpa mengurangi kesejahteraan generasi y ang akan datang.

CIRI-CIRI PB Menjamin pemerataan dan keadilan Menghargai keanekaragaman hayati Menggunakan pendekatan integratif Menggunakan pandangan jangka panjang

Menjamin pemerataan dan keadilan; strategi pembangunan yang berwawasan lingkungan dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, lebih meratanya kesempatan perempuan, dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan. Menghargai keanekaragaman hayati; keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi tatanan lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang akan datang. Menggunakan pendekatan inte g rati f dengan men g g unakan pendekatan integratif, maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa kini dan yang akan datang. Menggunakan pandangan jangka panjang; untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung

AGENDA 21 GLOBAL merupakan dokumen komprehensif yang berisikan program aksi pembangunan berkelanjutan menjelang abad 21 yang disepakati pada KTT Bumi ditandatangani oleh sekitar 179 negara terdiri atas 39 bab yang dibagi atas 4 bagian: Dimensi social dan ekonomi Konservasi dan pengalolaan sda untuk pembangunan Peranan kelompok utama Sarana Pelaksana

HAL YANG PENTING DALAM UPAYA MENCAPAI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN K emitraan nasional Menggali strategi PB sesuai dengan kondisi masin g masin g negara Biay a ling kun g an dimasukkan dalam biay a jasa dan baran g Penanganan kemiskinan integratif dengan kesehatan, kependudukan, hak perempuan dan pengelolaan sda oleh masyarakat lokal Keterpaduan dalam pengelolaan lingkungan Pendekatan PB yang berwawasan lingkungan Pembangunan pertanian berkelanjutan Penekanan terhadap pendidikan, penyadaran masyarakat dan pelatihan Isu keanekaragaman hayati Isu kesehatan masyarakat Pengaturan institusi yang diperlukan

AG E N D A 21 IIN D O N E SIA Tujuan: Memberikan serangkaian pandan g an dan inspirasi yang dapat dimasukkan ke dalam proses perencanaan pada setiap tingkatan pembangunan di Indonesia sedemikian ruapa, baik pemerintah, swasta dan masyarakat luas lainnya dapat memanfaatkan dokumen ini sebagai referensi bagi penyusunan perencanaan dan program-program jangka pendek dan panjang dalam menghadapi pasar bebas di masa mendatang dan dalam mewujudkan pemangunan berkelanjutan yang diidam-idamkan.

AG E N D A 21 IIN D O N E SIA Terdiri atas 4 bagian, yaitu: 1. Pelayanan masyarakat: pengentasan kemiskinan, perubahan pola konsumsi, dinamika kependudukan, penglolaan dan peningkatan kesehatan, pengemangan perumahan dan permukiman, serta system perdagangan global, instrumen ekonomi, neraca ekonomi dan lingkungan terpadu. 2. Pengelolaan limbah: perlindungan atmosfir, pengelolaan B3, pengelolaan limbah B3, pengelolaan limbah radioaktif, dan pengelolaan limbah padat dan cair. 3. Pengelolaan sumberdaya tanah: perencanaan sumberdaya tanah, pengelolaan hutan, pengembangan pertanian dan perdesaan, dan pengelolaan sumberdaya air. 4. Pengelolaan sumberdaya alam: konservasi keanekaragaman hayati, pengembangan bioteknologi, serta pengelolaan terpadu wilayah pesisir dan lautan.