DELTA LOW COST LINE FOLLOWER

dokumen-dokumen yang mirip
ROBOT LABA-LABA PENJEJAK GARIS (HEXAPOD LINE FOLLOWER)

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

MERANCANG ROBOT PENJEJAK GARIS DENGAN MENGGUNAKAN DELTA ROBO KITS DAN DST-R8C STAMP

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

USER MANUAL LEGO LINE FOLLOWING MATA DIKLAT : SISTEM OTOMASI DAN PENGENDALIAN ELEKTRONIKA

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis)

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. Inggris, Jepang, Perancis) berlomba-lomba untuk menciptakan robot-robot

Mata kuliah Elektronika Analog L/O/G/O

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

LAPORAN LINE TRACER ANALOG

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

2 - anakuntukmengetahuidanmelihats ecaralangsungbinatangbinatangbukanhanyabinatang masihbanyakterdapat di alam liar tetapijugabinatang hampirpunah. Te

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

Tutorial Eagle. Berikut jendela baru

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MERANCANG DELTA ROBO SOCCER (WARRIOR VERSION)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Dioda-dioda jenis lain

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

ROBOT LINE FOLLOWER (LINE TRACKING ROBOT)

BAB III RANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom

EMS. 1 A Dual H-Bridge

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

BAB III. RANCANG BANGUN ALAT

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

Mekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik)

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

EMS. 2 A Dual H-Bridge

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

Gambar 1 Tampilan alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

Daftar Isi. Lampiran Skema... 7

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH (PHOTODIODE)

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

BAB III ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Autonomous Follower Transport Menggunakan Robot Quaddruped

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

PERANCANGAN PROTOTIPE ROBOT PENGHALANG GARIS BERBASIS ROBO TX CONTROLLER

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

BAB III PERANCANGAN ALAT

Modul Elektronika 2017

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

Transkripsi:

DELTA LOW COST LINE FOLLOWER SPESIFIKASI: - Rasio Gigi: 1:22 - Dua motor DC - Battery Pack A3 4 pcs (Battery tidak termasuk) - Part A Line Follower (Sungut penjejak garis) - Infrared dengan lapisan pelindung cahaya lain - Rangkaian H-Bridge dengan pelindung hubung singkat - Kompatibel Delta Robo CPU untuk aplikasi yang lebih cerdas KOMPONEN PENDUKUNG: 1. Dioda B - PNP NPN C C B + + - E E Merupakan komponen penyearah di mana arus hanya mengalir dari kutub anode ke cathode. Pada aplikasi ini, dioda berfungsi untuk mencegah adanya arus balik dari motor ke rangkaian elektronik. 2. Transistor Transistor adalah komponen semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat, rangkaian pemutus dan penyambung, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan lain lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik yang memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya transistor memiliki 3 terminal, yaitu emitor, kolektor dan basis di mana basis berfungsi sebagai pengatur kran. Berdasarkan polaritasnya terdapat dua jenis transistor yaitu NPN dan PNP. Transistor NPN (Negatif Positif Negatif) akan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor dan transistor PNP (Positif Negatif Positif) akan mengalirkan arus dari emitor ke kolektor. Transistor yang digunakan pada aplikasi robot ini adalah BD139 dan C9014 untuk tipe NPN dan BD140 dan C9012 untuk tipe PNP Berdasarkan bentuknya BD139 dan BD140 adalah package TO-126 sedangkan C9012 dan C9014 adalah tipe SOT-23. Fungsi transistor dalam aplikasi ini adalah sebagai saklar yang mengalirkan arus ke motor DC dan mengatur arah aliran arus. Dasar untuk rangkaian pengatur gerakan motor adalah dua buah saklar DPDT yang akan mengalir arus dengan polaritas berbeda. Saat S1 dan S2 berada di posisi kiri, maka arus akan

mengalir dari kutub atas ke kutub bawah motor sedangkan saat S1 dan S2 berada pada posisi kanan maka arus akan mengalir dari kutub bawah ke kutub atas motor sehingga motor bergerak ke arah sebaliknya. Untuk mewujudkan kejadian ini secara elektronik maka digunakan saklar-saklar elektronik berupa transistor yang didisain dengan model rangkaian H-Bridge. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa rangkaian H- Bridge dapat dibentuk oleh dua pasang rangkaian Push Pull sehingga terbentuk seperti pada gamb H-Bridge Q9 BD140 12V Q11 BD140 R11 Q10 9012 D5 IN4001 D6 IN4001 Q12 9012 R12 100K 100K Q13 9013 D7 IN4001 D8 IN4001 Q16 9013 C6 100nF R14 47K Q14 BD139 Q15 BD139 R13 47K U3B 5 4 6 74LS02 U3D U3C 11 8 U3A P1.0 13 10 2 12 9 1 3 VC C 74LS02 74LS02 JP4 74LS02 1 2 3 P0. 0 4 5 P1.1 Short Circuit Protector HEADER 5 3. IC

IC merupakan kumpulan dari transistor-transistor yang membentuk suatu rangkaian terintegrasi. Dalam hal ini IC yang digunakan adalah 74LS02 yang merupakan IC Gerbang NAND. Rangkaian Gerbang NAND tersebut disusun membentuk rangkaian pelindung hubung singkat yang menjaga agar tidak terjadi kondisi ON yang bersamaan pada transistor NPN dan PNP dalam satu bagian push pull dalam rangkaian. 4. LED Inframerah TSAL4400 Bila pada LED biasa cahaya yang dikeluarkan dapat dilihat oleh mata, pada LED inframerah, cahaya tersebut tidak tampak oleh mata. Cahaya ini dapat dilihat dengan menggunakan kamera di mana spektrum cahaya yang ditangkap melebihi jangkauan spektrum mata kita. LED Infrared biasanya memiliki warna bening namun beberapa jenis terutama yang termasuk jenis high power infrared memiliki warna kebirubiruan Sifat cahaya inframerah - Tidak nampak oleh mata - Dapat dipancarkan pada jarak yang cukup jauh - Memiliki spektrum yang terbatas sehingga mudah untuk membedakan antara cahaya biasa dan inframerah Besar kecil arus yang mengalir pada kolektor dan emitor ditentukan dengan kuat lemah cahaya inframerah yang diterima, semakin besar cahaya inframerah yang diterima akan semakin besar pula arus kolektor emitornya. Berdasarkan sifatnya tersebut maka phototransistor dapat juga digunakan sebagai pengukur jarak untuk skala beberapa centimeter. Untuk skala yang lebih jauh, keluaran phototransistor harus dilewatkan ke IC penguat terlebih dahulu. TEORI DASAR Proses pengenalan terang gelap dilakukan dengan menembakkan sinar inframerah ke obyek. Apabila obyek yang dituju memiliki warna yang terang maka sinar akan dipantulkan dan mengenai phototransistor, namun bila obyek yang dituju memiliki warna yang telap maka sinar yang dipantulkan akan lebih sedikit atau bahkan tidak dipantulkan sama sekali karena terserap warna gelap tersebut. 5. Phototransistor Seperti halnya pada transistor, phototransistor juga berfungsi sebagai kran arus yang akan mengalirkan arus melalui kolektor dan emitor. Perbedaan hanya terletak pada proses membuka krannya. Bila pada transistor biasa dilakukan dengan mengalirkan arus ke basis, pada phototransistor dilakukan dengan mengarahkan sinar inframerah kepadanya. Cahaya inframerah yang terpantul akan membias phototransistor sehingga phototransistor akan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Seringkali aliran arus ini masih kurang besar untuk memberikan perubahan kondisi tegangan yang dapat dikenali oleh otak robot. Oleh karena itu perlu ditambahkan sebuah transistor yang menguatkan perubahan arus tersebut. (Gambar 9) Gambar 2.3 menunjukkan kondisi di mana sensor memperoleh warna terang dan phototransistor mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Karena phototransistor ON (saturasi) maka kaki kolektornya akan terhubung ke ground sehingga tegangan turun mendekati 0 Volt. Hal ini mengakibatkan transistor OFF (Cut off) dan kolektor transistor berada pada kondisi terbuka. Arus akan mengalir dari melalui

resistor ke otak robot sehingga input otak robot akan memperoleh tegangan mendekati. (2) Phototransistor Off dan arus tidak mengalir ke emitor melainkan ke basis transistor LED TOPS03 0ATB (4) Kolektor transistor terhubung ke emitor sehingga tegangan keluaran = 0 Volt (1) Cahaya inframerah mengenai obyek gelap dan terserap (3) Tegangan di basis akan naik hingga 0,7 Volt dan transistor ON Gambar 11 (2) Arus mengalir dari kolektor ke emitor phototransistor LED TOPS03 0ATB (1) Cahaya inframerah mengenai obyek terang Gambar 9 (3) Tegangan di basis transistor turun mendekati 0 dan transistor off Gambar 10 (4) Kolektor transistor terbuka sehingga tegangan menjadi sesuai Pada saat cahaya mengenai obyek gelap maka cahaya inframerah akan terserap dan phototransistor tidak memperoleh bias sehingga berada pada kondisi Cut Off. Arus tidak lagi mengalir ke emitor melainkan mengalir ke basis transistor dan membuat transistor tersebut saturasi (ON). Kolektor dan emitor akan terhubung sehingga keluaran sensor yang terhubung ke otak robot adalah tegangan 0 Volt. Dengan rangkaian sensor ini maka akan diperoleh tegangan 0 Volt sebagai indikasi adanya warna gelap dan tegangan 5 Volt sebagai indikasi adanya warna terang. Dasar proses penjejak garis secara sederhana adalah berbelok ke kiri saat robot terlalu kanan dari garis dan berbelok ke kanan saat robot terlalu kiri dari garis. Robot akan bergerak ke kanan saat sensor kanan mengenai garis dan bergerak ke kiri saat sensor kiri mengenai garis seperti pada gambar 2.5 Motor kanan bergerak mundur Sensor kanan mendeteksi garis Motor kiri bergerak maju Robot akan berbelok ke kanan Gambar 12 Penggunaan sensor berbentuk sungut akan mempermudah robot penjejak garis dalam

menjejak garis dengan berbagai macam ukuran. Sensor yang terletak di ujung sungut yang fleksibel akan mengenali berbagai macam ukuran garis dengan mengatur posisi sungut. Delta DC Driver dalam hal ini yang berfungsi sebagai Dual H-Bridge Driver akan menggerakkan motor ke arah mundur saat tegangan di kaki Left dan Right Motor 0 Volt dan menggerakkan motor ke arah maju saat tegangan di kaki Left dan Right Motor 5 Volt. Sedangkan kaki Left dan Right Enable dihubungkan ke Ground (0 Volt) untuk mengaktifkan motor. Pada gambar 2.6 kedua kaki Left dan Right Motor dari Delta DC Driver dihubungkan ke sensor kiri dan sensor kanan robot. Pada saat sensor kiri mendeteksi garis dan sensor kanan tidak mendeteksi garis maka tegangan sensor kiri adalah 5 Volt dan sensor kanan 0 Volt. Motor kiri akan bergerak mundur dan motor kanan bergerak maju sehingga robot berputar ke kiri. Sebaliknya saat sensor kanan mendeteksi garis dan sensor kiri tidak, maka tegangan sensor kanan adalah 5 Volt dan sensor kiri 0 Volt. Motor kanan akan bergerak mundur dan motor kiri bergerak maju sehingga robot berputar ke kiri. Untuk mekanik penggerak di sini digunakan motor tamiya yang dilengkapi sistem gigi dan roda. Gigi 10 yang terhubung pada as motor terhubung dengan gigi transfer 28 ke 10 membentuk perbandingan 10: 28. Gigi transfer ini juga terhubung lagi ke gigi transfer 28 ke 10 sehingga membentuk lagi perbandingan 10:28 dan terakhir LED LED LEFT MOTOR LEFT ENABLE RIGHT MOTOR RIGHT ENABLE LEFT ENCODER RIGHT ENCODER V+ Gambar 13 terhubung pada gigi 28 yang terhubung juga dengan as roda sehingga diperoleh perbandingan 10 10 10 1000 1 x x = = 28 28 28 21952 21, 952 1 atau dapat diambil pendekatan 22

Maka akan diperoleh torsi 22 kali lebih kuat dengan kecepatan 22 kali lebih lambat 10 gigi 10 gigi Roda 6. Pasang tempat battery pada spacer-spacer tadi seperti tampak pada gambar 18 10 gigi Gambar 14 28 gigi 28 gigi 28 gigi LANGKAH-LANGKAH INSTALASI 1. Siapkan Delta DC Driver dan solder komponenkomponen sesuai gambar 15 Gambar 16 LEFT MOTOR LEFT ENABLE RIGHT MOTOR RIGHT ENABLE LEFT ENCODER RIGHT ENCODER V+ Gambar 15 2. Pasang Delta Robo Wheel ke Delta DC Driver dan pastikan kelima konektor masuk di lubanglubang yang ada pada PCB 3. Pastikan kelima konektor menembus PCB cukup banyak dan lakukan penyolderan pada kelima konektor tersebut 4. Hubungkan V+ ke dari konektor 5 pin seperti pada gambar 17 5. Pasang spacer di empat posisi Delta DC Driver seperti tampak pada gambar 18 Gambar 17

Gambar 18 Gambar 19 8. Pasang kabel dari Battery seperti pada gambar 20 9. Pasang kabel dari Part A Line Follower ke Delta DC Driver. Bagian sisi konektor 5 pin dihubungkan ke Delta DC Driver dan bagian sisi konektor kancing dihubungkan ke Part A Line Follower seperti pada gambar 20 7. Pasang sungut (Part A Line Follower) sesuai pada gambar 19 RIGHT MOTOR Gambar 20 LEFT MOTOR

10. Atur kedua sungut robot agar berada sedikit di luar garis Gambar 21 11. Aktifkan saklar battery dan robot akan bergerak mengikuti lika liku garis Gambar 22