Pertemuan 2 : LINGKUNGAN BASIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
LINGKUNGAN BASIS DATA

Tujuan Instruksional Khusus :

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE

LINGKUNGAN DATABASE. Lingkungan Database 1

DEWI ARIANTI WULANDARI,SKOM.,MMSI 2011 PERTEMUAN 2 1

Dosen : Nuraini Purwandari

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

Ranah Aplikasi Database. Lingkungan Database. Pendekatan Database. Personal Computer Databases. Workgroup Databases. database

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

LINGKUNGAN BASIS DATA

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

Pengantar Basis Data

PROSES PERANCANGAN DATABASE

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL

Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi.

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

Kontrak Kuliah. Arsitektur Sistem Basis Data. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1 (MI) KODE / SKS KK / 2 SKS

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

Basis Data (2) Model Data & Skema

PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN DATABASE

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

Lingkungan Database. Mustamin Tewa

ARSITEKTUR SISTEM BASIS DATA

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA KODE : TI11. C228 / 4 SKS

SIKLUS KEHIDUPAN DATABASE SEBAGAI SIKLUS KEHIDUPAN MIKRO

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Konsep Basis Data (Lanjut)

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA

BAB I PENDAHULUAN Sistem Basis Data

BAB II SISTEM BASIS DATA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 2 (D3/SI) * KODE / SKS KK / 2 SKS

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data

Bab 6. Basis Data Client / Server POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 6.1 PENDAHULUAN

KONSEP BASIS DATA. Basis Data I Dian Dharmayanti

Pengantar Basis Data SISTEM BASIS DATA I. WAN H. Manihuruk, S.kom

Konsep Dasar Basis Data

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

SISTEM BASIS DATA. Oleh : Devie Rosa Anamisa

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T.

BAB III LANDASAN TEORI

Rangkuman Database System UTS

Pendahuluan. Semester Genap Th Ajaran 2012/2013. Budi Susanto UKDW. Sistem Basis Data. Sistem Basis Data. Teknik Informatika

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

Definisi Basis Data (1)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III. Landasan Teori

Perancangan Database

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENGANTAR BASIS DATA

Hanif Fakhrurroja, MT

Basis Data 1 Sistem Basis Data

Silabus Basis Data. Pendahuluan Pemodelan Data Model Relasional Normalisasi Aljabar Relasional SQL Teknologi Database

Three-schema Architecture (Modifikasi dari: Silberschatz, Korth and Sudarahan 1997)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III LANDASAN TEORI

Mata Kuliah : Sistem Basis Data. Place photo here PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA

Konsep Sistem Informasi B

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Komputer

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Basis Data Relational

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB III LANDASAN TEORI

Merancang web database content server

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Pengantar Sistem Basisdata DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Basis Data. Pengantar Basis Data. By: De Rosal, Ign. Moses S.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

DBMS contains information about a particular enterprise Collection of interrelated data Set of programs to access the data An environment that is

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Konsep Database. Data. Informasi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Pendahuluan. Tujuan MODUL

Transkripsi:

Pertemuan 2 : LINGKUNGAN BASIS DATA Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan tingkatan arsitektur basis data Mahasiswa dapat menjelaskan konsep data independence, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan di dalam DBMS Mahasiswa dapat mejelaskan perbedaan model data berbasis objek, record, konseptual, dan fisik Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan isi dari data dictionary Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan arsitektur DBMS multi user Deskripsi Singkat : Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan pada perluasan arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC. Oleh karena itu, materi ini akan membahas tingkatan arsitektur basis data, karakteristik fungsional DBMS, bahasa yang digunakan di dalam DBMS serta model-model data. Materi-materi tersebut mengetengahkan latar belakang informasi yang penting pada DBMS Bahan Bacaan : 1. Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation and Management, 3 rd edition, Addison Wesley, 2001. 2. Korth, H.; Database System Concept, 4 th edition, Mc Graw Hill, New York, 1991. Lingkungan Basis Data 1

LINGKUNGAN BASIS DATA Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Oleh karena itu, titik awal untuk perancangan sebuah basis data haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam basis data. Lebih jauh lagi, jika sebuah basis data merupakan suatu sumber yang bisa digunakan bersama maka setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbedabeda terhadap data di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur komersial basis data yang banyak digunakan telah tersedia saat ini dan telah mengalami perluasan yaitu arsitektur ANSI-SPARC. Materi ini menyediakan latar belakan informasi yang penting pada basis data, diantaranya tiga tingkatan arsitektur ANSI-SPARC, pengenalan model data, fungsi yang disediakan oleh DBMS multi user. Tiga Tingkatan Arsitektur Basis data ANSI-SPARC Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik. 3 tingkatan arsitektur basis data : 1. Tingkat Eksternal (External Level) Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja. 2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level) Lingkungan Basis Data 2

Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya. Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah : - semua entitas beserta atribut dan hubungannya - batasan data - informasi semantik tentang data - keamanan dan integritas informasi Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte. 3. Tingkat Internal (Internal Level) Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan / physical storage. Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini : - alokasi ruang penyimpanan data dan indeks - deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen - penempatan record - pemampatan data dan teknik encryption Lingkungan Basis Data 3

External Level Conseptual Level Internal Level Gambar 1. Tingkatan Arsitektur Basis data Contoh : sebuah file Pegawai yang akan didefinisikan Tingkat Eksternal (External Level) : Cobol 01 PEG_REC. 02 PEG_NO PIC X(6). 02 DEPT_NO PIC X(4). 02 GAJI PIC 9(6). Tingkat Konseptual (Conceptual Level) : PEGAWAI NOMOR_PEGAWAI CHARACTER 6 NOMOR_DEPT CHARACTER 4 GAJI NUMERIC 6 Tingkat Internal (Internal Level) : FILE_PEGAWAI LENGTH = 22 PREFIX TYPE = BYTE (6), OFFSET = 0 EMP# TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX DEPT# TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12 PAY TYPE = FULLWORD, OFFSET = 16 Lingkungan Basis Data 4

Data Independence Tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi. Ada 2 jenis data independence, yaitu 1. Physical Data Independence bahwa internal schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu conceptual schema. Dengan kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan conceptual schema terhadap perubahan internal schema. 2. Logical Data Independence bahwa conceptual schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu external schema. Dengan kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan external schema terhadap perubahan conceptual schema. Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb : 1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. 2. Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. 3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi 4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna. Bahasa Dalam DBMS DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language. Lingkungan Basis Data 5

Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya. Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language : 1. Data Definition Language (DDL) Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya 2. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data Ada 2 jenis DML : 1. Procedural DML Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan. 2. Non Procedural Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya. Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa : Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS. DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep : 1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS 2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan 3. DBMS mencari : Lingkungan Basis Data 6

- eksternal / conceptual mapping - conceptual schema - konseptual / internal mapping - internal schema 4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan. Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu. Model Data Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record. 1. Model Data Berbasis Objek Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah : - entity-relationship - semantic - functional - object-oriented 2. Model Data Berbasis Record Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu : - model data relasional (relational) - model data hierarkhi (hierarchical) - model data jaringan (network) Lingkungan Basis Data 7

Fungsi DBMS Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh database management system adalah : 1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan merubah data dalam basis data. 2. Katalog yang dapat diakses pemakai menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pemakai. 3. Mendukung Transaksi Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat. 4. Melayani kontrol concurrency Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data terupdate secara benar pada saat beberapa pemakai melakukan perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan. 5. Melayani recovery Menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada basis data tersebut. 6. Melayani autorisasi Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data. 7. Mendukung komunikasi data Sebuah DBMS harus mampu terintegrasi dengan software komunikasi. 8. Melayani integrity Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku. 9. Melayani data independence Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya. 10. Melayani utility Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utility. Lingkungan Basis Data 8

Komponen DBMS Programmers Users DBA Application Programs Queries Database Schema DBMS DML Preprocessor Query Processor DDL Compiler Program Object Code Database Dictionary Access Method File System Buffer Database dan Data Dictionary Gambar 2. Komponen DBMS 1. Query Processsor Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager 2. Database Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan 3. File Lingkungan Basis Data 9

Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk. 4. DML Preprocessor Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language. 5. DDL Compiler Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata. 6. Dictionary Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain. Program Object Code Query Processor Dictionary Database Authorization Control Integrity Checker Command Processor Query Optimizer Transaction Scheduler Data Buffer Recovery Access Method File System Buffer Database dan Data Dictionary Gambar 3. Komponen Software Utama Database Lingkungan Basis Data 10

Komponen software utama database manager adalah 1. Authorization Control Modul yang memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi 2. Command Processor Memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi 3. Integrity Checker Untuk semua operasi yang merubah basis data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan integritas. 4. Query Optimizer Modul ini menentukan strategi yang optimal untuk eksekusi query 5. Transaction Modul ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi 6. Scheduler Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap basis data sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain. 7. Recovery Modul ini menjamin basis data tetap konsisten walaupun terjadi kerusakan. 8. Buffer Modul ini bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary storage, seperti disk dan tape. Arsitektur DBMS Multi User Teleprocessing Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini. Lingkungan Basis Data 11

IBM Compatible Gambar 4. Arsitektur Teleprocessing Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pemakai berjenis 'dumb', yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masingmasing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk tampilan di monitor. Lingkungan Basis Data 12

File-Server Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar di halaman berikut ini). Workstation2 Workstation1 Workstation3 LAN request for data files returned Database file server Gambar 5. Arsitektur File Server Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan. Kerugian arsitektur file-server adalah : - Terdapat lalulintas jaringan yang besar - Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS - Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan Lingkungan Basis Data 13

Client Server Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain. Client 2 client 1 Client 3 LAN request for data selected data returned Database server (with DBMS) Gambar 6. Arsitektur Client Server Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client. Lingkungan Basis Data 14

Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery. Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah : Memungkinkan akses basis data yang besar Menaikkan kinerja Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data. Biaya untuk hardware dapat dikurangi Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data Biaya komunikasi berkurang Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan Meningkatkan kekonsistenan Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server Client Mengatur user interface Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai Memproses aplikasi Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server Memberikan response balik kepada pemakai Server Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client Memeriksa autorisasi Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client Memelihara data dictionary Menyediakan akses basis data secara bersamaan Menyediakan kontrol recovery Lingkungan Basis Data 15

Data Dictionary Data dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam basis data. Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata atau data mengenai data. Modul pengontrol otorisasi menggunakan data dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang. Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan : nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS nama-nama data item yang ada dalam basis data data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diijinkan, misalnya: insert, update, delete atau read Sedangkan untuk memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan : nama-nama data item dalam basis data jenis dan ukuran data item batasan untuk masing-masing data item Sistem data dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif. Sistem aktif selalu konsisten dengan struktur basis data karena secara otomatis dikerjakan oleh sistem. Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap perubahan basis data yang dilakukan oleh pemakai. Lingkungan Basis Data 16