DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

Powered by TCPDF (

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

PAKAIAN DINAS HARIAN (PDH)

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

NOMOR : 12 TAHUN 2010

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

2 Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN. Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6,nomor 5494);

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1

MODEL, BENTUK, PENGGUNAAN, UKURAN, ATRIBUT, DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BANDUNG BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI WALIKOTA YOGYAKARTA,

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA. ARSIP NASIONAL. Pakaian Dinas. Pegawai. Pencabutan.

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 47 SERI E

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR 13 TAHUN TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG

W A L I K O T A M A T A R A M

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DEMO : Purchase from to remove the watermark. Bagian Ketiga Tanda Pangkat. Pasal 31

A. MODEL PAKAIAN DINAS. 1. PDH warna Khaki a. PDH warna khaki pria KETERANGAN :

MEMUTUSKAN: 1. Ketentuan pasal 1 ditambah satu angka setelah angka 22 yaitu angka 23, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Repu

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 18 TAHUN 2016

WALIKOTA KUPANG PERATURAN WALIKOTA KUPANG NOMOR 5 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODEL, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 102 TAHUN 2012

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa dalam rangka pelaksanaan Sapta Tertib Pertanahan khususnya mengenai Tertib Kepegawaian dan Tertib Disiplin Kerja perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia tentang Pakaian Dinas dan Atribut Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia; : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional; 6. Keputusan

- 2-6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil; 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 67/M Tahun 2012 tentang Penetapan Pengangkatan Kepala Badan Pertanahan Nasional; 9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia; 10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan; 11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 9 Tahun 2008 tentang Lambang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia; 12. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 227/KEP- 7.1/VI/2012 tentang Sapta Tertib Pertanahan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lain yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 2. Pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukkan identitas Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas kedinasan sehari-hari. 3. Pakaian

- 3-3. Pakaian Dinas Harian yang selanjutnya disingkat PDH adalah Pakaian Dinas yang digunakan dalam melaksanakan tugas kedinasan seharihari, kecuali ditentukan lain. 4. Pakaian Sipil Harian yang selanjutnya disingkat PSH adalah Pakaian Dinas yang digunakan dalam acara atau kegiatan tertentu maupun untuk keperluan lainnya yang bersifat umum. 5. Pakaian Sipil Lengkap yang selanjutnya disingkat PSL adalah Pakaian Dinas yang digunakan dalam acara kenegaraan atau acara resmi. 6. Atribut adalah tanda kelengkapan Pakaian Dinas yang menunjukkan identitas Pegawai. Pasal 2 Setiap Pegawai wajib memakai Pakaian Dinas dan Atributnya pada hari kerja berdasarkan Peraturan ini. BAB II PAKAIAN DINAS Bagian Kesatu Jenis Pasal 3 Jenis Pakaian Dinas di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia terdiri atas: a. PDH; b. PSH; c. PSL; d. Pakaian Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI); dan e. Pakaian batik, tenun ikat, atau kain ciri khas daerah Indonesia. Bagian Kedua Penggunaan Pasal 4 (1) PDH dipakai untuk melaksanakan tugas kedinasan sehari-hari, kecuali ditentukan lain. (2) PSH dipakai untuk acara atau kegiatan tertentu yang bersifat umum. (3) PSL dipakai pada acara kenegaraan atau acara resmi. (4) Pakaian KORPRI dipakai pada upacara hari ulang tahun KORPRI atau acara lain yang ditentukan. (5) Pakaian batik, tenun ikat, atau kain ciri khas daerah Indonesia dipakai pada hari tertentu sesuai kebijakan pembina kepegawaian masingmasing. Pasal 5 PSH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dapat dipakai oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, pejabat struktural Eselon I, Eselon II (Pusat dan Daerah) atau Kepala Kantor Pertanahan, dalam menjalankan tugas kedinasan tertentu. Bagian Ketiga

- 4 - Bagian Ketiga Desain dan Warna Pakaian Dinas Paragraf 1 Desain dan Warna Pakaian Dinas Harian Pasal 6 (1) PDH untuk pria terdiri atas: a. kemeja lengan pendek, 2 (dua) saku atas di kanan dan di kiri, bahu berlidah, warna krem; dan b. celana panjang, warna coklat muda (2) PDH untuk wanita terdiri atas: a. kemeja lengan pendek atau panjang, 2 (dua) saku atas di kanan dan di kiri, bahu berlidah, warna krem; dan b. rok di bawah lutut atau celana panjang warna coklat muda. (3) PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pemakaiannya dimasukan ke dalam celana panjang atau rok. (4) PDH wanita yang mempergunakan jilbab memakai jilbab warna krem. Pasal 7 (1) PDH Petugas Loket pria terdiri atas: a. kemeja lengan panjang, warna krem; b. celana panjang warna coklat muda; dan c. dasi warna cokelat muda. (2) PDH Petugas Loket wanita terdiri atas: a. kemeja lengan panjang, warna krem; b. rok di bawah lutut atau celana panjang warna coklat muda; dan c. dasi warna cokelat muda. Pasal 8 Ketentuan mengenai desain dan warna PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, dibuat sesuai dengan Lampiran I. Paragraf 2 Desain dan Warna Pakaian Sipil Harian Pasal 9 (1) PSH untuk pria terdiri atas: a. kemeja lengan pendek atau lengan panjang, dan celana panjang dengan warna menyesuaikan; b. leher berdiri dan terbuka; dan c. saku dan kancing menyesuaikan. (2) PSH untuk wanita terdiri atas: a. Kemeja lengan pendek atau lengan panjang, dan rok di bawah lutut atau celana panjang dengan warna menyesuaikan; b. leher berdiri dan terbuka; dan c. saku dan kancing menyesuaikan. Paragraf 3

- 5 - Paragraf 3 Desain dan Warna Pakaian Sipil Lengkap Pasal 10 (1) PSL untuk pria terdiri atas: a. jas warna gelap; b. celana panjang warna sama; dan c. kemeja dengan dasi; dan d. peci warna hitam. (2) PSL untuk wanita terdiri atas: a. jas warna gelap; b. rok di bawah lutut atau celana panjang warna sama; dan c. kemeja menyesuaikan. Pasal 11 Ketentuan mengenai desain dan warna PSH dan PSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10 dibuat sesuai dengan Lampiran II. Bagian Keempat Atribut Pakaian Dinas Paragraf 1 Pangkat/Golongan Pasal 12 (1) Pangkat/Golongan dipakai untuk menunjukkan golongan pegawai. (2) Pangkat/Golongan dipakai oleh setiap pegawai yang diletakkan pada lidah bahu sebelah kiri dan sebelah kanan. (3) Pangkat/Golongan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan lampiran III. Paragraf 2 Tanda Jabatan Pasal 13 (1) Tanda Jabatan menunjukan identitas pimpinan satuan unit kerja Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan. (2) Tanda Jabatan terbuat dari bahan dasar logam warna kuning emas berbentuk bulat lonjong atau segi tujuh yang bermakna Sapta Tertib Pertanahan dan bergaris 24 (dua puluh empat) dengan 9 (sembilan) bintang yang bermakna tanggal 24 September dengan gambar logo Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. (3) Tanda Jabatan dipakai di tengah letak saku kanan. (4) Tanda Jabatan dipakai oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Pejabat Struktural Eselon I dan Eselon II Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, Kepala Kantor Pertanahan serta Pejabat Struktural Eselon III, Eselon IV dan Eselon V. (5) Tanda Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Lampiran III. Paragraf 3

- 6 - Paragraf 3 Pin Jabatan Pasal 14 (1) Pin Jabatan menunjukkan jenjang jabatan struktural di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. (2) Pin Jabatan terbuat dari bahan dasar logam warna kuning emas berbentuk bulat dengan gambar logo Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dan dibingkai dengan gambar padi sebelah kanan dan gambar kapas sebelah kiri warna emas yang bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. (3) Pin Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari pin: a. Kepala Badan Pertanahan Nasional dengan lingkaran warna biru tua; b. pejabat Eselon I dengan lingkaran warna biru muda; c. pejabat Eselon II dengan lingkaran warna merah; d. pejabat Eselon III dengan lingkaran warna cokelat; e. pejabat Eselon IV dengan lingkaran warna hijau; f. pejabat Eselon V dengan lingkaran warna kuning; dan g. staf dengan lingkaran warna putih. Pasal 15 Pin Jabatan fungsional di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dengan lingkaran warna abu-abu. Pasal 16 (1) Pin Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan Pasal 15 dipakai di sebelah kiri di atas saku. (2) Pin Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Lampiran III. Paragraf 4 Emblem Pasal 17 (1) Emblem menunjukkan identitas tempat kerja pegawai pada satuan kerja Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan. (2) Emblem terbuat dari bahan dasar kain dan berwarna sesuai dengan PDH. (3) Emblem dipasang di lengan baju sebelah kiri. (4) Emblem sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat sesuai dengan Lampiran III. Paragraf 5 Tanda Pengenal Pegawai Pasal 18 (1) Tanda Pengenal Pegawai dimaksudkan untuk mengetahui identitas seorang pegawai. (2) Tanda Pengenal Pegawai dipakai pada saku kemeja sebelah kiri dan digunakan dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-hari. (3) Tanda Pengenal Pegawai terbuat dari bahan dasar plastik berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm. (4) Tanda

- 7 - (4) Tanda Pengenal Pegawai, terdiri dari: a. Bagian depan: 1. lambang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia; 2. nama instansi; 3. nama komponen atau unit organisasi; 4. foto pegawai dengan memakai PDH dengan latar belakang warna biru untuk Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, warna merah untuk Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, dan warna kuning untuk Kantor Pertanahan; 5. nama pegawai; dan 6. Nomor Induk Pegawai (NIP). b. Bagian belakang: 1. alamat kantor; 2. tanggal dikeluarkan; dan 3. pejabat yang mengeluarkan. (5) Tanda Pengenal Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Lampiran III. Paragraf 6 Papan Nama Pegawai Pasal 19 (1) Papan Nama Pegawai digunakan oleh pegawai di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. (2) Papan Nama Pegawai terbuat dari bahan dasar logam atau mika warna hitam berbentuk persegi panjang dengan nama pegawai yang bersangkutan warna putih. (3) Papan Nama Pegawai hanya mencantumkan nama pegawai tanpa gelar. (4) Papan Nama Pegawai dipakai di sebelah kanan di atas saku. (5) Khusus Petugas Ukur selain Papan Nama Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan pencantuman kata surveyor yang di bordir sebelah kiri di atas saku. (6) Papan Nama Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan lampiran III. Paragraf 7 Tanda Jasa Pasal 20 (1) Tanda Jasa merupakan atribut kehormatan karena jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan Negara. (2) Tanda Jasa dipakai pada saat upacara kenegaraan atau acara resmi di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. (3) Tanda Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. bintang tanda jasa; b. satya lencana; dan c. pita tanda jasa. (4) Bintang tanda jasa, satya lencana, dan pita tanda jasa dipakai di dada sebelah kiri di atas saku, jaraknya disesuaikan dengan jumlah tanda jasa dan bintang tanda jasa. Paragraf 8

- 8 - Paragraf 8 Tutup Kepala Pasal 21 (1) Tutup Kepala berupa topi terbuat dari bahan dasar kain warna coklat muda dengan gambar logo Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dan pada bagian depan atas disertai gambar padi dan kapas serta bergaris warna kuning emas atau putih atau hitam atau tanpa garis sesuai dengan pangkat dan golongan. (2) Tutup Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipakai untuk melaksanakan tugas lapangan. (3) Tutup kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Lampiran III. Pasal 22 (1) Tutup Kepala berupa peci terbuat dari bahan dasar kain warna coklat muda bergaris warna kuning emas atau putih atau hitam atau tanpa garis sesuai Pangkat/Golongan. (2) Tutup Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipakai untuk Upacara Hari Agraria Nasional atau pada kegiatan upacara tertentu. (3) Tutup Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Lampiran III. Pasal 23 Tutup Kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 dipakai oleh semua pegawai termasuk wanita yang memakai jilbab. Paragraf 9 Ikat Pinggang Pasal 24 (1) Ikat Pinggang dipakai oleh pegawai dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-hari. (2) Ikat Pinggang terdiri dari: a. Kepala Ikat Pinggang yang terbuat dari bahan dasar logam warna kuning emas berbentuk segi empat dengan gambar logo Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. b. Tali Ikat Pinggang berwarna hitam. (3) Ikat Pinggang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan lampiran III. Bagian Kelima Pemakaian Atribut Pasal 25 Atribut Tanda Jabatan, Emblem, Tanda Pengenal Pegawai atau Papan Nama Pegawai, Pangkat/Golongan dan Ikat Pinggang dipakai pada PDH Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Pasal 26 (1) Untuk PSH dan KORPRI, Atribut menggunakan Papan Nama Pegawai dan Pin Jabatan. (2) Untuk PSL dan Batik, tenun ikat, atau kain ciri khas daerah Indonesia Atribut hanya menggunakan Pin Jabatan. Pasal 27

- 9 - Pasal 27 Pemakaian Atribut Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26 sesuai dengan Lampiran I. Bagian Keenam Sepatu Dinas Pasal 28 (1) Sepatu Dinas dipakai oleh pegawai dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-hari. (2) Sepatu Dinas untuk pria terbuat dari bahan dasar kulit berwarna hitam dan menggunakan tali. (3) Sepatu Dinas untuk wanita terbuat dari bahan dasar kulit berwarna hitam dan menggunakan hak sepatu dengan tinggi maksimal 5 cm. (4) Sepatu Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai dengan Lampiran IV. BAB III SANKSI Pasal 29 Pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan ini dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 30 Pada saat berlakunya Peraturan ini, Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia menyesuaikan dengan Peraturan ini paling lama 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Peraturan ini. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Pada saat berlakunya Peraturan ini, Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2008 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, kecuali sebagaimana diatur dalam Pasal 30. Pasal 32 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2012 KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, TTD HENDARMAN SUPANDJI