LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

KOP MASING-MASING DINAS/LEMBAGA TEKNIS/KECAMATAN/SEKRETARIAT DPRD

BAB III PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN SISTEM E-PROCUREMENT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 4 TAHUN 2010

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BAB II PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 22 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

PROSEDUR EDELIVERY. Prosedur edelivery. Revisi : 00 Tanggal Terbit : : Perpres 54/2010 dan perubahannya, Perwali 73/2012 dan perubahannya

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

BAB I INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BAB I PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN BELANJA DAERAH

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH DENGAN SISTEM E-PROCUREMENT WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN BELANJA DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN KEWENANGAN PELAKSANA KEGIATAN PEMBANGUNAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 52 TAHUN 2009

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA KOTAMOBAGU PERATURAN WALIKOTA KOTAMOBAGU NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Mekanisme Pengadaan Langsung

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSEDUR EPROCUREMENT

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2010

Bagian Kedua Maksud Pasal 4

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.160, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Barang/Jasa. Elektronik.

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 09 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 3 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN 1. Ketentuan Umum Pengelolaan Belanja Daerah dilakukan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan yang secara keseluruhan dilakukan oleh pengelola belanja daerah. 2. Personil Pengelola Kegiatan, terdiri dari : a. Pengguna Anggaran (PA); b. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA); c. Pejabat Pembuat Komitmen; d. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK); e. Sekretariat Proyek; f. Panitia/ Pejabat Pengadaan; g. Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit); h. Pelaksana Pengawasan Teknis; i. Penyimpan Barang. 3. Pengguna Anggaran (PA) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) PA dan KPA selaku personil Pengelola Kegiatan, dibentuk setiap awal tahun anggaran melalui usulan dari SKPD/ Unit Kerja yang bersangkutan kepada Kepala Daerah untuk kemudian ditetapkan dalam Keputusan Walikota Surabaya, kecuali Pejabat Pembuat Komitmen yang ditetapkan dengan Keputusan PA/KPA, serta PPTK, PPK-SKPD, Koordinator Sekretariat Proyek, Panitia Pengadaan/ Pejabat Pengadaan, Pelaksana Pengawasan Teknis, dan Penyimpan Barang yang ditetapkan dengan Surat Perintah dari PA pada Badan, Dinas, dan Kecamatan atau KPA pada Sekretariat Daerah. 4. Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah atau Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh PA/KPA pada Sekretariat Daerah dan mempunyai sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa atau sertifikat pelatihan pengadaan barang/jasa. Namun dalam hal KPA menjabat selaku Pejabat Pembuat Komitmen, maka sertifikat dimaksud tidak diperlukan. Pejabat Pembuat Komitmen bertugas : a. menyusun perencanaan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pengadaan barang/jasa dan berkoordinasi dengan Sekretariat Layanan e-procurement dan Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) untuk menetapkan rencana pengumuman pelelangan;

2 b. mengusulkan panitia/pejabat pengadaan barang/jasa yang selanjutnya ditetapkan dengan Surat Perintah PA atau KPA pada Sekretariat Daerah; c. menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta kelompok masyarakat tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, kesatuan sistem barang/jasa, kualitas dan kemampuan teknis usaha kecil termasuk koperasi kecil; d. menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri (HPS), jadwal, dan tata cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun pejabat/panitia pengadaan/unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit); e. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang/jasa dimulai. f. menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia/pejabat pengadaan/unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) sesuai kewenangannya; g. menanggapi sanggahan yang masuk paling lama 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang dan dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Surat Sanggahan; h. membuat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa, apabila sampai 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman calon pemenang tidak ada yang mengajukan sanggahan; i. menetapkan besaran uang muka yang dapat menjadi hak penyedia barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku; j. menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia barang/jasa dalam batasan anggaran yang telah ditetapkan; k. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja; l. melaporkan pelaksanaan dan/atau penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada pejabat yang mengangkatnya; m. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak; n. memasukkan tanggal Serah Terima Pekerjaan Tingkat 1 (STT-1) sesuai Kontrak ke dalam portal e-procurement. o. menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya kepada Walikota dengan berita acara penyerahan; 5. PPTK PPTK adalah personil pengelola kegiatan yang diangkat oleh PA atau KPA pada Sekretariat Daerah dengan surat perintah untuk melaksanakan sebagain tugas Pejabat Pembuat Komitmen yang dilimpahkan guna terlaksananya beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. PPTK bertugas : a. mengendalikan pelaksanaan kegiatan; b. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; c. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan; dan

3 d. membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa. 6. Sekretariat Proyek a. Sekretariat proyek wajib dibentuk oleh SKPD yang memiliki anggaran lebih dari Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah) di bawah seorang koordinator yang diangkat oleh PA atau KPA pada Sekretariat Daerah; b. Sekretariat proyek bertugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen menangani administrasi pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh APBD termasuk laporan realisasi pekerjaan melalui sistem aplikasi e-delivery; c. dalam menjalankan tugasnya sekretariat proyek berkoordinasi dengan manajemen proyek untuk menyampaikan laporan kemajuan fisik pekerjaan dan permasalahannya melalui sistem aplikasi e-delivery. 7. Panitia/Pejabat Pengadaan a. Pelaksana pemilihan penyedia barang/jasa sampai dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dilaksanakan oleh panitia atau pejabat pengadaan di masing-masing SKPD; b. Panitia Pengadaan berjumlah gasal beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota; c. Anggota panitia pengadaan terdiri dari unsur-unsur yang memahami : 1) tata cara pengadaan; 2) substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan; 3) hukum-hukum perjanjian/kontrak. d. Pejabat pengadaan yang ditunjuk adalah 1 (satu) orang yang memahami : 1) tata cara pengadaan; 2) substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan; 3) ketentuan-ketentuan perjanjian/surat perintah kerja. 8. Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) a. Pelaksana pemilihan penyedia barang/jasa dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit). b. Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) berada di bawah koordinasi Bagian Perlengkapan melalui Sub Bagian Pengadaan. c. Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) di bawah koordinasi seorang Direktur terdiri dari beberapa kelompok kerja yang disebut gugus tugas pelelangan yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa Pemerintah dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota. d. Direktur Unit Layanan Pengadaan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Bagian Perlengkapan. e. Gugus tugas pelelangan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) memasukkan nama-nama paket pekerjaan yang akan dilakukan pelelangan/seleksi umum atau pelelangan/seleksi terbatas ke portal e-procurement Pemerintah Daerah;

4 2) memasukkan jenis penilaian kualifikasi yang dipakai (prakualifikasi atau pasca kualifikasi) ke portal e-procurement Pemerintah Daerah; 3) memasukkan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa masing-masing paket pekerjaan ke portal e-procurement Pemerintah Daerah; 4) memasukkan data sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2 dan angka 3 paling lambat 8 (delapan) hari kerja sejak periode pemasukan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa dibuka dan paling lambat 6 (enam) hari kerja sebelum pengumuman lelang; 5) memasukkan jadwal (tanggal dan waktu) penjelasan pekerjaan dan pembukaan sampul ke portal e-procurement Pemerintah Daerah sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan; 6) memasukkan detail item Rincian Anggaran Biaya (RAB) pada formulir yang telah disediakan di portal e-procurement; 7) menjawab semua pertanyaan calon penyedia barang/jasa dalam kerangka penjelasan pekerjaan yang masuk melalui portal e-procurement Pemerintah Daerah, maupun pertanyaan langsung yang diajukan oleh penyedia barang/jasa pada saat aanwijzing yang semuanya dituangkan dalam Berita Acara (BA) aanwijzing, kemudian Berita Acara aanwijzing dicetak dari portal e-procurement; 8) meng-upload Berita Acara (BA) aanwijzing dan addendum dokumen pemilihan penyedia barang/jasa yang telah ditandatangani ke portal e-procurement, paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah pelaksanaan aanwijzing, dan proses upload dilakukan hanya 1 (satu) kali; 9) memasukkan kunci privat untuk melakukan evaluasi (administrasi, teknis, kualifikasi, kewajaran harga) dokumen penyedia barang/jasa yang telah masuk di portal e Procurement guna disesuaikan dengan sistem lelang untuk tiap paket pekerjaannya, kemudian mencetak masing-masing Berita Acara (BA) evaluasi yang telah dilakukan;

5 10) mengevaluasi dokumen penawaran yang telah masuk ke portal e-procurement guna disesuaikan dengan sistem lelang untuk tiap paket pekerjaannya, dan dituangkan dalam Berita Acara (BA) pembukaan sampul penawaran, kemudian Berita Acara (BA) pembukaan sampul penawaran dicetak dari portal e-procurement; 11) melaporkan dan mengusulkan calon pemenang berdasarkan hasil keseluruhan evaluasi melalui portal e-procurement kepada Pejabat Pembuat Komitmen, beserta data pelaksanaan lelang sebagai lampirannya; 12) mencetak semua dokumen-dokumen dan data yang disediakan di portal e-procurement Pemerintah Daerah sebagai kelengkapan arsip proses pemilihan penyedia barang/jasa. 9. Pelaksana Pengawasan Teknis Tugas dari Pelaksana Pengawasan Teknis : a. mengawasi pelaksanaan pekerjaan; b. memverifikasi perhitungan kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak. Salah satu persyaratan Pelaksana Pengawasan Teknis yaitu wajib memiliki sertifikat keahlian/ketrampilan. Dalam hal Pelaksana Pengawasan Teknis berasal dari pegawai di lingkungan pemerintah daerah, maka sertifikat diterbitkan oleh Pemerintah Daerah. Sedangkan bagi tenaga ahli atau tenaga terampil di bidang jasa konstruksi di luar lingkungan Pemerintah Daerah maka sertifikat diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk jasa pemborongan. Sertifikat Pelaksana Pengawasan Teknis yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah dikoordinasikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Kota Surabaya bersama-sama dengan Lembaga yang berkompeten dalam menerbitkan sertifikat dimaksud. Dalam rangka efektifitas dan efisiensi pekerjaan yang dilaksanakan SKPD: a. untuk jasa pemborongan yang dilaksanakan oleh dinas teknis maka pengawasan di lapangan dilakukan oleh satu pengawas pelaksanaan teknis atau konsultan pengawas; b. untuk jasa pemborongan yang hasilnya dimanfaatkan oleh SKPD lain maka tugas pengawasan dilakukan oleh satu pengawas pelaksanaan teknis/konsultan pengawas dari dinas teknis dan/atau satu pengawas pelaksanaan teknis/konsultan pengawas dari SKPD yang memanfaatkan hasil pekerjaan; c. untuk jasa konsultansi dan jasa lainnya jumlah pelaksana pengawas teknis paling banyak berjumlah 3 (tiga) orang atau 1 (satu) orang yang menguasai subtansi kegiatan;

6 d. untuk pengadaan barang, jumlah pelaksana pengawas teknis paling banyak berjumlah 3 (tiga) orang atau 1 (satu) orang yang menguasai subtansi kegiatan. Dalam hal pengadaan barang memerlukan kepastian pemenuhan spesifikasi teknis atas pekerjaan pemasokan barang yang sifatnya rumit/kompleks, maka pemeriksaan dapat digantikan oleh pelaksana pengawas teknis dari konsultan appraisal/surveyor. WALIKOTA SURABAYA, BAMBANG DWI HARTONO