Pengembangan Koleksi Modul 9 By: Yuni Nurjanah 2010
Bahan pustaka adalah salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan, sehingga harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal. Bahan pustaka di sini berupa terbitan buku, berkala (surat kabar dan majalah), dan bahan audiovisual seperti audio kaset, video, slide dan sebagainya. Pelestarian bahan pustaka tidak hanya menyangkut pelestarian dalam bidang fisik, tetapi juga pelestarian dalam bd bidang informasi yang terkandung di dalamnya. Maksud pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.
menyelamatkan nilai informasi dokumen menyelamatkan fisik dokumen mengatasi kendala kekurangan ruang mempercepat perolehan informasi
1. Reproduksi Bahan Pustaka Fotokopi Alih bentuk mikrofilm, mikrofis, CD-ROM Duplikasi nonbook material 2. Penjilidan dan Laminasi a. Cover rusak, benang jahitan/ jilidan lepas, halaman tidak berurutan, dls b. Bendel untuk majalah c. Prosedur Penjilidan Ambil BP yang akan dijilid dari rak Ambil kartu buku, jajarkan kartu buku pada jajaran buku yang akan dijilid (koleksi buku) Catat judul majalah yang akan dijilid pada kartu registrasi Buatkan lembar petunjuk yang berisi data lengkap tentang BP yang akan dijilid Catat data BP yang akan dijilid dalam buku ekspedisi Serahkan BP dan lembar petunjuk kepada penjilid, mintakan tanda terima (ttd) di buku ekspedisi Jika penjilidan telah selesai, ambil kartu buku/ beri tanda kartu registrasi dan kembalikan pada rak
d. LAMINASI Arti : melapisi BP dengan kertas khusus (terdiri dari film oplas, kertas cromton, dll), agar BP menjadi lebih awet. Kertas ini berfungsi menahan polusi/ debu agar tidak menempel pada BP sehingga tidak beroksidasi dengan polutan. Cara laminasi sederhana (manual) menggunakan kertas laminasi impor karena belum diproduksi di Indonesia. Caranya letakkan kertas laminasi diatas meja, berikan alas. Letakkan BP diatasnya, tutup dengan kertas laminasi lagi. Kemudian olekskan aceton dengan kuas, usahakan jangan sampai ada gelembung udara diantara kedua sisi kertas pelapis, jangan menekan terlampau keras karena dapat merobek kertas laminasi dan BP nya. Kemudian dikeringkan dan digunting tepinya dengan rapi. Laminasi dengan mesin, dengan cara dingin : melapisi kedua sisi kertas dengan bahan film oplas yang mengandung lem dan dapat dibuka kembali dengan cara membasahinya dengan air. Mula-mula pasang 2 buah rol film oplas pada mesin penggerak, disisi atas dan sisi bawah BP, masukkan kertas yg akan dilaminasi diantara kedua film oplas tsb. Tunggu hingga mesin merekatkan film oplas pada BP tsb dan mengeluarkannya. Susun dokumen yang sudah terlaminasi menurut urutan sesuai aslinya. Laminasi dengan Mesin dengan cara panas: menggunakan kertas cromton untuk melapisi kedua sisi BP. Kertas dipanaskan 70 o 90 o C, agar kertas cromton menempel pada kedua sisi BP. Prosesnya sama seperti laminasi dengan cara dingin, namun jika hendak melepas lapisan pelindungnya menggunakan aceton, dah BP aslinya bisa kita peroleh kembali
Laminasi dengan mesin, dengan cara dingin : melapisi kedua sisi kertas dengan bahan film oplas yang mengandung lem dan dapat dibuka kembali dengan cara membasahinya dengan air. Mula-mula pasang 2 buah rol film oplas pada mesin penggerak, disisi atas dan sisi bawah BP, masukkan kertas yg akan dilaminasi diantara kedua film oplas tsb. Tunggu hingga mesin merekatkan film oplas pada BP tsb dan mengeluarkannya. Susun dokumen yang sudah terlaminasi menurut urutan sesuai aslinya. Laminasi dengan Mesin dengan cara panas: menggunakan kertas cromton untuk melapisi kedua sisi BP. Kertas dipanaskan 70 o 90 o C, agar kertas cromton menempel pada kedua sisi BP. Prosesnya sama seperti laminasi dengan cara dingin, namun jika hendak melepas lapisan pelindungnya menggunakan aceton, dah BP aslinya bisa kita peroleh kembali 3. Pencegahan Faktor-faktor Perusak Bahan Pustaka Faktor Biologi : serangga, jamur, binatang pengerat Faktor Fisika : cahaya, udara, suhu, dan debu Faktor Kimia : zat-zat kimia, keasaman, dan oksidasi Faktor Lain : Manusia, bencana (banjir, kebakaran)
Serangga Tikus Jamur penyemprotanobat anti serangga fumigasi (gas beracun) pengumpanan, peracunan penuangan racun dalam lubang sarang hamparan plastik kapur barus/ loro setu pemeriksaan teratur (gedung, ruang, & tempat penyimpanan membersihkan sisa2 makanan & kotoran alat penjebak: (perangkap, lem tikus, racun, emposan Cara tradisonal: menjaga ruang koleksi dari genangan air, penempatan kapur sirih, penempatan arang Cara moderen: fumigasi, pemasangan AC, thermohygrometer,, dan dehumidifier
Debu, Suhu,dan Udara Alat penghisap debu dan alat kebersihan lainnya Pohon peneduh Kawat ventilasi AC thermohygrometer dehumidifier Cahaya Lampu penerang yang hemat energi dan teduh Jendela
Pemudaran Warna Merendahkan temperaturt ruangan Memasang tirai jendela atau filter kaca Usahakan agar sinar (lampu / matahari) hanya memantul/ tdk langsung mengenai BP Foxing Sebisa mungkin mengindari i masuknya/ menempelnya debu pd BP Pertahankan temperatur udara dalam ruangan 20 o 24 o C Noda Air & Kerapuhan Hindari kebocoran Shelving tdk menempel tembok Noda lumpur dapat dihapus dengan kapas dan air hangat, lalu keringkan
1. Pengertian dan Manfaat 2. Penyiangan berdasarkan Jenis Perpustakaan 3. Hambatan Penyiangan 4. Kriteria Penyiangan 5. Prosedur Penyiangan
Pengertian: Penyiangan koleksi (weeding) adalah kegiatan pemindahan/ penarikan/ pengeluaran bahan pustaka yang kurang atau sudah tidak dimanfaatkan oleh pengguna ke gudang/ tempat penyimpanan. Manfaat: Menghemat tempat Meningkatkan akses pada koleksi Menghemat dana Menyisihkan tempat untuk materi (koleksi) baru
P. Umum P. Khusus sudah tidak diminati pengguna, untuk kepentingan penelitian masih bisa disimpan agak lama, seluruh koleksi biasanya diganti tiap 10 th, pemisahan koleksi menurut kemanfaatan, membuang koleksi2 (duplikasi, lusuh, usang), pertimbangan dana pemeliharaan koleksi yg besar menjadi kegiatan rutin karena keterbatasan ruang, kebanyakan jurnal dan materi laing yang cepat usang, program penyiangan lebih mudah karena (pustakawan lebih mengenal pola pemanfaatan koleksi oleh pengguna, ukuran koleksinya kecil, sifat pengguna lebih homogen, tujuan pelayanan perpustakaan relatif tidak terlalu luas.
P. Perguruan Tinggi P. Sekolah Sesuai dengan tujuannya bahwa PPT adalah mengumpulkan, mengolah, melayankan, mendiseminasikan, melestarikan, serta menyediakan secara lengkap informasi. Maka jarang ditemui pengguna PPT mengusulkan pengadaan BP ttt. Meskipun demikian penyiangan tetap harus dilakukan mengingat g manfaat yang begitu besar bagi perpustakaan. Seringnya terjadi penggantian buku wajib (sesuai kurikulum) maka penyiangan perlu dilakukan secara kontinyu. Namun perlu hati2 untuk koleksi buku sastra dan sejarah, karena sampai kapanpun sastra dan sejarah lama tetap diperlukan oleh siswa maupun guru
a. Tidak punya waktu (waktu mengidentifikasi lama, membuat program penyiangan perlu banyak waktu dan perhatian yang khusus, dll) b. Penundaan pelaksanaan (merasa bahwa buku itu masih akan dicari dan dipakai pengguna, sayang jikabukuitumasihbagus, dsb) c. Takut melakukan kesalahan (perasaan bersalah dalam hal pengadaan, pengguna tidak banyak yang berminat, kesalahan pembelian, dsb) d. Takut akan sangkaan meloak-kan buku (tidak didukung oleh atasan/ pengambil kebijakan, anggapan bahwa semakin banyak koleksi semakin bagus perpustakaan, p dana pengadaan tinggal minta ke pusat, dll)
a. Memiliki peraturan tertulis tentang penyiangan b. Meminta bantuan para spesialis subyek terhadap bp yang akan disiangi c. Kriteria Umum Penyiangan: Subyek tidak sesuai lagi Sudah usang Edisi terbaru sudah terbit Sudah terlalu rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi Isinya sudah tidak lengkap dan susah dicari gantinya Jumlah duplikasinya banyak Jenis BP terlarang Hadiah yang tidak sesuai kebutuhan pengguna Tidak digunakan atau dibutuhkan lagi
d. Kriteria Menyingkirkan Koleksi ke Gudang: Kajian terhadap keadaan koleksi di rak Nilai sebuah judul koleksi dalam subyek yang dibahas di dalamnya Nilai historis pada bidang ilmu yang dikandungnya Keberadaan edisi lain Keberadaan koleksi lain dengan subyek yang sama Tingkat pemanfaatan koleksi k Kondisi fisik koleksi Jumlah koleksi yang digudangkan maksimal berimbang atu lebih kecil dengan pertambahan koleksi e. Alternatif Praktis menyingkirkan koleksi ke Gudang: Penilaian dari satu atau lebih pakar Penilaian dari pemanfaatan buku Kombinasi dari kedua alternatif diatas
1. Memilih BP sesuai pedoman penyiangan 2. Mendata calon bp yang akan disiangi 3. Sertakan data pemanfaatan bp di ruang baca 4. Membuat daftar bp yang sudah waktunya disiangi 5. Mengeluarkan kartu buku pada bp yg akan disiangi 6. Memberi stempel dikeluarkan dari koleksi atau menulisnya distatus bp pada database 7. Sisihkan yang masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan pertukaran atau hadiah 8. Susun dulu digudang dengan rapi bila dirasa masih akan dibutuhkan pengguna 9. Jika dalam beberapa tahun tidak ada permintaan dari pengguna, baru disiangi 10. Buatkan berita acara pada semua bp yang disiangi