PENDAHULUAN. peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan

dokumen-dokumen yang mirip
kehidupan. Di Indonesia semua orang tanpa terkecuali berhak untuk yang menegaskan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN METODE JARIMATIKA PADA MATERI PERKALIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penjumlahan berulang, sehingga kemampuan dasar berhitung perkalian. kemampuan melakukan operasi perkalian dua bilangan 1-9,

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan sarana yang tepat dalam. pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan, berbagai upaya dilakukan pemerintah diantaranya

Diterima : 13 Maret 2012 disetujui : 9 Mei 2012 diterbitkan : 20 Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

OPTIMALISASI PENGGUNAAN JARIMATIKA UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERHITUNG PEMBAGIAN BILANGAN BULAT POSITIF SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Judul Penelitian. B. Bidang Kajian. Desain dan strategi pembelajaran. C. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan dan disukai siswa. Namun, pada kenyataannya bahwa belajar

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

PENDAHULUAN. membantu manusia untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan nasional menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut, salah satunya bekal kemampuan untuk berpikir kritis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar dan menengah. Sebagian besar siswa belum mampu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki potensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diperhatikan guru dan siswa. Pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. (SD), karena pada jenjang pendidikan tersebut siswa diajarkan tiga

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

PENERAPAN METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN. Khotna Sofiyah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga secara tidak langsung akan

BAB I PENDAHULUAN. konsepnya sehingga memungkinkan kita terampil berpikir rasional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

I. PENDAHULUAN. Perasaan kurang minat dan susah mengerti akan suatu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran PKn semester I SD Negeri 2 Grendeng, diperoleh data bahwasanya

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. Masykur dan Fathani (2007:43) menjelaskan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma dunia pendidikan sekarang ini adalah memunculkan kelebihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, karena matematika merupakan ilmu dasar yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003: bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat urgen dan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pelajaran matematika yang diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2011 tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional dijelaskan bahwa mata pelajaran Matematika menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang menjadi ukuran kelulusan Ujian Nasional. Matematika juga menjadi salah satu ilmu yang dijadikan tolak ukur IntellectualQuotient (IQ) seseorang. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cockroft dalam Abdurrahman (2003:253) menjelaskan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena selalu digunakan dalam segala segi kehidupan. Matematika merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, meningkatkan kemauan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan serta memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Meskipun menjadi mata pelajaran yang sangat penting, matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran sulit bagi sebagian siswa, bahkan

2 matematika cenderung dijauhi atau dihindari, meskipun jumlah jam mata pelajaran matematika di sekolah lebih banyak dibandingkan mata pelajaran lain. Berikut beberapa permasalahan yang dihadapi anak-anak dalam belajar matematika, misalnya anak-anak usia dini dalam hal pelajaran matematika, antara lain: 1) masih banyak anak-anak usia 3-12 tahun yang kesulitan dalam mempelajari matematika terutama dalam hal berhitung pada operasi bilangan, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, 2) masih kuatnya keinginan orangtua agar anak-anak menguasai matematika sementara anakanak merasa berat dan kesulitan sehingga terjadi proses memaksa-terpaksa (yang sangat tidak menyenangkan kedua belah pihak), dan 3) banyak kursuskursus ektra yang diikuti anak-anak. Kondisi-kondisi diatas menyebabkan pelajaran matematika menjadi kurang disenangi oleh sebagian siswa. Jika dikaji lebih lanjut, proses kegiatan pendidikan tidak harus berpusat pada guru/tenaga pendidikan, tetapi anak harus lebih aktif. Keaktifan anak disini diartikan keaktifan yang timbul bukan atas dasar paksaan, oleh karena itu materi yang dipelajari harus menarik minat belajar siswa dan menantang sehingga mereka dan terlibat dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun, dalam kenyataan hasil belajar yang dicapai siswa masih rendah.

3 Berbagai upaya untuk menumbuhkan minat terhadap mata pelajaran Matematika terus menerusdiupayakan oleh para guru dan sekolah. Salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran matematika yang lebih atraktif. Pemilihan metode sangat penting agar prestasi belajar yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Paimin (1998:17) bahwa metode adalah salah satu kunci pokok di dalam keberhasilan suatu pengajaran. Sebagai pendukung keberhasilan metode pembelajaran, guru harus bisa menggunakan media pembelajaran yang tepat yaitu alat bantu pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan dan isi materi pembelajaran sebagai usaha untuk mempermudah menyampaikan informasi dari sumber belajar kepada penerima informasi, dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai mengakibatkan materi tidak tersampaikan dengan sempurna. Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan kondisi siswa sebagai subjek pembelajaran. Bukan hanya guru dan sekolah saja yang dituntut untuk menumbuhkan minat terhadap pembelajaran Matematika, orang tua serta masyarakat juga turut berperan serta memberi motivasi dan dorongan kepada anak supaya mau belajar Matematika dengan senang tanpa merasa terpaksa. Untuk menumbuhkan minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika, peneliti termotivasi untuk melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan keterkaitan rendahnya prestasi belajar belajar siswa. Terkait dengang latar belakang yang telah diuraikan, peneliti mengambil mata

4 pelajaran matematika dengan materi pokok operasi bilangan perkalian dengan alasan kegiatan pembelajarannya sangat menantang dan menuntut anak untuk berfikir kritis dan kreatif. Alasan lain mengapa peneliti mengambil materi pokok operasi bilangan perkalian, karena tingkat penguasaan anak kelas III terhadap materi masih rendah. Terbukti dari 19 siswa, baru 7 siswa yang mampu menguasai materi pokok operasi bilangan perkalian dengan capaian nilai diatas KKM yaitu 70. Untuk membantu menetapkan tindakan penelitian, peneliti melakukan pengamatan yang dilanjutkan diskusi dengan guru kelas. Hasilnya, masih ada kekurangan dalam proses pembelajaraan matematika. Masalah tersebut bukan hanya bersumber dari siswa, seperti siswa merasa kesulitan mengalikan dua bilangan dan siswa belum mampu mengerjakan soal berhitung dengan cepat dan tepat, masalah lain juga dari pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru yaitu guru terlalu cepat dalam penyampaian materi, guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar, belum optimalnya menggunakan alat peraga, dan teknik berhitung yang diajarkan pada siswa kurang sesuai dengan karakteristik siswa. Dari hasil observasi dan wawancara awal tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran matematika di MI NU Wasilatut Taqwa perlu dilaksanakan tindakan perbaikan guna meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah perbaikan dalam teknik berhitung. Ada beragam metode berhitung yang dapat digunakan, antara lain mencongak, sempoa, kumon, dan yang sekarang sedang tren yaitu jarimatika. Adanya tren

5 pembelajaran berhitung dengan metode jarimatika menginspirasi peneliti untuk mencoba menerapkan permasalahan pembelajaran matematika tersebut. Metode berhitung jarimatika ini ditemukan olehsepti Peni Wulandani, seorang ibu rumah tangga yang berhasil menciptakan metode berhitung menggunakan media jari yang disebut jarimatika. Metode ini berhasil mempermudah anak-anak untuk belajar berhitung dan memperkenalkan kepada anak bahwa matematika (khususnya berhitung) itu menyenangkan. Di dalam proses yang penuh kegembiraan itu anak dibimbing untuk bisa dan terampil berhitung dengan benar. Berdasarkan paparan di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Jarimatika Dalam Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian Siswa Kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Dominasi guru dalam pembelajaran pada materioperasi bilangan perkalian menyebabkan siswa cenderung menghafal rumus daripada memahami konsep. Sehingga siswa akan merasa kesulitan jika dihadapkan pada permasalahan yang berbeda.

6 2. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa kemungkinan disebabkan oleh metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar kurang tepat. Terkait dengan hal ini, muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah pemilihan metode dan media pembelajaran yang sesuai dan tepat dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. 3. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa juga dimungkinkan disebabkan oleh penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar kurang tepat. Terkait dengan hal ini, muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah penggunaan media jari tangan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. 4. Penggunaan metode Jarimatika pada pembelajaran Matematika materi operasi bilangan perkalian dimungkinkan mampu memberikan minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Mengenai hal ini dapat dilakukan penelitian apakah penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan prestasi belajar siswa atau sebaliknya tidak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum dapat dirumuskan permasalahan : Apakah metode jarimatika dapat meningkatkan prestasi

7 belajar dalam pembelajaran matematika materi perkalian pada siswa kelas III MI N\U Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013?. Permasalahan tersebut dapat diuraikan secara khusus sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan metode jarimatika dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika materi perkalian pada Siswa Kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus? 2. Apakah metode jarimatika mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada pada pembelajaran matematika materi perkalian pada Siswa Kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus? 3. Seberapa besar peningkatan prestasi belajar matematika siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkanmetode jarimatikapada Siswa Kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini secara umum adalah mendeskripsikan metode jarimatika dalam upaya meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran matematika materi perkalian pada siswa kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah:

8 1. Mendeskripsikan perencanaan metode jarimatika dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika materi perkalian pada Siswa Kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. 2. Mengkaji peningkatan prestasi belajar siswa pada pada pembelajaran matematika materi perkalian pada Siswa Kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. 3. Menganalisis seberapa besar peningkatan prestasi belajar matematika siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkanmetode jarimatikapada Siswa Kelas III MI NU Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat menambah pemahaman terhadap pendekatan teori dan strategi pembelajaran melalui metode jarimatika dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Menumbuhkan keaktifan dan prestasi belajar siswa secara optimal dalam pelaksanaan proses belajar sehingga lebih bermakna. 2) Mempermudah siswa dalam memahami materi operasi bilangan perkalian

9 b. Bagi Guru 1) Menambah wacana bagi guru tentang metode pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan matematika 2) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran 3) Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara professional karena dapat menunjukan bahwa ia mammpu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. 4) Melalui PTK guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri, tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang laian namun ia sendiri adalah perancang dan pelaku perbaikan tersebut yang menghasilkan berbagai teori dalam memperbaiki pembelajaran c. Bagi Sekolah 1) Metode jarimatika dapat dijadikan sebagai alternatif metode pembelajaran khusunya dalam hal operasi hitung perkalian. 2) Sekolah mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat, bila para gurunya sudah mampu membuat perubahan atau berbagai perbaikan seperti; penanggulangan berbagai masalah belajar siswa, perbaikan kesalahan konsep, serta penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami guru.

10 3) Menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif untuk memajukan sekolah yang berasal dari hubungan koligial yang sehat yang tumbuh dari rasa saling membutuhkan