MANAJEMEN WAKAF DI KOTA MALANG PASCA PENETAPAN BADAN WAKAF INDONESIA KOTA MALANG. Abdur Rozzaq ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti zakat, infak, shadaqah, hibah, dan wakaf. Lembaga-lembaga ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Badan Wakaf Indonesia Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

PROFIL BADAN WAKAF INDONESIA. Ditulis oleh Web Master Sabtu, 12 Juni :54

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGGANTIAN NAZHIR HARTA BENDA WAKAF TIDAK BERGERAK BERUPA TANAH

BAB II TAHUN 2004 TENTANG WAKAF. A. Dasar pemikiran lahirnya UU No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA. Agustiano, Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Umat, Jakarta: Niriah, 2008

MANFAAT DAN HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN WAKAF UANG * Oleh Drs. H. Asrori, S.H., M.H

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat dalam rangka ibadah ijtima iyah (ibadah sosial). kepada Allah SWT dan ikhlas karena mencari ridho-nya.

BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN NAZHIR YAYASAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR AN BUARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN WAKAF INDONESIA

KAJIAN ATAS GANTI RUGI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN WAKAF DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BAB II KONSEP WAKAF DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DAN KONSEP TANAH FASUM (FASUM) DALAM HUKUM PERTANAHAN DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum Islam. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut.

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

PELAKSANAAN PERWAKAFAN TANAH HAK MILIK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NO 1 TAHUN 2009 TERHADAP IMPLEMENTASI SETORAN WAKAF YANG DI BANK SYARIAH MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB I WAKAF HAK CIPTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tanab Wakaf. \ ~eri\lnterian Agama RI Direktorat jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Tahun zou

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI PENDAFTARAN WAKAF UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN HASIL WAKAF PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III HARTA BENDA WAKAF BERUPA HAK SEWA MENURUT UU RI. No. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

Manajemen Aset Wakaf Jumat, 01 November :16

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana di ketahui bahwa negara Indonesia mayoritas. kepentingan keagamaan, seperti pembangunan rumah ibadah maupun kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB IV PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memisahkan sebagian harta milik dan melembagakan untuk

BAB IV PRAKTEK PEMBINAAN NAZHIR DI WILAYAH KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK MENURUT PP NO 42 TAHUN 2006

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB III METODELOGI PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Tanjungpinang, 13 Maret 2016 Ketua, Drs. H. Razali Jaya, M.Sy. Buku saku Perwakilan BWI Prov. Kepri

BAB III METODE PENELITIAN. wakaf produktif di Masjid Sabilillah Malang tepatnya di Sabilillah Medical

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik atau

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum

PROSES PERALIHAN HAK ATAS TANAH WAKAF (Studi kasus di KUA Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

BAB I PENDAHULUAN. masjid Quba sebagai wakaf pertama, kemudian beliau membangun masjid Nabawi

BAB III METODE PENELITIAN

WAKAF PRODUKTIF DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT. Oleh : Muhammad Kurniawan. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wakaf merupakan perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

BAB III PERANAN PPAIW DALAM MENCEGAH TERJADINYA SENGKETA TANAH WAKAF DI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. A. Selayang Pandang Kecamatan Pedurungan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENINGKATAN KETERAMPILAN NADZIR, PPAIW KUA, DAN PENYELENGGARA SYARIAH MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN ASET WAKAF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

III. Upaya Strategis Pengembangan Wakaf Salah satu upaya strategis pengembangan wakaf yang dilakukan oleh Pemerintah C.q. Departemen Agama adalah

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Wakaf merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan atau

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN PEMANFAATAN HARTA WAKAF (Studi Kasus di Masjid Al-Ihsan Desa Ruwit Kecamatan Wedung Kabupaten Demak)

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data dari informasi yang telah ditentukan. 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NAZHIR. Kata nazhir secara etimologi berasal dari kata nazira-yandzaru yang berarti menjaga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1977 TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK (LNRI. No. 38, 1977; TLNRI No. 3107)

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana Perbankan Syari ah mendapatkan respon yang positif oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP WAKAF BERJANGKA WAKTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

BAB III TANGGUNG JAWAB NAZHIR TERHADAP TANAH WAKAF YANG BERALIH FUNGSI DI KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG

Mam MAKALAH ISLAM. Transisi BAZNAS dan Peran Kementerian Agama

BAB III METODE PENELITIAN. harapakan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1977 TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK. Presiden Republik Indonesia,

BAB III IMPLEMENTASI PENGAWASAN KUA KECAMATAN NGALIYAN TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF. A. Sekilas Tentang Kecamatan Ngaliyan

BAB IV ANALISIS PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON

PENGUMUMAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI Nomor: 602.1/10.02/PL-KNSLTN/PTR/ /2013

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum dengan menyerahkan sebagian dari harta bendanya untuk

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Raffles City Hotel 04 Oktober Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB III ANALISIS TERHADAP KEDUDUKAN SAKSI IKRAR WAKAF DAN METODE ISTINBATH DALAM PASAL 17 AYAT (1) UU NO. 41 TAHUN 2004

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP LELANG WAKAF TUNAI

Oleh Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, Guru Besar Fakultas Syariah UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

PENDAHULUAN. Belakangan ini di Indonesia muncul berita yang mengejutkan berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. ini termasuk dalam kategori penelitian hukum empiris atau penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

MANAJEMEN WAKAF DI KOTA MALANG PASCA PENETAPAN BADAN WAKAF INDONESIA KOTA MALANG Abdur Rozzaq 10210044 ABSTRAK Di Kota Malang, lembaga-lembaga pengelola wakaf seperti KUA belum melaksanakan manajemen yang efektif dalam pengelolaan harta wakaf. Jumlah wakaf yang ada di Kota Malang kurang lebih 1.439 harta benda wakaf yang terdapat di 5 kecamatan yaitu kec. Klojen, kec. Lowokwaru, kec. Blimbing, kec. Sukun, dan kec. Kedungkandang. Akan tetapi perkembangan wakafnya masih belum maksimal. Sekarang di Kota Malang sudah ada Badan Wakaf Indonesia. Badan Wakaf Indonesia Kota Malang yang sudah terbentuk sejak awal tahun 2014 diharapkan bisa menangani permasalahan wakaf di Kota Malang dan membuat manajemen wakaf tertata rapi. Dalam penelitian ini terdapat satu rumusan masalah yaitu: Bagaimana manajemen wakaf di Kota Malang pasca pengukuhan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris (field research). Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah manajemen wakaf di Kota Malang pasca pengukuhan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang mempunyai tren positif meskipun belum maksimal. Walaupun Badan Wakaf Indonesia Kota Malang baru berusia satu tahun akan tetapi program Badan Wakaf Indonesia Kota Malang sudah dijalankan dan sukses, antara lain: 1) Sosialisasi akan keberadaan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang itu sendiri, 2) sosialisasi kepada nazhir, 3) sosialisasi kepada pengurus lembaga-lembaga wakaf Kota Malang. Oleh sebab itu kehadiran Badan Wakaf Indonesia Kota Malang memberikan peluang perbaikan manajemen wakaf di Kota Malang di masa mendatang, terutama dalam masalah: 1) Nazhir, Badan Wakaf Indonesia Kota Malang akan menertibkan masa periode nazhir dan membentuk pengurus nazhir baru. 2) Wakaf uang, dalam hal ini seluruh pengurus Badan Wakaf Indonesia Kota Malang sudah melaksanakan wakaf uang untuk memberi contoh kepada masyarakat Kota Malang. A. PENDAHULUAN Di Kota Malang, pemasalahan wakaf juga terjadi yang mengakibatkan perkembangan wakafnya berjalan lamban. Hal itu dikarenakan ormas Islam yang ada di kota Malang belum 1

sepenuhnya serius untuk mengurusi wakaf. 1 Mengingat banyaknya jumlah wakaf yang ada di Kota Malang terhitung kurang lebih 1.439 2 harta benda wakaf yang terdapat di 5 kecamatan yaitu kec. Klojen, kec. Lowokwaru, kec. Blimbing, kec. Sukun, dan kec. Kedungkandang, akan tetapi perkembangan wakafnya masih belum maksimal. Untuk memajukan dan mengembangkan harta benda wakaf dibentuklah sebuah lembaga yang bernama Badan Wakaf Indonesia sesuai yang tercantum dalam pasal 47 Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Lembaga ini merupakan lembaga independen yang dibentuk di ibukota Negara dan dapat membentuk perwakilannya di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 48 Undang- Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Saat ini, Badan Wakaf Indonesia yang sudah terbentuk di tingkat provinsi antara lain Badan Wakaf Indonesia Jawa Timur. Badan Wakaf Indonesia Jawa Timur berkedudukan di Surabaya, mengingat wilayah Jawa Timur yang cukup luas dan penduduknya padat, perlu dibentuk Badan Wakaf Indonesia yang berkedudukan di kabupaten/kota. Salah satu wilayah yang berhasil membentuk Badan Wakaf Indonesia adalah Kota Malang. 3 Badan Wakaf Indonesia perwakilan Kota Malang diresmikan oleh KH. Muhammad Tholhah Hasan selaku Ketua Pusat Badan Wakaf Indonesia yang juga mantan Menteri Agama pada hari Rabu 8 Januari 2014 yang bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kota Malang. Badan Wakaf Indonesia Kota Malang beranggotakan 12 orang yang diketuai 1 Tri Nugraha Basuki, wawancara ( Kemenag, 22 Agustus 2014). 2 Data dari KUA kec. Klojen, Blimbing, Sukun, Lowokwaru dan Kedung Kandang. 3 Dokumen dari Kemenag Kota Malang. 2

oleh Drs. H. Mas ud Ali, M.Ag melaksanakan tugas-tugas penanganan perwakafan yang ada di Kota Malang untuk periode 5 tahun (2013 2016). Kehadiran Badan Wakaf Indonesia bukan untuk menggusur lembaga-lembaga pengelola wakaf yang sudah ada, tetapi menjadi payung yang meregulasi dan menfasilitasi pengelolaan wakaf yang profesional, produktif dan dinamis. 4 Dengan sudah dikukuhkannya Badan Wakaf Indonesia perwakilan Kota Malang diharapkan perkembangan wakaf di Kota Malang bisa berkembang lebih maksimal dan lembaga-lembaga yang menangani wakaf di Kota Malang bisa maksimal dalam mengelola harta wakaf dan manajemennya tersusun rapi. B. RUMUSAN MASALAH Dari keterangan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimana manajemen wakaf di Kota Malang pasca pengukuhan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang? C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), atau dapat pula dikatakan sebagai penelitian empiris atau sosiologis. Dimana dalam penelitian ini menitik beratkan pada hasil-hasil pengumpulan data yang didapatkan secara langsung di masyarakat, dari para informan atau nara sumber yang telah ditentukan. 5 4 http://bwikotamalang.com/pengukuhan-bwi-kota-malang.html diakses tanggal 26 April 2014. 5 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 135. 3

Informan tersebut di antaranya ialah pengurus KUA( Klojen, Lowokwaru, Sukun), Kemenag, pengurus BWI, nazhir wakaf masjid Syuhada perumahan Karanglo Indah yang secara langsung mengelola wakaf yang ada di Kota Malang. 2. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. 3. Lokasi Empiris Penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah di KUA (Klojen, Lowokwaru, Sukun), Kemenag, Badan Wakaf Indonesia Kota Malang, perumahan Karanglo Indah. 4. Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Data Primer, yaitu data utama yang langsung diperoleh dari sumber utama. Dalam penelitian ini, sumber utamanya adalah mereka yang menjadi objek penelitian ini, yaitu wawancara langsung dengan pengurus KUA Klojen, Lowokwaru dan Sukun, Kemenag, pengurus Badan Wakaf Indonesia dan nazhir wakaf masjid Syuhada perumahan Karanglo Indah, yang secara langsung mengelola wakaf yang ada di Kota Malang. 2. Data Sekunder, yaitu sumber data yang secara tidak langung memberikan data kepada pengumpul data (peneliti). 6 Adapun data sekunder yang dijadikan peneliti sebagai bahan rujukan ialah literatur- literatur lain seperti al- Qur an dan Hadits, buku-buku tentang 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 225. 4

manjemen wakaf, UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, dan lain-lain yang berkaitan dengan skripsi ini. 5. Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini ialah: a. Observasi Dalam penelitian ini penulis turun ke lokasi penelitian secara langsung yaitu Kemenag Kota Malang, Badan Wakaf Indonesia Kota Malang, dan KUA (Klojen, Lowokwaru, Sukun). b. Wawancara Dalam penelitian ini, penulis akan mewawancarai para informan yang menjadi objek dari penelitian ini, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. c. Dokumentasi Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data-data jumlah wakaf Kota Malang dari semua KUA di Kota Malang, dan dokumen dari Badan Wakaf Indonesia Kota Malang. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Sekilas Kondisi Wakaf di Kota Malang Perkembangan wakaf di Kota Malang masih lamban atau masih jauh dari harapan, dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat Kota Malang akan wakaf modern atau wakaf produktif, masyarakat malang kebanyakan masih berpahaman tradisional tentang wakaf. Mereka memahami wakaf hanya untuk kegiatan ibadah seperti masjid, musholla, 5

lembaga pendidikan, pemakaman. Di samping itu dalam masalah perwakafan nazhir lah yang sangat penting perannya. Nazhir wakaf Kota Malang kebanyakan masih berfikir tradisional, mereka hanya bertugas menjaga harta wakaf dan patuh dengan isi akta ikrar wakaf. Apabila di akta ikrar wakaf untuk masjid maka yang dilaksanakan nazhir sesuai dengan isi akta ikrar wakaf tersebut, hal ini sesuai dengan Undang-Undang tentang Wakaf 7 yang mengatakan bahwa nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya. Akan tetapi masyarakat memahami wakaf hanya untuk kegiatan ibadah seperti masjid, musholla, lembaga pendidikan, dan pemakaman. Hal itu membuat nazhir tidak bisa menjadikan wakaf itu lebih berkembang secara produktif sesuai dengan amanah undangundang tentang wakaf yang mewajibkan nazhir mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, 8 sehingga membuat nazhir tidak berani mengingkari isi akta ikrar wakaf tersebut. Selain itu juga mereka masih kurang memahami tentang wakaf modern atau produktif, wakaf produktif merupakan hal yang tabu bagi mereka, bahkan mereka beranggapan wakaf kok di buat produksi. Selain itu lokasi untuk tanah wakaf produktif sudah sangat sulit diketemukan mengingat padatnya kota Malang. Hal inilah yang menjadi pekerjaan yang serius bagi lembaga-lembaga pengelola wakaf untuk bisa mensosialisasikan 7 Undang-undang No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf pasal 42. 8 Undang-undang Pasal 42. 6

kepada masyarakat Kota Malang tentang wakaf modern atau produktif yang merupakan hal baru bagi masyarakat Kota Malang. 9 2. Manajemen Wakaf di Kota Malang Pra Penetapan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang Manajemen wakaf di Kota Malang. Sebelum berdirinya Badan Wakaf Indonesia Kota Malang, semua KUA yang ada di Kota Malang manejemennya belum maksimal, itu terbukti dari pengelolaan datanya yang belum tertata rapi. 10 Seharusnya pengelolaan dan pengembangan harta wakaf itu perlu dilaksanakan secara terorganisir, agar wakaf dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Hal itu belum berjalan secara maksimal pada lembaga-lembaga yang mengelola wakaf di Kota Malang. Menurut Badan Wakaf Indonesia Kota Malang bahwa manajemen wakaf di Kota Malang belum tertib dan jauh dari harapan karena masih banyak ditemukan nazhir yang sudah melebihi masa jabatan 5 tahun, 3. Manajemen Wakaf di Kota Malang Pasca Penetapan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang Manajemen wakaf di Kota Malang pasca penetapan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang belum banyak mengalami perubahan, pelayanan perwakafan masih ditangani oleh 9 Ahmad Sa rani, wawancara, (KUA Lowokwaru, 12 Agustus 2014). 10 Ahmad Shampton,wawancara (KUA Klojen, 11 Agustus 2014). 7

KUA di tiap Kecamatan. Akan tetapi Badan Wakaf Indonesia ikut berperan ketika ada sengketa wakaf. 11 Badan Wakaf Indonesia Kota Malang belum genap berusia satu tahun, namun Badan Wakaf Indonesia Kota Malang sudah melaksanakan tugasnya meskipun belum maksimal, program-program Badan Wakaf Indonesia Kota Malang untuk pengembangan wakaf dan perbaikan manajemen wakaf di kota Malang sudah dijalankan namun belum sepenuhnya terlaksana. 4. Permasalahan Wakaf di Kota Malang 1. Update wakaf yang dirasa membingungkan oleh pengurus KUA 2. Adanya beberapa tanah wakaf yang tidak diikrarkan 3. Kurangnya pemahaman masyarakat Kota Malang tentang wakaf 4. Ketidaktahuan ahli waris si wakif tentang perwakafan 5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tata cara berwakaf 6. Kurangnya sikap profesional nazhir 7. Nazhir belum berani mengembangkan tanah wakaf 5. Program Badan Wakaf Indonesia Kota Malang untuk Pengembangan Wakaf di Kota Malang 1. Memberdayakan wakaf produktif 2. Mensosialisasikan kepada nazhir tentang wakaf produktif 11 Ahmad Sa rani, wawancara (KUA Lowokwaru, 12 Agustus 2014) 8

3. Menertibkan masa periode nazhir 4. Menggalakkan wakaf uang 6. Strategi Badan Wakaf Indonesia Kota Malang untuk Pengembangan Wakaf di Kota Malang 1. Sosialisasi tentang Badan Wakaf Indonesia Kota Malang 2. Sosialisasi tentang wakaf produktif 3. Mencari lokasi strategis untuk wakaf produktif 4. Sosialisasi tentang sertifikasi wakaf E. KESIMPULAN Manajemen wakaf di Kota Malang pasca pengukuhan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang mempunyai tren positif meskipun belum maksimal. Meskipun Badan Wakaf Indonesia Kota Malang baru berusia satu tahun akan tetapi program Badan Wakaf Indonesia Kota Malang sudah dijalankan dan sukses, antara lain: 1. Sosialisasi tentang keberadaan Badan Wakaf Indonesia Kota Malang. 2. Sosialisasi kepada nazhir yang dilaksanakan di KUA Kedung Kandang. 3. Sosialisasi kepada pengurus lembaga-lembaga wakaf Kota Malang. Oleh sebab itu kehadiran Badan Wakaf Indonesia Kota Malang memberikan peluang perbaikan manajemen wakaf di Kota Malang di masa mendatang, terutama dalam masalah: 1. Nazhir, Badan Wakaf Indonesia akan membentuk pengurus nazhir baru. 2. Wakaf uang, pengurus Badan Wakaf Indonesia sudah melaksanakan wakaf uang. 9

F. DAFTAR PUSTAKA Al Qur an al Karim. Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. Djunaidi, Achmad dan Thobieb Al- Asyhar. Menuju Era Wakaf Produktif. Depok : Mumtaz Publishing, 2007. Paradigma Baru Wakaf di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007. Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Dan Penelenggara Haji, 2003. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf Direktorat jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, 2004. Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia. Jakarta: Proyek peningkatan Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masrakat Islam dan Penyelenggara Haji, 2004. Fiqih Wakaf. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007. Qahar, mundzir. Manajeman wakaf produktif. Jakarta : PT Khalifa, 2005. Mubarok, Jaih. Wakaf Produkif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007. Badan Wakaf Indonesia. Manajemen Wakaf di Era Modern. Jakarta: Badan Wakaf Indonesia Gedung Bayt Al-Qur an, 2013. 10