KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

Muhammad Adam Mappaompo

KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN, KELINCAHAN, DAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM SEPAK BOLA

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR.

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA.

ANALISIS KELENTUKAN, KECEPATAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA CLUB BARCA MAKASSAR

Ichsani. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti.

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

Wahyudin. kecepatan, kelentukan, koordinasi mata kaki, dan keterampilan menggiring bola.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

SKRIPSI. DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPENJASKESREK OLEH :

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

HUBUNGAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PALOLO.

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

Oleh: Afid Arifianto

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

Journal of Sport Sciences and Fitness

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 15 (1), Januari Juni 2016: 77-84

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin

PERBANDINGAN KETEPATAN SHOOTING

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

USWAN FIRMANSYAH K

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMA NEGERI 2 SAMARINDA.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 1 KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Ricardo V Latuheru Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602 Abstract: Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan penelitian "korelasional". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Apakah ada hubungan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar; (2) Apakah ada hubungan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar; (3) Apakah ada hubungan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam UNM Makassar; (4) Apakah ada hubungan secara bersama-sama koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan menggiring bola dalam UNM Makassar. Populasinya adalah seluruh Sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 orang pemain. Teknik penentuan sampel adalah dengan samling pertimbangan (Purposive Sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis koefisien korelasi, dan analisis regresi tunggal dan regresi ganda (R) melalui program SPSS 14 pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar, dengan nilai ρ sebesar -0,609 (P value < 0,05); (2) Ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola dalam UNM Makassar, dengan nilai ρ sebesar -0,617 (P value < 0,05); (3) Ada hubungan yang signifikan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar, dengan nilai ρ sebesar 0,754 (P value < 0,05); (4) Ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama koordinasi mata-kaki, keseimbangan dan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar, dengan nilai R sebesar 0,822 (P value < 0,05); dan nilai F hitung sebesar 18,088. Kata kunci: oksigen dan latihan. Olahraga sepakbola dalam waktu beberapa puluh tahun belakangan ini menjadi sangat populer sekali baik luar negeri maupun ditanah air. Teknik dan taktik sepakbola dipelajari secara mendalam dan cermat sehingga orang sudah menyebut sepakbola moderen. Kita sering melihat pemain pemain sepakbola dari luar negeri yang bermain dengan sangat mahir dengan teknik dan sempurna, pengoperan bola secara matematika, sehingga kata-kata sepakbola moderen itu pada sesuai dengan tempatnya. Juga ditanah air kita permainan sepakbola telah nmenjadi sangat terkenal sekali. Dikota-kota besar, di desa-desa, di kampung-kampung dan tidak jarang di lapangan-lapangan kecil, di sawah-sawah kita dapat melihat anak-anak, remaja dan bahakan orang tua tekun bermain sepakbola. Teknik permainan sepakbola di Indonesia sudah semakin meningkat sejalan dengan kemajuan persepakbolaan dunia. Sepakbola Indonesia sudah menjadi olahragasa nasional. Salah satu upaya terciptanya manusuia Indonesia seutuhnya dan pembangunan Indonesia seluruhnya dengan sumber daya manusia yang berkualitas hanya dapat terwujud apabila pertumbuhan dan perkembangan fisik yang baik, tentu dalam hal ini pembinaan dan 88

Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 89 memasyarakatkan olaharaga harus semakin mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak lebih khusus dari pemerintah. Sejalan dengan usaha tersebut diatas pencapaian tahapan dimana arti pentingnya peningkatan prestasi tertentu berdampak pada peningkatan kesegaran jasmani sebagai salah satu ukuran mutu kehidupan seseorang yang akan tercemin dalam membangun manusia Indonesia dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Di Sulawesi Selatan khusunya di Makassar cabang olahraga sepakbola adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat ini terbukti banyaknya club-club sepakbola di daerah tersebut antara lain Tim Aspura FIK UNM. Tim Aspura FIK UNM Makassar terletak di sebelah timur kota Makassar yang memiliki lapangan sepokbola sendiri dan membina pemain mulai dari usia dini, remaja dan dewasa. Tim Aspura FIK UNM membina pemain begitu banyak dan rutin latihan setiap sore layaknya club sepakbola yang profesional dan memiliki manajemen organisasi yang baik, serta adanya suasana dorongan dari masyarakat setempat maupun perhatian pemerintah daerah untuk memajukan olahraga sepakbola sebagai olahraga prestasi. Menurut pengamatan dan hasil survei kami di Tim Aspura FIK UNM Makassar, di ruangan sekretariat Club tersebut banyak tropi atau piala dan sertifikat penghargaan yang telah diraih, namun masih bersifat tingkat daerah. Berdasarkan wawancara dengan pengurus Tim Aspura FIK UNM bahwa pemain Club tersebut merupakan penyumbang pemain bagi tim sepakbola Makassar di devisi I dan PORDA. Tim Aspura FIK UNM yang memiliki banyak pemain sepakbola dan telah memiliki prestasi di daerah tersebut, namun dilihat dari segi permainan pada saat latihan ataupun pertandingan banyak pemain yang mengalami kendala pada saat melakukan tendangan yang mengarah ke gawang, sehingga hasil yang diperoleh dari pemain tersebut adalah sebagian besar hasil tendangannya tidak maksimal, yaitu jarak tembakannya yang kurang jauh dan kurang cepat serta akurasi tembakan yang tidak terarah. Namun demikian walaupun cabang olahraga sepakbola cukup menarik dan sangat diminati, akan tetapi teknik permainan sepakbola terutama di Tim Aspura FIK UNM Makassar belum menunjukkan kemampuan bermain sepakbola sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perlu diadakan penelitian guna mencari penyebab utama sehingga prestasi bermain pada cabang olahraga sepakbola dapat ditingkatkan. Dalam sepakbola, salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepakbola adalah keterampilan menggiring bola. Keterampilan menggiring bola dalan cabang olahraga sepakbola harus dikuasai oleh setiap pemain khususnya posisi penyerang, karena merupakan senjata ampuh dalam upaya menyusun serangan ke daerah atau gawan lawan. Menggiring bola dalam situasi bermain artinya membawa bola dari dari satu lini ke lini lainnya dengan cara mengontrol dari kaki ke kaki bila ruang gerak sempit, karena lawan menutup daerahnya. Menggiring bola adalah suatu usaha seseorang untuk mengantar bola ketujuannya atau adanya perpindahan bola. Menggiring bola dalam permainan sepakbola adalah teknik yang sering sekali digunakan oleh pemain. Olehnya itu dalam permainan sepakbola teknik menggiring tidak boleh dianggap remeh, sebab teknik tersebut adalah kunci dalam mengacaukan pertahanan lawan sehingga serangan tidak bisa diketahui pertahanan lawan. Menggiring bola dalam permainan sepakbola ada suatu hal yang perlu diperhatikan, seperti dalam menggiring bola, ditentukan oleh penguasan bola dengan baik, yakni bola harus sedekat mungkin pada kaki dan dengan dibawah serta diolah untuk dibawah ketempat tujuanya. Untuk mendapatkan aksi menggiring bola yang maksimal dibutuhkan dukungan dari gerakan-gerakan yang terkoordinasi sehingga menampakkan suatu kesatuan gerakan menggiring bola dengan benar. Dalam usaha mencapai koordinasi gerakan tersebut perlu adanya latihan yang teratur, terencana dan intensif sehingga akan melahirkan bentuk gerakan yang terampil dengan teknik-teknik menggiring bola dengan baik. Gerakan

90 Latuheru, Jurnal Koordinasi ILARA, Volume Mata-Kaki, I I, Nomor Keseimbangan, 1, Juni dan 2011, Kelincahan hlm. 88 dengan 95 Keterampilan Menggiring Bola 90 yang diharapkan dalam menggiring bola adalah aksi dari gerakan badan, koordinasi mata dengan kaki dalam perkenaan bola, letak kaki dengan bola mengendalikan dan mengontrol bola, serta dapat bergerak dengan lincah melewati lawan. Pemain yang memiliki hal tersebut dan menguasai teknik menggiring bola itu sendiri akan menguasai dan mengatasi situasi permainan. Dengan demikian keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola jelas membutuhkan unsur-unsur kemampuan fisik, dan kemampuan fisik yang dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan menggiring dalam permainan sepakbola adalah; komponen fisik koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan. Dari analisia tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam menggiring bola perlu ada dukungan dari kondisi fisik koordinasi, keseimbangan, kelincahan. Tiga faktor kondisi fisik ini sangat berperan untuk mendapatkan pola permainan sepakbola yang efektif dan menghidupkan permainan. Unsur fisik koordinasi mata-kaki dalam melakukan gerakan menggiring bola yaitu kemampuan koordinasi dalam melakukan menggiring bola tidak terbatas hanya pada kemampuan gerak saja, tetapi juga melibatkan pancaindra mata untuk melihat arah datangnya bola dan membawa bola ke sasaran. Kelincahan adalah suatu bentuk gerakan yang mengharuskan seorang atau pemain untuk bergerak dengan cepat dan mengubah arah serta tangkas. Pemain yang lincah adalah pemain yang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Sesuai dengan batasan kelincahan sebagaimana yang telah dikemukakan, untuk itu pergerakan yang dilakukan dalam menggiring bola dengan jarak yang maksimal dalam permainan sepakbola sangat membutuhkan kelincahan tubuh dan pergerakan anggota badan untuk menampilkan pola permainan yang lebih baik. METODE Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut: Variabel bebas yaitu: Koordinasi mata-kaki (X 1 ), Keseimbangan (X 2 ), Kelincahan (X 3 ). Variabel terikat yaitu: Keterampilan menggiring bola dalam sepakbola (Y). Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam UNM Makassar. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan pemain sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Alasan dari penggunaan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan banyak populasi. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini terbatas, maka peneliti menentukan dengan sampling pertimbangan Purposive Sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 orang pemain sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar. Data-data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini sesuai dengan variabel yang terlibat, yakni data kelincahan, data koordinasi mata-kaki, data keseimbangan dan data keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola. HASIL dan PEMBAHASAN Hasil Data empiris yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran yang terdiri atas: koordinasi mata-kaki, keseimbangan, kelincahan dan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan proses pengujian nantinya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan teknik statistik infrensial. Adapun analisis data secara deskriptif dimaksudkan agar mendapatkan gambaran umum data yang meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, range, data maksimum dan minimum, tabel frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas. Untuk pengujian

Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 91 hipotesis, jika ternyata data berdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik parametrik, yaitu korelasi product-moment dari Pearson (uji r), tetapi jika ternyata data tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik non parametrik, yaitu uji korelasi Spearman s (rho). Untuk mendapatkan gambaran umum data suatu penelitian maka digunakanlah analisis data deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan terhadap Tim Aspura FIK UNM Makassar Hal ini dimaksudkan untuk memberi makna pada hasil analisis yang telah dilakukan. Data kelincahan, dan data keterampilan Tim Aspura FIK UNM Makassar Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut: Koordinasi mata-kaki (X 1 ), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 14,77 kali, simpangan baku (standar deviasi) = 1,357 kali, nilai terendah (minimum) = 12 kali dan nilai tertinggi (maksimum) = 17 kali. Keseimbangan (X 2 ), diperoleh nilai ratarata (mean) = 83,03 poin, simpangan baku (standar deviasi) = 4,406 poin, nilai terendah (minimum) = 73 poin dan nilai tertinggi (maksimum) = 90 poin. Kelincahan (X 3 ), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 11,074 detik, simpangan baku (standar deviasi) = 0,705 detik, nilai terendah (minimum) = 10,14 detik dan nilai tertinggi (maksimum) = 12,57 detik. Keterampilan menggiring bola (Y), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 17,584 detik, simpangan baku (standar deviasi) = 1,693 detik, nilai terendah (minimum) = 14,17 detik dan nilai tertinggi (maksimum) = 21,03 detik. Uji persyaratan analisis. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan dalam menganalisis data penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal (berdistribusi normal). Untuk mengetahui apakah data koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dan data UNM Makassar berdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov (KS-Z) menunjukkan hasil sebagai berikut: Untuk data koordinasi mata-kaki, diperoleh nilai KS-Z = 0,922 (P = 0,363 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data koordinasi mata-kaki mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data keseimbangan, diperoleh nilai KS-Z = 0,944 (P = 0,335 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data keseimbangan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data kelincahan, diperoleh nilai KS-Z = 0,841 (P = 0,497 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data kelincahan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data sepakbola, diperoleh nilai KS-Z = 0,905 (P = 0,386 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data keterampilan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Analisis Data. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan melalui data empiris yang diperoleh dilapangan melalui tes dan pengukuran terhadap seluruh variabel yang diteliti. Karena data penelitian ini mengikuti sebaran normal, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan analisis statistik parametrik dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi. Analisis korelasi koordinasi mata-kaki dengan permainan sepakbola. Untuk menguji kebenaran hipotesis tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan koordinasi matakaki dengan keterampilan menggiring bola pada UNM Makassar, dilakukan analisis korelasi. Hasil uji analisis koefisien korelasi dengan menggunakan uji korelasi dikemukakan sebagai berikut; nilai ρ diperoleh = -0,609 (P value < 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar. Analisis korelasi keseimbangan dengan

92 Latuheru, Jurnal Koordinasi ILARA, Volume Mata-Kaki, I I, Nomor Keseimbangan, 1, Juni dan 2011, Kelincahan hlm. 88 dengan 95 Keterampilan Menggiring Bola 92 sepakbola. Untuk menguji kebenaran hipotesis tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan keseimbangan dengan UNM. hasil uji analisis koefisien korelasi dengan menggunakan uji korelasi dikemukakan sebagai berikut; nilai ρ diperoleh = -0,617 (P value < 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan Analisis korelasi kelincahan dengan permainan sepakbola. Untuk menguji kebenaran hipotesis tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan kelincahan dengan UNM Makassar, dilakukan analisis korelasi Pearson. Hasil uji analisis koefisien korelasi dengan menggunakan uji korelasi dikemukakan sebagai berikut; nilai ρ diperoleh = 0,754 (P value < 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan UNM Makassar. Analisis regresi menggiring bola pada permainan sepakbola. Untuk mengetahui keeratan hubungan secara bersama-sama antara Tim Aspura FIK UNM Makassar, maka perlu dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi ganda. Untuk lebih jelasnya, maka rangkuman. Hasil uji analisis koefisien regresi dengan menggunakan uji-r regresi dikemukakan sebagai berikut; nilai r hitung (R) diperoleh sebesar 0,822, nilai Rsquare (R 2 ) diperoleh sebesar 0,676 (P value < 0,05) setelah dilakukan uji signifikan atau keberartian regresi dengan menggunakan uji F korelasi diperoleh F hitung sebesar 18,088 (P value < 0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan Pengujian hipotesis. Dalam penelitian ada empat buah hipotesis yang diuji. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan satu persatu sesuai dengan urutannya pada perumusan hipotesis. Disamping dilakukan pengujian hipotesis, juga diberikan kesimpulan singkat tentang hasil pengujian tersebut. Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan UNM Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji: H 0 : ρ x 1 y = 0, H 1 : ρ x 1 y 0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi, diperoleh nilai ρ = -0,609 (P value < 0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti, ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki koordinasi mata-kaki yang baik, maka akan diikuti dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang baik pula. Ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan Hipotesis statistik yang akan diuji: H 0 : ρ x 2 y = 0, H 1 : ρ x 2 y 0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi, diperoleh nilai ρ = -0,617 (P value < 0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti, ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan UNM Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki keseimbangan yang baik, maka akan diikuti dengan sepakbola yang baik pula. Ada hubungan yang signifikan Hipotesis statistik yang akan diuji: H 0 : ρ x 3 y = 0, H 1 : ρ x 3 y 0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan

Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 93 menggunakan uji korelasi, diperoleh nilai r = 0,754 (P value < 0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti, ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan UNM Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki kelincahan yang baik, maka akan diikuti dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang baik pula. Ada hubungan yang signifikan Hipotesis statistik yang akan diuji: H 0 : Rx.123 y = 0, H 1 :Rx.123 y 0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji regresi, diperoleh nilai r hitung (R) = 0,822, nilai R square (R 2 ) sebesar 0,676 R square dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 67,6%, hubungan yang signifikan antara variable koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan UNM Makassar sedangkan sisanya 32,4% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Nilai R square berkisar 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil nilai R square, semakin lemah hubungan ketiga variable tersebut. Jadi, hubungan secara bersama-sama variable koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan permainan sepakbola. Dari uji anova atau F tes, ternyata didapat F hitung sebesar 18,088 dengan tingkat signifikan 0,000 karena nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model korelasi dapat dipakai untuk memperediksikan permainan sepakbola. Untuk menguji signifikansi variabel koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan sebagai berikut: Kaidah pengujian signifikansi korelasi berganda Jika F hitung > F table, maka signifikan, jika F hitung < F table, maka tidak signifikan. Setelah dilakukan pengujian ternyata nilai F hitung > F table maka signifikan. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan yang baik, maka akan diikuti dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang baik pula. Pembahasan Hasil-hasil analisis korelasi dalam hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi hubungan antara hasil analisis yang dicapai dengan teoriteori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang dicapai. Untuk mengambil kesimpulan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka hasil analisis data yang perlu dibahas sesuai dengan teoriteoi yang mendasarinya. Adapun pembahasan yang dimaksud adalah sebagai berikut: Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan koordinasi matakaki dengan keterampilan menggiring bola UNM Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai koordinasi mata-kaki tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai koordinasi mata-kaki yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai sepakbola yang kurang baik pula. Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kelentukan tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan passsing bawah pada permainan sepakbola yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai kelentukan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang

94 Latuheru, Jurnal Koordinasi ILARA, Volume Mata-Kaki, I I, Nomor Keseimbangan, 1, Juni dan 2011, Kelincahan hlm. 88 dengan 95 Keterampilan Menggiring Bola 94 kurang baik pula. Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan menggiring bola permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kelincahan tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai kelincahan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai sepakbola yang kurang baik pula. Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki, kelentukan, dan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola Tim Aspura FIK UNM Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kelincahan, tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai sepakbola yang kurang baik pula. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan UNM Makassar. Ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan UNM Makassar. Ada hubungan yang signifikan Ada hubungan yang signifikan secara bersamasama koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan Saran Adapun saran yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi para pembina, pelatih maupun atlet olahraga permainan sepakbola, bahwa kiranya dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola bermain sepakbola bagi pemain atau atlet yang dibina, hendaknya perlu memperhatikan unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan. Bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agara melibatkan variabel-variabel lain yang relevan dengan penelitian ini serta dengan populasi dan sampel yang lebih luas. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi.1992. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. A. Sarumpaet, dkk 1992. Permainan Besar. Jakarta : Depertement Pendidikan dan kebudayaan Dirjen pendidikan Tinggi. Bompa.1984.Theory And Of Training The Key To Atletik Perpomance, Lowa Kendall / Hunt Publishing Company Eric C. Batty. 1982. Sepakbola Pembinaan Teknik Dan Kondisi. Jakarta : PT Gramedia (Agus setiadi). Haddade, Ilyas dan Tola, Ismail. 1991. Penuntun Mengajar Dan Melatih Sepakbola Ujung Pandang : FPOK IKIP. Halim. Ny. H.Nur Ichan. 1991. Tes Dan Pengukuran Dalam Bidang Olahraga. FPOK IKIP Ujung Pandang Harsono, 1998. Coaching Dan Aspek- Aspek Psisikologi Dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Kusyanto, Yanto. 1996. Penuntun Belajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 95 3. Bandung : Penerbit Ganeca Exact Muchtar, Remmy.1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Depdikbuk Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PPTK. Muhammadiah. 2004. Evaluasi Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Makassar: FIK UNM Sudjana,Nana. 1995. Metode Statistic. Bandung : Penerbit Tarsito. Sugiyono.2000. Statistika Dalam Penelitian. Bandung :Penerbit CV.Alfabetha. Surahma,Winarno.1982. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Dan Teknik Bandung : PT Trasito.