TUNJANGAN KINERJA Badan Pusat Statistik working presentation # 3

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

P E N U T U P P E N U T U P

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,


LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun Jakarta 24 Januari 2018

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

DAFTAR PENERIMA SURAT KELOMPOK IV

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )

1.1. KONDISI KETENAGAKERJAAN, KETRANSMIGRASIAN DAN KEPENDUDUKAN DI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

WALIKOTA MADIUN, Menimbang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

KAJIAN AWAL KETERKAITAN KINERJA EKONOMI WILAYAH DENGAN KARAKTERISTIK WILAYAH

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BAB 3 METODE PENELITIAN. disajikan pada Gambar 3.1 dan koordinat kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur disajikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja

Transkripsi:

TUNJANGAN KINERJA Badan Pusat Statistik working presentation # 3 Tim Penyusunan Tunjangan Kinerja BPS Bahan Diskusi Rateknas BPS Propinsi Bandung, 7 Mei 2009 7 APRIL 2009 1

Reformasi Birokrasi: Refresh Menghadapi tantangan 2020 dst Tuntutan pada BPS: peningkatan ragam dan kualitas data [reliable, valid, timeliness, accuracy, cross sectoral, inter-temporal, dll] Peningkatan kapasitas BPS: peningkatan tatakerja dan kualitas SDM Penyiapan STATCAP dan renstra 2010-2014 Penyelenggaraan kegiatan berbasis kinerja Wajib berubah mindset dan paradigma setiap pegawai dari bekerja dengan datang ke kantor menjadi datang ke kantor karena (target) pekerjaan menunggu untuk diselesaikan Penetapan target harian/mingguan setiap pegawai Penetapan imbalan yang sesuai dengan pencapaian target yang telah ditetapkan Imbalan untuk kinerja Tunjangan kinerja merupakan katalis statcap dan reformasi birokrasi Bagian dari reward pada prestasi pencapaian target Bersifat meningkatkan kesejahteraan secara siginificant 7 APRIL 2009 2

Tatakerja saat ini: Observasi Observasi terlibat Tujuan: fact finding dan penyerapan aspirasi Narasumber: KBPS Prop/Kab/Kota, Eselon 3, 4, staf, KSK Metode obsrvasi: wawancara, diskusi kelompok, Lokasi: BPS, BPS Jateng, Jatim, Maluku, Sulawesi Selatan Tatakerja Eselon 4 ke bawah: pada umumnya tidak tahu jenis pekerjaan spesifik dan besarannya yang menjadi tanggung jawabnya secara harian Pada level staff pekerjaan bersifat lompat pagar => fleksible menyelesaikan pekerjaan seksi lain. Eselon 4: sulit menentukan besaran workload Pendapatan dibawa pulang Besaran tidak cukup membiayai kehidupan layak sebagai PNS, no saving Mencakup 30% [anak kuliah] 50% [2 anak di SMP dan SMA atau 2 balita] Sisa biaya perjalanan dinas dianggap sebagai bagian pendapatan Aspirasi: perlu perbedaan antarwilayah berdasarkan indeks kemahalan 7 APRIL 2009 3

Penataan Tatakerja [1] Penentuan Tipologi BPS Daerah Mencerminkan beban kerja: jumlah satuan target pengumpulan data [penduduk, badan usaha, ubinan, wilayah administrasi: kab/kota, kecamatan, desa/kelurahan, besaran usaha sektor2 ekonomi] Penentuan jumlah unit kerja menurut kebutuhan riil, terutama pada tingkat kabupaten Penentuan jumlah staf menurut tipologi BPS daerah Penataan mekanisme penyediaan data Konsentrasi pekerjaan di tingkat kabupaten/kota sebagai pelaksana terdepan operasi penyediaan data dan informasi statistik BPS propinsi lebih bersifat/diarahkan pada fungsi perencanaan operasi penyediaan data, koordinasi, quality control, dan kompilasi antar kabupaten BPS mempunyai fungsi perencanaan, koordinasi, dan kompilasi antar propinsi Penyebaran staf BPS pusat dan propinsi ke BPS kabupaten/kota 7 APRIL 2009 4

Penataan Tatakerja [2] Penataan organisasi BPS Menjadi organisasi kaya fungsi dan minim struktur Penghapusan jabatan kasie pada BPS dan BPS propinsi, fungsi kasie dijalankan oleh staf inti senior secara bergiliran tergantung jadwal pelaksanaan kegiatan Jabatan kasie di BPS kab/kota dipertahankan karena mencerminkan jenis/ subject statistik yang dihasilkan Penetapan beban kerja satker teknis Setiap satker teknis eselon 3 (subdit) secara teknis dapat menentukan besaran beban kerja (jumlah dokumen, tabel, data/info) yang akan dihasilkan setiap tahun sesuai memotor yang diajukan 2 tahun sebelumnya Subdit dapat membuat distribusi beban kerja ke setiap BPS daerah Selanjutnya beban kerja setiap pegawai dapat ditentukan selama setahun Penyebaran staf BPS pusat dan propinsi ke BPS kabupaten/kota 7 APRIL 2009 5

Penataan Pembiayaan Kegiatan Komponen penerimaan pegawai BPS Gaji dan tunjangan jabatan [struktural dan fungsional] Upah kelompok kerja [pejabat struktural dan yang setara] Upah kerja [staf, pejabat fungsional, pejabat struktural eselon 3 dan 4] Anomali pada pembayaran upah pokja dan upah kerja Rapat pembahasan di luar kota dan perjalanan dinas menjadi alat penambah pendapatan => rapat pembahasan di luar kota dan perjalanan dinas yang tidak diperlukan muncul pada memotor Penataan pembiayaan kegiatan statistik Mencapai effisiensi pembiayaan: menghapus upah kegiatan statistik [pencacahan, pemeriksaan dokumen, perekaman data, tabulasi, pemeriksaan tabel, pengolahan dan kompilasi lainnya] Rasionalisasi biaya perjalanan, biaya rapat, rapat pembahasan di luar kota, dll Pengalihan rasionalisasi pembiayaan menjadi tunjangan kinerja 7 APRIL 2009 6

Tunjangan Kinerja [1] Pendapatan dibawa pulang [takehome pay] Besaran ideal: mencakup pembiayaan kebutuhan dasar: [makan, pakaian, tal, sewa rumah], biaya pendidikan s/d SMA untuk 2 anak, rekreasi, tabungan dan kewajiban sosial Saat ini 30 50% besaran ideal: observasi pusat dan beberapa daerah Kekurangan akan diisi oleh tunjangan kinerja Insentif Peningkatan Kinerja Imbalan atas pencapaian kinerja yang ditetapkan sesuai grade jabatan Lebih besar dari upah kerja, Komponen Tunjangan Dasar, dibayarkan tetap = upah pokja+upah kerja saat ini [20%] Tunjangan Prestasi, maksimum realisasi pembayaran ditentukan oleh pencapaian pekerjaan, pelaksanaan tanggung jawab, absensi [80%] 7 APRIL 2009 7

Mekanisme Pembayaran TK [1] Pengaturan pembayaran Tunjangan Dasar diterimakan penuh Tunjangan prestasi yang ditetapkan setiap grade bersifat maksimum, dengan realisasi terbagi atas pemenuhan: (1) jam kerja (absensi) harian, dan (2) target pekerjaan harian Jam kerja 8 jam sehari harus dipenuhi, setiap waktu keterlambatan diganti pada hari yang sama; kepada ybs dikenakan penalti pemotongan 2 % Pencapaian target harian tidak terpenuhi, berlaku pemotongan 2 % Pelaksana teknis Pegawai melakukan handkey, datang setelah jam 8 pagi, hankey pulang akan bisa dilakukan pada jam 16 plus waktu keterlambatan, penalti dapat diketahui; Bagian Kesejahteraan dan Pengembangan Pegawai sebagai PJ Pejabat eselon 3, pada setiap jam 16:30 membuat laporan pencapaian kinerja harian setiap pegawai melalui community yang secara otomatis menghitung penalti Bagian Evaluasi Kinerja-Bina Program rutin melakukan random check sistem 7 APRIL 2009 8

Mekanisme Pembayaran TK [2] Tunjangan Dasar diterimakan penuh Tunjangan Prestasi yang ditetapkan sesuai grade bersifat maksimum, Besaran Tunjangan Kinerja = TD + [TK penalti] Dibayar akhir bulan, setelah prestasi diketahui PARAMETER # hari kerja sebulan =20 TUNJANGAN DASAR No penalty applies TUNJANGAN PRESTASI [penalty applies] Jam kerja Pencapaian target porsi [%] 20 40 40 besaran tunjangan tetap maksimum maksimum % potongan per hari tidak mencapai target TK = Rp 4.000.000,- 0 2 2 Rp.800.000,- Rp.80.000,- [penalti] Rp.80.000,- [penalti] Tanggal pembayaran Akhir bulan Akhir bulan Akhir bulan 7 APRIL 2009 9

Indeks Kemahalan, Jakarta=1 Indeks Kemahalan 1 Jakarta, Jayapura Ibukota Propinsi 0,90 Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Ambon, Manokwari 0,85 Padang, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Serang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Manado, Ternate 0,80 0,75 Jambi, Bandar Lampung, Kupang, Palu, Kendari, Bengkulu, Mataram, Palangka Raya, Gorontalo, Mamuju 7 APRIL 2009 10

Indeks Kemahalan Jawa Timur: Contoh Surabaya = 1 INDEKS KEMAHALAN TERHADAP SURABAYA KOTA/IBUKOTA KABUPATEN INDEKS KEMAHALAN TERHADAP JAKARTA 1,00 Surabaya 0,90 0.90 Kota Malang, Sidoarjo, Gresik 0,81 0.85 0,80 Kota Madiun, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Batu, Tulungagung, Mojokerto, Malang, Jember, Ngawi, Nganjuk, Jombang, Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Probolinggo, Banyuwangi, Blitar, Kediri, Madiun 0,765 0,72 0,75 Pacitan, Ponorogo, Sampang, Magetan, Lumajang 0,675 7 APRIL 2009 11

Langkah Berikutnya [1] Penentuan job family berdasarkan job description Perencana, pengolahan data [programmer, system analyst], pelaksana teknis [pengolahan sederhana, pemeriksa dokumen, pemeriksa tabel], editor publikasi [eselon 4 dan 3], pencacahan [KSK], stat tata usaha, teknisi, sopir Penentuan kriteria dan bobot setiap level pekerjaan Tingkat pekerjaan berdasarkan fungsi, jabatan, struktur, kompetensi Berdasarkan teknis pelaksanaan, penyelesaian masalah, accountability Akan dilakukan oleh Tim Penentuan indikator kinerja utama Eselon 2 bersama Eselon 3 membuat target mingguan Eselon 4 Eselon 3 diminta membuat target harian staf Penentuan grade jabatan struktural BPS Pusat BPS propinsi, kabupaten dan kota Klarifikasi dan pendapat satker eselon 2 24 APRIL 2009 12

Langkah Berikutnya [2] Penentuan indeks kemahalan antarwilayah Indeks kemahalan ibukota propinsi relatif terhadap Jakarta Indeks kemahalan kab/kota relatif terhadap ibukota propinsi Klarifikasi dan pendapat BPS Propinsi Penentuan grade jabatan staf Identifikasi satuan pekerjaan dan besaran di pusat dan daerah BPS pusat BPS propinsi, kabupaten dan kota Rancangan Peraturan Presiden Pembayaran TK dilandasi Peraturan Presiden, BPS harus merancang Perpres TK untuk BPS Studi perbandingan dengan instansi yang sudah ada: MA dan Setneg Drafting 24 APRIL 2009 13

Langkah Berikutnya [3] Penentuan besaran TK Dalam Perpres TK instansi pemerintah, besaran TK maksimum Pada awal TK dibayar 70%, selanjutnya dapat dinaikkan secara bertahap menuju besaran yang ditetapkan Perpres Kenaikan TK secara bertahap ditentukan oleh tim evaluasi reformasi birokrasi [Menpan atau internal K/L] Implikasi pada BPS Penerbitan Perpres dibutuhkan waktu 3 6 bulan Besaran TK dalam Perpres dibuat 10/7 x kemampuan pendanaan BPS Rencana 2009 mulai Juli, harus digeser ke Oktober dengan besaran yang dirancang mulai Januari 2010 Pendanaan 2009 yang cukup untuk 6 bulan, juga akan cukup untuk pendanaan 3 bulan dengan besaran TK yang dirancang mulai Januari 2010 24 APRIL 2009 14

GRADE Tunjangan Kinerja menurut Grade Jabatan mengikuti pola setneg/setkab JUDUL JABATAN TUNJANGAN KINERJA [000 Rp] DASAR PRESTASI TOTAL Take home pay [000 Rp] [incl gaji, tunjab] SEKARANG pola setneg AAA Kepala BPS 10,000 40,000 50,000 10,993.9 58,846.5 1 Sestama, DSS, DSP, DSD 7000 28000 35000 10,357.5 43,777.5 2 DMI, DNA, IRTAMA 6500 26000 32500 10,357.5 41,277.5 4 KBPS Prov, Eselon 2 Class A 5000 20000 25000 7,808.8 31,383.7 5 KBPS Prov, Eselon 2 Class B 4500 18000 22500 7,790.1 28,740 6 KBPS Prov, Eselon 2 Class C 4000 16000 20000 7,775.1 26,125 7 KBPS Kab, Eselon 3 Class A 3000 12000 15000 5,195.4 18,905 8 KBPS Kab, Eselon 3 Class B 2700 10800 13500 5,195.4 17,405 9 KBPS Kab, Eselon 3 Class C 2400 9600 12000 5,195.4 15,905 10 Eselon 4, Pusat, Daerah Class A 1600 6400 8000 4,157.5 11,070 11 Eselon 4, Pusat, Daerah Class B 1400 5600 7000 4,157.5 10,070 12 Eselon 4, Pusat, Daerah Class C 1200 4800 6000 4,157.5 9,070 24 APRIL 2009 15

GRADE Tunjangan Kinerja menurut Grade Jabatan mengikuti pola setneg/setkab JUDUL JABATAN TUNJANGAN KINERJA [000 Rp] DASAR PRESTASI TOTAL Take home pay [000 Rp] [incl gaji, tunjab] SEKARANG pola setneg 13 FUNGSIONAL UTAMA 1000 4000 5000 4,963.1 9,788 14 FUNGSIONAL MADYA 900 3600 4500 4,180.0 7,830 15 FUNGSIONAL MUDA 800 3200 4000 3,650.0 6,900 16 STAF INTI UTAMA 1500 6000 7500 2,850.0 9,800 17 STAF INTI MADYA 1200 4800 6000 2,735.0 8,185 18 STAF INTI MUDA 900 3600 4500 2,620.0 6,570 19 SEKRETARIS, KSK 800 3200 4000 2,620.0 6,070 20 STAF, STAF TATA USAHA 700 2800 3500 2,525.0 5,225 21 SOPIR, SATPAM 700 2800 3500 2,352.5 4,880 KEBUTUHAN SEBULAN DANA TUNJANGAN KINERJA 54,943,500,000 24 APRIL 2009 16

Rancangan Besaran Tunjangan Kinerja BPS menurut tingkatan jabatan dalam PERPRES GRADE JUDUL JABATAN TUNJANGAN KINERJA Dalam Rancangan Perpres Dibayarkan [70%] AAA Kepala BPS 43,000,000 30,100,000 1 Sestama, DSS, DSP, DSD 26,000,000 18,200,000 2 DMI, DNA, IRTAMA 23,500,000 16,450,000 4 KBPS Prov, Eselon 2 Class A 18,000,000 12,600,000 5 KBPS Prov, Eselon 2 Class B 16,500,000 11,550,000 6 KBPS Prov, Eselon 2 Class C 14,300,000 10,010,000 7 KBPS Kab, Eselon 3 Class A 10,750,000 7,525,000 8 KBPS Kab, Eselon 3 Class B 9,300,000 6,510,000 9 KBPS Kab, Eselon 3 Class C 8,000,000 5,600,000 10 Eselon 4, Pusat, Daerah Class A 5,725,000 4,007,500 11 Eselon 4, Pusat, Daerah Class B 5,375,000 3,762,500 12 Eselon 4, Pusat, Daerah Class C 5,000,000 3,500,000 24 APRIL 2009 17

GRADE Rancangan Besaran Tunjangan Kinerja BPS menurut tingkatan jabatan dalam PERPRES JUDUL JABATAN TUNJANGAN KINERJA Dalam Rancangan Perpres Dibayarkan [70%] 13a FUNGSIONAL UTAMA 4,300,000 3,010,000 14a FUNGSIONAL MADYA 4,000,000 2,800,000 15a FUNGSIONAL MUDA 3,600,000 2,520,000 13 STAF INTI UTAMA 6,500,000 4,550,000 14 STAF INTI MADYA 5,500,000 3,850,000 15 STAF INTI MUDA 4,500,000 3,150,000 16 STAF UTAMA 3,750,000 2,625,000 STAF MADYA,SEKRETARIS, 17 KSK 3,250,000 2,275,000 18 STAF MUDA 2,900,000 2,030,000 19 SOPIR, SATPAM 2,900,000 2,030,000 20 STAF MOCOK 2, General Staff 2,500,000 1,750,000 24 APRIL 2009 18

GRADE Tunjangan Kinerja menurut Grade Jabatan dalam Rancangan PERPRES JUDUL JABATAN TUNJANGAN KINERJA [000 Rp] DASAR PRESTASI TOTAL PERPRES AAA Kepala BPS 6,020 24,080 30,100 43,000 1 Sestama, DSS, DSP, DSD 3,640 14,560 18,200 26,000 2 DMI, DNA, IRTAMA 3,290 13,160 16,450 23,500 4 KBPS Prov, Eselon 2 Class A 2,520 10,080 12,600 18,000 5 KBPS Prov, Eselon 2 Class B 2,310 9,240 11,550 16,500 6 KBPS Prov, Eselon 2 Class C 2,002 8,008 10,010 14,300 7 KBPS Kab, Eselon 3 Class A 1,505 6,020 7,525 10,750 8 KBPS Kab, Eselon 3 Class B 1,302 5,208 6,510 9,300 9 KBPS Kab, Eselon 3 Class C 1,120 4,480 5,600 8,000 10 Eselon 4, Pusat, Daerah Class A 802 3,206 4,008 5,725 11 Eselon 4, Pusat, Daerah Class B 753 3,010 3,763 5,375 12 Eselon 4, Pusat, Daerah Class C 700 2,800 3,500 5,000 24 APRIL 2009 19

GRADE Tunjangan Kinerja menurut Grade Jabatan dalam rancangan PERPRES JUDUL JABATAN TUNJANGAN KINERJA [000 Rp] DASAR PRESTASI TOTAL PERPRES 13A FUNGSIONAL UTAMA 602 2,408 3,010 4,300 14A FUNGSIONAL MADYA 560 2,240 2,800 4,000 15A FUNGSIONAL MUDA 504 2,016 2,520 3,600 13 STAF INTI UTAMA 910 3,640 4,550 6,500 14 STAF INTI MADYA 770 3,080 3,850 5,500 15 STAF INTI MUDA 630 2,520 3,150 4,500 16 STAF UTAMA 525 2,100 2,625 3,750 17 STAF MADYA, SEKRETARIS, KSK 455 1,820 2,275 3,250 18 STAF MUDA 406 1,624 2,030 2,900 19 SOPIR, SATPAM 406 1,624 2,030 2,900 20 STAF MOCOK 2 [GENERAL STAFF] 350 1,400 1,750 2,500 24 APRIL 2009 20

TERIMA KASIH dan SELAMAT BEKERJA