PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KEGAGALAN KINERJA SISTEM PENANGKAP BOLA SPONGE SISTEM PEMBERSIH MEKANIK PENUKAR PANAS RSG-GAS

BAB I PENDAHULUAN di Bandung dan Reaktor Kartini yang berada di Yogyakarta. Ketiga reaktor

PENGUJIAN IRADIASI KELONGSONG PIN PRTF DENGAN LAJU ALIR SEKUNDER 750 l/jam. Sutrisno, Saleh Hartaman, Asnul Sufmawan, Pardi dan Sapto Prayogo

EVALUASI PENGOPERASIAN POMPA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER UNTUK MENUNJANG OPERASI REAKTOR RSG-GAS

DEGRADASI KEMAMPUAN SISTEM PENDINGIN DARURAT KOLAM REAKTOR JNA 10/20/30

EVALUASI KINERJA SISTEM PEMANTAU AKTIVITAS GAMMA PENDINGIN PRIMER RSG-GAS

LABORATORIUM PILOT PLAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

PER BAlKAN SISTEM PENANGKAP BOLA SPONGE PEMBERSIH MEKANIK PENUKAR PANAS RSG-GAS PAH 01 AT 01

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

AKTIVITAS SDM UJI TAK RUSAK-PTRKN UNTUK MENYONGSONG PLTN PERTAMA DI INDONESIA

PERHITUNGAN KEBUTUHAN COOLING TOWER PADA RANCANG BANGUN UNTAI UJI SISTEM KENDALI REAKTOR RISET

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Air Panglima Besar Soedirman. mempunyai tiga unit turbin air tipe Francis poros vertikal, yang

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

KAJIAN PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DENGAN PEMASANGAN INVERTER PADA MOTOR FAN MENARA PENDINGIN RSG - GAS

KAJIAN MODA OPERASI TWO OF THREE PADA ARUS BEBAN SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS

PERANCANGAN KONDENSOR KOMPAK PADA UNTAI UJI BETA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan

ID ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN DAN SISTEM RSG GAS DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE

PERHITUNGAN KESEIMBANGAN CATU DAYA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS

PERHITUNGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SETELAH MODIFIKASI PERIODA TEST RUN DISEL BRV 10/20/30 RSG-GAS

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

PENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR. Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan fluida baik berupa gas maupun cairan dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun sistem pen

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

COOLING TOWER. Disusun oleh : Ahmad Andriansyah Pratama ( ) Wiliardy Pramana ( ) Muhamad Wandy Amrullah ( )

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

ANALISIS DAN KRITERIA PENERIMAAN

ANALISA KEKUATAN FLANGE PADA SISTEM PEMIPAAN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

PEMASANGAN SISTEM MONITOR PADA SISTEM BANTU REAKTOR KARTINI

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA

REAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR)

RISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK TERMOHIDRAULIK

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

STUDI TEKNIK DISMANTLING INSTALASI PEMIPAAN REAKTOR TRIGA MARK II BANDUNG

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK

EVALUASI LEGALISASI KEGIATAN PENGENDALIAN DAERAH KERJA RADIASI DI LINGKUNGAN RSG-GAS

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN RUSTON TIPE 16 RKC DI PUSAT LISTRIK SUKAHARJA KETAPANG

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

ANALISA PERFORMANCE HEAT EXCHANGER

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

PENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

REFUNGSIONALISASI SISTEM PEMANTAU RADIASI BETA AEROSOL DAN ALPHA-BETA AEROSOL RSG-GA

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB II LANDASAN TEORI

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODEL REAKTOR PEMBIAK CEPAT

Agung Nugroho, dkk. KARTINII PROSIDING SEMINAR. ABSTRAK. penggantian ABSTRACTT. been done. to enhance. Revitalization.

Kiswanto, Teguh Sulistyo, Muhammad Taufiq, Yuyut S

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

COOLING WATER SYSTEM

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR

BAB V PENUTUP. Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PERBAIKAN ALAT

ANALISIS DAN PENGENDALIAN KONDUKTIVITAS AIR PADA KOLOM RESIN CAMPURAN (MIX-BED) SISTEM AIR BEBAS MINERAL (GCA 01)

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS. Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

EVALUASI KINERJA ALAT PENUKAR PANAS RSG-GAS PASCA INSPEKSI. Djunaidi, Aep Saepudin Catur, Syafrul *)

ANALISIS EKSENTRISITAS BANTALAN UNTUK POROS DALAM SISTEM TURBIN GAS. Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

OPTIMALISASI PENDINGINAN BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS REAKTOR SERBAGUNA SIWABESSY DI KOLAM PENYIMPANAN SEMENTARA

PENGARUH SOFTSTARTER PADA ARUS MOTOR POMPA PENDINGIN PRIMER RSG-GAS

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

Pembuatan Alat Pengukur Kecepatan Pompa Sistem Pendingin Sekunder Berbasis AVR 8535

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

ANALISIS KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN PRIMER RSG-GAS MODA SATU JALUR

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

Cooling Tower (Menara Pendingin)

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO

RANCANG BANGUN UNTAI UJI SISTEM KENDALI REAKTOR RISET KAPASITAS 1 KW

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

EV ALUASI KONSUMSI DAY A LISTRIK RSG-GAS PADA SIKLUS OPERAS I TERAS KE 58. Teguh Sulistyo Pusat Reaktor Serba Guna Kawasan Puspiptek Serpong 5310

Transkripsi:

PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY SANTOSA PUJIARTA, BAMBANG CONY IRAWAN Pusat Reaktor Serba Guna Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310, Banten Telp. 021.7560908, Faks. 7560573 Abstrak PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY. Telah dilakukan pemeliharaan sistem pendingin primer JE selama 1 tahun. Sistem pendingin primer merupakan sistem yang berhubungan langsung dengan sistem pendinginan teras reaktor. Sistem ini berfungsi untuk memindahkan panas yang dibangkitkan di teras reaktor menuju sistem pendingin sekunder. Proses perpindahan panas berlangsung di alat perpindahan panas. Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan dapat berhasil dengan baik karena didukung oleh ketepatan waktu pemeliharaan, keahlian petugas pemeliharaan, ketersediaan suku cadang dan adanya dukungan peralatan kerja yang memadai, serta dokumentasi yang baik. Dengan kegiatan pemeliharaan yang baik dan benar pada sistem pendingin primer JE 01 terbukti bahwa sistem pendingin selalu berada dalam kondisi yang terawat dan bersedia mendukung pengoperasian reaktor RSG-GAS. Kegiatan pemeliharaan sistem pendingin primer telah berhasil dengan baik dan didukung oleh kondisi lingkungan yang baik dari sistem tersebut ditempatkan. Kata kunci : Pemeliharaan, sistem pendingin primer, reaktor Abstract MAINTENANCE OF PRIMARY COOLING SISTEM OF JE 01 IN REACTOR GA. SIWABESSY. It has been carried out the yearly maintenance activity of primary cooling system in 1 year. The primary cooling system has the task to transfer the heat from the reactor core to the secondary cooling system via the heat exchanger apparatus (unit). The maintenance activity on cooling system could be finished successfully by any factors such as discipline on the schedule excellent personnel skill, spare parts good supply and support of by completely working tool also of a good documentation arrangement. This activity resulted a functionable system and capability to operate the RSG-GAS reactor. Maintenance activities of primary cooling system have succeeding to done and supported by the system placed condition. Keywords : maintenance, primary cooling system, reactor PENDAHULUAN Kegiatan pemeliharaan peralatan merupakan hal yang sangat penting dalam pengoperasian suatu sistem atau peralatan di instalasi nuklir. Kegiatan pemeliharaan ini untuk mempertahankan tingkat keselamatan, kelancaran proses operasi dan efisiensi proses. Selain itu pemeliharaan ditujukan agar peralatan dapat beroperasi secara optimal dan tahan lama. Dengan adanya pemeliharaan yang baik dan teratur dapat mengurangi terjadinya kerusakan sehingga mengakibatkan peralatan tidak dapat beroperasi dalam jangka waktu lama serta dapat berdampak terjadinya kecelakaan [1]. Pemeliharaan sistem pendingin primer di RSG-GAS merupakan kegiatan penting yang menyangkut keselamatan sistem reaktor karena sistem ini berfungsi untuk memindahkan panas yang dibangkitkan dari teras menuju sistem pendingin sekunder. Proses perpindahan panas berlangsung melalui alat perpindahan kalor. 567

Telah dilakukan pemeliharaan sistem pendingin primer JE 01 di reaktor RSG-GAS dilakukan selama 1 tahun dari bulan Januari 2007 sampai dengan bulan Desember 2007. Dimana kegiatan pemeliharaan ini merupakan kegiatan secara rutin yang menjadi bagian tanggung jawab Bidang Sistem Reaktor yang dilakukan secara berkala. Didalam melakukan pemeliharaan petugas pemeliharaan mengacu pada pedoman dan prosedure pemeliharaan yang telah ditetapkan. DASAR TEORI Sistem Pendingin Primer Sistem pendingin primer JE 01 merupakan salah satu pendingin reaktor yang terpenting di dalam proses pemindahan panas yang dibangkitkan oleh bahan bakar dari teras reaktor. Panas yang timbul akan diambil oleh air pendingin primer dalam sirkulasi aliran, selanjutnya panas dipindahkan menuju sistem pendingin sekunder melalui sebuah alat penukar panas dan kemudian panas dilepaskan kelingkungan melalui menara pendingin. Rangkaian utama dari sistem pendingin primer terdiri dari : pipa, katup, pompa alat penukar kalor dan sebuah ruangan delay chamber. Pemipaan pada sistem ini dibuat dari bahan pipa seamless jenis baja SS 304 (pipa baja stainless tanpa sambungan). Tujuan pemilihan bahan ini dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan pipa yang diakibatkan karena korosi serta menurunkan besarnya paparan radiasi dari air pendingin primer. Sedangkan untuk sambungan masingmasing pipa dan katup digunakan sambungan lap joint flange. Pada jalur utama pemipaan dipasang 12 buah katup motor untuk mengatur aliran air pendingin dan 4 buah katup motor isolasi untuk mengisolasi air pendingin pada kolam reaktor, untuk pipa percabangan yang lebih kecil digunakan katup manual dengan dipasang pengunci untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengoperasian. Pada jalur sirkulasi di pasang 3 buah pompa sentrifugal yang dipasang secara paralel untuk mensirkulasikan air pendingin primer. Di dalam pengoperasian sistem pendingin primer dijalankan oleh 2 buah pompa, sedangkan satu buah pompa digunakan sebagai cadangan apabila didalam pengoperasian sistem terjadi gangguan pada pompa yang sedang beroperasi. Bagian pompa yang berhubungan dengan air pendingin di buat dari bahan stainless steel, pada bagian rumah keong (casing) dipasang pipa-pipa pembuangan udara (venting) dan pipa pembuangan (drainage) air, serta pada sisi masuk dan keluar pompa dipasang manometer tekanan. Masing-masing pompa dilengkapi dengan roda gila (fly-wheel) untuk melanjutkan sirkulasi air pendingin pada waktu pompa pendingin mati, roda gila ditempatkan diantara pompa dan motor pompa [2]. Alat penukar panas berfungsi untuk memindahkan panas dari air pendingin primer menuju air pendingin sekunder yang selanjutnya panas dipindahkan ke menara pendingin. Alat ini dipasang di tengah jalur pipa pendingin primer antara sisi masuk dan keluar kolam reaktor. Terdapat 2 buah alat penukar panas yang dipasang pada 2 lajur pemipaan setelah pompa, masing-masing lajur di disain mampu untuk memindahkan panas sebesar 50% dari total panas yang dibangkitkan pada teras reaktor. Jenis alat penukar panas yang digunakan adalah tipe Multy-pass shell and tube yang dipasang secara vertikal dengan sisi masuk dan keluar air pendingin primer serta sekunder berada pada bagian atas tabung penukar kalor. Air pendingin primer mengalir melalui bagian sisi shell sedangkan air pendingin sekunder mengalir pada bagian tengah tube. Tabung alat penukar kalor terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2 buah sisi shell dan 2 buah sisi tube, masingmasing berada pada sisi masuk dan sisi keluar tabung alat penukar kalor. Gambar diagram skematik dari sistem pendingin primer terlihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. perangkat alat penukar panas. 568

Gambar 1. Diagram Skematik Sistem Pendingin Primer JE 01 Gambar 2. Perangkat Alat Penukar Panas Pemeliharaan Sistem Pendingin Primer Dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan sistem pendingin primer di reaktor RSG GAS mengacu pada dokumen Maintenance and Repair Manual (MRM), Petunjuk Pemeliharaan dan Perbaikan (PPP) dan Operating Manual (OM). Kegiatan ini dilakukan secara berkala, baik itu yang pemeliharaan bersifat bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, maupun yang bersifat 1 tahunan [3]. a. Pemeliharaan mingguan dan bulanan Pemeliharaan ini bertujuan untuk menjaga supaya sistem selalu siap untuk dioperasikan. Pemeliharaan mingguan dan bulanan terdiri dari: pengecekan pelumas, 569

pengecekan suhu pompa, pengecekan getaran pompa maupun pemipaannya, test uji motor katup, test uji operasi pompa, dan sebagainya. b. Pemeliharaan 3 bulanan dan 6 bulanan Pada pemeliharaan ini dilakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap sistim control tekanan (CP), level (CL), aliran (CF), dan sebagainya. c. Pemeliharaan tahunan Pemeliharaan ini terdiri dari: penggantian grease, penggantian minyak pelumas, dan sebagainya. Supaya pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan sistem dapat berlangsung dengan baik dan berhasil guna maka harus didukung antara lain oleh ketepatan waktu pemeliharaan, keahlian petugas pemeliharaan, ketersediaan suku cadang dan adanya peralatan kerja yang memadai, serta dilakukannya inventarisasi suku cadang dan dokumentasi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang baik [4]. 1. Ketepatan waktu Didalam proses kegiatan pemeliharaan, unsur ketepatan waktu menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan sebab apabila tidak maka dapat berakibat terjadinya kerusakan alat/sistem yang sedang beroperasi. 2. Keahlian Tingkat keahlian dari petugas pemeliharaan/perbaikan sangat menentukan berhasil tidaknya program pemeliharaan dalam menjaga keandalan sistem. Semakin baik keahlian seorang petugas terhadap suatu alat/sistem maka akan semakin baik dalam melakukan tugas pemeliharaan dan perbaikan yang kemudian akan membuat alat/sistem menjadi lebih baik beroperasinya secara optimal, dan tahan lama serta dapat menghindarkan terjadinya resiko kerusakan dan kecelakaan. 3. Suku cadang dan peralatan Pengadaan suku cadang dan adanya peralatan kerja yang memadai sangat mendukung program pemeliharaan dan perbaikan. Kedua komponen tersebut merupakan pendukung penting dalam kesuksesan kegiatan pemeliharaan. 4. Dokumentasi Dokumentasi sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan program pemeliharaan dan perbaikan supaya dapat berlangsung dengan baik dan teratur. Dokumentasi yang dilakukan terdiri dari: penyediaan dokumentasi sistem reaktor, dokumentasi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sistem, maupun inventarisasi suku cadang dan peralatan yang digunakan. METODE PEMELIHARAAN Pemeliharaan sistem pendingin primer yang dilakukan dari sisi mekanik untuk periode 1 tahun terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu: pemeriksaan pemipaan, pemeliharaan pompa, dan pemeliharaan katup. Pelaksanan kegiatan pemeliharaan ini berdasarkan pada prosedur pemeliharaan yang ada di Pusat Reaktor Serba Guna dan dokumen dari pabrik pembuatnya [5]. Pemeriksaan Pemipaan Pemeriksaan sistem pemipaan dari sistem pendingin primer terdiri dari visual untuk mengetahui tingkat ketersediaan/kerusakan dari pemipaan sehingga apabila terjadi kebocoran air pendingin segera dapat diketahui dan segera dapat dilakukan perbaikan. Pemeriksaan dilakukan terutama di tiap titik sambungan pipa maupun sambungan pengelasan. Pemeliharaan pompa sistem pendingin primer yang dilakukan meliputi : 1. Pemeriksaan ketinggian permukaan minyak pelumas Pemeriksaan ketinggian minyak pelumas dilakukan setiap hari oleh petugas supervisor atau operator. Apabila terjadi penurunan permukaan minyak pelumas maka segera dilakukan penambahan. 2. Pengukuran temperatur pompa Pengukuran temperatur pompa dilakukan pada saat pompa sedang beroperasi setiap 1 bulan sekali dengan menggunakan alat ukur suhu. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui temperatur bearing penumpu poros pompa, dimana besarnya temperatur pompa tidak boleh lebih besar dari 50 o C di atas suhu ruangan. 3. Pemeriksaan getaran pompa Pemeriksaan getaran pompa dilakukan secara visual dengan menempelkan tangan 570

pada badan pompa yang berguna untuk mengetahui besarnya getaran yang terjadi pada pompa maupun motor penggerak pompa. 4. Test uji operasi pompa Test uji operasi ini dilakukan setiap satu bulan sekali yang berguna untuk menjaga kesiapan operasi pompa. Dengan melakukan pengujian ini dapat diketahui kesiapan pompa pada waktu akan dilakukan pengoperasian sistem pendingin dan pengoperasian reaktor. 5. Penggantian minyak pelumas Penggantian minyak pelumas dilakukan setiap 1 tahun sekali atau setelah mencapai 2000 jam operasi dan dilaksanakan pada waktu reaktor tidak beroperasi (shut-down) menggunakan minyak pelumas sebanyak 4,1 liter. Untuk melakukan penggantian minyak pelumas, sebelumnya minyak pelumas yang berada dalam bak penampung mimyak pelumas di buang dengan membuka baut penutup lubang pembuangan, membersihkan bagian dalam bak dengan menggunakan kompresor kemudian isi dengan minyak pelumas yang baru. 6. Penggantian bearing grease bantalan roda gila Penggantian bearing grease bantalan dilakukan setiap 1 tahun sekali bersamaan dengan penggantian minyak pelumas pompa. Penggantian dilakukan dengan membuka mangkok penutup bearing kemudian grease bekas dikeluarkan hingga bersih dan diganti dengan grease yang baru. 7. Pemeliharaan bagian motor pompa Pemeliharaan bagian motor pompa terbagi menjadi 2 bagian kegiatan. Kegiatan pertama adalah melakukan penambahan bearing grease motor pompa dengan menggunakan alat gun-grease, kegiatan yang kedua adalah melakukan pemeriksaan temperatur motor pompa secara visual. Pemeliharaan Katup Pemeliharaan katup dilakukan untuk menjaga supaya katup motor selalu berada dalam kondisi yang siap dioperasikan, pemeliharaan ini dikelompokkan menjadi 2 bagian kegiatan, diantaranya : 1. Pemeliharaan katup motor pengatur aliran Katup pengatur aliran berfungsi untuk mengatur proses aliran air pendingin Gambar 3. Rangkaian Pompa Pendingin Primer primer pada waktu pengoperasian sistem. Pemeliharaan yang dilakukan untuk katup ini adalah mengamati proses gerakan penutupan dan pembukaan katup pada waktu dioperasikan. 2. Pemeliharaan katup motor isolasi kolam reaktor Katup isolasi kolam reaktor berfungsi untuk mengendalikan laju pengurangan air kolam reaktor apabila terjadi kebocoran air 571

pendingin pada daerah pemipaan sistem pendingin primer. Pemeliharaan katup isolasi terdiri dari 2 bagian yaitu pengujian atau test uji fungsi gerakan buka-tutup katup dan pengukuran kecepatan gerak penutupan katup [6]. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sistem pendingin primer JE 01 selama 1 tahun yang diambil secara beraturan dan yang dilakukan secara berkala, tersusun dalam beberapa tabel seperti berikut di bawah ini. Sedangkan data hasil pemeliharaan secara keseluruhan tidak ditampilkan karena masalah kepraktisannya. Gambar 4. Gambar Unit Katup Pengatur Aliran Tabel 1. Data Pemeriksaan Pemipaan No. Pemeriksaan Hasil Keterangan 1. Sambungan pemipaan Baik Tidak terdapat kebocoran 2. Sambungan katup Baik Tidak terdapat kebocoran 3. Sambungan pompa Baik Tidak terdapat kebocoran 4. Sambungan alat penukar kalor Baik Tidak terdapat kebocoran Tabel 2. Data Hasil Pemeriksaan Pompa yang Dilakukan Pada Tanggal 09 Juli 2007 [7] No. Pemeriksaan Pompa AP 01 AP 02 AP 03 Keterangan 1. Ketinggian minyak pelumas Cukup Cukup Cukup 2. Getaran pompa Normal Normal Normal 3. Test uji fungsi Baik Baik Baik 4. Suara pompa Baik Baik Baik 5. Temperatur pompa 61 o C 66 o C 63 o C Suhu ruang = 24 o C 6. Putaran motor pompa Baik Baik Baik Putaran = 1450 rpm 572

Tabel 3. Data Hasil Penggantian Minyak Pelumas dan Grease [7] No. Penggantian Pompa AP 01 AP 02 AP 03 Keterangan 1. Minyak pelumas 2. Grease bantalan roda gila 3. Grease motor pompa Telah diganti tanggal 14 Juni 2007, menggunakan pelumas BP Energol Telah diganti tanggal 14 Juni 2007, menggunakan grease Arcanol Telah ditambah tanggal 14 Juni 2007, menggunakan grease Arcanol Tabel 4. Data Hasil Pemeliharaan Katup yang Dilakukan Pada Tanggal 07 Juli 2007 [7] No. Katup Pemeriksaan Buka Tutup Kecepatan menutup (detik) Keterangan 1. JE 01 AA 003 Baik Baik - Bekerja dengan baik 2. JE 01 AA 004 Baik Baik - Bekerja dengan baik 3. JE 01 AA 005 Baik Baik - Bekerja dengan baik 4. JE 01 AA 007 Baik Baik - Bekerja dengan baik 5. JE 01 AA 009 Baik Baik - Bekerja dengan baik 6. JE 01 AA 011 Baik Baik - Bekerja dengan baik 7. JE 01 AA 012 Baik Baik - Bekerja dengan baik 8. JE 01 AA 013 Baik Baik - Bekerja dengan baik 9. JE 01 AA 014 Baik Baik - Bekerja dengan baik 10. JE 01 AA 015 Baik Baik - Bekerja dengan baik 11. JE 01 AA 016 Baik Baik - Bekerja dengan baik 12. JE 01 AA 017 Baik Baik - Bekerja dengan baik 13. JE 01 AA 001 Baik Baik 99,23 14. JE 01 AA 002 Baik Baik 103,15 15. JE 01 AA 018 Baik Baik 94,15 16. JE 01 AA 019 Baik Baik 96.12 Bekerja dengan baik (range: 90 110 detik) Bekerja dengan baik (range: 90 110 detik) Bekerja dengan baik (range: 90 110 detik) Bekerja dengan baik (range: 90 110 detik) 573

Tabel 5. Hasil Evaluasi Kerusakan/Gangguan Sistem Pendingin Primer Selama 1 Tahun Jenis kerusakan/ gangguan Tanggal gangguan Tindakan Keterangan Terjadi rembesan minyak pelumas pada oil-seal pompa JE 01 AP 03 12 September 2007 Dilakukan penggantian oil-seal Perbaikan berhasil baik, sistem dapat beroperasi kembali Pemeliharaan suatu sistem adalah merupakan satu bagian dari kegiatan pengoperasian sistem atau peralatan, dengan adanya pemeliharaan yang baik maka akan membuat kinerja maupun kemampuan operasi sistem reaktor menjadi semakin baik, efisien dan tahan lama. Pemeliharaan yang dilakukan di reaktor RSG - GAS merupakan suatu kegiatan terprogram dan telah dilaksanakan secara berkala. Dari data hasil kegiatan pemeliharaan katup isolasi terlihat bahwa katup mempunyai kecepatan menutup yang baik yaitu berada dalam rentang waktu 90 100 detik, seperti yang telah ditetapkan dalam Safety Analisis Report (SAR) untuk reaktor RSG-GAS. Dengan kecepatan menutup tersebut diharapkan apabila terjadi gangguan kebocoran air pendingin reaktor pada sistem pemipaan pendingin primer, maka reaktor tidak mengalami kekurangan air sebagai pendingin bahan bakar. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka frekuensi terjadinya gangguan atau kerusakan menjadi semakin sedikit, sehingga sistem reaktor dapat berfungsi sesuai yang diharapkan. Hal ini terbukti selama jangka waktu 1 tahun hanya terdapat 1 kali gangguan dan inipun sebenarnya sudah waktunya harus dilakukan penggantian karena oil-seal tersebut telah terpasang ± 3 tahun. Keberhasilan dari kegiatan perawatan dan pemeliharaan sistem pendingin primer JE 01, selain didukung oleh pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang telah teratur dengan baik, juga didukung oleh kondisi ruangan dari peralatan tersebut ditempatkan yang selalu terjaga kebersihannya. Karena kondisi tersebut membuat peralatan selalu dalam kondisi yang terjaga bersih dan terpelihara. penting dan telah menjadi satu bagian dari kegiatan pengoperasian reaktor. Kegiatan pemeliharaan pada sistem pendingin primer ini telah berhasil dengan baik karena didukung oleh metode perawatan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan keadaan sistem yang selalu dalam kondisi siap beroperasi dan dari data evaluasi gangguan terlihat bahwa selama tahun 2007 hanya mengalami 1 kali gangguan. Keberhasilan kegiatan perawatan ini juga didukung oleh kondisi lingkungan yang terjaga dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. LINDLEY R. HIGGINS, 1998, Maintenance Engineering Hand Book, Fourth Edition, Mc. Graw-Hill International, New York. 2. BATAN, 2000, Reactor Coolant System And Connected System, Safety Analysis Report, Chapter 5, Rev.8. 3. ANONIMOUS, Manual repair and maintenance (MRM), Part II, Chapter 2.1, Sheet 04 10, Interatom GmBH. 4. SANTOSA PUJIARTA, 2007, Petunjuk praktikum pemeliharaan sistem pendingin primer, Diklat pelatihan On The Job Training, 09 April - 04 Mei, Pusdiklat, Batan. 5. ANONIMOUS, Petunjuk Perawatan dan Perbaikan (PPP), No. Ident. RSG/PS/3/95, Bagian I, Bab 2.1 6. ANONIMOUS, 1988 Operating Manual (OM), Part IV, Chapter 1.1. 7. ANONIMOUS, Dokumen pemeliharaan sistem pendingin primer JE-01, PRSG, Batan. KESIMPULAN Pemeliharaan reaktor, khususnya sistem pendingin primer menjadi hal yang sangat 574