Metodologi Tafsir Al-Qur'an Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman. Syairil Fadli

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

KONSEP PENGANGKATAN KEPALA NEGARA MENURUT PANDANGAN AL-MAWARDI DAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

KERJASAMA UMAT BERAGAMA DALAM AL-QUR AN Perspektif Hermenutika Farid Esack

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

AHMAD GAZALI NIM

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

Penakwilan ini sesuai dengan sejumlah riwayat yang ada dari Ibnu Abbas dan yang lainnya :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara mendasar, karena membawa kepada perubahan individu sampai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena


BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

Pertama, simaklah firman Allah SWT. tentang beliau. Dalam Al-Qur an Allah SWT. menggambarkan pribadi Rasul Saw. sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sulthan Muhammad II digelari sebagai Muhammad Al-Fatih merupakan salah

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan serta kesejahteraan bagi seluruh umat manusia di dunia. Di samping itu

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam b. Semester : I c. Kompetensi Dasar :

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

PELAKSANAAN PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SDN KEBUN BUNGA 5 KOTA BANJARMASIN OLEH SALMAN FAUZI

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-qur an dan al-hadist yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

Membahas Kitab Tafsir

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Kholiq, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hlm.

PENANAMAN NILAI- NILAI AGAMA DAN MORAL PADA ANAK USIA DINI (STUDI KASUS DI TK RA-MARYAM KECAMATAN KESUGIHAN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015)

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

KESEIMBANGAN DALAM BERISLAM UNTUK MENCAPAI KEMENANGAN DUNIA DAN AKHIRAT. Oleh : Mirza Azkia

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

BAB IV ANALISIS. A. Penafsiran M. Quraish Shihab Surah al-nisa> ayat 119. mereka (mengubah ciptaan Allah) lalu benar-benar mereka akan mengubahnya).

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat bagi seluruh alam. Untuk itu Islam memberikan rambu-rambu

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MATERI POKOK HUKUM NEWTON MELALUI MODEL INQUIRY LEARNING

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Transkripsi:

94 STAIN Palangka Raya Metodologi Tafsir Al-Qur'an Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman Syairil Fadli Abstrak Memperhatikan daftar pustaka yang berjumlah seratusan (tidak sebanding dengan halaman yang ada) menyebabkan buku ini cukup melelahkan untuk dibaca. Meskipun demikian, salut atas upaya yang dilakukan Ahmad Syukri, terutama kejeliannya dalam mengungkapkan metodologi. Dus, kalau kita ingin mengetahui atau mengkaji lebih jauh tentang pemikiran Fazlur Rahman, termasuk tafsir, akan lebih "nyambung" jika kita membaca langsung buku-buku karangan sang tokoh itu sendiri. Akan tetapi sekedar mengenal pemikiran beliau, tentu tidak mengapa membaca lewat kaca mata orang lain. Bagaimanapun juga, jika kita memang menemukan suatu teori yang lengkap, pada waktunya teori itu harus dapat dipahami pada garis besarnya oleh semua orang, tidak hanya beberapa ilmuwan saja. Lalu kita semua, filsuf, ilmuwan, dan kaum awam akan mampu mengambil bagian dalam diskusi mengenai mengapa kita dan jagad raya ini ada. Jika kita tahu jawaban pikiran itu, itulah kemenangan penghabisan pikiran kita. 1 Memang, kajian mengenai Al-Qur an sudah lama dan banyak dilakukan orang, baik oleh umat Islam maupun oleh orang di luar Islam, tentu saja dengan kaca mata masing-masing, tidak terkecuali dari kaca mata pengarang buku ini. Meskipun demikian perlu dicatat bahwa karya ini termasuk buku yang sangat penting. Terlepas dari kekurangan-atau kelebihan yang ada, keputusan Sulthan Thaha Press dan Gaung Persada Press menerbitkan buku yang diolah dari desertasi terbaik pertama kajian Islam tahun 2006 di tengah arus novel-novel kontemporer dan buku mengenai gaya hidup ini perlu diberi apresiasi. Menurut hemat penulis, buku ini sangat menarik untuk dibaca, bahkan untuk didiskusikan, terutama sekali bagi peminat pemikiran Islam kontemporer, terlebih lagi dalam bidang tafsir-al-qur'an. Selamat membaca! Kata Kunci : Metodologi Tafsir Al-Qur'an * Penulis adalah dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Palangka Raya, ia memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum) di UGM Yogyakarta pada tahun 2002, Program Studi Ilmu Filsafat. Alamat Kantor: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya Jl. G. Obos Komp. Islamic Centre Palangka Raya Kalimantan Tengah 73112 1 Stephen Hawking, Riwayat Sang Kala dari dentuman Besar hingga Lubang Hitam, Terj., A. Hadyana Pudjaatmaka, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1995), h. 188.

95 STAIN Palangka Raya Pendahuluan Berbicara tentang Al-Qur an, tentu secara jamak tidak dapat dilepaskan dari konsep wahyu dalam budaya Arab, baik pra maupun pasca Islam mengingat umat Islam kebanyakan meyakini bahwa Al-Qur an adalah teks yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Besar Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab. 2 Oleh karena itu, buku hasil olahan dari desertasi ini dimulai dengan kata pengantar ayatullah tafsir Al-Qur'an Indonesia paling masyhur saat ini, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA, sangat menarik untuk ditelaah. Interpretasi Gaya Baru ala Fazlur Rahman Buku Metodologi Tafsir Al-Qur'an Kontemporer dalam Pandangan fazlur Rahman karya Ahmad Syukri ini, terdiri dari Pengantar dan lima bagian. Dalam pengantar, Quraish Shihab menekankan bahwa Al-Qur an sebagai sumber ajaran Islam menempati posisi sentral dalam berbagai hal, termasuk pada maju mundurnya umat Islam. 3 Terlebih Al-Qurr an itu sendiri senantiasa dibaca, direnungkan artinya, dipelajari, didiskusikan hukum-hukum yang tertulis di dalamnya, sementara yang lain mendalami tafsirnya. 4 Bagian pertama sebagai pendahuluan menggambarkan tentang mengapa Ahmad Syukri ( selanjutnya pengarang) tertarik terhadap pandangan Fazlur Rahman serta motivasi pengarang sebagaimana orang kebanyakan dalam membuat suatu karya ilmiah, dalam hal ini desertasi. Tidak ada hal yang signifikan dalam "bab" pendahuluan ini. Pengarang sepertinya tidak mengubah sama sekali tulisannya sedemikian rupa sehingga kesan yang muncul yang dihadapi pembaca bukan bacaan umum, tetapi khas akademik dengan segala metodologi dalam membuat suatu karya ilmiah, seperti pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, telaah kepustakaan, dan metode penelitian. Bagian kedua menjelaskan, atau tepatnya menceritakan sepak terjang Fazlur Rahman mulai ketika masih tinggal di tanah kelahiran, yakni Pakistan, sampai dengan kehidupan dan pergumulan intelektual beliau setelah "berhijrah" ke Amerika Serikat. Bagian ini menjadi penting bagi yang belum mengenal Fazlur Rahman, tetapi bagi mereka yang sudah terbiasa, maka bagian ini dapat saja dilewatkan. Pengarang membagi tiga periode pemikiran Fazlur Rahman: 1) Periode rintisan; 2) Periode Pakistan; 3) Periode Chicago. 5 Pada Periode Rintisan, Fazlur 2 Moch. Nur Ichwan, Teori Teks dalam Hermeneutik Al-Qur an Nasr Abu Zayd, dalam Esensia, Vol. 2, No. 1 Januari 2001, (Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001), h. 82. 3 Quraish Shihab, Kata Pengantar dalam Ahmad Syukri Saleh, Tafsir Al-Qur an Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman, (Jambi dan Jakarta: Sulthan Thaha Press dan Gaung Persada Press, 2007), th. 4 Fahd Bin Abdurrahman Ar-Rumi, Ulumul Qur;an Studi kompleksitas Al-Qur an, Terj., Amirul Hasan dan Muhammad, (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997), h. 35. 5 Ahmad Syukri Saleh, Metodologi Tafsir Al-Qur an Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman, (Jambi dan Jakarta: Sulthan Thaha Press dan Gaung Persada Press, 2007), h. 24.

96 STAIN Palangka Raya Rahman menurut pengarang masih berkutat pada bidang teologi dan filsafat yang bersumber pada Islam Klasik. Dalam hal ini Fazlur Rahman mengemukakan revitalisasi dan reformasi dalam memahami tradisi keagamaan. Fazlur Rahman menambahkan, apabila terjadi konflik dalam memahami sesuatu, termasuk dalam hal memahami ajaran Islam, maka harus kembali kepada Al-Qur an dan Al-Sunnah 6. Upaya revitalisasi dan reformasi ini berlanjut pada periode kedua atau Pakistas tatkala Fazlur Rahman dipercaya sebagai Direktur Lembaga Riset Islam pada masa Presiden Ayub Khan. Di samping itu, Fazlur Rahman juga ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasehat Ideologi Islam. Pada masa ini Fazlur Rahman memasuki wilayah rawan mengingat masyarakat Pakistan terkotak-kotak dalam berbagai karakteristik ideologis yang saling berbut kekuasaan. Sekedar menyebut contoh seperti kaum tradisionalis yang ingin menghidupkan kembali tradisi historis keagamaan, sedangkan pada pihak lain para fundamentalis ingin menghadirkan Islam secara literal, kedua kelompok ini masih pula berhadapan dengan kaum modernis yang terkesan kebarat-baratan. Menyikapi hal ini Fazlur Rahman kembali mengemukakan untuk melakukan revitalisasi dan reformasi sesuai konteks Pakistan yang kekinian dalam berbagai bidang seperti masalah riba dan bunga bank, sistem ekonomi, politik, budaya, pendidikan, dan kesehatan sesuai perkembangan zaman. Revitalisasi dan reformasi kali ini dihadirkan Fazlur Rahman dengan kajian Islam normatif dan proaktif sesuai perkembangan zaman 7. Akibatnya, Fazlur Rahman banyak ditentang, terutama dari kalangan tradisional dan konservatif Pakistan. Hal ini pula yang menyebabkan ia merasa tidak betah tinggal di tanah kelahiran. Ujung-ujungnya, Fazlur menganggap pemikirannya dikungkung sedemikian rupa sehingga ia berhijrah ke Amerika Serikat, tepatnya di Chicago, setelah sebelumnya sempat tinggal di California. Pada periode Chicago inilah pengarang sepertinya mengarahkan pembaca bahwa Fazlur Rahman sebagai pemikir kontemporer dalam khazalah keislaman yang ditandai dalam empat paradigma: Pertama, penafsiran Al-Qur an secara sistematis dan konprehensif. Kedua, penerapan metode hermeneutika dan kritik sejarah. Ketiga, pembedaan antara Islam normatif dan sejarah. Keempat, konvergensi antara tradisionalisme dan modernisme. 8 Setelah menelaah bagian dua ini, penulis beranggapan tidaklah dapat dibenarkan memandang Fazlur Rahman sebagai seorang modernis sejati dalam arti teknis, tetapi tidak dapat juga dipersalahkan orang (termasuk Ahmad Sukri Saleh) yang mempelajari dan menganalisa pemikiran Fazlur Rahman dari kaca mata kontemporer. Bagian ketiga, terdiri dari tiga sub bagian. Inti bahasannya seputar Pengertian, klasifikasi metodologi, pendekatan sejarah, serta hermeneutika tafsir. Penulis sepakat dalam kasus metodologi ternyata masih terdapat upaya pengklasifukasian tanpa melihat pada paradigma yang digunakan masing-masing 6 Ibid., h. 25. 7 Ibid., h. 26 dan 27. 8 Ibid., h. 30-34.

97 STAIN Palangka Raya mufasir yang cenderung menyesatkan. Hal ini dapat terbentuk karena penjustifikasian metode tafsir tertentu sebagai benar, pengkonfrontasian netode tafsir tertentu dengan metode lain, dan klasifikasi tidak jelas dari sudut epistemologi metodologisnya akan tetapi atas konsideran emosional seperti aliran tertentu. 9 Yang menjadi pertanyaan justru istilah kontemporer itu sendiri dipakai untuk zaman apa? Meminjam kata-kata pengarang, bahwa ini berkaitan dengan zaman yang relevan dengan kehidupan kekinian. 10 Akan tetapi, kalau mengingat istilah ini mempunyai arti modern. Atau ia tidak terikat dengan zaman, lantas? Apa hanya sekedar istilah yang bermakna kekinian, jadi dapat saja abad sekarang, bahkan akan datang. Sekedar urung rembuk, penulis lebih sepakat dengan Kees Bertens yang memaknai istilah kontemporer dengan suatu era di mana manusia sekarang hidup. 11 Kendati Fazlur Rahman sendiri sudah tidak ada lagi pada masa 20 tahun yang lalu, namun karena rentang waktu yang tidak begitu signifikan, tentu makna kontemporer dalam buku ini masih relevan digunakan. Bagian keempat berisi pembahasan. Di sini pengarang menjelaskan terlebih dahulu bagaimana perspektif pemikiran Fazlur Rahman mengenai Al-Qur an. Pemikiran atau pemahaman kontemporer Fazlur Rahman mengenai masalah Fundamental agama sebagaimana disinggung pada pada bagian terdahulu dalam bagian keempat ini ternyata memperlihatkan benang merah pergeseran dari periode pertama kepada periode kedua. Dengan perkataan lain, Fazlur Rahman membuka peluang aktualisasi diri yang selebar-lebarnya dengan menunjukkan keleluasaan dalam menafsirkan suatu ayat. Mengutip Surat al-syu arâ [26] ayat 193-194: ن ز ل ب ه الر و ح الام ين, ع ل ى ق ل ب ك ل ت ك و ن م ن ال م ن ذ ر ي ن. Ruh terpercaya telah menurunkannya ke dalam hatimu agar kamu menjadi seorang pemberi peringatan. 12 Fazlur Rahman mengakui bahwa Al-Qur an memang dari Allah SWT, tetapi lebih jauh ia berpendapat bahwa bacaan atau Al-Qur an yang dibaca manusia sekarang pada dasarnya secara redaksional tidak berasal dari Allah SWT tetapi meluncur dari lisan Rasulullah SAW berdasarkan wahyu yang turun ke dalam hati beliau. Sedangkan yang berkaitan dengan Malaikat (baca: Jibril) yang membawa pesan wahyu sebagaimana mana anggapan kebanyakan orang, menurut Fazlur Rahman kurang tepat dengan alasan 9 Ibid, h. 41. 10 Ibid, h. 42. 11 Kees Bertens, Filasafat Barat Kontemporer Inggris-Jerman, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 2. 12 Q.S. al-syu arâ, [26]:193-194.

98 STAIN Palangka Raya bahwa malaikat tidak dapat dikirimkan kepada manusia. 13 Hal ini jelas termaktub dalam Surah al-hijr [15] ayat 8: م ا ن ن زل ال م لا كة إلا ب الح ق و م اك ان و ا إذا م ن ظ ر ي ن. Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar dan tiadalah mereka itu diberi tangguh. 14 Kalau demikian, bagaimana dengan hadits sebagai bagian dari sabda Rasulullah? Dalam hal ini, Fazlur Rahman, sebagaimana dikutip dari Suryadi, bahwa Fazlur Rahman menyebutkan Sunnah yang hidup dan oleh sebab itu harus diinterpretasikan secara situasional dan diadaptasikan ke dalam situasi aktual. 15 Bagian kelima atau penutup berisi kesimpulan dan rekomendasi agar kajian mengenai pemikiran Fazlur Rahman dapat dilanjutkan oleh siapa pun demi khazanah intelektual keislaman. Penutup Memperhatikan daftar pustaka yang berjumlah seratusan (tidak sebanding dengan halaman yang ada) menyebabkan buku ini cukup melelahkan untuk dibaca. Meskipun demikian, salut atas upaya yang dilakukan Ahmad Syukri, terutama kejeliannya dalam mengungkapkan metodologi. Dus, kalau kita ingin mengetahui atau mengkaji lebih jauh tentang pemikiran Fazlur Rahman, termasuk tafsir, akan lebih "nyambung" jika kita membaca langsung buku-buku karangan sang tokoh itu sendiri. Akan tetapi sekedar mengenal pemikiran beliau, tentu tidak mengapa membaca lewat kaca mata orang lain. Bagaimanapun juga, jika kita memang menemukan suatu teori yang lengkap, pada waktunya teori itu harus dapat dipahami pada garis besarnya oleh semua orang, tidak hanya beberapa ilmuwan saja. Lalu kita semua, filsuf, ilmuwan, dan kaum awam akan mampu mengambil bagian dalam diskusi mengenai mengapa kita dan jagad raya ini ada. Jika kita tahu jawaban pikiran itu, itulah kemenangan penghabisan pikiran kita. 16 Memang, kajian mengenai Al-Qur an sudah lama dan banyak dilakukan orang, baik oleh umat Islam maupun oleh orang di luar Islam, tentu saja dengan kaca mata masing-masing, tidak terkecuali dari kaca mata pengarang buku ini. Meskipun demikian perlu dicatat bahwa karya ini termasuk buku yang sangat penting. Terlepas dari kekurangan-atau kelebihan yang ada, keputusan Sulthan Thaha Press dan Gaung 13 Ahmad Syukri Saleh, Metodologi Tafsir Al-Qur an..., h. 111. 14 Q.S. al-hijr, [15]:8. 15 Suryadi, Rekonstruksi Metodologis, dalam Esensia Vol.2 No.1 Januari 2001, (Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001), h. 93. 16 Stephen Hawking, Riwayat Sang Kala dari dentuman Besar hingga Lubang Hitam, Terj., A. Hadyana Pudjaatmaka, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1995), h. 188.

99 STAIN Palangka Raya Persada Press menerbitkan buku yang diolah dari desertasi terbaik pertama kajian Islam tahun 2006 di tengah arus novel-novel kontemporer dan buku mengenai gaya hidup ini perlu diberi apresiasi. Menurut hemat penulis, buku ini sangat menarik untuk dibaca, bahkan untuk didiskusikan, terutama sekali bagi peminat pemikiran Islam kontemporer, terlebih lagi dalam bidang tafsir-al-qur'an. Selamat membaca!

100 STAIN Palangka Raya DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Bin Abdurrahman Ar-Rumi, Ulumul Qur an Studi kompleksitas Al-Qur an, Terj., Amirul Hasan dan Muhammad, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997. Bertens, K., Filsafat Barat Kontemporer Inggris-Jerman, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002. Hawking, Stephen, Riwayat Sang Kala, Terj., A. Hatyana Pudhaatmaka, Jakarta: Pustka Utama Grafiti, 1995. Moch. Nur Ichwan, Teori Teks dalam Hermeneutik Al-Qur an Nasr Abu Zayd, dalam Esensia, Vol. 2, No. 1 Januari 2001, Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001. Saleh, Ahmad Sukri, Tafsir Al-Qur an Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman, Jambi dan Jakarta: Sulthan Thaha Press dan Gaung Persada Press, 2007. Shihab, Quraish, 2007, Kata Pengantar, dalam Ahmad Syukri Saleh, Tafsir Al-Qur an Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman, Jambi dan Jakarta: Sulthan Thaha Press dan Gaung Persada Press, 2007. Suryadi, Teori Teks dalam Hermeneutik Al-Qur an Nasr Abu Zayd, dalam Esensia, Vol. 2, No. 1 Januari 2001, Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001.