WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 38 TAHUN 2014

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

=========================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

WALIKOTA PAREPARE, PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 156 TAHUN : 2012 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR PELAYANAN PERIZINAN

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

Untuk menjamin akses penduduk Kabupaten Sinjai terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KARTU SEHAT DAN PINTAR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE KABUPATEN BADUNG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2 " TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG,

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS PADA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KUSTA LAULENG KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Provinsi Sulawesi Selatan, maka perlu diatur Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng Kota Parepare; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gratis pada Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng Kota Parepare. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 4. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5.Peraturan

- 2-5. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 13); 6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Kerjasama Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Gratis (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 Nomor 2); 7. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Parepare Nomor 58), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 3 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2011 Nomor 2); 8. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2012 Nomor 2). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS PADA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KUSTA LAULENG KOTA PAREPARE. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Parepare. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Parepare. 4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Parepare. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare. 6. Pelayanan Kesehatan Gratis adalah semua pelayanan kesehatan dasar, termasuk pemberian obat yang menggunakan obat generik di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Kota Parepare. 7. Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit Kusta Lauleng yang terdiri dari Puskesmas Pembantu dan Pos pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan kesehatan dasar di wilayah Kota Parepare. 8. Peserta Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah seluruh penduduk Kota Parepare yang terdaftar, belum mempunyai jaminan kesehatan yang berasal dari program lain dan memiliki kartu identitas untuk memperoleh hak mendapatkan pelayanan kesehatan. 9.Verifikasi..

- 3 9. Verifikasi adalah kegiatan penilaian administrasi klaim dari Tim Pengendali yang diajukan oleh unit pelayanan kesehatan dengan mengacu kepada standar penilaian klaim. BAB II TUJUAN DAN SASARAN Bagian Kesatu Tujuan Pasal 2 Tujuan umum pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah untuk meningkatkan akses, pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh penduduk dalam wilayah kerja puskesmas guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat Kota Parepare yang optimal secara efektif dan efisien. Pasal 3 Tujuan khusus pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah: a. membantu dan meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan pelayanan kesehatan; b. meningkatnya cakupan masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng; c. meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Parepare; d. terselenggaranya pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan pola jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat di Kota Parepare. Bagian Kedua Sasaran Pasal 4 Sasaran program pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah seluruh penduduk Kota Parepare yang mempunyai identitas (KTP/Kartu Keluarga), tidak termasuk penduduk yang telah memiliki jaminan kesehatan lainnya. BAB III AZAS DAN PRINSIP PELAKSANAAN Bagian Kesatu Azas Pasal 5 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng dilaksanakan berdasarkan azas: a. transparansi; b. akuntabilitas publik; c. team work; d. inovatif; e. cepat, cermat dan akurat; f. pelayanan terstruktur dan berjenjang; g. kendali mutu dan kendali biaya. /Bagian.

- 4 Bagian Kedua Prinsip Pasal 6 (1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis dilaksanakan berdasarkan prinsip subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat Kota Parepare. (2) Prinsip subsidi silang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perwujudan hakikat pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota. BAB IV KEPESERTAAN Pasal 7 (1) Jumlah sasaran peserta program pelayanan kesehatan gratis adalah selisih dari jumlah penduduk dengan masyarakat yang telah mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan dari program lain. (2) Peserta program pelayanan kesehatan gratis ditetapkan dengan Keputusan Walikota dalam satuan jiwa berisi nomor, nama dan alamat peserta secara lengkap berdasarkan sasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. Pasal 8 (1) Setiap penduduk yang menjadi peserta pelayanan kesehatan gratis mendapatkan kartu peserta yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi dan didistribusikan oleh Pemerintah Kota Parepare. (2) Kartu Peserta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. BAB V TATA CARA PELAKSANAAN PELAYANAN Pasal 9 Setiap penduduk Daerah yang mempunyai kartu peserta berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng, yang meliputi : a. rawat jalan tingkat pertama; b. rawat inap tingkat pertama; c. pelayanan gawat darurat; d. transport untuk rujukan (ambulance). Pasal 10 (1) Setiap penduduk Daerah yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng wajib mengikuti prosedur pemberian pelayanan, sebagai berikut: a. menunjukkan kartu peserta atau kartu identitas yang berlaku; b. mendapatkan pelayanan kesehatan dasar baik untuk rawat jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama, pelayanan gawat darurat dan atau pelayanan ambulance untuk rujukan; c. pelayanan kesehatan rujukan diberikan sesuai indikasi medis, disertai surat rujukan dan kartu identitas yang ditunjukkan sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan; (2) Apabila.

- 5 (2) Apabila peserta tidak dapat menunjukkan kartu peserta atau identitas (KTP/Kartu Keluarga) sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, maka yang bersangkutan diberi waktu paling lama 2 x 24 jam untuk menunjukkan kartu identitas dimaksud. Pasal 11 (1) Pada keadaan gawat darurat (emergency) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c, seluruh unit pelayanan kesehatan milik pemerintah yang telah ditunjuk wajib memberikan pelayanan kepada seluruh penduduk Provinsi Sulawesi Selatan. (2) Dalam keadaan gawat darurat (emergency) untuk mendapatkan pelayanan di instalasi gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), peserta tidak perlu membawa dan atau menunjukkan surat rujukan. (3) Bagi pasien yang tidak rawat inap, prosesnya sama dengan proses rawat jalan, dan bagi yang dinyatakan rawat inap prosesnya sama dengan proses rawat inap tingkat pertama. Pasal 12 Pelayanan obat di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng menggunakan obat generik, yang pengadaan dan pendistribusiannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Parepare. BAB VI JENIS PELAYANAN KESEHATAN Pasal 13 (1) Pada dasarnya jenis pelayanan kesehatan gratis yang disediakan untuk masyarakat di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng bersifat komprehensif. (2) Pelayanan komprehensif sebagaimana dimaksud ayat (1), terdiri atas : a. rawat jalan tingkat pertama; b. rawat inap tingkat pertama; c. gawat darurat (emergency); d. transportasi rujukan (ambulans); e. pelayanan kesehatan luar gedung. (3) Pelayanan kesehatan luar gedung sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf e, selain pelayanan rawat jalan melalui Puskesmas Keliling dan pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah, diintegrasikan dengan program kesehatan yang lain. BAB VII TATA LAKSANA PENDANAAN Bagian Kesatu Sumber dan Alokasi Dana Pasal 14 (1) Sumber dana berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui APBD Provinsi dan Pemerintah Kota Parepare melalui APBD Kota Parepare. (2) Pemerintah Provinsi mengalokasikan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pemerintah Kota Parepare melalui rekening/kas Daerah. (3) Pemerintah.

- 6 (3) Pemerintah Kota mengalokasikan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku, dan dicantumkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kota Parepare. Bagian Kedua Penyaluran Dana Pasal 15 (1) Dana untuk Pelayanan Kesehatan Gratis disalurkan langsung dari Kas Daerah ke rekening Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng. (2) Penyaluran dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap dengan periode triwulanan. Bagian Ketiga Pencairan dan Pemanfaatan Dana Pasal 16 (1) Setiap pengambilan dana dari rekening sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, harus mendapat persetujuan dari Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk setelah diverifikasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pasal 17 (1) Dana yang diterima Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dimanfaatkan untuk membiayai: a. rawat jalan tingkat pertama; b. rawat inap tingkat pertama; c. pelayanan gawat darurat; dan d. pelayanan rujukan. (2) Pembayaran ke Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng untuk pemberian pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan klaim. Pasal 18 (1) Dana yang diterima puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2), selanjutnya dipergunakan untuk membayar jasa pelayanan kesehatan dan jasa sarana. (2) Besarnya jasa pelayanan kesehatan dan jasa sarana mengacu pada Peraturan Daerah Kota Parepare tentang Retribusi Jasa Umum. Pasal 19 (1) Jasa sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) disetor kembali sebagai pendapatan daerah. (2) Jasa Pelayanan Kesehatan, diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. jasa pelayanan kesehatan dibayarkan untuk jasa pelayanan dan jasa manajemen dan operasional. b. jasa manajemen dan operasional sebesar 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan jasa pelayanan kesehatan, dibayarkan secara proporsional untuk penanggung jawab Pelayanan (Kepala Puskesmas atau Kepala Rumah Sakit Kusta), Bendahara dan Pengelola Administrasi. c. jasa pelayanan dibayarkan menurut ketentuan untuk masing-masing jenis pelayanan setelah dikurangi 10% (sepuluh persen) jasa manajemen dan operasional puskesmas. (3) Ketentuan.

- 7 (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembayaran jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota Parepare. Bagian Keempat Pertanggungjawaban Dana Pasal 20 (1) Pembayaran ke Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) harus dipertanggungjawabkan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diverifikasi oleh Tim Pengendali Tingkat Kota untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan. Bagian Kelima Verifikasi Pasal 21 (1) Tujuan dilaksanakannya verifikasi adalah diperolehnya hasil pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis yang menerapkan prinsip kendali biaya dan kendali mutu. (2) Verifikasi terdiri atas: a. verifikasi administratif dan kepesertaan; b. administrasi pelayanan; c. administrasi keuangan. BAB VIII PENGORGANISASIAN Pasal 22 (1) Untuk menjamin terselenggaranya program pelayanan kesehatan gratis secara merata, bermutu dan berkesinambungan sesuai dengan tujuan dan sasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, dibentuk Tim Pengendali Tingkat Kota. (2) Tim pengendali sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas: a. pelindung; b. pengarah; c. penanggung jawab; d. koordinator; dan e. pelaksana pengendali (3) Tim Pengendali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Pasal 23 Untuk menjamin pelaksanaan tugas dari pelaksana tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, ditetapkan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Koordinator Pengendali: 1. menyusun arah kebijakan program pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergisme; 2. memantau dan menindaklanjuti perkembangan penyelesaian penanganan pengaduan masyarakat; 3. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pelayanan Kesehatan. b.pelaksana..

- 8 b. Pelaksana Pengendali: 1. melakukan pendataan sasaran; 2. menyusun sistem database pelayanan kesehatan; 3. merencanakan besaran alokasi dana dan sasaran; 4. melaksanakan montoring dan evaluasi; 5. memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat; 6. menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada Walikota Parepare dan Tim Pengendali Provinsi. BAB IX MONITORING, SUPERVISI DAN PELAPORAN Bagian Kesatu Monitoring dan Supervisi Pasal 24 (1) Monitoring dan supervisi bertujuan agar dana program pelayanan kesehatan gratis diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara dan penggunaan yang tepat. (2) Monitoring dan supervisi dilakukan dalam bentuk pemantauan, pembinaan, dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis. (3) Monitoring dan supervisi dilakukan terhadap komponen utama yang terdiri atas: a. alokasi, penyaluran, dan penggunaan dana; b. pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis; c. pelayanan dan penanganan pengaduan; d. administrasi kepesertaan. Pasal 25 Pelaksanaan kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Tim Pengendali Tingkat Kota Parepare, meliputi: 1. monitoring pelaksanaan program, terdiri atas: a. monitoring ditujukan untuk memantau pengelolaan dana pada tingkat unit pelayanan; b. monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana. 2. monitoring kasus pengaduan dan dugaan penyelewengan dana, terdiri atas: a. monitoring kasus pengaduan ditujukan untuk menemukan dan menyelesaikan masalah yang muncul di unit pelayanan; b. kerjasama dengan lembaga terkait dalam menangani pengaduan dan dugaan penyimpangan. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 26 (1) Tim Pengendali wajib memberikan laporan atas hasil kegiatannya kepada pihak terkait. (2) Tim Pengendali wajib melaporkan semua kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program pelayanan kesehatan. (3) Pelaksana program memberikan laporan yang berkaitan dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan dan pemanfaatan dana, hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah. (4) Pelaksanaan..

- 9 (4) Pelaksanaan pelaporan dan penggunaan dana program pelayanan kesehatan mengikuti mekanisme pelaporan yang ada. BAB X PENGAWASAN Pasal 27 (1) Pengawasan terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang. (2) Pengawasan dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan sesuai maksud dan tujuan penggunaannya serta untuk menghindarkan penyalahgunaan wewenang, kebocoran, pemborosan keuangan daerah, pungutan liar, dan bentuk penyelewengan lainnya. (3) Pengawasan pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis terdiri atas: a. pengawasan melekat (waskat); b. pengawasan fungsional; dan c. pengawasan masyarakat. Pasal 28 Pengawasan melekat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf a, dilakukan oleh Kepala Dinas kepada bawahannya secara berjenjang. Pasal 29 Pengawasan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf b, dilakukan oleh instansi pengawas fungsional terhadap pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kota Parepare. Pasal 30 (1) Pengawasan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf c, dilakukan oleh masyarakat dalam rangka efektivitas dan transparansi penggunaan dana program pelayanan kesehatan gratis. (2) Masyarakat dapat melaporkan kepada Tim Pengendali atau instansi pengawas fungsional dan/atau lembaga yang berwenang lainnya apabila terdapat indikasi penyimpangan terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014 dan apabila terdapat kekeliruan didalamnya, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Parepare.

Ditetapkan di Parepare pada tanggal 1 September 2014 WALIKOTA PAREPARE, TAUFAN PAWE Diundangkan di Parepare pada tanggal 1 September 2014 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA PAREPARE, MUSTAFA MAPPANGARA BERITA DAERAH KOTA PAREPARE TAHUN 2014 NOMOR 33