Masa Depan yang Berkelanjutan: Warisan Rekonstruksi



dokumen-dokumen yang mirip
Latar Belakang. Dalam rentang waktu antara 2004 dan 2010, beberapa bencana alam yang cukup parah melanda Indonesia:

Lampiran Portofolio Proyek

Bab 4 Menatap ke Depan: Perubahan Konteks Operasional

Masa Depan yang Berkelanjutan: Warisan Rekonstruksi

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Bab 2 Kemajuan dan Kinerja Portofolio

Catatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia

Catatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia

Catatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia

Dari Pemulihan Menuju Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Kemitraan untuk Mencapai Keberlanjutan

Catatan untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia

I. Permasalahan yang Dihadapi

Lima Tahun Paska Bencana Tsunami: Kelanjutan Komitmen Upaya Rekonstruksi

BERSAMA MEMBANGUN. Multi-Donor Fund untuk Aceh dan Nias

Catatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

Bab 1 Operasi MDF Lima Tahun setelah Tsunami: Menggapai Hasil dan Menghadapi Tantangan

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

Sejarah AusAID di Indonesia

Laporan Kemajuan III Desember 2006 Implementasi Proyek, Pencapaian Hasil 18 bulan Multi Donor Fund untuk Aceh dan Nias

BAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 skala Richter yang diikuti

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Investasi pada Institusi- Institusi: Keberlanjutan Rekonstruksi dan Pemulihan Ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Jumlah Desa Rusak Tidak Total Kabupaten/Kota

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perencanaan Partisipatif Kelompok 7

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

Nomor : 5/PER/BP-BRR/I/2007 TENTANG

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Tsunami 26 Desember 2004 yang disebabkan oleh gempa 9.1 SR

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( )

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

BERITA RESMI STATISTIK

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun Anggaran 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Proses perencanaan pembangunan yang bersifat top-down sering dipandang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Ringkasan Eksekutif. Rebuilding a Better Aceh and Nias

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Masa Depan yang Berkelanjutan: Warisan Rekonstruksi Volume 2: Lembaran Info Proyek

Foto Sampul dari kiri ke kanan searah jarum jam: 1. Hampir 20.000 rumah dibangun atau diperbaiki oleh MDF dengan menggunakan pendekatan berbasis komunitas, yang memperlihatkan bahwa kemitraan masyarakat-pemerintah dapat meraih hasil secara transparan, hemat biaya, dan berkualitas tinggi. Koleksi MDF 2. Fitra Cahyadi, pencicip cita rasa kopi, berada di gudang kopi baru di pinggir Takengon yang didukung dana dari EDFF. Subproyek yang dilaksanakan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) ini bertujuan agar petani kecil memiliki kendali dalam kualitas, pemasaran, dan penjualan kopi mereka. Tarmizy Harva 3. Jembatan Oyo, jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang menghubungkan desa-desa terpencil di Lahagu dan Taraha, Nias, dibangun oleh Proyek Akses Perdesaan dan Pembangunan Kapasitas Nias (RACBP), dan bahkan kini menjadi tempat tujuan wisata warga setempat. Koleksi proyek ILO

Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Masa Depan yang Berkelanjutan: Warisan Rekontruksi Volume 2: Lembaran Info Proyek Laporan ini disusun oleh Sekretariat Multi Donor Fund dengan kontribusi dari Badan Mitra (UNDP, WFP, ILO,dan Bank Dunia) serta tim proyek. Sekretariat Multi Donor Fund dipimpin oleh Manajer MDF Shamima Khan, dengan anggota tim: Safriza Sofyan, David Lawrence, Anita Kendrick, Akil Abduljalil, Inayat Bhagawati, Lina Lo, Eva Muchtar, Shaun Parker, dan Nur Raihan Lubis. Tim ini didukung oleh Inge Susilo, Friesca Erwan, Olga Lambey, dan Deslly Sorongan. Cerita oleh Rosaleen Cunningham, Lesley Wright, Nur Raihan Lubis, Shaun Parker, dan Tim ILO. Fotografer: Mosista Pambudi/Kantor Berita Antara, Tarmizy Harva, Maha Eka Swasta, Irwansyah Putra, Akil Abduljalil, Shaun Parker, Andrew Bald, Kristin Thompson, Nur Raihan Lubis, Abbie Trayler-Smith/Panos/Department for International Development (UK), dan tim proyek. Mitra Bestari: Kate Redmond, Rosaleen Cunningham, Lesley Wright, Devi Asmarani, dan Nia Sarinastiti. Penyunting Bahasa Indonesia: Wiyanto Suroso. Alih Bahasa: Yoko Sari. Rancangan & Tata Letak: Studio Rancang Imaji. Percetakan: PT Mardi Mulyo.

Daftar Isi Volume 2 Daftar Isi Pemulihan Masyarakat 1 Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Perumahan Masyarakat (Rekompak) 2 Program Pengembangan Kecamatan (PPK) 3 Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) 4 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias (PNPM-R2PN) 5 Rekonstruksi Sistem Administrasi Pertanahan Aceh (RALAS) Pemulihan Transportasi dan Infrastruktur Skala Besar 6 Proyek Pencegahan Banjir Banda Aceh (BAFMP) 7 Proyek Pemberdayaan Rekonstruksi Infrastruktur (IREP) 8 Fasilitas Pendanaan Rekonstruksi Infrastruktur (IRFF) 9 Proyek Pemeliharaan Jalan Lamno-Calang 10 Program Angkutan dan Logistik Laut (SDLP) 11 Program Rekonstruksi Pelabuhan (TRPRP) 12 Proyek Akses Pedesaan dan Pembangunan Kapasitas Nias (RACBP) Cerita Fitur: MDF Naik Rakit Penyeberangan ke Sekolah Penguatan Tata Kelola dan Pembangunan Kapasitas 13 Proyek Perbaikan Jalan dengan Sumberdaya Lokal Pedesaan (CBLR3) 14 Proyek Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) 15 Program Penguatan Organisasi Masyarakat Madani di Aceh dan Nias (CSO) 4 6 7 10 13 16 19 22 23 26 29 32 35 38 41 44 46 47 50 53

Lembaran Info Proyek Pelestarian Lingkungan 16 Proyek Hutan dan Lingkungan Aceh (AFEP) 17 Program Pengelolaan Limbah Tsunami (TRWMP) Peningkatan Proses Pemulihan 18 Program Bantuan Teknis (TA) untuk BRR dan Bappenas 19 Proyek Pengurangan Risiko Bencana-Aceh (DRR-A) 20 Program Transformasi Pemerintah Aceh (AGTP) 21 Program Transisi Kepulauan Nias (NITP) Pembangunan Ekonomi dan Mata Pencaharian 22 Fasilitas Pendanaan Pembangunan Ekonomi Aceh (EDFF) 23 Proyek Pengembangan Ekonomi dan Mata Pencaharian Nias (LEDP) Cerita Fitur: Petani Kopi: Akhirnya Menuai Untung Daftar Akronim dan Singkatan 56 57 60 64 65 68 72 75 78 79 83 86 90

8 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat Lembaran Info Proyek Pemulihan Masyarakat Pelajar SD sudah tidak sabar untuk kembali bersekolah. Rekonstruksi fasilitas bangunan umum dianggap penting dalam memulihkan masyarakat dan memungkinkan mereka kembali melakukan kegiatan sehari-hari. Kristin Thompson

Lembaran Info Proyek 1 Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Perumahan Masyarakat (Rekompak) Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak) memberi hibah langsung kepada masyarakat untuk membangun kembali dan memperbaiki perumahan dan merehabilitasi prasarana permukiman mereka melalui pendekatan yang bertumpu pada masyarakat. Proyek ini telah memenuhi sasaran dan ditutup pada tanggal 30 April 2010. 9 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Perumahan permanen merupakan perhatian utama upaya rekonstruksi setelah bencana pada tahun 2004 yang menghancurkan 139.000 rumah di Aceh tersebut. Proyek Rekompak melalui pendanaan MDF memelopori pendekatan berbasis komunitas dalam rekonstruksi perumahan, dengan memberi kesempatan kepada masyarakat yang terkena bencana untuk memimpin pemulihan mereka dan agar mempunyai rasa memiliki atas upaya rekonstruksi. Proyek ini menetapkan standar tinggi dalam rekonstruksi perumahan yang terutama didorong oleh pendekatan berbasis komunitas ini. Pendekatan Rekompak telah menjadi model yang direplikasi oleh Pemerintah Indonesia dalam kaitannya dengan rekonstruksi untuk pascabencana lain. PENCAPAIAN PENTING Melalui Rekompak, hampir 8.000 rumah baru dibangun dan 7.000 rumah rusak direhabilitasi. Rekompak adalah salah satu dari beberapa proyek yang bertujuan untuk merehabilitasi rumah rusak. Hal ini terbukti menjadi Jumlah Hibah AS$85,00 juta Waktu Pelaksanaan November 2005-April 2010 Badan Mitra Bank Dunia Badan Pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum Jumlah Penyerapan Akhir AS$84,97 juta 1 Banyak rumah baru dibangun di Lambung, Banda Aceh. Dengan bantuan Rekompak yang didanai oleh MDF, hampir 8.000 rumah telah dibangun kembali dan diperbaiki sehingga tumbuh masyarakat baru yang memiliki semangat hidup di daerah yang dilanda bencana tsunami. Tarmizy Harva 1 Sisa dana yang belum digunakan pada akhir proyek telah dikembalikan ke MDF.

10 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat Anak-anak bergaya di depan lingkungan baru yang dibangun dengan dukungan dari proyek Rekompak di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Tarmizy Harva pendekatan yang berhasil, dengan tingkat hunian 100 persen pada saat proyek selesai. Adapun rumah yang baru dibangun memiliki tingkat hunian 97 persen. Rekompak menyediakan perumahan di 130 desa dengan menerapkan pendekatan yang berbasis komunitas yang lebih hemat biaya dalam pembangunan rumah dibandingkan dengan pendekatan lain. Masyarakat bersamasama memetakan dan menilai besaran kerusakan dan konstruksi yang diperlukan, dan menetapkan penerima rumah tersebut. Rencana Pembangunan Permukiman (RPP) yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan rekonstruksi rumah mereka maupun prasarana masyarakat lain dilakukan di 126 desa. Komponen kesiapsiagaan menghadapi bencana yang sangat penting telah dimasukkan ke dalam rencana tersebut. Proyek ini memberi hibah untuk membangun prasarana masyarakat di 180 desa, dan lebih dari 79.000 orang secara langsung menikmati jalan desa, jaringan drainase, jembatan, air bersih, dan sarana sanitasi. Proyek ini juga memperkuat kemampuan masyarakat setempat melalui pelatihan pengelolaan usaha dan pelatihan teknis, dan berperan dalam pemulihan masyarakat dengan memacu ekonomi lokal. Dana proyek dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bahan konstruksi yang dibeli dari pemasok lokal sedangkan anggota masyarakat dipekerjakan sebagai tenaga kerja proyek. Melalui Rekompak, masyarakat diperkenalkan pada teknologi bangunan tahan gempa dan proyek berperan dalam pembentukan komunitas yang lebih aman dan lebih tangguh. Rekompak memajukan peran perempuan dalam perencanaan dan proses pengambilan keputusan masyarakat. Keikutsertaan aktif perempuan dan lebih banyak saran dalam pengambilan keputusan lewat proyek ini membawa perubahan yang baik dalam perancangan dan pemilihan rumah maupun prasarana setempat dan mendorong kaum perempuan berperan lebih besar dalam proses

pengambilan keputusan. Hampir sepertiga rumah yang dibangun Rekompak terdaftar atas nama perempuan atau dengan perempuan sebagai pemilik bersama. Pendekatan Rekompak didasarkan pada kemitraan antara masyarakat dan pemerintah. Proyek ini dilaksanakan melalui sistem pemerintah yang ada dan dana disalurkan kepada masyarakat melalui APBN. Pendekatan ini hemat biaya dibandingkan dengan proyek perumahan Hasil Rekompak (CSRRP) yang tidak menggunakan pendekatan yang berbasis komunitas. Tingkat kepuasan penerima manfaat proyek pun sangat tinggi. Berdasarkan keberhasilan pelaksanaan Rekompak di Aceh dan kemudian di daerah bencana di Jawa dan Sumatra, model pendekatan berbasis komunitas untuk pembangunan perumahan dan permukiman ini diambil dan ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai kebijakan dalam rekonstruksi masyarakat pascabencana. 11 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Pencapaian ketika proyek ditutup April 2010 Pencapaian Pembangunan kembali rumah hancur 7.964 Rehabilitasi rumah rusak 6.999 Rumah atas nama perempuan atau perempuan sebagai 3.816 (29%) pemilik-bersama Rencana Pembangunan Pemukiman 126 Jalan desa yang diperbaiki/dibangun (km) 185 Saluran irigasi dan drainase yang diperbaiki/dibangun (km) 171 Air bersih, tempat penyimpanan air, dan sumur (unit) 2.057 Omiyah, 60 tahun, berdiri di depan rumah barunya di Desa Lancang, Pidie Jaya. Rekompak dengan pendanaan MDF menempatkan masyarakat sebagai penanggung jawab pembangunan rumah dan prasarana desa dan memberdayakan anggota masyarakat, termasuk perempuan, agar pendapat dan harapan mereka dipertimbangkan dalam penetapan keputusan. Tarmizy Harva

12 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat Lembaran Info Proyek 2 Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Program Pengembangan Kecamatan (PPK) memberi hibah langsung kepada desa untuk pelaksanaan rekonstruksi oleh masyarakat. Melalui proses yang berbasis komunitas ini, PPK mendukung pemulihan prasarana masyarakat di lebih dari 3.000 desa di Aceh dan Nias. Proyek ini berhasil mencapai sasaran dan ditutup pada tanggal 31 Desember 2009. Masyarakat di seluruh Indonesia telah melaksanakan pembangunan mereka sendiri di bawah program pemberdayaan masyarakat nasional dengan pelaksana Kementerian Dalam Negeri yang dimulai pada tahun 1998. PPK, yang kini merupakan program PNPM Mandiri Pedesaan, memperkuat peran pemerintah daerah dan kelompok masyarakat untuk cepat tanggap dan secara efisien memenuhi kebutuhan setempat. MDF memanfaatkan keberhasilan model pembangunan PPK nasional yang berbasis komunitas untuk menyalurkan dana dan membantu rekonstruksi dan rehabilitasi yang berbasis masyarakat di Aceh dan Nias setelah gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004. PENCAPAIAN PENTING Melalui PPK, masyarakat di seluruh Aceh dan Nias menetapkan prioritas pembangunan masing-masing dan mendapat bantuan keuangan, teknis, dan sosial untuk mewujudkan gagasan menjadi hasil nyata yang dapat memperkuat daya tahan masyarakat terhadap kemiskinan dan masalah lain. Kebanyakan dana PPK disalurkan berupa hibah kepada kecamatan di daerah yang dilanda Jumlah Hibah AS$64,70 juta Waktu Pelaksanaan November 2005-31 Desember 2009 Badan Mitra Bank Dunia Badan Pelaksana Kementerian Dalam Negeri Jumlah Penyerapan Akhir AS$64,70 juta Ibu dan anak-anaknya memanfaatkan jembatan sementara di Gido, Nias, selama jembatan yang lebih aman dan dapat diandalkan sedang dibangun. Program Pengembangan Kecamatan (PPK) membuat ribuan desa di Aceh dan Nias mampu mengidentifikasikan, menganggarkan, dan membangun prasarana penting seperti jembatan. Di daerah rawan bencana seperti Gido, jembatan yang lebih dapat diandalkan menambah kemudahan masuk dan keluar bagi masyarakat terpencil. Kantor Berita Antara

13 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Anak-anak perempuan di Kabupaten Aceh Utara sedang mengaji Al-Qur an di sekolah yang baru dibangun, yang merupakan bagian dari PPK MDF. Lebih dari 300 sekolah telah dibangun dalam empat tahun masa proyek dan memberi tanggung jawab kepada masyarakat atas rekonstruksi dan pemulihan pascabencana. Kristin Thompson tsunami. Melalui proses demokratis, ditetapkan nama desa penerima hibah dan jumlah dana pada setiap subproyek. Secara keseluruhan, proyek ini memberi bantuan berupa perencanaan, pelatihan, dan peningkatan kemampuan kepada lebih dari 6.000 orang di Aceh dan Nias. Lebih kurang 3.000 desa menerima hibah pendanaan MDF ini. Lebih dari 90 persen dana MDF yang disalurkan lewat hibah PPK digunakan untuk pembangunan atau perbaikan prasarana pedesaan seperti jalan desa, jembatan, sekolah, pasar, puskesmas, sarana irigasi dan drainase, dan pengadaan air bersih. Dana MDF juga digunakan untuk bantuan sosial seperti pinjaman mikro, beasiswa, dan bantuan dana darurat untuk keluarga. Peningkatan kemampuan masyarakat dalam hal perencanaan dan pengelolaan rekonstruksi di daerahnya dan kegiatan pembangunan pada masa depan merupakan salah satu hasil paling penting dari proyek ini. Lebih dari 29.000 orang terlibat dalam proses perencanaan oleh masyarakat dan mendapatkan pelatihan. Proyek ini khususnya berhasil dalam pemberdayaan perempuan, yaitu mampu mengajukan pendapat dalam perencanaan, dengan keikutsertaan perempuan dalam kegiatan perencanaan masyarakat mencapai 45 persen. PPK secara tidak langsung berperan dalam pemulihan masyarakat, dengan memacu ekonomi lokal. Dana proyek kembali kepada masyarakat karena bahan mentah dibeli dari pemasok lokal dan anggota masyarakat setempat diperkerjakan sebagai tenaga kerja proyek. Melalui PPK, masyarakat di seluruh Aceh dan Nias menetapkan prioritas pembangunan masing-masing dan mendapat bantuan keuangan, teknis, dan sosial untuk mewujudkan gagasan menjadi hasil nyata yang dapat memperkuat daya tahan masyarakat terhadap kemiskinan dan masalah lain.

14 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat PPK terbukti merupakan cara yang hemat biaya untuk pemulihan masyarakat pascabencana di Nias dan Aceh dalam skala besar, memungkinkan masyarakat memiliki suara dalam menentukan dan merencanakan pemulihan mereka sendiri. PPK juga melakukan sinergi dengan proyek lain karena berperan sebagai wahana bagi badan pembangunan dan Pencapaian ketika proyek ditutup Desember 2009 Perbaikan/pembangunan jalan (km) 2.399 Jembatan diperbaiki/dibangun (unit) 932 Saluran irigasi dan drainase (km) 1.238 Proyek air bersih (unit) 844 Tempat penyimpanan air (unit) 180 Sarana sanitasi (MCK) 778 Pasar desa 26 Gedung sekolah 292 Pos/klinik kesehatan 11 Nilai beasiswa (AS$) Jumlah penerima (orang) Jumlah pinjaman (AS$) Jumlah penerima (orang) Jumlah usaha/kelompok Hasil PPK Pencapaian 326.270 6.074 1.415.460 7.001 554 Orang yang diperkerjakan melalui subproyek 265.000 Hari kerja yang dicurahkan (hari) 3.500.000 Dana bantuan darurat (AS$) 4.369.310 instansi pemerintah lain dalam pelaksanaan program mereka melalui jaringan dan cakupannya yang luas. Proyek ini dimasukkan ke dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan dan masyarakat di Aceh dan Nias tetap menikmati manfaat dari cara yang berbasis komunitas seusai pelaksanaan rekonstruksi. Kerjasama tim dan kerukunan masyarakat berhasil memperbaiki kehidupan warga di 3.000 desa di Aceh dan Nias melalui PPK. Hibah dari PPK telah membantu pelaksanaan pembangunan kebutuhan yang telah ditetapkan oleh masyarakat korban bencana, seperti konstruksi sekolah, pasar, kantor, dan puskesmas. Kristin Thompson

Lembaran Info Proyek 3 Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) memberikan hibah langsung kepada 273 kelurahan untuk merehabilitasi dan membangun prasarana masyarakat di Aceh. Proyek ini sukses mencapai tujuannya dan ditutup pada bulan Desember 2009. Keikutsertaan masyarakat menjadi pusat kegiatan seluruh Program Kemiskinan Perkotaan. Proyek ini mendorong pendekatan perencanaan dari bawah sehingga warga mampu menentukan kebutuhan utama rekonstruksi dan menghidupkan kembali kegiatan ekonomi. Komite lingkungan dan relawan yang dipilih secara demokratis melakukan penilaian atas kerusakan, menyusun rencana pembangunan lingkungan, dan memprioritaskan kegiatan yang memerlukan pendanaan proyek ini. Pemberdayaan masyarakat, khususnya kaum perempuan, yang terjadi dalam proses ini menjadi hal penting dalam proyek dan memperkuat potensi pembangunan yang berbasis komunitas dalam jangka panjang. PENCAPAIAN PENTING P2KP mengkhususkan pada masyarakat perkotaan yang paling parah terkena bencana gempa bumi dan tsunami. Penerima manfaat utama proyek ini terdiri dari 697.600 warga yang tinggal di 402 kelurahan di Aceh. Warga kelurahan mendapat manfaat langsung dan tidak 15 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Jumlah Hibah AS$17,96 juta Waktu Pelaksanaan November 2005-Desember 2009 Badan Mitra Bank Dunia Badan Pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum Jumlah Penyerapan Akhir AS$17,45 juta 1 P2KP memperbaiki prasarana masyarakat di 270 kelompok masyarakat yang ada di beberapa kota di Aceh. Seluruh aset yang dibangun oleh program P2KP, seperti jalan ini, telah diserahkan kepada masyarakat atau pemerintah daerah untuk pengoperasian dan pemeliharaannya pada masa mendatang. Sekretariat MDF 1 Sisa dana yang tidak digunakan telah dikembalikan ke MDF.

16 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat Prasarana masyarakat yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami diperbaiki atau dibangun oleh Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP). Hibah yang diberikan digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup melalui pembangunan prasarana kecil seperti saluran drainase dan tempat pembuangan sampah. Kristin Thompson langsung dari hibah layanan masyarakat maupun perbaikan prasarana dan layanan masyarakat, dan keikutsertaan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tersebut melalui proses yang mengikutsertakan masyarakat. Berdasarkan kebutuhan, 273 dari 402 kelurahan tersebut dipilih untuk menerima hibah bagi rekonstruksi dan rehabilitasi prasarana masyarakat. Di banyak daerah proyek, pencapaian rekonstruksi prasarana fisik ini melewati sasaran yang ditetapkan pada awal perencanaan. Bagian terbesar hibah untuk proyek prasarana masyarakat ini diperuntukkan untuk jalanan, jembatan, saluran drainase, dan penyediaan air bersih serta sarana sanitasi. Hampir 39.000 rumah tangga (sekitar 48 persen jumlah penduduk di 273 kelurahan yang terpilih) menerima hibah bantuan sosial. Proyek ini memasukkan satu komponen penting, yaitu pemberdayaan perempuan. Komponen ini memastikan bahwa kebutuhan kaum perempuan terwakili dalam proses perencanaan oleh masyarakat dan dalam pelaksanaan kegiatan rekonstruksi yang didanai oleh hibah tersebut. Kaum perempuan yang ikut dalam program ini kemudian terlibat dalam kegiatan langsung, menyusun proposal, menyusun laporan pertanggungjawaban, dan berhubungan dengan pemangku kepentingan lain. Proyek P2KP ini merupakan salah satu dari beberapa proyek pembangunan yang bertumpu pada masyarakat, dalam kerangka program nasional pengembangan masyarakat, PNPM Mandiri, yang diharapkan dapat memantapkan keberlanjutan investasi agar bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat ini dalam jangka panjang. Proyek ini membantu masyarakat untuk menyusun rencana keterlibatan masyarakat, yang tidak hanya membantu menetapkan kebutuhan prasarana yang akan dibangun melalui hibah dari P2KP, tetapi juga membantu menyalurkan dana tambahan dari proyek pemulihan pascatsunami lain.

Seluruh aset fisik masyarakat yang dibangun melalui proyek P2KP seperti jalan, jembatan, sekolah, dan puskesmas, diserahkan kepada masyarakat yang bersangkutan atau pemerintah daerah. Proyek ini telah menyusun modul Hasil P2KP pelatihan dan prosedur tetap bagi pelaksanaan dan pemeliharaan pascaproyek sehingga memperbesar kemungkinan untuk dapat mempertahankan hasil dari proyek ini setelah proyek ditutup. Pencapaian ketika proyek ditutup Desember 2009 Pencapaian Jalan diperbaiki/dibangun (km) 231 Pembangunan jembatan (m) 1.380 Saluran drainase (km) 176 Penyediaan air bersih(unit) 4.915 Sarana pembuangan sampah 806 Sarana Unit sanitasi/mck) 405 Gedung sekolah 159 Gedung balai kota/desa 120 Pos/klinik kesehatan 29 Siswa penerima beasiswa (orang) 3.430 Nilai beasiswa (AS$) 74.043 Hari kerja yang dicurahkan 1.124.126 Dana bantuan sosial (AS$) 1.218.374 17 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Pemberdayaan perempuan menjadi unsur penting dalam P2KP karena memastikan bahwa kebutuhan perempuan sudah cukup terwakili, dan memperbesar kemungkinan keberlanjutan pembangunan yang berbasis komunitas. Kaum perempuan ini ikut terlibat dalam pembangunan jalan lingkungan mereka. Kristin Thompson

18 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat Lembaran Info Proyek 4 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pulau Nias (PNPM-R2PN) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pulau Nias (PNPM-R2PN) memberi hibah untuk rekonstruksi rumah, sekolah, kantor pemerintah daerah, dan prasarana umum lainnya di Nias. Proyek ini berhasil mencapai sasaran dan ditutup pada bulan Juni 2011. Sebagai salah satu daerah paling miskin dan terpencil di Indonesia, upaya rekonstruksi dan rehabilitasi Nias setelah gempa bumi dan tsunami menghadapi tantangan khas dalam hal kapasitas, prasarana, pelayanan umum, dan akses transportasi. Proyek PNPM-R2PN dengan pendanaan MDF ini bertujuan memperkuat daya tahan warga Nias dengan mendukung pemberdayaan masyarakat di 126 desa. Proyek ini dilaksanakan dengan mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan program pemulihan masyarakat di Nias sebagaimana program MDF lainnya seperti Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Pada tahun 2011 diakhir program, PNPM- R2PN telah berhasil membangun prasarana penting, pelatihan bagi masyarakat dan pegawai pemerintah, pelestarian budaya yang khas, dan perlindungan lingkungan di pulau terpencil ini. PENCAPAIAN PENTING Nias merupakan salah satu budaya khas di Indonesia dan setiap kegiatan pemulihan harus mengikuti cara setempat, dengan Jumlah Hibah AS$25,75 juta Waktu Pelaksanaan Februari 2007-Juni 2011 Badan Mitra Bank Dunia Badan Pelaksana Kementerian Dalam Negeri Jumlah Penyerapan Akhir AS$20,21 juta 1 PNPM-R2PN membangun hampir 4.500 rumah di Nias setelah gempa bumi melanda pulau tersebut. Sasaran PNPM-R2PN ialah sebagian daerah di pulau ini yang paling terpencil dan sulit dicapai. Koleksi Proyek PNPM-R2PN 1 Sisa dana yang tidak digunakan telah dikembalikan ke MDF.

19 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Jalan desa di Teluk Dalam, Nias Selatan. Rekonstruksi prasarana masyarakat sangat penting dalam membantu pemulihan daerah paling terpencil dan sulit dicapai di pulau ini. Catrini Kubontubuh menghormati norma dan nilai masyarakat. PNPM-R2PN sangat menghargai sumbangsih penting masyarakat dalam upaya konstruksi dan peningkatan kemampuan. PNPM-R2PN merekonstruksi hampir 4.500 rumah sekitar 37 persen dari jumlah rumah yang dibangun di Nias. Ini merupakan pencapaian besar mengingat bahwa sasaran proyek ini ialah sebagian wilayah terpencil dan sulit untuk dicapai, yang tidak pernah mendapat bantuan perumahan. Proyek ini juga membangun 100 gedung sekolah, 110 kantor desa, dan mendukung hampir 150 proyek prasarana pokok masyarakat seperti jalan masuk, jembatan, sumur, dan jaringan drainase. Seluruh konstruksinya memenuhi standar wilayah rentan gempa. Tambahan pula, proyek ini memperkuat kurikulum dan sistem pendidikan setempat dengan memasukkan pelestarian warisan budaya melalui kerjasama dengan Museum Pusaka Nias. Proyek ini juga mengurus Proyek ini juga mengurus persoalan lingkungan hidup melalui program penanaman kembali yang berhasil. Lebih dari 110.000 bibit pohon mahoni dan spesies lain ditanam oleh masyarakat sebagai bagian dari rencana pengelolaan kayu untuk mencegah dampak rekonstruksi pada hutan sekitarnya.

20 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat Anggota masyarakat membangun jalan dan jalan kecil di daerah paling terpencil di Pulau Nias. Dengan PNPM- R2PN, akses terhadap layanan pada 126 desa di Nias semakin baik setelah dilaksanakannya pembangunan jalan, jembatan, sumur dan sistem drainase. Koleksi Proyek PNPM-R2PN persoalan lingkungan hidup melalui program penanaman kembali yang berhasil. Lebih dari 110.000 bibit pohon mahoni dan spesies lain ditanam oleh masyarakat sebagai bagian dari rencana pengelolaan kayu untuk mencegah dampak rekonstruksi pada hutan sekitarnya. Rekonstruksi di Nias khususnya sulit karena kemiskinan yang merata, kurangnya kapasitas pegawai pemerintah dan masyarakat, kekurangan sumber kayu yang legal, kualitas prasarana yang buruk, dan bencana alam yang sering terjadi di pulau ini. PNPM- R2PN mengatasi sebagian tantangan yang dihadapi ini dengan menambah anggaran biaya dan memperpanjang masa proyek. Tantangan khusus yang dihadapi oleh PNPM- R2PN adalah antara lain tingginya biaya angkutan bahan konstruksi dari luar pulau, dan yang paling penting adalah mencari dan mempertahankan tenaga pendamping lapangan yang dibutuhkan untuk pembangunan yang berbasis komunitas. Proyek ini berhasil mengatasi tantangan tersebut untuk mencapai hasil yang baik bagi masyarakat Nias ketika proyek ditutup pada tahun 2011. Hasil PNPM-R2PN Pencapaian ketika proyek ditutup Juni 2011 Pencapaian Rumah 4.491 Sekolah 100 Kantor desa 110 Prasarana pokok desa (subproyek) 149 subproyek

Lembaran Info Proyek 5 Rekonstruksi Sistem Administrasi Pertanahan Aceh (RALAS) Proyek Rekonstruksi Sistem Administrasi Pertanahan (RALAS) membantu pemerintah dalam rekonstruksi hak milik tanah, pengembangan sistem komputerisasi pengelolaan arsip pertanahan, dan reproduksi peta tanah terperinci (peta batas tanah) di Aceh pascatsunami. Proyek ditutup pada tanggal 30 Juni 2009. 21 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 RALAS dibentuk untuk mendukung pemerintah dalam memulihkan hak milik tanah dan membangun kembali sistem administrasi pertanahan di provinsi ini setelah bencana tsunami. Dampak tsunami terhadap hak milik tanah dan sistem administrasi hak milik tanah sangat besar: rumah dan gedung tidak hanya hancur, tetapi di sebagian daerah seluruh persil tanah hilang ke dalam laut sedangkan tanda batas tanah serta arsip hak tanah juga hilang. Badan Pertanahan Nasional (BPN), yang bertugas melakukan pembagian sertifikat kepemilikan tanah, juga terkena dampak yang parah, yaitu sekitar 30 persen pegawainya di Aceh tewas atau hilang, dan sebagian besar gedung kantornya hancur. Oleh karena itu, dianggap sangat penting mengatasi masalah pertanahan dalam upaya pemulihan yang dilakukan, dan RALAS menjadi salah satu proyek yang segera disetujui oleh Komite Pengarah MDF. Jumlah Hibah AS$14,83 juta Masa Pelaksanaan Agustus 2005-Juni 2009 Badan Mitra Bank Dunia Badan Pelaksana Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jumlah Penyerapan Akhir AS$14,83 juta 1 Mukhaddis, 45 tahun, memegang sertifikat rumah pascatsunami miliknya yang terletak di Meuraxa, Banda Aceh. Dia memegang salah satu dari 222.000 sertifikat tanah yang diterbitkan melalui Proyek Rekonstruksi Sistem Adminstrasi Pertanahan Aceh (RALAS). Tarmizy Harva 1 Alokasi dana untuk proyek direvisi pada akhir proyek menjadi AS$14,83 juta.

22 Lembaran Info Proyek - Pemulihan Masyarakat Salah satu tantangan utama yang dihadapi pegawai pemerintah selama beberapa tahun setelah bencana adalah survei dan identifikasi persil tanah. Oleh RALAS, lebih dari 275.000 persil tanah berhasil disurvei dan didaftarkan, dan lebih dari 222.000 sertifikat tanah telah terdistribusikan. Kristin Thompson PENCAPAIAN PENTING Delapan puluh persen dokumen tanah, termasuk seluruh peta tanah terperinci, hilang atau rusak karena bencana alam ini. RALAS mengatasi masalah ini dengan membantu pemulihan hak milik tanah dan memberi bantuan teknis kepada BPN. Pada saat proyek ditutup, RALAS membantu pembuatan kembali lebih dari 220.000 sertifikat tanah dan lebih dari 300.000 peta tanah. Selain itu, proyek ini juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat atas hak hukum mereka terkait dengan sertifikat dan kepemilikan tanah, terutama di kalangan perempuan, yang seringkali menghadapi tantangan dalam kepemilikan tanah. RALAS bekerjasama dengan pejabat pemerintah daerah dalam menyusun panduan mengenai hak waris tanah. RALAS memberikan sumbangsihnya dalam membangun kembali sistem administrasi pertanahan di provinsi ini dengan membantu BPN. Proyek ini melatih hampir 500 orang pegawai BPN mengenai ajudikasi dan pendaftaran sertifikat tanah, yang membuat BPN lebih siap dalam menanggapi kebutuhan kepemilikan tanah yang sedang berlangsung di provinsi ini. RALAS juga membantu komputerisasi arsip dan pemetaan kepemilikan tanah daerah setempat, dan membantu pelatihan BPN dalam memelihara sarana online, yang bertujuan untuk memperbaiki pengawasan dan efisiensi hingga ke masa depan. RALAS juga mengatasi persoalan yang terkait dengan perlindungan hak milik tanah dan memberi pelatihan kepada tenaga pendamping lokal (termasuk wakil masyarakat madani) mengenai Ajudikasi Berbasis Masyarakat (Community Driven Adjunction, atau CDA). Pelatihan dan peningkatan kemampuan mengenai CDA melalui RALAS ini akan terus berdampak terhadap layanan pemerintah dalam penerbitan sertifikat tanah. Mungkin yang paling penting adalah bahwa peningkatan kesadaran dan pengertian masyarakat akan prosedur mendapatkan sertifikat tanah akan berdampak pada permintaan dan penanganan secara terbuka akan layanan tersebut hingga

ke masa depan. RALAS membantu mencegah spekulasi tanah secara besar-besaran dan pendekatan CDA memperlancar penyelesaian pertikaian masalah tanah di tingkat desa. Proyek ini juga menekankan perlindungan hak milik tanah di kalangan perempuan melalui sertifikat tanah bersama. RALAS menghadapi tantangan besar dalam hampir seluruh bidang saat penerapan programnya; masalah politik, sosial, dan teknis serta lemahnya kapasitas dalam pengelolaan proyek dan keuangan, pengadaan serta fungsi administrasi lainnya disamping besarnya masalah yang harus diatasi. Dampak dari tantangan tersebut menghambat terpenuhinya pencapaian sasaran proyek. Meski demikian, pada saat ditutup, lebih dari 220.000 sertifikat tanah telah dibagikan, yang 63.181 diantaranya atas nama atau dimiliki bersama oleh perempuan. Sistem administrasi pertanahan Aceh benar-benar telah diperbaiki, dan kini, ada kesadaran masyarakat yang tinggi mengenai persoalan hak milik tanah di Aceh dan juga peningkatan permintaan untuk pendaftaran dan pemberian sertifikat tanah. 23 Laporan Akhir Multi Donor Fund 2012 Hasil RALAS Pencapaian ketika proyek ditutup Juni 2009 Pencapaian Jumlah keseluruhan sertifikat tanah yang dibagikan 222.628 Jumlah persil tanah yang diumumkan 272.912 Jumlah gedung pemerintah yang dibangun kembali atau diperbaiki 5 Jumlah pegawai BPN yang dilatih (orang) 760 Jumlah pendamping masyarakat madani yang dilatih dalam pemetaan tanah 700 masyarakat (orang) Jumlah peta tanah masyarakat yang selesai dibuat 317.170 Pemilik rumah di Sigli sedang mempelajari sertifikat tanahnya. Program RALAS yang didanai oleh MDF berhasil meyakinkan pemerintah daerah, kaum perempuan Aceh kini memiliki hak kepemilikan tanah yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Kristin Thompson