PROSIDING ISBN :

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

JPM IAIN Antasari Vol. 01 No. 2 Januari Juni 2014, h

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

PROSIDING ISBN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 49-57

PROSIDING ISBN :

R. Ati Sukmawati, Wina Purnamasari

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PROSIDING ISBN :

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPS SEJARAH

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Saudah, Agni Danaryanti

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1130 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA SEKOLAH DASAR

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Keywords: Model pembelajaran kooperatif, Think Pair Square, Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna Anindya Putri Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Agisnaanindyaputri@gmail.com ABSTRAK Matematika memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Demikian pentingnya, matematika juga dijuluki sebagai Queen of Sciences, ratunya para ilmu sekaligus juga pelayannya, tetapi matematika justru menjadi momok yang menyeramkan dan merupakan pelajaran yang sulit bagi siswa pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. Siswa kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin memiliki hasil belajar yang rendah pada pokok bahasan Garis dan Sudut. Hasil belajar siswa rendah disebabkan oleh faktor siswa dimana aktivitasnya rendah (terbiasa diam dalam proses pembelajaran) dan kemampuan awalnya juga rendah dilihat dari nilai UN siswa pada saat pertama kali masuk sekolah. Faktor guru juga mempengaruhi karena biasa menggunakan pembelajaran yang terpusat pada guru sehingga siswa hanya mendengarkan saja. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diajukan solusi kepada guru yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin yang berjumlah 31 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik persentase, statistika deskriptif dan perhitungan skor perkembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble mengalami peningkatan pada setiap aspek yang diamati. Hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble juga mengalami peningkatan. Kata kunci: Aktivitas siswa, hasil belajar, kooperatif tipe STAD, Scramble I. PENDAHULUAN Latar Belakang Matematika memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Faktanya, matematika digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti dalam kegiatan perdagangan, ekonomi, teknologi dan lain sebagainya. Demikian pentingnya, matematika juga dijuluki sebagai Queen of Sciences, ratunya para ilmu, sekaligus juga pelayannya. Matematika sebagai Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik" pada tanggal 9 November 2013 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika. Kedudukan matematika sebagai ratu ilmu pengetahuan menyiratkan bahwa matematika itu sebagai suatu ilmu berfungsi pula untuk melayani ilmu pengetahuan (Tim MKPBM, 2001). Pentingnya matematika, setidaknya dapat dilihat dalam kurikulum matematika di sekolah yang mendapat porsi jam lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Pelajaran matematika itu ada dan dipelajari, mulai jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, baik secara global maupun spesifik. Bahkan pada jenjang prasekolah, matematika sudah mulai diperkenalkan, tetapi matematika justru menjadi momok yang menyeramkan dan merupakan pelajaran yang sulit bagi siswa pada umumnya (Ismayani, 2009). Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Anggrek Banjarmasin kelas VII C memiliki hasil belajar yang rendah berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika yang bersangkutan. Ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa, hanya 38,71% siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan oleh SMP Anggrek Banjarmasin. Guru tersebut mengatakan lagi bahwa pada saat proses pembelajaran motivasi belajar siswa tinggi tetapi pada saat ulangan mayoritas siswa mendapat nilai rendah. Hasil belajar siswa rendah disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor siswa dimana aktivitasnya rendah (terbiasa diam dalam proses pembelajaran) dan kemampuan awalnya juga rendah dilihat dari nilai UN siswa pada saat pertama kali masuk sekolah. Faktor guru juga mempengaruhi karena biasa menggunakan pembelajaran yang terpusat pada guru sehingga siswa hanya mendengarkan saja. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diajukan solusi kepada guru yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Scramble. Beberapa ahli berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Model ini juga sangat berguna membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis dan kemampuan membantu teman (Ibrahim dkk, 2000). STAD adalah metode pembelajaran kooperatif yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota, keanggotaan kelompok heterogen menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Scramble adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban sesuai materi bahan ajar kemudian siswa berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok (Suyatno, 2009). STAD dipilih karena merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan cenderung tidak membuat keributan, sehingga aktivitas siswa dapat terarah dan fokus pada pembelajaran. Scramble dipilih agar siswa tidak akan merasa bosan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian Akhmad (2010) pada siswa kelas VII SMPN 3 Banjarmasin menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Scramble dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian Arifin (2009) pada siswa kelas VII A SMPN 17 Banjarmasin, menunjukkan prestasi belajar matematika siswa secara klasikal setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkat dan berada pada kualifikasi baik. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah sesuai dengan aspek-aspek pembelajaran kooperatif dan termasuk dalam kualifikasi cukup baik. Berdasarkan uraian di atas maka akan dilaksanakan penelitian dengan judul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII C SMP Anggrek Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 30

Banjarmasin Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Scramble Tahun Pelajaran 2010/2011. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin tahun pelajaran 2010/2011? (2) apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dn Scramble dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin tahun pelajaran 2010/2011? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan aktivitas siswa di kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin tahun pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Scramble, (2) meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin tahun pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Scramble, Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membuat keaktivan siswa terarah pada hal-hal positif yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Scramble. (2) bagi guru, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Scramble. (3) bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran. (4) bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan bacaan, serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Scramble dalam hal meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan yaitu : (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) pengamatan (4) refleksi (Arikunto dkk.,2010). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin tahun pelajaran 2010/2011. Objek penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin tahun pelajaran 2010/2011. Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 31

Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa data tentang aktivitas siswa yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang bersumber dari lembar observasi aktivitas siswa. Data kuantitatif berupa angka yaitu data tentang hasil belajar siswa yang bersumber dari hasil evaluasi setiap siklus dan kuis individual setiap pertemuan. Data kuantitatif ini digunakan untuk melihat seberapa besar ketuntasan belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : (1) Dokumentasi Dokumentasi berupa nilai ulangan harian siswa kelas VII C yang diperoleh dari guru mata pelajaran matematika kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin. Data tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk membentuk kelompok siswa yang heterogen berdasarkan kemampuan akademik. (2) Tes Instrumen ini dilakukan dengan memberikan instrumen tes kepada siswa yaitu berupa evaluasi di setiap akhir siklus. Bentuk soal tes adalah uraian (terlampir). (3) Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa dalam belajar. Observasi dilaksanakan oleh pengamat atau observer. Data-data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Ada dua macam data yang akan dianalisis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Deskriptif kuantitatif Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui : a. Penilaian hasil belajar siswa secara individu Untuk memberikan penilaian hasil belajar siswa secara individu digunakan rumus dari Usman dan Setiawati (2001) : Skor mentah Nilai = Skor Maksimum Ideal 100 b. Perhitungan persentase hasil belajar dan hasil observasi aktivitas siswa Pada perhitungan persentase hasil belajar dan hasil observasi aktivitas siswa digunakan rumus persentase dari Sudijono (2008) : f P 100% N Keterangan: P = angka persentase f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = banyaknya individu (jumlah frekuensi) 2) Perhitungan Skor Perkembangan Siswa dan Penghargaan Kelompok Untuk menentuikan skor perkembangan setiap siswa dilakukan dengan langkah-langkah berikut : Langkah 1 : Menetapkan skor awal Skor awal pada siklus 1 diambil dari nilai hasil ulangan harian siswa sedangkan skor awal pada siklus 2 diambil dari nilai hasil evaluasi dari siklus 1. Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 32

Langkah 2 : Menghitung skor tes individual siswa Langkah 3 : Menghitung skor perkembangan siswa Siswa mendapatkan poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis individual mereka menyamai atau melampaui skor awal mereka, dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini: Tabel 2. Skala Skor Perkembangan Siswa Skor Skor Kuis Kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 0 10 1 poin di bawah skor dasar 10 Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar 20 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) 30 (Ibrahim dkk, 2000) Menentukan skor tiap kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Langkah 1 : Menentukan skor kelompok Skor setiap kelompok dihitung dengan menambahkan skor perkembangan setiap individu dari anggota kelompok dan membaginya dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Langkah 2 : Penghargaan kepada kelompok Setiap kelompok memperoleh suatu penghargaan berdasarkan sistem poin yang berdasarkan pada tabel berikut: Tabel 3. Kategori Penghargaan Kelompok No Rata-Rata Skor Kelompok Penghargaan Kelompok 1 15 N < 20 Kelompok Baik 2 20 N < 25 Kelompok Hebat 3 N 25 Kelompok Super (Jihad dan Haris, 2009) Keterangan: N = skor kelompok Rincian kegiatan yang akan dilakukan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut : (1) Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan ini meliputi : (a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (b) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) beserta kartu soal dan kartu jawaban yang nantinya akan dicocokkan oleh siswa secara berkelompok. (c) Mempersiapkan kuis individual. (d) Mempersiapkan instrumen penelitian. Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 33

Tabel 4. Distribusi Materi Tiap Siklus Siklus Pertemuan Materi 1 Keliling dan Luas Persegi Panjang 1 2 Keliling dan Luas Persegi 3 Keliling dan Luas Jajar Genjang 1 Keliling dan Luas Belah Ketupat 2 2 Keliling dan Luas Layang-Layang 3 Keliling dan Luas Trapesium (2) Tahap Pelaksanaan Tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat. Tahapan ini berlangsung di dalam kelas, adalah realisasi dari segala rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya, meliputi sebagai berikut. (a) Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab. (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (c) Guru menyampaikan informasi kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Scramble. (d) Guru menyajikan materi kepada siswa (e) Guru membagi siswa sesuai kelompok yang sudah ditentukan dan memberikan LKS pada tiap kelompok untuk dipelajari dan didiskusikan. (f) Selama diskusi kelompok, guru berkeliling melakukan bimbingan seperlunya. (g) Perwakilan kelompok dari kelompok yang ditunjuk guru, mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan siswa lain memberikan tanggapan. (h) Mengadakan kuis individual (i) Mengumumkan rekor tim dan indiviual (j) Memberikan penghargaan (k) Observer melakukan pengamatan (l) Melakukan evaluasi pada akhir siklus. (3) Tahap Pengamatan atau Observasi Observasi dilakukan sebagai upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa sesuai dengan hasil pengamatan. (4) Tahap Refleksi Tahap ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilaksanakan pengamatan. Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan (observasi) dikumpulkan dan dianalisis. Kesimpulan dari hasil refleksi adalah apakah masalah yang ada selesai teratasi atau tidak. Apabila aktivitas siswa dan hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Untuk aktivitas siswa yaitu apabila 50% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar melakukan setiap aspek aktivitas yang diamati. (2) Untuk hasil belajar yaitu apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dapat menguasai minimal 50% dari bahan pelajaran atau memperoleh nilai Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 34

minimal 50 pada aspek kognitif mengikuti ketentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Anggrek Banjarmasin. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II, aktivitas siswa meningkat dalam setiap aspek dan hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada tiap siklus dapat dilihat pada diagram berikut : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 39.28 64.28 62.28 50 89.28 82.14 32.14 Aktivitas siswa (%) 42.86 82.14 60.71 53.57 60.71 71.43 64.28 64.28 64.28 50 50 39.28 39.28 32.14 35.71 25 28.57 Diskusi Bertanya Menjawab Pertanyaan Mengemukakan Pendapat Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus I Pertemuan 3 siklus I Pertemuan 1 siklus II Pertemuan 2 siklus II Pertemuan 3 siklus II Gambar 10 Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa meningkat dari siklus I ke siklus II dalam setiap aspek. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble dapat meningkatkan aktivitas siswa. Selain dalam hal aktivitas, hasil belajar siswa juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah 53,33% dan pada siklus II adalah 87,1%, mengalami peningkatan sebesar 33,77%. Peningkatan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut : Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 35

100 50 Ketuntasan Belajar Siswa (%) 53.3 3 87.1 0 Siklus 1 Siklus 2 Ketuntasan Belajar Siswa (%) Gambar 11 Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada bahwa model pembelajaran kooperatif unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa (Ibrahim dkk : 2000). Karena aktivitas dan hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian maka tim peneliti sepakat untuk menghentikan penelitian dan tidak melanjutkan ke siklus berikutnya serta dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka hipotesis tindakan yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dari penelitian maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin Tahun Pelajaran 2010/2011. (2) Pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII C SMP Anggrek Banjarmasin tahun pelajaran 2010/2011. Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkenaan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Kepada siswa hendaknya belajar dengan sungguh-sungguh agar kemampuan serta hasil belajarnya meningkat khususnya dalam mata pelajaran matematika. (2) Kepada guru mata pelajaran matematika dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (3) Kepada guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble hendaknya mempersiapkan dengan baik perangkat pembelajaran yang diperlukan dan memperhatikan alokasi waktu yang tersedia. Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 36

DAFTAR PUSTAKA Akhmad, H. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble di Kelas VII SMP Negeri 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Sarjana Strata-1. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak Dipublikasikan. Arifin, B. 2009. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika di Kelas VII A SMP Negeri 17 Banjarmasin Dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi Sarjana Strata-1. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak Dipublikasikan. Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara, Jakarta. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung, Alfabeta. Hairiah. 2007. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Bantuan Alat Peraga dalam Pembelajaran Luas Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SDN Sungai Lulut 1 Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi Sarjana Strata-1. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak Dipublikasikan. Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. Ibrahim, M., F. Rachamadiarti, M. Nur dan Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. University Press, Surabaya. Ismayani, A. 2009. Mengapa Belajar Matematika. http://matematikamenyenangkan.com/2009/03/mengapa-belajar-matematika. Diakses 1 Maret 2011, 08:30 WITA. Jihad dan Haris. 2009. Evaluasi pembelajaran. Multi Pressindo, Yogyakarta. Junaidi, W. 2010. Aktivitas Belajar Siswa. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/07/aktivitas-belajar-siswa.html. Diakses 23 Mei 2011, 19:41 WITA. Kunandar. 2010a. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. PT. Rajawali Press, Jakarta. -----------. 2010b. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 37

Sardiman A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta, Jakarta. Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan Lita. Nusa Media, Bandung. Sudijono, A. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. -----------. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sudrajat, A. 2008. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penetapan-kkm.pdf. Diakses 23 Mei 2011, 08:08 WITA. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka, Sidoarjo. Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Usman, U. dan L. Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Yogyakarta, 9 November 2013 MP - 38