PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

dokumen-dokumen yang mirip
Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27

Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 9-18, Desember 2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Herdika Lestiyaningsih 6, Hobri 7, Arika Indah 8

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Dyna Probo Mukti 19, Susanto 20, Dafik 21

Key Words : cooperative learning two stay two stray, interactive cd, student learning achievement, cylinder and cone.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Key Words: Missouri Mathematics Project, students test result, students activities

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Girlda Elynikie B. 25, Dinawati Trapsilasiwi 26, Arif Fatahillah 27

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN TEORI BRUNER MELALUI MODEL KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI. Titin Hartini 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Key Words: Cooperative learning model with Mind Mapping technic, fraction, student s activity, student s mistakes, effectiveness

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar p-issn e-issn Vol. 9. No.2 Juli 2017 Hal

(Using Cooperative Learning STAD Model To Improve Writing Skill Of The First Year Students At SMPN 25 Pekanbaru) DARUSMAN AR *)

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS SISWA KELAS VIIID MTsN ARJASA JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Saddam Hussen 10, Titik Sugiarti 11, Susanto 12 Abstract. The Using of unsuitable learning model will result unoptimal learning. To avoid this, the teacher should be careful enough in selecting and using learning models, especially involve students actively. The result of information obtained from interviews with mathematic teacher, the assessment carried out based on one test only. This research was conducted to improve the grade VIII D student s learning achievement and their active participation through the implication of Student Team Achievement Division (STAD) method of cooperative learning type with authentic assessment on the surface area and volume of the pyramid at MTsN 1 Arjasa in the 2012/2013 academic year. The research design was Classroom Action Research (CAR), and the data collecting methods were observation, test, interview, and documentation. From the actions implemented in each cycle, it was proved that the students score improved from 66,65 in Cycle 1, to 78,94 in Cycle II. Thus, the average percentage of the second cycle was 83,33% and it fulfilled the research criteria, it showed that the implication of STAD can improve the students learning achievment and their active participation. Key Words : STAD, authentic assessment, surface area, volume, pyramid PENDAHULUAN Penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai akan mengakibatkan pembelajaran tidak berhasil secara optimal, karena pemilihan pembelajaran yang kurang tepat menimbulkan kebosanan dan pencapaian keberhasilan pembelajaran kurang optimal. Untuk menghindari hal tersebut, guru hendaknya cukup cermat dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru Matematika MTs Negeri Arjasa diperoleh keterangan bahwa selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika sebagian besar adalah metode ceramah dan pemberian tugas. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah dan siswa cenderung pasif. Dalam 10 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 11 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 12 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember

32 Kadikma, Vol. 5, No. 2, hal 31-38, Agustus 2014 kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak berperan sebagai pendengar dan pencatat. Aktivitas dan kreativitas siswa belum bisa secara optimal, ini berimplikasi pada pembelajaran yang dilaksanakan kurang mampu mencapai hasil yang maksimal, sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan cara mengaktifkan siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran. Penilaian merupakan kegiatan mengumpulkan informasi sebagai bukti untuk dijadikan dasar menetapkan terjadinya perubahan dan derajat perubahan yang telah dicapai sebagai hasil belajar peserta didik. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika, penilaian yang dilakukan di kelas VIII D MTs Negeri Arjasa Jember selama ini hanya berdasarkan tes saja, penilaian tidak memperhatikan aktivitas siswa (proses) dalam kegiatan belajar mengajar, padahal dalam proses pembelajaran diharapkan guru mampu mengukur, memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar. Penilaian yang seperti ini adalah penilaian autentik (Authentic Assessment). Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1) bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment pada materi luas permukaan dan volum limas siswa kelas VIII D MTs Negeri Arjasa Jember semester genap tahun ajaran 2012/2013? 2) bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment pada materi luas permukaan dan volum limas di kelas VIII D MTs Negeri Arjasa Jember semester genap tahun ajaran 2012/2013? 3) bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment pada materi luas permukaan dan volum limas di kelas VIII D MTs Negeri Arjasa Jember semester genap tahun ajaran 2012/2013? METODE PENELITIAN Daerah penelitian yang ditetapkan adalah MTs N Arjasa Jember dan waktu penelitian adalah semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan pertimbangan sekolah tersebut cara mengajar guru lebih banyak menggunakan metode ceramah atau

Saddam dkk : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams 33 ekspositori dan penugasan, dan hasil belajar siswa kelas VIII D pada limas terutama pada sub pokok bahasan luas permukaan, dan volum limas masih rendah. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII D semester genap MTs Negeri Arjasa Jember tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999:6). Pada penelitian ini, dilakukan adaptasi terhadap siklus Hopkins. Siklus tersebut terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini digunakan 2 siklus dengan tahapan yang sama. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif. Adapun data yang dianalisis adalah sebagai berikut. 1) aktivitas siswa dan aktivitas kelompok selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment. 2) hasil belajar siswa dengan sumber data sebagai berikut: (a) Penilaian performansi (kinerja) Keaktifan siswa dinyatakan dengan N 1. (b) Penilaian portofolio Nilai kuis siswa dinyatakan dengan N 2. Nilai LKS dinyatakan dengan N 3. (c) Penilaian sendiri oleh siswa dinyatakan dengan N 4 Ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran STAD dengan Authentic Assessment dapat dilihat dari nilai akhir ( NA ). NA Kriteria ketuntasan hasil belajar dinyatakan sebagai berikut: N 3N 2 2N 3 4 7 1 N

34 Kadikma, Vol. 5, No. 2, hal 31-38, Agustus 2014 1) daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas hasil belajarnya apabila nilai akhir telah mencapai skor 70 dari skor maksimal 100. 2) daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat minimal 75% siswa yang telah mencapai skor 70 dari skor maksimal 100. n Persentase ketuntasan hasil belajar diperoleh dengan rumus: P 100% N Keterangan : P = Persentase ketuntasan hasil belajar siswa n = Jumlah siswa yang tuntas belajar ( NA 70) N = Jumlah seluruh siswa a 3) Persentase aktivitas guru atau siswa dihitung dengan rumus: Pa 100% A Keterangan : Pa = persentase keaktifan guru atau siswa a = jumlah skor keaktifan yang diperoleh guru atau siswa A = jumlah skor maksimal Tabel 1 Kategori penilaian aktivitas siswa Kategori Aktivitas Persentase Sangat baik Pa 91% Baik 75% Pa 91% Cukup Baik 58% Pa 75% Kurang Baik 42% Pa 58% Sangat Kurang 33% Pa 42% Tabel 2 Kategori penilaian aktivitas guru Kategori Aktivitas Persentase Sangat baik Pa 93,3% Baik 80% Pa 93,3% Cukup Baik 70% Pa 80% Kurang Baik 60% Pa 70% Sangat Kurang 33% Pa 60% HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi matematika, diperoleh hal-hal sebagai berikut. a) penelitian dilaksanakan di kelas VIII D dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, karena tingkat kemampuan kelas yang bervariasi yaitu tinggi, sedang, dan rendah;

Saddam dkk : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams 35 b) jadwal disesuaikan jadwal matematika dimulai hari Senin, 6 Mei 2013; c) materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah limas; d) pembagian kelompok belajar berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan siswa. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub pokok bahasan Luas permukaan dan volume limas dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pembelajaran ini juga berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis nilai akhir siswa. Pada siklus I, rata-rata nilai akhir siswa sebesar 66,65 dan rata-rata nilai akhir siswa pada siklus II sebesar 78,94. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimulai dengan presentasi kelas yang dilakukan oleh guru. Guru menjelaskan materi di depan kelas secara klasikal dan kegiatan ini berjalan dengan baik. Ada beberapa siswa yang bertanya tentang penjelasan guru yang belum dipahami dan guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, guru mengulangi dan menyempurnakan jawaban siswa supaya pemahaman siswa menjadi lebih jelas. Aktivitas guru meningkat pada siklus II jika dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Aktivitas Guru pada Tiap Siklus No. Aktivitas Guru Pembelajaran siklus I Pembelajaran siklus II 1 2 3 1 2 3 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 2. Menerangkan materi pada siswa 3. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang heterogen 4. Memberikan LKS pada setiap kelompok dan meminta siswa mengerjakannya 5. Memberikan bimbingan kepada kelompok diskusi 6. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat 7. Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya 8. Memberikan kuis 9. Menghitung skor perkembangan individual siswa setelah dilakukan kuis atau tes 10. Memberikan penghargaan kepada kelompok

36 Kadikma, Vol. 5, No. 2, hal 31-38, Agustus 2014 No. Aktivitas Guru Pembelajaran siklus I Pembelajaran siklus II 1 2 3 1 2 3 Skor perolehan 25 26 Persentase (%) 83,3 96,2 Pembelajaran siklus I dilakukan sebanyak dua pertemuan. Pada pertemuan pertama aktivitas yang dinilai adalah aktivitas nomor 1 s/d 6 dengan persentase keaktivan 77,7% dan pada pertemuan kedua aktivitas yang dinilai adalah aktivitas nomor 7 s/d 10 dengan persentase keaktivan 91,6%. Pembelajaran siklus II juga dilakukan sebanyak dua pertemuan. Pada pertemuan pertama aktivitas yang dinilai adalah aktivitas nomor 1 s/d 6 dengan persentase keaktivan 93,33% dan pada pertemuan kedua aktivitas yang dinilai adalah aktivitas nomor 7 s/d 10 dengan persentase keaktivan 100%. Aktivitas guru pada siklus I dikategorikan baik sedangkan pada siklus II aktivitas guru dikategorikan sangat baik, meningkat sebesar 12,9% jika dibandingkan dengan siklus I. Pada kegiatan pembentukan kelompok, beberapa siswa terlihat tidak berinteraksi dengan teman kelompoknya. Hal ini dikarenakan anggota kelompoknya bukan merupakan teman akrabnya, namun masalah ini akhirnya dapat diselesaikan dengan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran kelompok tersebut. Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok, siswa terlihat aktif bekerjasama dan bertukar pendapat. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis rata-rata aktivitas siswa. Pada siklus I, rata-rata aktivitas siswa sebesar 51% dan dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa kurang baik. Pada siklus II sebesar 72% meningkat 21% jika dibandingkan dengan siklus I. Dari pembelajaran pertama sampai pembelajaran terakhir, rata-rata aktivitas siswa selalu meningkat. Hanya saja aktivitas siswa dalam bertanya/menjawab masih rendah jika dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Hal tersebut dikarenakan siswa tidak terbiasa untuk berdiskusi. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dituntut untuk aktif berdiskusi. Pada pelaksanaan tes, siswa terlihat serius dalam mengerjakan soal. Guru selalu menekankan agar siswa selalu mengerjakan soal sendiri tanpa kerjasama dengan teman, karena hasil tes akan digunakan untuk menentukan skor perkembangan individu dan perkembangan kelompok. Hasil rata-rata skor siswa pada tes akhir siklus I sebesar 59, sedangkan pada siklus II skor rata-rata sebesar 71. Skor rata-rata pada siklus I ke siklus

Saddam dkk : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams 37 II mengalami peningkatan sebesar 12. Setelah siswa memperoleh skor tes masingmasing, guru dapat menentukan skor perkembangan individual. Skor perkembangan dilihat dari peningkatan skor tes terbaru dengan skor perkembangan sebelumnya. Selanjutnya skor perkembangan tersebut digabungkan kedalam kelompok untuk menentukan penghargaan kelompok masing-masing. Pada siklus I, kelompok yang mendapat predikat Baik adalah kelompok I, II, III, IV dan V, yang mendapat predikat Hebat adalah kelompok VI. Pada siklus II, kelompok yang mendapat prediket Hebat adalah kelompok I, II, III, IV dan V, yang mendapat predikat Super adalah kelompok VI. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa dalam interaksi sosial dengan teman yang memiliki kemampuan akademik yang bervariasi. Selain itu juga dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, karena keaktifan siswa juga diamati dan akan berpengaruh pada nilai akhir siswa. Metode pembelajaran ini juga mampu menumbuh kembangkan kemampuan guru dalam mengelola kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment pada sub pokok bahasan luas permukaan dan volum limas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis rata-rata nilai akhir siswa pada siklus I sebesar 66,65 dan rata-rata nilai akhir siswa pada siklus II sebesar 78,94. Pembelajaran ini juga telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 83,33%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment berjalan dengan baik dan lancar. 2) model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan keaktivan belajar siswa. Rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 51% dan pada siklus II mencapai 72%.

38 Kadikma, Vol. 5, No. 2, hal 31-38, Agustus 2014 3) model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 63,33% dan pada siklus II sebesar 83,33%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diberikan saran yaitu. 1) agar penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Authentic Assessment berjalan dengan baik dan lancar maka ketika pembentukan kelompok diupayakan siswa bisa menerima anggota kelompok yang sudah ditentukan. 2) bagi para peneliti yang akan melaksanakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) dengan Authentic Assessment, supaya menyiapkan observer yang cukup dan teliti. DAFTAR PUSTAKA Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.