IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER. By: Novianty Elizabeth.SH.M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

bukan sekedar baju seragam di hari Sabtu! Dodi Nandika

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

KODE ETIK GURU INDONESIA

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai ujung tombak berdirinya nilai-nilai atau norma. mengembangkan akal manusia, mengingat fungsi pendidikan yaitu

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Oleh: Dr. Marzuki Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Oleh: DRS.H.IMAM GHOZALI, MM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Saat ini Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

Irfani ISSN E ISSN Volume 12 Nomor 1 Juni 2016 Halaman 1-8

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER By: Novianty Elizabeth.SH.M.Pd

KERESAHAN MASYARAKAT

KEGELISAHAN KORUPSI KEJUJURAN NASIONALISME KENDUR SURUTNYA NILAI TATA KRAMA & KESOPANAN KEBERSAMAAN DAN PERSATUAN PENANAMAN &KETELADANAN NILAI & NORMA KESOPANAN

KERESAHAN MASYARAKAT KERESAHAN KEGELISAHAN Pendidikan Karakter Bangsa

Apa itu karakter? KARAKTER adalah tindak-tanduk dan yang dilakukan oleh seseorang KARAKTER adalah kualitas yang menentukan pibadi seseorang KARAKTER bukan ucapan, pikiran ataupun keyakinan seseorang! KARAKTER adalah hasil akhir dalam bentuk tindak tanduk dan tingkah laku seseorang

Apa itu Karakter KARAKTER hasil internalisasi berbagai kebaikan(virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak KARAKTER adalah sebuah motivasi untuk melaksanakan yang benar meskipun tidak ada yang melihat!

Apa itu Karakter? Seseorang bisa berkata/ berpidato dengan manis atau bijak, mempunyai keyakinan yang luhur dan berpikiran tinggi tetapi bisa mempunyai KARAKTER yang buruk! KARAKTER merupakan kunci sukses seseorang dalam setiap segi kehidupannya

Dasar Hukum Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 UU tentang Sistem Pendidikan Nasional UU Sisdiknas Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Nasional Mengembangkan Potensi Peserta didik untuk menjadi manusia : 1. Beriman dan bertakwa 2. Berakhlak mulia 3. Sehat 4. Berilmu 5. Cakap 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Bertanggung jawab

TIGA PENDEKATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER 1. MELALUI KEBIJAKAN NASIONAL YANG DITERUSKAN SAMPAI KE TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (TOP DOWN) 2.MENEMU KENALI /CONTOH TERBAIK PENDIDIKAN KARAKTER (Bottom-Up) 3. REVITALISASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SOSIALISASI PENGEMBANGAN REGULASI PENGEMBANGAN KAPASITAS IMPLEMENTASI & KERJASAMA MONITORING & EVALUASI A) PENEMUAN DAN BERBAGI PENGALAMAN PRAKTEK TERBAIK PENDIDIKAN KARAKTER TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI KAB/KOTA, DI PROPINSI SAMPAI TINGKAT NASIONAL. B) MENDOKUMENTASIKAN PRAKTEK TERBAIK TERSEBUT DALAM BUKU, CD DSB. PRAMUKA; KANTIN KEJUJURAN;UKS; PMR; PERLOMBAAN/ OLIMPIADE SAINS & OR; SEKOLAH HIJAU; PENDIDIKAN ANTI KORUPSI; PENDIDIKAN TERTIB LALU LINTAS

INTERVENSI 11 R E V I T A L I S A S I PENGALAMAN PRAKTIS (HABITUASI)

BAGAIMANA PENDIDIKAN KARAKTER? focus knowing Sejak Usia Dini Proses continue understanding Role model Knowing Acting

Bagaimana Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter Mengembangkan potensi anak Akademik Sosial Emosional Kreatifitas

Bagi para pendidik diperlukan tiga hal: 1.Bidang yang ingin diutamakan; 2.Menganalisa dan menetukan apa peyebab penurunan ahlak 3.Menyusun isi dari pembelajaran karakter. Dengan kosisten menerapkan RPP berkarakter dalam setiap proses pembelajaran

CIRI GURU PROFESIONAL 1. KOMPETEN pada kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial 2. KOMPETEN menggunakan media belajar berteknologi tinggi 3. KOMPETEN menggunakan komputer 4. KOMPETEN memanfaatkan internet/teknologi informasi 5. AKTIF berbahasa inggris dan asing lainnya 6. BELAJAR dan mengembangkan diri secara terus menerus 7. MANDIRI tetap berdisiplin sekalipun sedang tidak diawasi 8. KOMITMEN pada profesinya, menjaga kode etik profesi

KENDALA UNTUK MENJADI GURU PROFESIONAL YANG BERKARAKTER VIRUS YANG ADA PADA SEBAGIAN GURU KITA

KARAKTER GURU 1. Memiliki pengetahuan agama yang luas dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara aktif 2. Meningkatkan kualitas keilmuan secara berkelanjutan 3. Bersih jasmani dan rohani 4. Pemaaf, penyabar, dan jujur 5. Berlaku adil kepada peserta didik dan semua stakeholders pendidikan

URGENSI PENGEMBANGAN KARAKTER Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari kriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itu pula pendidikan tidak akan berkontribusi banyak dalam pembangunan karakter Dalam kenyataanya pendidik berkarakterlah yang menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri. Oleh karena itu, jadilah manusia yang memiliki jati diri, berkarakter yang kuat dan cerdas

7 PRINSIP KARAKTER 1. Integritas: bisa dipercaya, jujur, berani 2. Keagamaan dan moralitas 3. Menghormati sesama: toleransi, sopan santun, kerjasama 4. Penuh tanggung jawab 5. Bertindak fair / adil 6. Peduli akan sesama 7. Kewarganegaraan 19

7 PRINSIP KARAKTER (1) 1. Integritas (bisa dipercaya dan jujur) Selalu berlaku jujur Tidak menipu, mengelabui atau mencuri Dapat diandalkan dalam tindakan atau janji Berani berbuat yang benar Membangun reputasi (nama) yang baik Loyal dan membela keluarga, teman, dan Negara. 2. Keagamaan dan Moralitas Menjunjung tinggi moralitas agama penuh rasa kasih sayang sesama selalu bersyukur dan rasa berterimakasih penuh dengan rasa memaafkan dan mengampuni saling berbagi memberi teladan dan contoh. 3. Selalu Menghormati Sesama Menghormati sesama dengan hormat Melakukan kepada sesama mereka, apa yang kita ingin mereka lakukan kepada kita Sopan santun dalam tindak tanduk Menghindari kata kata kasar Penuh pengertian kepada perasaan orang lain Tidak mengancam atau menyakiti yang lain Menyelesaikan konflik dengan damai dan hindari kekerasan dan umpatan. 20

7 PRINSIP KARAKTER (2) 4. Penuh Tanggung Jawab Melakukan tugas atau kewajiban sesuai tujuan Tidak cepat putus asa: selalu berusaha Mengusahakan yang terbaik yang bisa dilakukan Mampu mengendalikan diri sendiri memperkuat disiplin pribadi Berfikir sebelum bertindak: selalu ingat konsekuensi tindakan kita Bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan; 5. Bertindak fair adil bertindak sesuai rasa keadilan mampu berbagi dengan sesama bersedia bergantian tugas Bersikap terbuka selalu mendengarkan pihak yang lain dulu tidak mensalah gunakan hak tidak mengambil kesempatan atas kesempitan orang lain menghindarkan menyalahkan dan mengkritik yang lain. 21

7 PRINSIP KARAKTER (3) 6. Peduli Sesama Bersikap lembut Menunjukkan kasih sayang sesama mentunjukkan kepedulian kepada Sesama menunjukkan rasa terimakasih Mampu memaafkan dan mengampuni Bersedia menolong mereka yang membutuhkan. 7. Kewarganegaraan Melakukan yang terbaik untuk sekolah maupun komunitas Selalu bersedia kerja sama Aktif didalam kegiatan kemasyarakatan Menjadi tetangga yang baik Mematuhi hukum dan peraturan Menghormati otoritas pemeritah Menjaga lingkungan. 22

Karakter dan Kompetensi Leo Tolstoy (sastrawan Rusia) Banyak yang tahu bahwa orang lain harus berubah.tetapi sedikit yang tahu bahwa diri mereka sendirilah yang harus berubah Banyak orang yang ingin meningkatkan diri tapi hanya sedikit yang ingin memperbaiki diri

Video Motivasi Pendidikan Karakter

TERIMAKASIH