BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kontrol ini didesain menggunakan quasi-eksperimen dengan tipe

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

Pernyataan Etika Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan, tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian, instrument

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan Quasy Eksperimental (eksperimen semu) pretest-posttest

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis deskriptif analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross

BAB III METODE PENELITIAN. group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pre - post

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mengambil lokasi/ tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian untuk mengetahui tentang hubungan keeratan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan time series.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong,

metode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode eksperimen semu (quasy-experiment design) dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasi pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-experiment posttest

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Pra ekperimen. Desain penelitian ini akan melibatkan satu (1) kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasy eksperimental design

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. kota Gorontalo dan waktu penilitian yaitu pada tanggal 14 Mei s/d 14 Juni

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian kontrol ini didesain menggunakan quasi-eksperimen dengan tipe Pretest-Posttest with Control Group Design. Disain quasi-eksperimen dikembangkan untuk menguji hubungan sebab akibat dalam situasi yang tidak kondusif dalam mengontrol eksperimen (Nursalam, 2013). Desain penelitian ini kelompok intervensi maupun kelompok kontrol terlibat dalam penelitian. Adapun yang membedakan adalah pada kelompok intervensi selain mendapatkan terapi farmakologi juga mendapatkan perlakuan terapi SEFT, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan terapi SEFT, tetapi tetap mendapat terapi farmakologi dari ruang perawatan. Skema 3.1 Rancangan Quasi Eksperimen K-A O X1 KA1 K-B O X0 KB0 Keterangan: K-A K-B O X1 X0 KA1 KB0 = Responden dengan perlakuan = Responden tanpa perlakuan / kontrol = pra perlakuan = perlakuan intervensi dan terapi standar = dengan terapi standar tanpa intervensi = responden setelah intervensi = responden tanpa intervensi 50

51 B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pasca bedah TURP yang dirawat di RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Jumlah pasien pasca bedah TURP pada tahun 2015 adalah 221 pasien yang dirawat dengan rata-rata sebanyak 18 pasien perbulan. Sampel penelitian menggunakan teknik accidental sampling, yaitu dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penghitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus rerata sampel dua populasi berpasangan (Sastroasmoro, 2015): Keterangan: n 1 = n 2 = 2 Zα+ Zβ)sd 2 x 1 x 2 n 1 = n 2 : jumlah sampel sd : standar deviasi (dari pustaka; 4,43) Zα : tingkat kemaknaan I(ditetapkan) Zβ : tingkat kemaknaan II (ditetapkan) x 1 x 2 : clinical judgement (dari pustaka; 5,2) maka, n 1 = n 2 = 2 Zα + Zβ )sd 2 (x 1 x 2 = 2 1,96 + 0,842) x (4.43) 5,2 2 = 2 2,802 x 4,43 2 5,2 = 22,144

52 Jadi, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 22 orang untuk kelompok intervensi dan 22 orang untuk kelompok kontrol. Alokasi jumlah sampel kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan menggunakan sistematic alocation, yaitu pengumpulan responden secara berurutan, setelah terpenuhi kelompok intervensi kemudian memenuhi sampel untuk kelompok kontrol, dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: Kriteria inklusi: 1. Pasien mampu membaca dan menulis. 2. Pasien pasca bedah TURP di ruang rawat inap 3. Pasien pasca bedah TURP hari kedua 4. Kesadaran komposmentis dan kooperatif 5. Mendapatkan terapi analgetik 10 mg intravena 6. Bersedia menjadi responden 7. Pasien beragama Islam Kriteria eksklusi: 1. Pasien dengan penyakit komplikasi kronik. 2. Pasien mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dan waktu penelitian ini pada bulan Juni s.d Agustus 2016.

53 D. Variabel Penelitian Adapun variabel dari penelitian ini adalah: 1. Variabel independen: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). 2. Variabel dependent: nyeri dan kecemasan pada pasien pasca bedah transurethral resection prostate (TURP) E. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Alat dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 2 3 4 5 1. Kecemasan Respon tubuh Responden Rentang nilai Rasio terhadap adanya memberikantanda 0 56 stressor yang dihadapi ceklist pada pilihan (kuesioner pasien pasca bedah jawaban yang sesuai HARS) TURP. Pengukuran dengan dilakukan sebelum pilihannya. Kuesioner dilakukan intervensi menggunakan skala SEFT dan setelah kecemasan HARS dilakukan intervensi SEFT. 2. Nyeri Respon tubuh pasien Peneliti memberikan Rentang nilai Rasio pasca bedah TURP tanda ceklist pada 0 10 (Numeric terhadap pembedahan lembar observasi. Rating Scale) yang membuat pasien Menggunakan skala tidak nyaman. nyeri Numeric Rating Scaledengan rentang nilai 0 s.d 10. (Nursalam, 2013) No Definisi Operasional 1. Terapi SEFT Terapi SEFT yang dilakukan pada pasien pasca bedah TURP sebanyak dua sesi (2 kali putaran)melalui tahapan set up, tune-in, dan tapping. Syarat teknik ini adalah terapis dan pasien harus khusu`, ikhlas, dan pasrah. SEFT pertama untuk intervensi nyeri sebanyak satu putaran, SEFT kedua untuk intervensi cemas satu putaran, untuk satu putaran SEFT berlangsung sekitar 15 menit.

54 F. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrument yang sudah baku yaitu HARS untuk mengukur skala kecemasan, serta lembar ceklist untuk skala nyeri (Numeric Rating Scale) dengan rentang nilai 0 s.d 10 (Nursalam, 2013). G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yang sudah baku. Pengukuran variabel kecemasan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas sangat tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0.972 (Norman, M., & Lipsig, M., 1959, dalam Kurniawan, 2011). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Li, et all (2007) dengan membandingkan empat skala nyeri yaitu Numeric Rating Scale (NRS), Face Pain Scale Revised (FPS-R), Verbal Descriptor Scale (VDS), dan Visual Analog Scale (VAS) pada pasien pasca bedah menunjukkan bahwa keempat skala nyeri menunjukkan validitas dan reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas menggunakan intraclass correlation coefficients (IICs), keempat skala nyeri ini menunjukkan konsistensi penilaian pasca bedah setiap harinya (0,673 0,825) dan mempunyai hubungan kekuatan (r = 0,71 0,99), dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur skala nyeri adalah Numeric Rating Scale (NRS).

55 H. Cara Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan a. Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin dari pembimbing tesis, lolos uji etik penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. b. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti mengajukan surat izin kepada direktur RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Selanjutnya dilanjutkan ke bagian penelitian dan pengembangan RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, kemudian diterbitkan surat izin di tempat penelitian. c. Selanjutnya peneliti meminta izin pada kepala instalasi rawat inap pasca bedah untuk diteruskan pada kepala ruangan dan kemudian dilakukan proses penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan a. Peneliti melakukan kontrak waktu penelitian dan penyamaan persepsi dengan perawat ruangan dan perawat terapis yang telah memiliki sertifikat SEFT untuk membantu dalam proses penelitian. b. Sebelum melakukan penelitian, peneliti memilih pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian peneliti menemui dan memperkenalkan diri serta menjelaskan informed consent pada pasien dan keluarga yang akan dijadikan kelompok intervensi, untuk kelompok kontrol informed consent dilakukan oleh perawat ruangan.

56 c. Peneliti menjelaskan tentang terapi SEFT pada kelompok intervensi sebelum perlakuan SEFT pada responden yang telah 4 jam mendapatkan terapi analgetik intravena sesuai SOP ruang perawatan, kemudian peneliti melakukan pengkajian nyeri dan kecemasan, selanjutnya peneliti melakukan intervensi SEFT, setelah itu dilakukan kembali pengukuran nyeri dan kecemasan, rentang waktu pengukuran sebelum dan sesudah intervensi kurang lebih 30 menit. Pengukuran nyeri dan kecemasan serta intervensi SEFT pada kelompok intervensi dibantu oleh perawat terapis SEFT. d. Pada kelompok kontrol, responden hanya mendapatkan terapi analgetik intravena sesuai SOP ruang perawatan, peneliti dibantu oleh perawat ruangan menjelaskan penelitian kepada responden dan keluarganya, selanjutnya melakukan pengkajian nyeri menggunakan Numeric Rating Scale dan kecemasan dengan menggunakan skala Kecemasan HARS sebelum dan sesudah kelompok kontrol mendapatkan terapi. I. Pengolahan dan Metode Analisis Data 1. Analisa Univariat Data disajikan untuk menjelaskan masing-masing variabel, yaitu usia, serta variabel nyeri dan kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Terapi SEFT.

57 2. Analisa Bivariat Analisis data untuk mengetahui perbedaan rata-rata skala nyeri, dan kecemasan pada pasien pasca bedah TURP sebelum dan sesudah intervensi. Jika pada uji paried t-test menghasilkan nilai signifikasi p < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil analisis penelitian kelompok berpasangan variabel nyeri dan kecemasan pada kelompok intervensi dan kontrol sebelum dan sesudah perlakukan menggunakan paried t-tes, sedangkan untuk mengetahui makna perbedaan nyeri dan kecemasan kedua kelompok menggunakan independent t-test. (Dahlan, 2009) J. Etika Penelitian Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etika penelitian keperawatan (Milton, 1999; Louise lle, Profetto-McGgrath, Polit & Beck, 2004) dalam Kelana (2011), yaitu: 1. Uji Kelayakan Etika Penelitian Penelitian ini telah direview oleh 13 Reviewer Komisi Etik dan lolos uji etik dari FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan Nomor: 264/EP-FKIK-UMY/VIII/2016. Surat keterangan kelayakan etika penelitian ini disahkan pada tanggal 6 Agustus 2016. 2. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy).tidak boleh ada paksaan

58 atau penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam penelitian.subjek dalam penelitian juga berhak mendapatkan informasi yang terbuka dan lengkap tentang pelaksanaan penelitian meliputi tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian, resiko penelitian, keuntungan yang mungkin didapat dan kerahasiaan informasi. Setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan mempertimbangkannya dengan baik, subjek kemudian menentukan apakah akan ikut serta atau menolak sebagai subjek penelitian. Prinsip ini tertuang dalam pelaksanaan informed consent yaitu persetujuan untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan pelaksanaan penelitian. Dalam proses penelitian, peneliti tidak memaksa pasien pasca bedah BPH untuk ikut serta dalam penelitian, namun pasien ikut serta menjadi responden atas inisiatif pasien sendiri setelah sebelumnya diberikan terlebih dahulu penjelasan penelitian. 3. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect fot privacy and confidentiality) Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk mendapatkan kerahasiaan informasi.namun tidak bisa dipungkiri bahwa penelitian menyebabkan terbukanya informasi tentang subjek.sehingga peneliti perlu merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi subjek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara meniadakan identitas seperti nama dan alamat subjek

59 kemudian diganti dengan kode tertentu. Dengan demikian segala informasi yang menyangkut identitas subjek tidak terekspos secara luas. Dalam proses penelitian, peneliti hanya menuliskan nama inisial pasien, usia pasien, serta hasil pengkajian skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi maupun pada kelompok kontrol. 4. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness) Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat hati-hati dan dilakukan secara professional. Prinsip keadilan mengandung makna bahwa penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subjek. Pada proses penelitian, peneliti melakukan intervensi SEFT sesuai dengan prosedur terapi SEFT, tanpa membeda-bedakan usia dan martabat dalam perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. 5. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan ( balancing harm and benefits) Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan ( beneficience). Kemudian meminimalisir resiko atau dampak yang merugikan bagi subjek penelitian ( non maleficience). Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan usulan penelitian untuk mendapatkan persetujuan etik dari komite etik penelitian FKIK UMY. Pada saat melakukan penelitian, peneliti

60 meminimalisir ketidaknyaman akibat proses intervensi yang dilakukan, baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok intervensi, sehingga mengurangi resiko kerugian kenyamanan pada pasien pasca bedah selama proses perawatan di rumah sakit. Dalam penelitian ini, terdapat kemungkinan efek dari terapi SEFT yang dapat dirasakan oleh pasien yaitu adanya penurunan nyeri dan kecemasan, adanya kenaikan nyeri dan kecemasan, tidak berpengaruh sama sekali terhadap nyeri dan kecemasan. Apabila setelah di terapi SEFT, pasien mengalami kenaikan nyeri dan kecemasan secara berlebihan, maka terapis berusaha semaksimal mungkin menenangkan kondisi pasien sampai kondisi pasien kembali rileks, baru kemudian dilakukan terapi ulang secara bertahap sampai masalah pasien teratasi.