FILM DOKUMENTER EMPU BESI YANG HAMPIR PUNAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB III METODE PENELITIAN. Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam menciptakan suatu video

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

LAPORAN EDITING TEASER KAMPUNG SENI 2015

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

Pengenalan Multimedia. Mendeskripsikan tentang multimedia

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB III KONSEP, DESAIN DAN PENGUMPULAN MATERI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan menggunakan teknik

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

KELENGKAPAN PENDAFTARAN:

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB II METODE PERANCANGAN

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK TENGSIN... Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II. Dosen Pengampu : Ranang Agung S, S. Pd.

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Teknis Produksi

EDITING VIDEO DENGAN COREL VIDEO STUDIO 12 Oleh Noviaji Wibisono, Aji Setiyawan dan Ali Muqoddas Mahasiswa DKV Udinus 2007

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

FILM DOKUMENTER KAMPUNG BUDAYA JALAWASTU

BAB I PENDAHULUAN. dunia perfilman sendiri khususnya disektor iklan layangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Oleh: Bambang Herlandi. Pelatihan Video Editing & Streaming

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

Mengenal Dunia Video Editing

BATASAN MASALAH

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

REVIEW TUGAS AKHIR AUDIO VISUAL PROGRAM DOKUMENTER SOLO ECO-CITY TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Menjelaskan pengertian editing Menjelaskan teknik editing Menjelaskan teknik pengaturan gambar sesuai dengan skenario Terampil menguasai teknik

LAPORAN PRODUKSI PENCAK SILAT

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

VIDEO TRAILER KAMPUNG SENI

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan

Bab 1 Merekam dan Mengolah Video

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Transkripsi:

FILM DOKUMENTER EMPU BESI YANG HAMPIR PUNAH Moh. Syarif Hidayat Affandi, Haryo Guritno, Very Kurnia Bakti Program Studi DIII Teknik Komputer Politeknik Harapan Bersama Jl. Matram No.09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Pengrajin Pandai Besi pada waktu sekarang ini memang jarang sekali kita jumpai keberadaannya dan telah tergeser oleh produk-produk pabrikan. Hal ini berdampak pada masyarakat yang kini kurang mengenal usaha Pandai Besi yang masih tradisional ini. Dengan dibuatnya film dokumenter tentang usaha pandai besi diharapkan mampu tersampaikannya informasi tentang pengrajin pandai besi kepada publik sehingga usaha tradisional pandai besi lebih dikenal oleh masyarakat luas dana dapat dilestarikan keberadaanya. Film dokumenter yang diangkat dalam usaha pandai besi ini mengambil judul Empu besi yang hampir punah. Untuk mengimplementasikan sistem, pertama-tama dilakukan perancangan sisitem yang meliputi tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Software yang digunakan dalam proses pasca poduksi adalah menggunakan Pinnacle Studio 15 Kata Kunci : Film dokumenter, pandai besi, pinnacle studio 15 1. Pendahuluan Seiring perkembangan zaman, usaha pandai besi yang masih tradisional kini telah jarang di jumpai keberadaannya. Hal ini berdampak pada masyarakat yang saat ini kurang mengenal usaha Pandai Besi. Film Dokumenter tentang pandai besi ini diharapkan mampu memperkenalkan pengrajin Pandai Besi kepada publik dan dapat menyampaikan pesan serta kesan akan suatu hal yang baik kepada masyarakat. 2. Landasan Teori A. Pengertian Film Film adalah hasil peradaban manusia yang dicipta melalui proses kreatif dengan melahirkan impian (imajinasi) melalui teknologi yang hasilnya bisa disaksikan semua orang. Film mengangkat peristiwa apa saja yang ada disekitar kita, peristiwa terkini dan peristiwa masa lalu bahkan impian-impian masa depan (futuristik) yang belum atau tidak pernah terjadi dan melanda peradaban manusia. B. Pengertian Film Dokumenter Film dokumenter adalah film dari sebuah peristiwa yang actual. Film dokumenter biasanya di-shoot di sebuah lokasi nyata, tidak menggunakan actor dan temanya terfokus pada subyek-subyek seperti sejarah, ilmu pengetahuan, social atau lingkungan. Tujuan dasarnya adalah memberi pencerahan, informasi, pendidikan, melakukan persuasi dan memberikan wawasan tentang dunia yang kita tinggali. C. Pengertian Storyboard Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Dengan storyboard sutradara dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain atau crew dengan lebih mudah dan dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita. D. Teknik Pengambilan Gambar atau Video a. Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle) Camera Angle adalah suatu sudut pandang dalam mengambil gambar suatu objek, pemandangan, maupun sebuah adegan. Dengan sudut tertentu dapat dihasilkan suatu shoot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada gambar yang disajikan. b. Ukuran Gambar (Frame size) Dalam merekam gambar perlu penentuan sudut pandang/framing agar objek yang disajikan hasilnya lebih baih dan indah. Bidang pandangan/framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang. D. Aspect Ratio

Menentukan Aspek rasio dalam produksi film/video sangat diperlukan guna memastikan film yang akan dibuat sesuai dengan media penayangannya. Ketepatan memilih aspek rasio dapat menghindari terjadinya distorsi visual, mengingatmedia output sangat beragam jenisnya seperti bioskop, televisi, internet, gadged dan lain sebagainya. E. Pengertian Pinnacle Studio 15 Pinnacle Studio 15 merupakan salah satu program editing yang banyak digunakan oleh para editing video. Kemampuannya yang cepat dalam mengolah video, disertai dengan kemudahan-kemudahan menjadikan program ini popular digunakan. Program Pinnacle Studio 15 pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian yang utama yaitu import, edit, dan make movie. Import merupakan bagian untuk proses transfer video dari video source ke dalam komputer berlangsung, prosesnya dimulai dengan pengambilan gambar dengan camcorder, kemudian gambar video yang telah diambil kemudian ditransfer ke dalam komputer menggunakan kabel USB FIRE WARE atau menggunakan peralatan lainnya. 1. Produser Moh. Syarif H. A 2. Sutradara Moh. Syarif H. A 3. Kameraman Moh. Syarif H. A Diyan Teguh S 5. Tata Musik M. Arif Affandi 6. Editor Moh. Syarif H. A Ade tya I.M 7. Narator Moh. Syarif H. A Tahap Pra Produksi Tahap ini berisikan konsep yang akan dibangun dalam pembuatan film. Perencanaan yang matang sebelum tahap produksi dapat menghemat biaya yang dikeluarkan. Tabel 3.Rancangan Storyboard Keterangan Visual 2. Metode Penelitian Kebutuhan Peralatan No. Tabel 1. Kebutuhan Peralatan Nama Spesifikasi Alat 1. Camera Canon D 550 2. Tripod 3. Memori kamera Sandisk 8 GB 4. Laptop - Processor Intel(R) Pentium(R) - RAM 2 GB - VGA 2 GB - Hardisk 320 GB Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Tabel.2 Kebutuhan SDM No Jabatan Nama 1 2 3 4 Menampilkan opening dan judul Menampilkan tentang Desa Kalipucang Menceritakan profil narasumber, wawancara narasumber Menampilkan konsumen, Wawancara narasumber

Keterangan Visual 5 Menceritakan bahan yang digunakan Gambar 1. Pinnacle Studio 15 Memasukan File Video Ke Timeline Tahap awal dengan memasukan sebuah sebuah video ke dalam area kerja, sesudah proses import tentunya. Proses editing dengan memasukan video yang telah diambil dan menggabungkan video di dalam timeline. 6 Narasumber menceritakan penerus usahanya Gambar 2. Memasukan video kedalam timeline 7 Penutup Pemotongan (Cutting) Pemotongan dilakukan untuk membuang bagian gambar yang tidak sesuai dan tidak terpakai. 8 Credit tittle Tahap Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pra produksi, dimana rancanganrancangan yang sudah dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini. Tahap Pasca Produksi Proses ini lebih dikenal dengan proses editing. Setelah proses pengambilan gambar selesai maka editor mulai dengan proses editing yang tentu saja dengan acuan sinopsis dan storyboard. Software editing yang digunakan dalam pembuatan film dokumenter Empu Besi Yang Hampir Punah adalah menggunakan Pinnacle Studio 15. Gambar 3.Memotong Video Transisi Transisi digunakan agar saat perpindahan frame agar tidak terlihat kasar. Trasisi ditempatkan pada sambungan antar frame. Tittle Gambar 4. Transis Tittle disini dapat berarti text yang menjadi bagian dari sebuah film, penggunaan tittle diantaranya adalah : Main Tittle Main Tittle terletak dibagian depan film atau judul utama film

Tahap terahir dari proses editing adalah rendering yaitu proses penggabungan kembali file-file potongan hasil edit menjadi file film utuh. Gambar 5. Main Tittle Sub Tittle Digunakan untuk menterjemahkan dialog saat wawancara kebahasa lain. Gambar 10. Rendering 3. Hasil dan Analisa a. Tampilan Film Dokumenter Empu Besi Yang Hampir Punah Gambar 6. Sub Tittle Credite Tittle Berisi daftar nama pekerja film dan terletak di akhir film. Gambar 11. Opening Gambar 7 Credite Tittle Audio Audio disini merupakan bagian dari film yang meliputi dialog narator. Suara narator direkam dan dimasukan pada bagian gambar yang sudah ditentukan. Gambar 12. Judul Backsound Gambar 8. Audio Narator Pada proses ini musik dimasukan pada bagian-bagian video sebagai musik latar (backsound) pada film. Gambar 13. Desa Kalipucang Rendering Gambar 9. Backsound Gambar 14. Profil

Gambar 15. Wawancara Gambar 20. Credite Tittle Gambar 16. Konsumen Gambar 17. Bahan yang digunakan Gambar 18. Penerus usaha Gambar 19. Penutup 4. Kesimpulan Dari uraian, penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi-materi diatas maka dapat diambil kesimpulan mengenai film dokumenter Empu Besi Yang Hampir Punah adalah dengan adanya film ini maka sangat membantu dalam penyampaian informasi kepada publik tentang pengrajin pandai besi dan masyarakat lebih mengenal tentang usaha tradisional ini sehingga diperoleh respon positif dari masyarakat dan pemerintah untuk membantu melestarikan usaha pandai besi tradisional ini. 5. Daftar Pustaka [1] Avid Technology, Inc. 2011. Including Studio, Studio Ultimate and Studio Ultimate Collection. Pdf Pinnacle Studio 15 Manual. [2] Bakti, Very. S.Kom, dkk. 2011. Modul Audio Visual. Tegal : Politeknik Harapan Bersama. [3] Chandra, Ian. 2005. Membuat Berbagai DVD-Video Dengan Pinnacle. Jakarta: Elex Medi Komputindo. [4] Didipu, herman. 2013. Register Bahasa Gorontalo Di Kalangan Pengrajin Pandai Besi. [Online] Tersedia: http://hermandidipu83.blogspot.com [1 Juli 2014]. [5] Guritno, H., et all. 2010. Mengenal Film Dokumenter. Tegal: Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. [6] Huda, Miftahul. 2012. Contoh Naskah Dokumenter dan Prosedurnya Bagian 1. [Online] Tersedia: http://filmkalbar.wordpress.com/?s=co ntoh+naskah+film+dokumenter&submit= [3 Juli 2014]. [7] Narimo, Joko. 2014. Aspek Rasio Dalam Produksi Film. [Online] Tersedia : http://kinekita.com/aspek-rasio-dalamproduksi-film/ [2Agustus 2014] [8] Tim Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal. 2013. Buku Bimbingan Penelitian (TA). Tegal : Politeknik Harapan Bersama.

[9] Wibisono, A. 2013. Film Dokumenter Pembuatan Kapal Nelayan Di Kota Tegal. Politeknik Harapan Bersama Tegal : Penelitian Tidak Diterbitkan [10] Wijaya, W, 2014. Perancangan Film Dokumenter Kain Tapis Lampung Dalam Perspektif Historis Dan Fungsi. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

7