BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Irma Susanti, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rima Puspita Sari, 2013

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

MANFAAT HASIL PENYULUHAN USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS) DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil analisis tentang Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. negara, juga menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah. memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal. Sedangkan kualitas keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

UPAYA KADER PKK DALAM MENINGKATKAN GIZI KELUARGA MELALUI PENYULUHAN PENCAPAIAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang berkepanjangan banyak menimbulkan masalah,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemiskinan menjadi salah satu masalah di Indonesia sejak dahulu hingga

BAB I PENDAHULUAN. Visi Program Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas 2015

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk penanggulangan kemiskinan dengan

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

PERNYATAAN. Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan IRMA SUSANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. kasih sayang dan rasa aman, pemeliharaan kesehatan, kecukupan gizi, pemberian

BAB I PENDAHULUAN. minat dan semangat keluarga untuk berwirausaha. oleh pemerintah yang dimotori oleh BKKBN. Kegiatan kegiatan tersebut

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015 PENGARUH PENYULUHAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) TERHADAP SIKAP PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PROPOSAL PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 %) dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Soekanto, 1995:431 (dalam Atika, 2011) proses pembangunan

PANDUAN PEMBERIAN PENGHARGAAN PESERTA KB LESTARI TELADAN 10 TAHUN, 15 TAHUN, DAN 20 TAHUN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sudah menjadi kodrat manusia sebagai makhluk hidup untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

M ISI V ISI.HOXDUJD %HUNXDOLWDV RENCANA STRATEGIS B K K B N N ILA I-N ILA I

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN INSTITUSI MASYARAKAT BIDANG KELUARGA BERENCANA DI KELURAHAN/ DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

PP 27/1994, PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

IV.B.15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA DESA MADU SARI KABUPATEN KUBU RAYA PERATURAN DESA MADU SARI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga. Tugas utama keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan. BKKBN (Sunarsih, 2008:1) mengemukakan bahwa : Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota dan antara keluarga dan masyarakat dan lingkungan. Keluarga Berencana adalah salah satu program yang digalakkan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia. Jika tidak dikendalikan, maka ledakan penduduk ini akan menjadi sebuah masalah sosial yang bisa mengganggu pembangunan bangsa. Program Keluarga Berencana ini merupakan sebuah program yang berada di bawah pengawasan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Lembaga ini mengelola dan mengatur pelaksanaan program keluarga berencana bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan mengkampanyekan program keluarga berencana atau KB, masyarakat diajak untuk mengikuti program KB tersebut. Program Keluarga Berencana ini diantaranya Bina Keluarga lansia, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Balita dan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Program UPPKS merupakan program yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan Program KB, yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga. UPPKS adalah kegiatan usaha ekonomi produktif dan meningkatkan keterampilan guna peningkatan pendapat keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang beranggotakan ibu-ibu dari keluarga pra KS,

2 KSI maupun keluarga tahapan kesejahteraan lainnya, baik yang belum, sedang maupun pernah ber-kb. Kegiatan usaha ini telah dirintis dan dipelopori oleh BKKBN yang merupakan model usaha mikro keluarga yang berfungsi untuk menggerakkan roda ekonomi keluarga melalui pembelajaran usaha ekonomi dengan cara menggugah minat dan semangat keluarga untuk berwirausaha. Tujuan umum dari program UPPKS menurut BKKBN (2010) adalah : Untuk memberdayakan ibu-ibu/wanita di bidang ekonomi sebagai upaya peningkatan penanggulangan kemiskinan dalam rangka membangun kemandirian dan ketahanan keluarga serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Secara khusus tujuan program UPPKS yaitu : 1. Meningkatkan pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi; 2. Melatih keluarga, khususnya wanita untuk melakukan kegiatan wirausaha; 3. Meningkatkan dinamika kehidupan keluarga; 4. Meningkatkan peran serta keluarga dalam pelaksanaan pembangunan di lingkungannya; 5. Meningkatkan kemandirian dan ketahanan keluarga; 6. Meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan. Sasaran langsung yang dituju pada program ini adalah kaum wanita yang termasuk kategori Keluarga pra Keluarga Sejahtera (pra-ks), Sejahtera I, dan keluarga lain yang tingkat kesejahteraannya sudah lebih tinggi daripada yang akan dan sedang melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif. Program Keluarga Berencana mengambil peran dalam memberdayakan perempuan melalui salah satu programnya adalah program UPPKS. Sasaran program ini adalah keluarga yang berada pada ekonomi menengah ke bawah. Program tersebut juga telah dilaksanakan di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. Unit Pelayanan Teknis Keluarga Berencana (UPT-KB) Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat sudah memberikan penyuluhan mengenai kegiatan UPPKS yang diikuti oleh ibu-ibu warga desa Cililin sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keluarga di Desa Cililin. Materi yang disampaikan dapat membantu ibu-ibu untuk mendirikan suatu usaha dengan harapan dapat membantu perekonomian anggota kelompok UPPKS. Hasil wawancara dengan ketua UPT-KB Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat diketahui bahwa mayoritas keadaan ekonomi keluarga di Desa Cililin berada pada ekonomi menengah ke bawah, sehingga masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan keadaan ekonomi keluarga di Desa Cililin tersebut

3 maka dibentuklah kelompok UPPKS yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui usaha kelompok atau berwirausaha sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera. Kegiatan UPPKS di Desa Cililin rata-rata kelompok pelaksana (Poklak) berwirausaha dengan memproduksi makanan berupa wajit Cililin karena sudah sejak dahulu warga desa Cililin telah memproduksi makanan tersebut, tetapi usahanya masih perlu ditingkatkan pada kualitas produk yang dihasilkan. UPT-KB Kecamatan Cililin juga melihat potensi tersebut, sehingga perlu dilakukan penyuluhan untuk lebih mengembangkan usahanya dan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan yang sekarang telah menjadi produk unggulan warga desa Cililin. Apabila produk yang dihasilkan berkualitas, maka akan banyak para wisatawan yang tertarik untuk mencoba dan membeli produk yang mereka hasilkan, sehingga akan semakin banyak pula pendapatan yang mereka peroleh. Pelaksanaan kegiatan UPPKS di Desa Cililin masih mengalami beberapa permasalahan diantaranya belum meratanya penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan baik yang menjadi kelompok sasaran PKK maupun pengelolanya. Di samping itu masih minimnya aset dan modal yang dimiliki anggota kelompok, sehingga masih banyak yang belum terdanai sesuai harapan. Ibu-ibu anggota UPPKS mayoritas lulusan SMP dan SMA, sedangkan terdapat beberapa ibu-ibu anggota UPPKS lulusan Perguruan Tinggi. Ibu-ibu anggota UPPKS yang lulusan Perguruan Tinggi dijadikan sebagai ketua kelompok dan pengurus lainnya di dalam kelompok dengan harapan lebih bisa memahami materi yang disampaikan pada saat penyuluhan dan bisa memotivasi anggota kelompok yang lainnya. Oleh karena itu pihak UPT-KB melakukan pemantauan dan memberikan bimbingan mengenai peningkatan kualitas Poklak UPPKS kepada setiap kelompok usaha. Penyuluhan UPPKS tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat kepada peserta penyuluhan, sehingga dapat memberdayakan ekonomi keluarga di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbul keinginan penulis untuk melakukan penelitian mengenai manfaat hasil penyuluhan UPPKS dalam upaya pemberdayaan ekonomi keluarga di Desa Cililin, Kecamatan Cililin,

4 Kabupaten Bandung Barat. Hal ini erat kaitannya dengan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga terutama pada mata kuliah penyuluhan PKK, ekonomi keluarga dan kewirausahaan. Pada penelitian ini peneliti mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman nyata mengenai penyuluhan, ekonomi keluarga dan kewirausahaan yang telah diperoleh pada mata kuliah di Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, serta pada mata kuliah PKK mempelajari sepuluh segi kehidupan keluarga yang mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang profesional dan ahli di dalam bidang PKK. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Untuk menentukan masalah yang akan dirumuskan dan dipilih, maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengindetifikasian masalah dengan tujuan untuk memfokuskan penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut: a. Keadaan ekonomi keluarga yang berada pada ekonomi menengah ke bawah di Desa Cililin perlu ditingkatkan, sehingga dibentuk kelompok UPPKS untuk meningkatkan pendapatan warga desa Cililin melalui berwirausaha. b. Penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan kelompok UPPKS di Desa Cililin perlu ditingkatkan, sehingga dapat memberikan manfaat untuk peningkatan ekonomi keluarga. c. Potensi yang dimiliki warga Desa Cililin yang telah mendirikan usaha perlu dikembangkan dalam upaya memberdayakan ekonomi keluarga di Desa Cililin, sehingga di Desa Cililin perlu dilakukan penyuluhan UPPKS. 2. Perumusan Masalah Rumusan masalah menurut Arikunto (2002:29) berpendapat bahwa Perumusan masalah merupakan langkah suatu problematika penelitian dan merupakan bagian pokok dari kegiatan Penelitian. Dari kutipan tersebut, maka pada penelitian ini penulis perlu merumuskan masalah agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah. Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

5 bagaimana manfaat hasil penyuluhan UPPKS dalam usaha pemberdayaan ekonomi keluarga di Desa Cililin, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian menurut Arikunto (2002:51) yaitu rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Penelitian akan berhasil jika memiliki tujuan yang jelas, karena tujuan merupakan pedoman bagi peneliti dalam menentukan sikap dan arah yang harus dituju sesuai dengan yang diharapkan dalam menentukan penelitian. Tujuan dalam penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai manfaat hasil penyuluhan UPPKS dalam upaya pemberdayaan ekonomi keluarga di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah memperoleh data mengenai manfaat hasil penyuluhan UPPKS dalam upaya pemberdayaan ekonomi keluarga yang berkaitan dengan : a. Kemampuan pengetahuan, yang meliputi mengetahui tentang tujuan UPPKS, penerapan dalam mengelola usaha kelompok, menganalisis keberhasilan usaha kelompok untuk peningkatan pendapatan keluarga dan mengevaluasi usaha kelompok melalui pertemuan rutin bulanan. b. Kemampuan sikap, yang meliputi ketelitian dalam memilih jenis usaha dengan memperhatikan kebutuhan konsumen, mematuhi kesepakatan yang berlaku dalam kelompok dan lebih bisa berkomunikasi dengan teman sekelompok, pelanggan dan kelompok yang lainnya.

6 c. Kemampuan keterampilan, yang meliputi keterampilan dalam berwirausaha meliputi proses pembuatan, penyajian dan pemasaran hasil produksi, keterampilan dalam bekerjasama dengan teman sekelompok. D. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota UPPKS di Desa Cililin. Ada 5 kelompok UPPKS di Desa Cililin, dan setiap kelompoknya terdapat 10 orang anggota, sehingga jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 50 orang. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampel total, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 50 orang. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat bagi: 1. Peserta penyuluhan UPPKS di Desa Cililin Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran supaya peserta penyuluhan dapat lebih meningkatkan manfaat UPPKS. 2. Peneliti Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang manfaat hasil penyuluhan UPPKS dalam upaya pemberdayaan ekonomi keluarga. F. Sistematika Penulisan Skripsi Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis, sehinga dapat dijadikan pedoman yang benar-benar mudah diikuti. Dalam penulisan skripsi ini sistematika penulisan yang akan digunakan adalah sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

7 BAB II. Kajian Pustaka. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai pengertian manfaat, penyuluhan UPPKS dan pemberdayaan ekonomi Keluarga. BAB III. Metode Penelitian. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai lokasi, populasi dan sampel, metode penelitian, definisi operasional serta teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian penelitian dan pembahasan penelitian. BAB V. Kesimpulan dan Rekomendasi. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis.