ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMANFAATAN SCRAP UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu AL, Sumedang dan Super di Kota Padang)

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

langsung Biaya Tenaga kerja

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan batik NAKULA SADEWA belum menghitung harga pokok

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi tujuan tersebut, perusahaan harus memperhitungkan dengan benar

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

PENGGUNAAN COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS) UNTUK MERENCANAKAN LABA PADA PT. MASSINDO SOLARIS NUSANTARA

BAB II BAHAN RUJUKAN

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

Bab 1. PENDAHULUAN

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

Transkripsi:

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH Kartiko Aji Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak CV. Karunia Indah adalah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, pengadaan alat tulis kantor, kontraktor, dan lain-lain. Perusahaan ini berproduksi menggunakan metode pengumpulan biaya harga pokok pesanan dalam perhitungan harga pokok produksinya. Khusus untuk perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi setiap pesanan sangat bermanfaat bagi manajemen terutama untuk mempertimbangkan penerimaan dan penolakan pesanan. Pola Produksinya CV. Karunia Indah menggunakan metode biaya harga pokok pesanan dalam perhitungan harga pokok produksinya. Spesifikasinya penulis hanya memfokuskan pada pesanan kartu undangan dan amplop dinas untuk bulan Desember 2008. CV. Karunia Indah mengklasifikasi unsur-unsur harga pokok produksi menjadi 5 (lima) bagian yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, biaya tak langsung, dan biaya pelengkap. Jumlah penjualan kartu undangan untuk bulan Desember 2008 sebesar Rp. 20.449.500,00 sedangkan untuk amplop dinas sebesar Rp. 3.418.750,00. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis akan menganalisa apakah perusahaan ini telah menyusun perhitungan harga pokok produksi atas pesanan tersebut secara tepat sesuai dengan prinsip akuntansi biaya khususnya sehubungan dengan klasifikasi biaya yang menjadi unsur harga pokok produksi tersebut. Kata Kunci : Analisis, Harga Pokok, Produksi, Undangan, Amplop. PENDAHULUAN Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan perhitungan harga pokok produksi yang akurat, sehingga akan didapatkan perhitungan harga jual yang mampu bersaing di pasaran. Penetapan harga jual ini belum memadai jika hanya ditujukan untuk memulihkan atau menutupi semua biaya, tetapi juga harus menjamin adanya laba. Laba yang diperoleh perusahaan, akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan bahkan akan mampu mengembangkan dirinya. Perlu juga diadakan usaha-usaha dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba semaksimal mungkin. Perolehan laba yang maksimal yaitu dengan cara menaikkan tingkat laba yang disertai dengan meningkatkan volume penjualan dan memperkecil factor yang bersifat menguranginya atau dengan menekan harga pokok produksi. Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan membutuhkan informasi mengenai harga pokok produksi. Perhitungan harga pokok produksi yang tepat dapat ditentukan harga pokok penjualan yang tepat pula. Perhitungan harga pokok produksi yang 1

tepat, diperlukan adanya pengumpulan dan pengklasifikasian biaya yang tepat. Pengumpulan harga pokok produksi secara tidak langsung sangat ditentukan oleh proses kegiatan produksi suatu produk. Dua metode pengumpulan harga pokok produksi yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. Metode harga pokok pesanan digunakan apabila suatu perusahaan berproduksi sesuai dengan pesanan yang ada, sedangkan metode harga pokok proses digunakan apabila suatu perusahaan berproduksi berdasarkan produksi massa untuk memenuhi persediaan gudang. Faktor penting dalam menentukan harga jual yaitu harga pokok produksi. Saat menetapkan harga pokok produksi diperlukan pemahaman mengenai akuntansi biaya. Akuntansi biaya menetapkan harga pokok produksi dengan melakukan proses pencatatan, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi suatu produk atau jasa. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. LANDASAN TEORI Pengertian Anggaran Menurut Nafarin (2007;11) definisi anggaran adalah Rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu, sedangkan menurut Adisaputro dan Marwan Sari (2008:02) mendevenisikan Business Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan koordinasi dan pengawasan. Dari semua definisi di atas, maka dapat diketahui bahwa secara umum anggaran merupakan suatu bentuk rencana aktivitas suatu kegiatan perusahaan yang akan dilaksanakan selama periode mendatang yang secara umum dinyatakan secara kuantitatif berdasarkan angka-angka yang dibuat dengan pertimbangan yang komprehensif mencakup seluruh variabel yang ada, baik variabel tetap maupun yang berubah. Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2007:8), Pengertian biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, pengorbanan tersebut untuk tujuan. tertentu, sedangkan pengertian biaya dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Menurut William Carter (2009:30), Biaya adalah biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang. Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Hansen dan Mowen (2006:53), Harga pokok produksi adalah total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Menurut Mulyadi (2007:16), Harga pokok produksi dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya : biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, 2

sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi umum. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya nonproduksi ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk. Pengertian Laporan Laba Rugi Menurut Baridwan (2004:29) pengertian Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan. ANALISIS 1. Analisis Biaya Bahan Baku Berikut penulis sajikan analisa biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 umtuk bulan Desember 2008. Tabel 1 Perbandingan Biaya Bahan Baku Menurut Perusahaan dengan yang Semestinya Berdasarkan Teori Untuk Pesanan 1000 Lembar Undangan Untuk Bulan Desember 2008 Pesanan 1000 lembar amplopp dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm), menurut perusahaan unsur-unsur biaya bahan baku langsung langsung terdiri dari : a. Kertas HVS 80 gr ukuran A3 1000 lbr @ Rp 150 Rp 150.000 b. Tinta Offset 1 kg @ Rp 75.000 Rp 75.0000 c. Film Separasi fullcolor 1 set @ Rp 70.000 Rp 70.0000 d. Plate GTO 4 lbr @ Rp 20.000 Rp 80.0000 e. Double tape 25 roll @ Rp 2.500 Rp 62.5000 f. Lem 1 kg @ Rp 8.000 Rp 8.000 g. Tinner 1 liter @ Rp 6.000 Rp 6.000 Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 451.500 3

Analisis penulis untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran cabinet (26 x 14,5 cm) unsur-unsur biaya bahan langsung adalah kertas HVS 80 gram ukuran A3 sebesar Rp 150.000,00, dan tinta offset sebesar Rp 75.000,00 sedangkan film, plate, double tape, lem, dan tinner merupakan bahan penolong atau tidak langsung. Bahan penolong tersebut tidak ada produk yang dibuat masih tetap berupa amplop dinas dan tetap dapat digunakan sebagaimana mestinya karena nilai guna atau manfaat dari produk tersebut tetap sama. Berikut penulis sajikan analisa biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 2. Perbandingan Biaya Bahan Baku Menurut Perusahaan dengan yang Semestinya Berdasarkan Teori Untuk Pesanan 1000 Lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 Berdasarkan hasil analisa atas biaya bahan baku tabel 3.1 terdapat selisih sebesar Rp 329.000,00 untuk pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2. Berdasarkan tabel 3.2 terdapat selisih sebesar Rp 226.500,00 untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm). Hal ini menunjukan bahwa CV. Karunia Indah belum tepat dalam mengklasifikasikan biaya-biaya secara tepat, dapat dilihat dengan dimasukannya biaya bahan penolong (biaya tidak langsung) pada biaya bahan baku langsung. Biaya bahan tidak langsung sebaiknya diklasifikasikan sebagai unsur dari biaya overhead pabrik. Hal ini akan mempermudah pengendalian atas biaya material menjadi lebih sistematis. Selisih perhitungan pengklasifikasian di atas menyebabkan harga pokok produksi untuk setiap produk pesanan lebih tinggii dari yang sebenarnya. Harga pokok yang tinggi akan menyebabkan harga jual yang tinggi dan tentunya akan berakibat pada tingkat penjualan yang akan menurun. Selain itu, kesalahan perhitungan akan menyebabkan informasi biaya bahan baku langsung yang akan ditujukan kepada pemakai terutama pihak manjemen akan kurang tepat. Pengklasifikasian yang benar dilakukan, maka pihak manajemen perusahaan akan dapat mengontrol biaya-biaya produksi yang dikeluarkan dalam menghasilkan suatu produk. Pihak manajemen akan mudah menetapkan kebijakan-kebijakan yang diambil guna mengontrol pengeluaran biaya-biaya produksi yang dikeluarkan dalam menghasilkan suatu produk. Pihak manajemen akan mudah menetapkan kebijakan-kebijakan yang diambil guna mengontrol pengeluaran biaya yang efisien. Dengan demikian tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimal. 4

2. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembayaran gaji kepada pegawai yang terlibat secara langsung dalam proses produksi perusahaan atas setiap pesanan. Metode harga pokok produksi atas pesanan dilakukan pemisahan antara biaya tenaga kerja langsung dengan biaya tenaga kerja tidak langsung. Pengklasifikasian biaya tenagaa kerja langsung dilakukan atas dasar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara langsung pada saat membiayai seluruh proses yang terjadi saat pembuatan pesanan dari pengolahan bahan mentah sampai menjadi produk yang siap disalurkan kepada konsumen. Berikut ini adalah data atas biaya tenaga kerja langsung menurut perusahaan dan yang semestinya berdasarkan teori untuk pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 untuk bulan Desember 2008. Tabel 3. Perbandingan Biaya Tenaga Kerja Langsung Menurut Perusahaan dengan yang Semestinya Berdasarkan Teori Untuk Pesanan 1000 Lembar Undangan Untuk Bulan Desember 2008 Berikut ini adalah dataa biaya tenaga kerja langsung menurut perusahaan dan yang semestinya berdasarkan teori untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 4. Perbandingan Biaya Tenaga Kerja Langsung Menurut Perusahaan dengan yang Semestinya Berdasarkan Teori Untuk Pesanan 1000 Lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 Total biaya tenaga kerja langsung dalam memproduksi pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 dan pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) yang dikeluarkan menurut perusahaan adalah sebesar Rp 117.000,00 dan Rp 145.750,00. Begitu pula halnya dengan total biaya tenaga kerja langsung dalam memproduksi pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 333 cm) lipat 2 dan pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) menurut hasil analisis, yaitu sebesar Rp 117.000,00 dan Rp 145.750,00. Berdasarkan perbandingan tabel 3.3 dengan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa dalam memproduksi kartu undangan dan ampolop dinas, perusahaan sudah melakukan pengklasifikasian untuk biaya tenaga kerja langsungnya dengan 5

tepat. Operator setting, operator platemaker, operator mesin offset, operator mesin potong, dan binder/finishing adalah tenaga kerja langsung yang berhubungan terhadap pembuatan produk kartu undangan dan amplop dinas secara langsung. Pengklasifikasian biaya tenaga kerja langsung yang tepat, diharapkan dapat memberikan bantuan kepada pihak manajemen dalam melakukan pengendaliann dan menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan tenaga kerja langsung tersebut. 4. Biaya Overhead Pabrik Overhead pabrik (factory overhead) adalah biaya bahan baku tidak langsung, pekerja tidak langsung dan semua biaya pabrikasi lainnya yang dapat dibebankan secara tidak langsung ke produk tertentu. Berikut ini adalah analisis atas biaya overhead pabrik, biaya tak langsung dan biaya pelengkap menurut perusahaan yang semestinya berdasarkan teori untuk pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 dan pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 5. CV. Karunia Indah Biaya Overhead Pabrik Untuk Produksi 1000 lembar Undangan Untuk Bulan Desember 2008 Tabel 6. CV. Karunia Indah Biaya Tak Langsung Untuk Produksi 1000 lembar Undangan Untuk Bulan Desember 2008 Berikut ini adalah dataa biaya Pelengkap menurut perusahaan untuk pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 untuk bulan Desember 2008. Tabel 7. CV. Karunia Indah Biaya Pelengkap Untuk Produksi 1000 lembar Undangan Untuk Bulan Desember 2008 6

Berikut ini adalah data biaya overhead pabrik menurut perusahaan untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 8. CV. Karunia Indah Biaya Overhead Pabrik Untuk Produksi 1000 lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 Berikut ini adalah data biaya tak langsung menurut perusahaan untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 9. CV. Karunia Indah Biaya Tak Langsung Untuk Produksi 1000 lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 Berikut ini adalah data biaya pelengkap menurut perusahaan untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel abel 10. 10 CV. Karunia Indah Biaya Pelengkap Untuk Produksi 1000 lembar Amplop A Dinas Untuk Bulan Desember 2008 Berikut ini adalah data dari analisis penulis mengenai perhitungan biaya overhead pabrik untuk pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 untuk bulan Desember 2008. 7

Tabel 11. CV. Karunia Indah Biaya Overhead Pabrik Untuk Produksi 1000 lembar Undangan Untuk Bulan Desember 2008 (Menurut Analisis) Berikut ini adalah data dari analisis penulis mengenai perhitungan biaya overhead pabrik untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 12. CV. Karunia Indah Biaya Overhead Pabrik Untuk Produksi 1000 lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 (Menurut Analisis) Hasil analisis terhadap data-data data data di atas, berikut ini penulis akan menyajikan perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan menurut analisis penulis untuk pesanan 1000 000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 dan pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. 8

Tabel 13. CV. Karunia Indah Perbandingan Harga Pokok Produksi Atas Pesanan 1000 Lembar Undangan Untuk Bulan Desember 2008 Menurut Perusahaan Biaya Bahan Baku : Kertas Artkarton 230 gr Rp 325.000 Tinta Offset Rp 75.000 Film separasi fullcolor Rp 115.000 Plate GTO Rp 80.000 Plastik dan Label Rp 120.000 Lem Rp 8.000 Tinner Rp 6.000 Total Biaya Bahan Baku Rp 729.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator Setting Rp 17.000 Operator Platemaker Operator Mesin Offset Rp 72.000 Operator Mesin Potong Binder / Finshing Rp 13.000 Total BTKL Rp 117.000 Biaya Overhead Pabrik : Biaya Penyusutan Mesin Rp 225.000 Biaya Penyusutan Peralatan Rp 45.000 Kantor Biaya Sewa Gedung Rp 70.000 Biaya Listrik Rp 93.000 Biaya Administrasi Kantor Rp 35.000 Total Biaya Overhead Pabrik Rp 468.000 Biaya Tak Langsung : Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate cleaner ) Rp 20.500 Total Biaya Tak Langsung Biaya Pelengkap : Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Pelengkap Rp 13.000 Menurut Analisis Penulis Biaya Bahan Baku : Kertas Artkarton 230 gr Rp 325.000 Tinta Offset Rp 75.000 Total Biaya Bahan Baku Rp 400.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator Setting Rp 17.000 Operator Platemaker Operator Mesin Offset Rp 72.000 Operator Mesin Potong Binder / Finshing Rp 13.000 Total BTKL Rp 117.000 Biaya Overhead Pabrik : Film Separasi fullcolor Rp 115.000 Plate GTO Rp 80.000 Plastik dan Label Rp 120.000 Lem Rp 8.000 Tinner Rp 6.000 Biaya Penyusutan Mesin Rp 225.000 Biaya Penyusutan Peralatan Rp 45.000 Kantor Rp 70.000 Biaya Sewa Gedung Rp 93.000 Biaya Listrik Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate cleaner ) Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Overhead Rp 795.500 Pabrik Harga Pokok Produksi Rp 1.347.500 Selisih (Rp 1.347.500 Rp 1.312.500) = Rp 35.000 Rp 1.312.500 Sumber : diolah dari data CV. Karunia Indah 9

Tabel 14. CV. Karunia Indah Perbandingan Harga Pokok Produksi Atas Pesanan 1000 Lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 Menurut Perusahaan Keterangan Total Biaya Bahan Baku : Kertas HVS 80 gr uk A3 Tinta Offset Film separasi fullcolor Plate GTO Double Tape Lem Tinner Total Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator Setting Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finshing Total BTKL Biaya Overhead Pabrik : Biaya Penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik Biaya Administrasi Kantor Total Biaya Overhead Pabrik Biaya Tak Langsung : Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate cleaner ) Total Biaya Tak Langsung Biaya Pelengkap : Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Pelengkap Harga Pokok Produksi Menurut Analisis Penulis Keterangan Biaya Bahan Baku : Kertas HVS 80 gr uk A3 Tinta Offset Total Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator Setting Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finshing Total BTKL Biaya Overhead Pabrik : Film Separasi fullcolor Plate GTO Double Tape Lem Tinner Biaya Penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate cleaner ) Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Overhead Pabrik Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 70.000 Rp 80.000 Rp 62.500 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 451.500 Rp 8.500 Rp 48.000 Rp 3.750 Rp 78.000 Rp 145.750 Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 35.000 Rp 468.000 Rp 20.500 Total Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 225.000 Rp 8.500 Rp 48.000 Rp 3.750 Rp 78.000 Rp 145.750 Rp 70.000 Rp 80.000 Rp 62.500 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 693.000 Rp 13.000 Rp 1.098.750 Rp 1.063.750 Selisih (Rp 1.098.750 Rp 1.063.750) = Rp 35.000 Sumber : diolah dari data CV. Karunia Indah 2. Analisis Pengaruh Pengklasifikasian Unsur-unsur Harga Pokok Produksi Terhadap Laba Bersih Kartu Undangan Dan Amplop Dinas Perhitungan harga pokok produksi yang tepat akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Berikut laporan laba/rugi menurut perusahaan untuk 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 untuk bulan Desember 2008. 10

Tabel 15. CV. Karunia Indah Laporan Laba Rugi Untuk 1000 lembar Kartu Undangan Untuk Bulan Desember 2008 Penjualan 1000 lbr Kartu Undangan Harga Pokok Produksi 1000 lbr Kartu Undangan Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji Rp 140.000 Biaya Listrik Kantor Rp 37.250 Biaya Air Rp 15.750 Biaya Telepon Rp 55.500 Biaya Lain-lain Rp 21.000 Total Biaya Usaha Laba Bersih Rp 2.021.250 Rp 1.347.500 Rp 673.750 Rp 269.500 Rp 404.250 Sumber : diolah dari data CV. Karunia Indah Berikut laporan laba/rugi menurut perusahaan untuk 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 16. CV. Karunia Indah Laporan Laba Rugi Untuk 1000 lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 Penjualan 1000 lbr Amplop Dinas Harga Pokok Produksi 1000 lbr Amplop Dinas Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji Rp 100.000 Biaya Listrik Kantor Rp 35.750 Biaya Air Rp 14.550 Biaya Telepon Rp 54.500 Biaya Lain-lain Rp 14.950 Total Biaya Usaha Laba Bersih Rp 1.648.125 Rp 1.098.750 Rp 549.375 Rp 219.750 Rp 329.625 Sumber : diolah dari data CV. Karunia Indah Berikut ini adalah analisis penulis mengenai laporan laba/rugi untuk pesanan 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 untuk bulan Desember 2008. 11

Tabel 17. CV. Karunia Indah Laporan Laba Rugi Untuk 1000 lembar Kartu Undangan Untuk Bulan Desember 2008 (Menurut Analisis) Penjualan 1000 lbr Kartu Undangan Harga Pokok Produksi 1000 lbr Kartu Undangan Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji Rp 140.000 Biaya Listrik Kantor Rp 37.250 Biaya Air Rp 15.750 Biaya Telepon Rp 55.500 Biaya Lain-lain Rp 21.000 Biaya Administrasi Kantor Rp 35.000 Total Biaya Usaha Laba Bersih Rp 2.021.250 Rp 1.312.500 Rp 708.750 Rp 304.500 Rp 404.250 Sumber : diolah dari data CV. Karunia Indah Berikut ini adalah analisis penulis mengenai laporan laba/rugi untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Desember 2008. Tabel 18. CV. Karunia Indah Laporan Laba Rugi Untuk 1000 lembar Amplop Dinas Untuk Bulan Desember 2008 (Menurut Analisis) Penjualan 1000 lbr Amplop Dinas Harga Pokok Produksi 1000 lbr Amplop Dinas Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji Rp 100.000 Biaya Listrik Kantor Rp 35.750 Biaya Air Rp 14.550 Biaya Telepon Rp 54.500 Biaya Lain-lain Rp 14.950 Biaya Administrasi Kantor Rp 35.000 Total Biaya Usaha Laba Bersih Rp 1.648.125 Rp 1.063.750 Rp 584.375 Rp 254.750 Rp 329.625 Sumber : diolah dari data CV. Karunia Indah Menurut perusahaan, dalam memproduksi 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 didapat laba bersih sebesar Rp 404.250,00, dan untuk 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) didapat laba bersih sebesar Rp 329.625,00. Sedangkan menurut analisis penulis, setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi yang benar perusahaan tetap mendapatkan laba bersih untuk 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 didapat sebesar Rp 404.250,00, dan untuk 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) didapat laba bersih sebesar Rp 329.625,00. Perbedaannya menurut analisis tidak dimasukkannya biaya administrasi kantor ke dalam 12

laporan laba rugi, seharusnya biaya administrasi kantor dimasukkan ke dalam laporan laba rugi bukan ke dalam unsur harga pokok produksi. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis pada bab III, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Perusahaan belum tepat dalam mengklasifikasikan unsur-unsur biaya produksi. Ketidaktepatan tersebut antara lain, yaitu dimasukkannya biaya tak langsung (biaya pabrikasi) berupa film separasi fullcolor, plate GTO, plastik dan label, lem, dan tinner sebagai biaya bahan baku, dimasukkannya biaya administrasi kantor sebagai unsur dari harga pokok produksi, serta dipisahkannya biaya tak langsung dan biaya pelengkap dari biaya overhead pabrik. Terdapat juga selisih sebesar Rp. 35.000,00 antara perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan dengan analisis penulis. 2. Laba bersih yang diterima perusahaan sudah tepat hanya pengklasifikasian yang dilakukan oleh perusahaan belum benar. Informasi yang salah dapat berakibat pada keputusan yang keliru dalam mengambil keputusan pihak manajemen dalam menentukan laba bersih. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2004. IntermediateAccounting. Edisi Delapan. BPFE: Yogyakarta. Carter, William K dan Milton F Usry. 2004. Akuntansi Biaya.Buku 1. Edisi Ketigabelas. Salemba Empat: Jakarta. Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Buku 1. Salemba Empat: Jakarta Hansen, Don R dan Maryane M Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Jilid 1. Salemba Empat: Jakarta. Hariwijaya. M dan Bisri M. Djaelani. 2008. Teknik Menulis Skripsi dan Thesis. Zenith Publisher: Yogyakarta. Kartadinata, Abas. 2000. Akuntansi dan Analisis Biaya Suatu Pendekatan Terhadap Tingkah Laku Biaya. Cetakan Ketiga. Rineka Jaya: Jakarta. Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya.Edisi 5. UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN: Yogyakarta. Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat: Jakarta 13