Oleh: Joeni Arianto Kurniawan 1
Tujuan Mempelajari Hukum Adat: Tujuan praktis: - Hukum adat masih digunakan dalam lapangan hukum perdata, khususnya dalam perkara waris - Secara faktual, masih banyak terdapat eksistensi kehidupan indigenous people di pelosok pedalaman nusantara Tujuan strategis: Hukum adat sebagai hukum asli bangsa merupakan sumber serta bahan potensial untuk pembentukan hukum positip Indonesia dan pembangunan tata hukum Indonesia Joeni Arianto Kurniawan 2
Beberapa Pertanyaan Mendasar 1. Apakah Hukum Adat itu? 2. Apakah Hukum Adat = Adat? Jika sama bagaimana persamaannya? Jika tidak apa perbedaannya? 3. Bagaimanakah (ciri-ciri) Hukum Adat? Joeni Arianto Kurniawan 3
Pengertian-Pengertian tentang Hukum Adat Menurut Hilman,, istilah adat bhs. Arab kebiasaan Istilah Hukum Adat secara akademis pertama kali merupakan istilah asing, hasil terjemahan dari istilah Adatrecht Dikenalkan pertama kali oleh Prof.Dr.Christiaan Snouck Hurgronje dalam bukunya yang berjudul De Atjehers (1894) Dikembangkan lebih lanjut oleh Prof.Mr.Cornelis van Vollenhoven dalam tulisan-tulisannya tulisannya antara lain Het Adatrecht van Ned-Indie (1901-1933) 1933), Een Adatwetboekje voor heel Indie (1910), De Ontdekking van het Adatrecht (1928). Joeni Arianto Kurniawan 4
Hukum Adat adalah. A. Menurut Van Vollenhoven: Hukum adat adalah aturan-aturan perilaku yg berlaku bg orang-orang pribumi dan timur asing, yg di satu pihak mempunyai sangsi (maka dikatakan hukum) dan di lain pihak tidak dikodifikasi (maka dikatakan adat) [Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat ] Hk.Adat = adat / kebiasaan yang bersangsi Joeni Arianto Kurniawan 5
B. Menurut Mr.B.Ter Haar Bzn Hukum adat adalah aturan adat / kebiasaan yang mendapat sifat hukum melalui keputusan-keputusan atau penetapan-penetapan petugas hukum seperti Kepala Adat, Hakim, dll baik di dalam maupun di luar persengketaan (Teori Keputusan / Beslissingenleer ) Joeni Arianto Kurniawan 6
Pendapat Ter Haar dipengaruhi oleh John Chipman Gray yang menyatakan: All the law is judge made law (semua hukum adalah hukum keputusan) Joeni Arianto Kurniawan 7
C. Menurut Kusumadi.P Hukum adat adalah adat yang telah mendapatkan sifat hukum melalui penetapan yang dikeluarkan oleh para petugas hukum baik di dalam maupun di luar sengketa (sama denganter Haar) Sama-sama mendasarkan titik batasan antara adat dan hukum adat pada keputusan atau penetapan petugas hukum Kusumadi menyebut adanya penetapan petugas hukum ini sebagai existential moment dari hukum adat Joeni Arianto Kurniawan 8
Perbedaan antara Kusumadi dan Ter Haar: Perbedaan yang ada hanyalah bersifat gradatif Konsep Kusumadi memperhalus konsep Ter Haar Menurut Ter Haar, jika tidak ada keputusan, maka belum bisa dikatakan sebagai hukum Menurut Kusumadi, ketiadaan keputusan / penetapan bukan berarti ketiadaan aturan hukum. Tetapi baru pada saat ada penetapanlah aturan tingkah laku adat menjadi tegas berwujud dalam hukum positif Joeni Arianto Kurniawan 9
D. Menurut Soepomo Tahun1951 (dalam buku Kedudukan Hukum Adat di Kemudian Hari ) Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis (unstatutary law) di dalam peraturan legislatif yang meliputi: Hukum yang hidup sebagai konvensi di badan- badan negara (parlemen, dewan propinsi, dan sebagainya) Hukum yang timbul karena putusan-putusan hakim (judge made law) Hukum yang hidup sebagai aturan kebiasaan yang dipertahakan dalam pergaulan hidup baik di kotakota maupun di desa-desa (customary law) Joeni Arianto Kurniawan 10
Tahun 1952 (dalam buku Bab-Bab tentang Hukum Adat ): Hukum adat merupakan: - Hukum non statutair (tidak tertulis) - Berupa sebagian besar hukum kebiasaan dan sebagian kecil hukum Islam - Juga melingkupi hukum yang berdasarkan keputusan-keputusan hakim yang berisi asas-asas hukum dalam lingkungan di mana ia memutuskan perkara - Berurat-berakar pada kebudayaan tradisional - Merupakan hukum yang hidup, karena menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari rakyat - Hukum adat terus-menerus dalam keadaan tumbuh dan berkembang seperti hidup itu sendiri Joeni Arianto Kurniawan 11
E. Menurut Bushar Muhammad Sependapat dengan Soepomo Hukum adat adalah hukum tidak tertulis, yang tidak hanya meliputi hukum yang hidup dan dipertahankan sebagai aturan adat dalam masyarakat (hukum adat dalam arti sempit / customary law), melainkan juga kebiasaan dalam lapangan ketatanegaraan (convention) dan kehakiman atau peradilan Joeni Arianto Kurniawan 12
Soepomo dan Bushar Muhammad memberikan pengertian yang sama bahwa hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam hidup bermasyarakat maupun dalam lapangan ketatanegaraan Joeni Arianto Kurniawan 13
F. Menurut Djojodigoeno Hukum adat adalah ugeran-ugeran yang langsung timbul sebagai pernyataan kebudayaan orang Indonesia asli yaitu sebagai pernyataan rasa keadilan dalam hubungan pamrih (hub. antar sesama manusia dalam usaha memenuhi kepentingan) Joeni Arianto Kurniawan 14
G. Menurut Dr.Sukanto Hukum adat adalah kompleks adat-adat yang kebanyakan tidak dikitabkan/dikodifisir, bersifat paksaan dan memiliki sangsi, sehingga mempunyai akibat hukum Joeni Arianto Kurniawan 15
H. Menurut Dr.Hazairin Hukum adat adalah endapan kesusilaan dalam masyarakat, yakni hukum yang berasal dari dan memiliki kesesuaian langsung dengan kesusilaan masyarakat Hukum adat lebih menguatkan pemeliharaan kaidah-kaidah kesusilaan melalui ancaman hukum / penguatan hukum Joeni Arianto Kurniawan 16
HAZAIRIN Bertumpu pada pendirian ada persesuaian antara hukum dan kesusilaan Dalam sistem hukum yg sempurna tidak Dalam sistem hukum yg sempurna tidak ada tempat bagi sesuatu yg tidak selaras dg kesusilaan
I. Menurut Mr.J.H.P. Bellefroid Hukum adat adalah aturan-aturan yang hidup meskipun tidak diundangkan oleh penguasa tetapi tetap dihormati dan ditaati oleh rakyat karena meyakini bahwa aturan-aturan tersebut berlaku sebagai hukum Joeni Arianto Kurniawan 18
Menurut Prof.Dr. M. Koesnoe, terdapat perbedaan tentang konsep hukum antara pemikiran barat dan adat. Konsep pemikiran barat: - Memandang individu sebagai makhluk yang merdeka - Setiap individu memiliki kepentingan yang diusahakan untuk selalu dipenuhi secara maksimal - Perlu diadakan penertiban atas usaha pemenuhan kepentingan tersebut - Diperlukan sangsi untuk menjamin dilaksanakannya penertiban tersebut Joeni Arianto Kurniawan 19
Konsep pemikiran Adat: Individu adalah bagian yg tak terpisahkan dari masyarakatnya Individu adalah bagian dari masyarakat yg mempunyai fungsi masing-masing utk melangsungkan dan kelangsungan masyarakat. Tdk ada ketentuan adat yg memerlukan syarat yg menjamin berlakunya dg menggunakan paksaan (sanksi) Sangsi berfungsi sebagai upaya pengembalian keseimbangan yang terganggu akibat adanya pelanggaran Joeni Arianto Kurniawan 20
Karakteristik Hukum Adat A. Wujud Hukum Adat Sebagian besar tidak tertulis / non statutair / ius non scriptum Sebagian kecil berupa hukum tertulis seperti peraturanperaturan yang dikeluarkan oleh raja-raja Uraian-uraian hukum secara tertulis, seperti hasil penelitian yang dibukukan Dikarenakan wujud di luar tidak tertulis hanya merupakan bagian kecil, maka hukum adat cenderung selalu disebut sebagai hukum tidak tertulis B. Hukum adat bersifat dinamis (tidak statis) C. Hukum adat berasal langsung dari kebudayaan rakyat, yakni berupa kebiasaan-kebiasaan serta nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Joeni Arianto Kurniawan 21
Dua Unsur Berlakunya Hukum Adat 1. Unsur kenyataan (pada kenyataannya) adat itu dalam keadaan yang sama selalu diindahkan oleh rakyat 2. Unsur psikologis terdapat adanya keyakinan rakyat bahwa adat tersebut mempunyai kekuatan hukum, sehingga menimbulkan adanya kewajiban hukum (opinio juris necessitatis) Joeni Arianto Kurniawan 22
Unsur-Unsur Pembentuk Hukum Adat: Mr.L.W.C van Den Berg teori Receptio in Complexu Hukum Adat Hukum agama Penyimpangan² Joeni Arianto Kurniawan 23
Van Vollenhoven: Hukum Adat Hukum tdk tertulis Hukum tertulis Hukum asli penduduk Hukum agama (Melayu Polynesia) Joeni Arianto Kurniawan 24
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Perkembangan Hukum Adat: 1. Faktor magis dan animisme 2. Faktor agama 3. Faktor kekuasaan-kekuasaan yang lebih tinggi dari persekutuan hukum adat 4. Hubungan dengan orang-orang ataupun kekuasaan asing Joeni Arianto Kurniawan 25
TUGAS Berdasarkan materi tentang Konsep- sebagaimana dijabarkan dalam perkuliahan dan diuraikan dalam buku-buku kepustakaan yang menunjang, maka jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan konsep-konsep yang dikemukakan oleh para sarjana hukum adat! 1. Apakah ada perbedaan antara adat dan hukum adat?jelaskan 2. Bagaimanakah suatu adat dapat dikatakan telah menjadi hukum adat? Jelaskan berdasarkan 2 kelompok pendapat yang berbeda, dan tunjukkan pokok perbedaannya serta sebutkan siapa saja tokoh sarjana yang termasuk ke dalam masingmasing kelompok tersebut! 3. Hukum adat dikatakan bersifat dinamis. Jelaskan pernyataan ini! Joeni Arianto Kurniawan 26
Bahan Bacaan: 1. Bushar Muhammad, Asas-Asas Hukum Adat (Suatu Pengantar) 2. Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat 3. M. Koesnoe, Hukum Adat Sebagai Suatu Model Hukum 4. Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas- Asas Hukum Adat 5. Soepomo, Bab-Bab Tentang Hukum Adat Joeni Arianto Kurniawan 27
Terima Kasih Â`xÇâ}â exäéäâá UtÇzát \ÇwÉÇxá tê Joeni Arianto Kurniawan 28