ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.

ANGGARAN DASAR KOPERASI AKU MANDIRI

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

Anggaran Dasar KBMT Darussalam

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Anggaran Dasar Koperasi ikatan Alumni SMP Negeri 1 Purwareja Klampok KOPAMA SATU ANGGARAN DASAR KOPERASI IKATAN ALUMNI SMP NEGERI 1 PURWAREDJA KLAMPOK

1 Januari 2016 KOPERASI TRISAKTI ANGGARAN RUMAH TANGGA

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

POLA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

dari tempat kedudukannya. 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

BAB I PENDIRIAN

Anggaran Dasar Koperasi Swamedia Mitra Bangsa ANGGARAN DASAR

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

A.N. BUPATI MALINAU KEPALA DINAS PERINDAGKOP KAB. MALINAU DIDAFTARKAN DALAM DAFTAR UMUM. PADA TANGGAL 20 April 2005

ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOPERASI. Published by : M Anang Firmansyah

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG

Anggaran Dasar Koperasi ikatan Alumni Politeknik Undip/Negeri Semarang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

A N G G A R A N D A S A R

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI. 2. KOPERASI berkedudukan di Jalan Salemba Tengah No. 39 AA BB, Kelurahan Salemba, Kecamatan Senin, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 3. KOPERASI dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain baik di dalam maupun di luar wilayah RI berdasarkan keputusan Rapat Anggota. BAB II LANDASAN, ASAS DAN PRINSIP Pasal 2 KOPERASI berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan asas Kekeluargaan dan gotong royong. Pasal 3 (1) KOPERASImelakukan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip yaitu : a. Koperasi sebagai gerakan sosial. b. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. c. Pengendalian secara demokratis oleh anggota. d. Partisipasi ekonomi anggota. e. Otonomi dan Kemandirian. f. Pendidikan, pelatihan dan informasi sebagai bagian dari gerakan koperasi. g. Kerjasama antar Koperasi. h. Kepedulian terhadap lingkungan, komunitas dan Hak Asasi Manusia. (2) KOPERASI sebagai badan usaha dalam melaksanakan usahanya berdasarkan prinsipprinsip Koperasi dengan menegakkan azas produksi etis, bekerja etis dan berkonsumsi etis. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 (1) Maksud didirikan KOPERASI adalah untuk menyelenggarakan kegiatan usaha yang sesuai dengan kepentingan ekonomi anggotanya, berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. (2) Tujuan didirikan KOPERASI adalah untuk: Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 1

a. Mewujudkan kemandirian anggota dan masyarakat di bidang ekonomi. b. Membangun kesadaran politik yang berdaulat seluruh anggota dan masyarakat. c. Mewujudkan anggota dan masyarakat yang berkarakter dalam budaya yang beragam. d. Meningkatkan sinergi usaha-usaha pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. e. Mendorong terwujudnya kebijakan Pemerintah dalam bidang ekonomi, sosial serta budaya masyarakat yang lebih adil dan bermartabat. Pasal 5 (1) Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud pasal 4, KOPERASI menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai berikut : a. Jasa b. Perdagangan c. Produksi (2) Dalam kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), KOPERASI dapat melakukan kerjasama dengan pihak manapun, baik di dalam maupun di luar wilayah Negara Republik Indonesia. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 6 (1) Keanggotaan KOPERASI bersifat sukarela dan terbuka (2) Keanggotaan terdiri dari : a. Anggota b. Anggota Luar Biasa (3) Anggota adalah pendiri, orang per orang, dan badan hukum yang memenuhi persyaratan menjadi anggota Koperasi. (4) Anggota Luar Biasa adalah individu yang berada dibawah pengampuan. Pasal 7 Persyaratan untuk dapat diterima menjadi anggota KOPERASI sebagai berikut : a. WNI b. Menyetujui dan menerima isi Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan ketentuan yang berlaku dalam KOPERASI. c. Membayar Simpan Pokok sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), Simpanan Wajib setiap bulan sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) dan Simpanan Sukarela. d. Tidak melakukan kegiatan yang melanggar nilai-nilai dan prinsip koperasi. Pasal 8 (1) Keanggotaan KOPERASI diperoleh jika anggota telah melunasi simpanan pokok dan menandatangani Buku Daftar Anggota KOPERASI. Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 2

(2) Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun. (3) Tata cara penerimaan dan pembatalan anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) KOPERASI. Pasal 9 (1) Setiap Anggota mempunyai hak sebagai berikut : a. Memperoleh pelayanan dari KOPERASI b. Menghadiri dan menyampaikan pendapat dalam Rapat Anggota c. Memiliki Hak suara yang sama d. Memilih dan dipilih menjadi pengurus, pangawas dan pengelola KOPERASI e. Mengajukan pendapat, usul dan saran demi kebaikan dan kemajuan KOPERASI f. Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha (SHU). g. Mengetahui keadaan organisasi dan usaha KOPERASI (2) Setiap Anggota mempunyai kewajiban : a. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai dengan ketentuan AD dan ketentuan Rapat Anggota b. Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi, usaha, melakukan transaksi dan memanfaatkan pelayanan KOPERASI c. Menaati dan menjalankan ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota dan Keputusan lainnya yang berlaku dalam KOPERASI d. Memelihara nama baik dan kebersamaan dalam KOPERASI. e. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip KOPERASI. Pasal 10 (1) Anggota Luar Biasa KOPERASI memiliki hak-hak : a. Memperoleh pelayanan dari KOPERASI b. Menghadiri dan menyampaikan pendapat di Rapat Anggota. c. Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha (SHU). (2) Setiap Anggota Luar Biasa KOPERASI mempunyai kewajiban : a. Melunasi pembayaran simpanan pokok, b. Melengkapi persyaratan administratif, Pasal 11 (1) Keanggotaan berakhir apabila : a. Anggota yang bersangkutan meninggal dunia b. Berhenti atas permintaan sendiri atau c. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak lagi memenuhi persyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam KOPERASI d. KOPERASI membubarkan diri berdasarkan keputusan Rapat Anggota. (2) Anggota diberhentikan oleh pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota. Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 3

(3) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib anggota yang diberhentikan oleh pengurus, dikembalikan sesuai ketentuan Anggaran rumah Tangga atau peraturan Khusus. BAB V RAPAT ANGGOTA Pasal 12 (1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuatan tertinggi dalam KOPERASI (2) Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun. (3) Rapat Anggota Tahunan diadakan selambatnya 6 (enam) bulan setelah tutup tahun buku. (4) Rapat Anggota menetapkan : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha KOPERASI c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas. d. Pengesahan anggota baru dan memberhentikan anggota KOPERASI. e. Pengesahan program kerja, anggaran pendapatan dan belanja KOPERASI serta pengesahan laporan keuangan: neraca dan rugi laba. f. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas dalam pelaksanaan tugasnya g. Pembagian Sisa Hasil Usaha h. Penggabungan, pemekaran dan pembubaran KOPERASI (5) Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang peraturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 13 (1) Rapat Anggota dinyatakan sah jika dihadiri oleh setengah ditambah satu anggota KOPERASI. (2) Keputusan Rapat Anggota dinyatakan sah jika disetujui oleh setengah ditambah satu anggota yang hadir. (3) Masing-masing anggota hanya dapat menerima satu surat kuasa dari anggota lainnya yang tidak hadir. (4) Apabila korum sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tecapai, maka Rapat Anggota di tunda untuk waktu paling lama 7 hari (5) Apabila pada rapat ke 2 sebagaimana dimaksud ayat (2) korum tetap belum tercapai, maka rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota Pasal 14 (1) Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat (2) Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan Keputusan oleh Rapat Anggota berdasarkan suara terbanyak dan anggota yang hadir (3) Dalam hal dilakukan pemungutan, setiap anggota mempunyai satu suara (4) Anggota yang tidak hadir dapat mewakilkan suaranya kepada anggota koperasi yang lain (5) Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam berita Acara Rapat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 4

Pasal 15 Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan terlebih dahulu kepada anggota sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum Rapat Anggota. Pasal 16 (1) Untuk mengubah Anggaran Dasar KOPERASI harus diadakan rapat Anggota yang diadakan khusus itu, dan harus dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota serta keputusannya harus di setujui oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota yang hadir. (2) Untuk membubarkan KOPERASI harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk itu, dan harus dihadiri sekurang-kurangnya ¾ jumlah anggota serta keputusannya harus disetujui oleh ¾ dari jumlah anggota yang hadir. BAB V PENGURUS Pasal 17 (1) Pengurus KOPERASI dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota (2) Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus KOPERASI sebagai berikut : a. Memiliki kepemimpinan yang kuat dan pemahaman AD/ART KOPERASI. b. Memiliki integritas dan komitmen politik untuk mewujudkan tujuan KOPERASI c. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan d. Tidak pernah terlibat dalam tindak pidana terkait dengan korupsi, kejahatan lingkungan, pelanggaran HAM, dan tindak pidana lain. (3) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali periode. (4) Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus Pasal 18 (1) Jumlah Pengurus paling sedikit 3 (tiga) orang dan harus dalam hitungan ganjil. (2) Pengurus terdiri dari minimal : a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara (3) Pengurus mengangkat Direksi atau Manager yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha KOPERASI. (4) Apabila koperasi belum mampu mengangkat Direksi / manager, maka salah satu dari pengurus dapat bertindak sebagai Direksi / Manager KOPERASI. (5) Pengaturan lebih lanjut tentang pengangkatan direksi Atau Manager diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 5

Pasal 19 Tugas dan kewajiban Pengurus : a. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha KOPERASI b. Melakukan seluruh perbuatan hukum untuk dan atas nama KOPERASI c. Mewakili KOPERASI didalam dan di Luar pengadilan d. Mengajukan rencana, anggara pendapatan dan belanja KOPERASI e. Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepengurusan f. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian anggota g. Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi dan usaha KOPERASI h. Memelihara kerukunan diantara Anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan perselisihan i. Menanggung kerugian KOPERASI sebagai akibat kelalaian dengan cacatan : 1) Jika kerugian timbul akibat kelalaian seseorang atau beberapa anggota Pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota Pengurus yang bersangkutan 2) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah di putuskan dalam Rapat Pengrus, maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang di derita KOPERASI j. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota anggota pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota. Pasal 20 Pengurus mempunyai hak : a. Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota b. Mengangkat dan memberhentikan Direksi/ Manager dan karyawan KOPERASI c. Membuka cabang/perwakilan usaha baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha. e. Meminta laporan dari Direksi/Manager sewaktu-waktu diperlukan Pasal 21 (1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota apabila terbukti : a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan KOPERASI b. Tidak menaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Rapat Anggota c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dalam KOPERASI dan Gerakan Koperasi pada umumnya d. Terlibat dalam tindak pidana terkait dengan korupsi, kejahatan lingkungan, pelanggaran HAM, dan tindak pidana lain. Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 6

(2) Dalam hal Anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir, rapat Pengurus dapat mengangkat pergantiannya dengan cara : a. Menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan tersebut (3) Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana di maksud ayat (2) harus dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disyahkan dalam rapat anggota berikutnya BAB VII PENGAWAS Pasal 22 (1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat Anggota (2) Yang dapat dipilih menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Memiliki kepemimpinan yang kuat dan pemahaman AD/ART KOPERASI. b. Memiliki integritas dan komitmen politik untuk mewujudkan tujuan KOPERASI c. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan d. Tidak pernah terlibat dalam tindak pidana terkait dengan korupsi, kejahatan lingkungan, pelanggaran HAM, dan tindak pidana lain. e. Telah menjadi anggota koperasi minimal 2 (dua) tahun. (3) Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali periode. (4) Pengawas terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. Pasal 23 Pengurus dapat mengangkat Pengelola untuk jangka waktu tertentu. Pasal 24 Hak dan kewajiban Pengawas adalah : a. Melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan KOPERASI b. Menerima dan atau meminta laporan dari pengurus atas pelaksanaan kepengurusan KOPERASI sesuai periode waktu yang telah ditetapkan c. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada KOPERASI d. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan e. Memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada pengurus f. Merahasiakan hasil pengawasan terhadap pihak ketiga g. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan pada Rapat Anggota Pasal 25 Pengawas berhak menerima imbalan atas tugas pokok dan fungsi yang dijalankan sebagai pengawas KOPERASI. Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 7

Pasal 26 Atas persetujuan Rapat Anggota, Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik dengan biaya ditanggung oleh KOPERASI BAB VIII PENGELOLA Pasal 27 (1) Pengelolaan usaha KOPERASI dilakukan oleh Direksi/Manager dengan dibantu oleh beberapa karyawan yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara tertulis. (2) Persyaratan untuk diangkat menjadi Direksi/Manager adalah : a. Mempunyai keahlian dibidang usaha atau pernah mengikuti pelatihan di bidang usaha koperasi atau magang dalam usaha koperasi b. Memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang usaha c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau hukum. d. Belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun dalam tindak pidana terkait dengan korupsi, kejahatan lingkungan, pelanggaran HAM, dan tindak pidana lain. d. Memiliki wawasan dan komitmen terhadap kesetaraan gender dan lingkungan yang berkelanjutan. (3) Dalam melaksanakan tugasnya Direksi/Manager bertanggung jawab kepada pengurus Pasal 28 Tugas dan kewajiban Direksi/Manager adalah : a. Melaksanakan kebijaksanaan Pengurus dalam mengelola usaha KOPERASI b. Mengendalikan dan Mengkoordinasikan semua kegiatan usaha KOPERASI yang dilaksanakan oleh karyawan c. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan pelaksanaannya d. Menaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota, kontrak kerja dan ketentuan lainnya yang berlaku pada KOPERASI yang berkaitan pada pekerjaannya e. Menanggung kerugian usaha KOPERASI sebagai akibat dari kelalaian dan atau tindakan yang sengaja atas pelaksanaan tugas yang dilimpahkan Pasal 29 (1) Hak dan wewenang Direksi/Manager : a. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah di sepakati dan ditandatangani bersama oleh pengurus dan Direksi/Manager b. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tugas yang di bebankan c. Membeladiri atas segala tuntutan yang di tujukan kepada dirinya Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 8

d. Bertindak untuk dan atas nama pengurus dalam rangka menjalankan usaha KOPERASI (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan, tugas, kewajiban, hak dan wewenang Direksi/Manager diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) dan atau kontrak kerja. BAB IX PEMBUKUAN KOPERASI Pasal 30 (1) Tahun Buku KOPERASI adalah tanggal 1 januari sampai tanggal 31 Desember pada tahun yang sama (2) KOPERASI wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan prinsip Akuntasi Indonesia dan Standar Khusus Akuntansi Koperasi. BAB X MODAL KOPERASI Pasal 31 (1) Modal Koperasi pada saat pendirian KOPERASI sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah. (2) Modal sendiri KOPERASI berasal dari : a. Simpanan Pokok b. Simpanan Wajib c. Simpanan Sukarela d. Hibah (3) Untuk memperbesar usahanya, maka KOPERASI dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak merugikan koperasi berupa pinjaman dari : a. Anggota b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya c. Bank dan lembaga keuangan lainnya d. Sumber lain yang sah. (4) KOPERASI dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan. Pasal 32 (1) Setiap anggota harus membayar simpanan pokok dan dapat diangsur sebanyak 5 (lima) kali dalam waktu 1 (satu) tahun. (2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus (3) Simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota. Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 9

BAB XII SISA HASIL USAHA Pasal 33 (1) Sisa Hasil Usaha KOPERASI merupakan pendapatan KOPERASI yang diperoleh dalam satu tahun buku di kurangi dengan biaya yang dapat di pertanggung jawabkan, bahkan penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. (2) Sisa hasil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk : a. Cadangan modal usaha b. Anggota sesuai transaksi dan simpanannya c. Pendidikan d. Insentif untuk pengurus dan pengawas e. Insentif untuk Direksi/Manager f. Advokasi dan pengkaderan (3) Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan sesuai dengan kuputusan Rapat Anggota. Pasal 34 Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota. Pasal 35 Cadangan digunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian BAB XIII PEMBUBARAN Pasal 36 (1) Pembubaran KOPERASI dapat dilaksanakan berdasarkan Keputusan Rapat Anggota (2) Pembubaran oleh Rapat Anggota Berdasaran Pada : a. Jangka waktu berdirinya KOPERASI telah berakhir b. Atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota c. Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usaha Pasal 37 (1) Dalam hal hendak KOPERASI dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk tim penyelesaian yang terdiri dari unsur anggota, pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu (pembina) dan diberi kuasa menyelesaikan pembubaran dimaksud. (2) Tim Penyelesaian mempunyai hak dan kewajiban : a. Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama KOPERASI b. Mengumpulkan keterangan yang diperlukan c. Memanggil Pengurus, Anggota dan berkas anggota tertentu yang di perlukan, baik sendiri-sendi maupun bersama-sama. Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 10

d. Memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala cacatan dan arsip koperasi. e. Menggunakan sisa kekayaan KOPERASI untuk menyelesaikan kewajiban KOPERASI baik kepada anggota maupun pihak ketiga. f. Membuat berita acara penyelesaian dan meyampaikan kepada Rapat Anggota (3) Pengurus KOPERASI menyampaikan keputusan pembubaran KOPERASI oleh Rapat Anggota tersebut kepada pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (4) Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya BAB XIV SANKSI Pasal 38 (1) Apabila Anggota, Pengurus dan Pengawas melanggar ketentuan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di KOPERASI dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa : a. Peringatan lisan b. Peringatan tertulis tiga kali berturut-turut c. Dipecat dari keanggotaan atau jabatan d. Diberhentikan (2) Ketentuan mengenai sanksi di atur lebih lanjut dalam Anggara Rumah Tangga BAB XV JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI Pasal 39 KOPERASI didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas BAB XVI ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS Pasal 40 Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus yang membuat pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar KOPERASI dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini. Pasal 41 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang tidak boleh bertentangan dengan Angaran Dasar ini. Anggaran Dasar Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi 11