(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

dokumen-dokumen yang mirip
(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

RA RANCANGAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin adalah:

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan dalam diskusi dan bedah buku Pokok-pokok Siklus APBN dan Dasar-dasar Praktek penyusunan APBN di Indonesia Jilid II

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

Terlampir. Terlampir

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PENGADILAN TINGGI MAKASSAR Jl. Jend. Urip Sumoharjo KM. 4 Telp. (0411) , Fax. (0411) M A K A S S A R 90232

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

Hari/Tanggal : Senin/24 September 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

REKAP RKAKL-DIPA Tahun Anggaran 2015

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN R I

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN TIM PENINJAUAN KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI JAWATIMUR MEI 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

Transkripsi:

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG, SEKJEN MPR RI, SEKJEN MAHKAMAH KONSTITUSI DAN SEKJEN DPD RI. --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2014 Masa Persidangan : I Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : RDP Komisi III DPR RI Hari/tanggal : Selasa, 2 September 2014 Waktu : Pukul 10.15 s.d. 13.12 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Ketua Rapat : Drs. Al Muzzamil Yusuf, M.Si/Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Sekretaris Rapat : Dra. Tri Budi Utami, M.Si/Kabag Set.Komisi III DPR-RI. Hadir : 21 orang Anggota dari 49 orang Anggota Komisi III DPR-RI. Izin : 3 orang Anggota. Acara : Penjelasan RKAK-L Tahun 2015, untuk Sekjen Komisi Yudisial, Sekretaris Mahkamah Agung, Sekjen MPR RI, Sekjen Mahkamah Konstitusi, dan Sekjen DPD RI. I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dibuka pukul 10.15 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Drs. Al Muzzamil Yusuf, M.Si dengan agenda rapat sebagaimana tersebut diatas. II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN 1. Pimpinan rapat menyampaikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut : 1) Sesuai dengan jadwal yang telah disampaikan oleh Pimpinan Badan Anggaran DPR RI melalui surat Nomor : AG / 07500/ DPR RI/VIII/2014, tertanggal 22 Agustus 2014, perihal penyampaian Perubahan Jadwal Pembahasan RUU tentang APBN TA. 2015, Komisi III DPR RI tanggal 2 dan 3 September 2014 telah menjadwalkan Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat dengan Mitra Kerja Komisi III DPR RI untuk mendengarkan penjelasan mengenai Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga untuk Tahun 2015. 2) Adapun pagu Indikatif dari : 1. MPR RI sebesar Rp.611.331.900.000 2. DPD RI sebesar Rp.762.310.000.000 3. Mahkamah Konstitusi RI sebesar Rp.213.804.100.000 4. Komisi Yudisial sebesar Rp.119.155.000.000 5. Mahkamah Agung RI sebesar Rp.6.743.322.800.000 1

2. Sekretaris Jenderal MPR RI menjelaskan RKAK-L tahun 2015, diantaranya sebagai berikut : Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 278/KMK.02/2014, tanggal 10 Juli 2014, perihal Penetapan Pagu Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2015, MPR RI memperoleh pagu anggaran sebesar Rp 611.331.900.000,- (Enam Ratus Sebelas Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah). Dibandingkan dengan anggaran tahun 2014, anggaran MPR turun sebesar Rp 101.735.353.000,- (Seratus Satu Milyar Tujuh Ratus Tiga Puluh Lima Juta Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah). Anggaran MPR Tahun 2014 adalah sebesar Rp 713.067.253.000,- (Tujuh Ratus Tiga Belas Milyar Enam Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah). Anggaran MPR untuk Tahun 2015 digunakan untuk membiayai 3 (tiga) program, yaitu : 1. Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat Kelengkapannya sebesar Rp 550.069,700.000,- (Lima Ratus Lima Puluh Milyar Enam Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah). 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MPR; sebesar Rp 36.952.200.000,- (Tiga Puluh Enam Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Dua Ratus Ribu Rupiah). 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur MPR, sebesar Rp 24.310.000.000,-. (Dua Puluh Empat Milyar Tiga Ratus Sepuluh Juta Rupiah). MPR mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp. 386.896.024.652,- (Tiga Ratus Delapan Puluh Enam Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Dua Puluh Empat Ribu Enam Ratus Lima Puluh Dua Rupiah), yang dialokasikan untuk : 1. Tambahan pada Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat Kelengkapannya sebesar Rp 352.420.341.772,- (Tiga Ratus Lima Puluh Dua Milyar Empat Ratus Dua Puluh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Tujuh Puluh Dua Rupiah). 2. Tambahan pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis MPR sebesar Rp 21.808.800.000,- (Dua Puluh Satu Milyar Delapan Ratus Delapan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah). 3. Tambahan pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur MPR sebesar Rp 12.666.882.880,- (Dua Belas Milyar Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Rupiah). 3. Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi menyampaikan RKAK-L dan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2015, sebagai berikut : Dalam pagu indikatif 2015, anggaran MK sebesar Rp 213.804.100.000,- (Dua ratus tiga belas milyar delapan ratus empat juta seratus ribu rupiah), yang dijabarkan dalam program-program : M 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 99,597,966,000 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 7,600,000,000 3 Program Penanganan Perkara Konstitusi 100,058,434,000 4 Program pemahaman hak konstitusi 6,547,700,000 TOTAL 213,804,100,000 2

Usulan Realokasi Anggaran Mahkamah Konstitusi tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, sebesar Rp 46.430,.007.000,- 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, sebesar Rp 14.225.139.000,- 3. Program Penanganan Perkara Konstitusi, sebesar Rp 13.279.657.000,- 4. Tambahan pada Program Kesadaran Berkonstitusi, sebesar Rp 9.514.250.000,- 4. Sekretaris Mahkamah Agung RI menyampaikan RKA/KL Tahun 2015, sebagai berikut : Untuk Rencana Kerja (Renja-KL) Tahun Anggaran 2015 Mahkamah Agung Republik Indonesia, dapat disampaikan sebagai berikut: NO PROGRAM PAGU 2015 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 5,568,775,500 Pembinaan administrasi pengelolaan kepegawaian dan pengembangan sdm 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 723,698,400 Pengadaan sarana dan prasarana dilingkungan MA RI Pengadaan sarana dan prasarana dilingkungan Peradilan tingkat banding dan tingkat pertama 3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Mahkamah Agung 30,072,600 Pengawasan Pelaksanaan Teknis, Admnistrasi Peradilan, Administrasi Umum, Pengananan Pengaduan Pengawasan dan Pemeriksaan Kinerja serta perilaku aparat Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya 4 Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Mahkamah Agung 89,555,200 Peningkatan profesionalitas tenaga teknis peradilan dan aparatur peradilan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan Peningkatan profesional aparatur peradilan di bidang manajemen dan kepemimpinan 5 Program Penyelesaian Perkara Mahkamah Agung 111,372,400 Peningkatan manajemen dan peradilan umum 6 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 121,619,500 Peningkatan manajemen dan peradilan umum 7 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama 74,979,500 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama 8 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara 23,249,700 Peningkatan Manajemen Peradilan Militer Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara TOTAL 6,743,322,800 3

Mahkamah Agung mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp2.203.949.276.000,- dengan rincian sebagai berikut : 1. Tambahan anggaran sebesar Rp 53.430.379.000,- untuk memenuhi kekurangan tunjangan Hakim Agung 2. Tambahan anggaran sebesar Rp 1.354.912.167.000,- memenuhi kekurangan tambahan tunjangan kinerja pegawai pada 4 lingkungan peradilan 3. Tambahan anggaran sebesar Rp 19.448.130.000,- untuk memenuhi kekurangan Diklat PIM III, Diklat PIM IV dan Prajabatan 4. Tambahan anggaran sebesar Rp 776.158.600.000,- untuk penyelesaian pembangunan renovasi gedung lanjutan dan kebutuhan mendesak (gedung kantor yang rusak berat) dan pemenuhan sarana dan prasarana gedung kantor yang pembangunannya sudah selesai 5. Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial myampaikan RKA/KL Tahun 2015, sebagai berikut : Berdasarkan Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor : 0091/M.PPN/03/2014, S-179/MK.02/2014 tanggal 19 Maret 2014, Komisi Yudisial pada tahun anggaran 2015 mendapat pagu indikatif sebesar Rp 119.155.000.000,00 (seratus sembilan belas miliar seratus lima puluh lima juta rupiah). Pagu indikatif ini jauh lebih besar dibanding anggaran tahun 2014 Komis Yudisial sebesar Rp. 83.250.700.000. Terhadap pagu indikatif Komisi Yudisial melaksanakan 3 program dengan rincian sebagai berikut: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komisi Yudisial sebesar Rp.64.681,100.000,- 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Komisi Yudisial sebesar Rp. 4.155.000.000,- 3. Program Peningkatan Kinerja Seleksi Hakim Agung dan Pengawasan Perilaku Hakim sebesar Rp.50.318,900.000,- Dalam rangka memenuhi kebutuhan prioritas Komisi Yudisial terkait dengan Reformasi Birokrasi, dilakukan pergeseran alokasi anggaran sebagai berikut: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komisi Yudisial yang semula Rp.64.681,100.000,- menjadi Rp.69.076,300.000,- 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Komisi Yudisial yang sebesar Rp.4.155.000.000,- tetap Rp.4.155.000.000,- 3. Program Peningkatan Kinerja Seleksi Hakim Agung dan Pengawasan Perilaku Hakim yang semula Rp.50.318,900.000,- menjadi 45.923,600.000,- Pergeseran anggaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan prioritas Komisi Yudisial terkait dengan program Reformasi Birokrasi. Pada tahun 2014, Komisi Yudisial termasuk salah satu K/L yang akan mendapatkan tunjangan kinerja. 6. Sekretaris Jenderal DPD RI, menyampaikan RKA/KL Tahun 2015, sebagai berikut : Pemerintah melalui Surat Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 0091/M.PPN/03/2014 dan Nomor S-179/MK.02/ 2014 tanggal 19 Maret 2014 tentang Pagu Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015, telah menetapkan Pagu Indikatif DPD RI Tahun 2015 sebesar Rp762.310.000.000,- (tujuh ratus enam puluh dua milyar tiga ratus sepuluh juta rupiah), dengan perincian: 4

NO PROGRAM PAGU INDIKATIF TA 2015 (Rp.) 1. Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam Sistem 305.897.600.000 Demokrasi 2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 370.528.800.000 Lainnya DPD RI 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur DPD 85.883.600.000 RI TOTAL PAGU DPD RI 762.310.000.000 Usulan tambahan Anggaran DPD RI dengan rincian sebagai berikut : NO. KEGIATAN Pelaksanaan Fungsi Legislasi, Fungsi 1. Pertimbangan, dan Fungsi Pengawasan DPD RI Penyusunan Pandangan/Pendapat dan Pertimbangan DPD RI atas RUU terkait dengan 2. Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB)/Pemekaran Daerah. Kegiatan penyerapan dan tindaklanjut aspirasi masyarakat dan daerah dalam rangka menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan 3 pengaduan masyarakat di 33 Provinsi untuk Masa Kegiaan di Daerah Pemilihan (Masa Reses). Bantuan Uang Muka Kredit Kendaraan Perorangan bagi Anggota DPD (sesuai dengan Ketentuan Perpres No. 68 Tahun 2010 tentang 4. Pemberian Fasilitas Uang Muka bagi Pejabat Negara pada Lembaga Negara untuk pembelian kendaraan perorangan). Asuransi kesehatan bagi Anggota DPD RI 5. berserta keluarganya. Publikasi kegiatan Alat Kelengkapan DPD RI di 6. media massa nasional dan daerah. Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan Poliklinik DPD RI, yang berupa renovasi ruang 7. poliklinik, pengadaan peralatan kesehatan, dan jasa dokter spesialis. 8. Pembentukan Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi a. Publikasi kegiatan Anggota DPD RI pada media massa di daerah pemilihannya. b. Gaji pegawai di Kantor DPD RI di 3 (tiga) Provinsi yang telah dibangun gedung kantornya pada tahun 2014. c. Belanja operasional dan dukungan pelaksanaan tupoksi di kantor DPD RI di 33 provinsi. d. Pengadaan mebeuleur di kantor DPD RI di 3 (tiga) provinsi yang telah dibangun gedung kantornya pada tahun 2014. TAMBAHAN PAGU 48,665,000,000 10,177,440,000 152,008,000,000 15,864,400,000 17,427,000,000 10,820,000,000 533,000,000 1,585,000,000 4,900,000,000 106,881,400,000 2,000,000,000 5

e. Pembangunan gedung kantor DPD RI di 2 (dua) provinsi, yaitu Jambi dan Kalimantan Tengah f. Pematangan tanah untuk pembangungan gedung kantor DPD RI di 3 (tiga) provinsi (Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung dan Banten) yang akan dibangun pada tahun 2016 USULAN TAMBAHAN PAGU ANGGARAN DPD RI TAHUN 2015 40,000,000,000 6,000,000,000 416,861,240,000 Pagu Indikatif DPD RI Tahun 2015 yaitu Rp. 762.310.000.000,- (tujuh ratus enam puluh dua milyar tiga ratus sepuluh juta rupiah) tersebut belum dapat mendukung Rencana Kerja DPD RI Tahun 2015 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra DPD RI Tahun 2015 2019. Untuk itu, Pimpinan DPD RI melalui PURT DPD RI meminta kepada Sekretariat Jenderal DPD RI untuk melakukan exercise kebutuhan anggaran DPD RI Tahun 2015 untuk mendukung Rencana Kerja DPD RI Tahun 2015 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra DPD RI Tahun 2015 2019. 7. Beberapa hal lainnya yang menjadi pokok-pokok pembahasan, diantaranya sebagai berikut : F. Hanura, tidak setuju usulan DPD RI tentang pembangunan gedung disetiap Provinsi. Usulan tersebut agar dievaluasi, karena mengakibatkan pemborosan anggaran. usulan-usulan yang tidak membawa kontribusi hanya menghabiskan anggaran, perlu melakukan evaluasi terhadap semua mitra kerja F.PKS meminta penjelasan DPD terkait berapa jumlah RUU yang akan disusun, apa prioritas DPD membuat perwakilan di daerah. Meminta penjelasan di Mahkamah Konstitusi terkait SDM di MK harus benar-benar berintegritas karena keputusan MK final dan mengikat. Meminta penjelasan Komisi Yudisial terkait penanganan laporan dari masyarakat yang disampaikan beserta jumlah sanksi yang telah dijatuhkan kepada para hakim. F.PPP meminta Anggaran Tahun 2015 harus digunakan se efektif dan se efisien mungkin sesuai program yang direncanakan. Terkait pembangunan gedung pengadilan yang kurang berwibawa, perlu dievaluasi dalam pelaksanaan tendernya. F.PD meminta penjelasan tentang program penyelesaian perkara di Mahkamah Agung. Apakah anggaran yang disampaikan tersebut bisa menyelesai semua perkara di MA. Meminta penjelasan terkait dengan sulitnya para pihak yang berperkara untuk mendapatkan petikan putusan. Meminta penjelasan terkait dengan Program sosialisasi 4 pilar melalui Radio dan Televisi apakah sudah dikaji, berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk sosialisasi tersebut. mohon penjelasan secara spesifik dan terperinci. F.PAN meminta penjelasan terkait dengan penyerapan anggaran KY yang hanya mencapai 44 % apa yang meyebabkan hal tersebut. Terkait dengan pemekaran daerah, bagaimana antisipasi MA dalam membentuk pengadilanpengadilan yang baru. F.PG meminta fungsi pengawasan oleh Komisi Yudisial terhadap para hakim dan pengawasan internal di Mahkamah Agung agar dicermati anggarannya sesuai dengan capaian yang signifikan. Harus diperhatikan antara program sosialisasi Pancasila di MPR dengan pendidikan Pancasila di Mahkamah Konstitusi. Meminta penjelasan terkait dengan posisi DPD. 6

Sekjen DPD menjelaskan bahwa di daerah terdapat Kesekretariatan yang baru bersifat sementara, dan baru dilakukan di tiga Provinsi (Sumatera Selatan, Yogyakarta, dan NTT). Selanjutnya mengusulkan pembangunan gedung di Provinsi NTT. Bahwa asuransi kesehatan anggota DPD mengikuti sebagaimana anggota DPR. Sekjen Mahkamah Konstitusi menjelaskan bahwa terkait SDM sudah menjadi komitmen bagaimana menghadapi lembaga peradilan yang baik. Mahkamah Konstitusi melaksanakan tugas konstitusionalnya dengan baik. Setiap pegawai wajib melaporkan harta kekayaannya, setiap pegawai dilarang berkomunikasi dengan Caleg secara langsung. Pada tahun 2015, MK tidak lagi mempunyai kewenangan menangani perselisihan hasil Pemilukada, namun apabila aturan perundang-undangannya belum ada, MK siap menangani sengketa pilkada tersebut. Sekretaris Mahkamah Agung menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun tidak pernah melakukan pembangunan pengadilan baru, hanya melakukan penyelesaikan pembangunan yang sedang berlangsung. Mahkamah Agung saat ini membutuhkan SDM/pegawai-pegawai seiring dengan banyaknya perkara-perkara yang di tangani oleh Mahkamah Agung, termasuk sulitnya menerima petikan putusan pengadilan yang sering dikeluhkan oleh para pihak yang berperkara. III. PENUTUP Rapat Dengar Pendapat Komisi III dengan Sekjen Komisi Yudisial, Sekretaris Mahkamah Agung, Sekjen MPR RI, Sekjen Mahkamah Konstitusi, dan Sekjen DPD RI. tidak mengambil keputusan / kesimpulan. Dan terkait dengan penjelasan RKAK-L tahun 2015 dari masing-masing mitra kerja Komisi III, akan dibahas dalam Rapat Intern Komisi III dimana fraksi-fraksi yang ada di Komisi III akan menyampaikan pandangannya dalam Rapat (Intern) yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Juni 2014, Pkl.19.30 WIB. Rapat ditutup tepat pukul 13.12 WIB PIMPINAN KOMISI III DPR RI WAKIL KETUA, DRS. AL MUZZAMIL YUSUF, M.Si 7