Analisis Pencatatan dan Pelaporan Kas Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cukup signifikan dalam pelaksanaan APBN di Indonesia. Perubahan tersebut ditandai

BAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Kas dan Pengeluaran Kas. Indra Bastian:2011 menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Tim Penyusun MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 2

AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PELAPORAN BENDAHARA PENGELUARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.77/MENHUT-II/2014 TENTANG

SISTEM DAN TATA CARA PEMBUKUAN

Laporan Keuangan Satker Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (05) Dana Dekonsentrasi Kementerian Pertanian Semester II TA. 2014

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Tim Penyusun, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Badan. Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Team Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

B U P A T I K U N I N G A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)

BAB I PENDAHULUAN. provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota. Pemerintahan yang lebih luas

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

PRAKTEK PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN. Kantor Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan mengelola DIPA tahun 2009 dengan perincian sebagai berikut :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PADA BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN BARITO TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pembukuan Bendahara Pengeluaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

1. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk mengatur pencairan Uang Persediaan (UP) dan pertanggungjawaban uang persediaan (ganti up).

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH (sumber : Kemendagri) tedi -- last 09/16

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM BOGOR, 1 FEBRUARI 2016

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

Me nje la ska n Pe ng e rtia n Ua ng Muka. Me ne ra ng ka n Je nis- je nis Ua ng Muka

A. CONTOH FORMAT RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH RKAS TRIWULAN URAIAN I II III IV JUMLAH (Rp)

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

Evaluasi Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer Pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara

No.PR.32.2-V5. BAUK DIR Prosedur Pengelolaan Keuangan: Pencairan dan Pertanggungjawaban UP 25 Agustus 2017 (Ganti UP)

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

NOMOR 73 /PMK.05/2008 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 02/PER/SM/IV/2010

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-31/PB/2008 TENTANG

BABl PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan atas informasi keuangan yang informatif

MANUAL APLIKASI SILABI MODUL BENDAHARA PENGELUARAN

PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 7/900/2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Analisis Pencatatan dan Pelaporan Kas Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu Mahyulidawaty Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pencatatan kas pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu dan untuk menganalisis pelaporan kas pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu. Tenik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif yaitu data yang diperoleh kemudian disusun sedemikian rupa sehingga dapat dianalisis secara benar dan teliti berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan untuk selanjutnya diambil suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan kas yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu secara umum telah mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009. Begitu pula dengan pelaporan kas (Laporan Pertanggungjawaban) oleh Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu secara umum telah mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencatatan dan pelaporan kas telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009, artinya hipotesis yang dibuat dapat diterima. Kata kunci: pencatatan kas, pelaporan kas, bendahara pengeluaran PENDAHULUAN Kas sebagai salah satu aset lancar memegang peranan sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan suatu organisasi baik organisasi yang berorientasi laba seperti badan usaha atau perusahaan maupun organisasi yang berorientasi non laba seperti kantor-kantor atau dinas-dinas dalam instansi pemerintahan. 1

Pada suatu entitas, termasuk didalamnya adalah instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, pengelolaan kas harus dilakukan dengan memperhatikan sistem pengendalian internal yang sangat ketat. Hal ini mengingat bahwa kas merupakan bentuk aset lancar yang sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa kita mengabaikan sistem pengendalian intern bagi aset-aset lainnya. Hanya saja, kas harus mendapat perhatian ekstra dibandingkan aset-aset lain tersebut dalam pengelolaannya. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan bagian dari pemerintah daerah yang melaksanakan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut, SKPD diberikan alokasi dana (anggaran). Oleh karena itu, kepala SKPD disebut juga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Ada beberapa SKPD dalam pemerintahan di Indonesia baik di tingkat propinsi maupun di tingkat kabupaten/kota dan salah satunya adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Sebagai pimpinan tetinggi dalam Disdikpora ini adalah Kepala Dinas (Kadis). Kabupaten Rokan Hulu sebagai salah satu kabupaten yang melaksanakan pemerintahan di Indonesia juga memiliki beberapa SKPD dan salah satunya adalah Disdikpora yang dipimpin oleh Kepala Dinas. Sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) maka Kadis akan mengelola anggaran yang dialokasikan ke dinas tersebut. Untuk membantu pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan anggaran tersebut maka Kadisdikpora Rokan Hulu akan menunjuk seorang bendahara 2

pengeluaran (bendahara) yang bertugas untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang (kas) dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD yang bersangkutan. Bendahara pengeluaran (bendahara) mengelola beberapa jenis penerimaan uang (kas) terdiri dari Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GUP), Tambahan Uang Persediaan (TUP), Pungutan/Potongan Pajak, dan Uang dari Kas Negara melalui Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS). Dalam prakteknya, bendahara menggunakan Buku Induk atau Buku Kas Umum (BKU) dan Buku Pembantu. Buku Pembantu berisi semua catatan mengenai penerimaan uang yang diperoleh dari berbagai sumber. Buku Pembantu mencakup Buku Pembantu UP, Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu LS bendahara, dan Buku Pembantu Lain-lain. Buku-buku pembantu ini merupakan uraian terperinci dari Buku Kas Umum. Pengelolaan uang (kas) pada Disdikpora Rokan Hulu harus dilaksanakan dengan baik, teliti, dan jujur serta dikelola dan ditatausahakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan tersebut meliputi pencatatan kas dan pelaporan kas sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh pemerintah. Artinya ada aturan pemerintah yang mengatur proses pengelolaan kas di SKPD. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka salah satu aset lancar yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan berbagai jenis kegiatan pada SKPD adalah kas. Berikut adalah pembahasan lebih lanjut tentang pencatatan kas dan pelaporan kas. 3

LANDASAN TEORI Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Abdul Hafiz Tanjung (2012) menyatakan bahwa: SAP berbasis akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP berbasis kas menuju akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. Secara substansial, terdapat tiga lingkup pemerintahan dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia, yaitu pemerintah pusat, pemerintah propinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah yang lebih luas cakupannya memberi arahan pada pemerintahan yang cakupannya lebih sempit. Adanya pemerintah yang menghasilkan pendapatan pajak atau bukan pajak yang lebih besar mengakibatkan diselenggarakannya sistem bagi hasil, alokasi dana umum, hibah, atau subsidi antar entitas pemerintahan (Mursyidi, 2009). Format Buku Kas Umum di atas sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja. 4

Buku pembantu adalah buku yang digunakan untuk mencatat perkiraan tertentu dan perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan demikian perkiraan buku besar berfungsi sebagai kontrol sedangkan buku pembantu merupakan rincian dari perkiraan yang ada di buku besar. Setiap pembukuan yang dilakukan maka saldo-saldo buku pembantu jika dijumlahkan seluruh saldonya akan menghasilkan jumlah yang sama dengan saldo BKU. Dengan kata lain, saldo-saldo buku pembantu apabila dijumlahkan maka hasilnya sama dengan saldo buku BKU. Inilah konsep pembukuan BKU menurut sumber uang yang diperoleh. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Pengeluaran dibuat sebagai wujud dari pertanggungjawaban bendahara atas uang yang dikelolanya. LPJ dibuat oleh bendahara setiap bulan dan disampaikan paling lambat 10 hari kerja bulan berikutnya kepada KPPN. Dasar hukumnya adalah Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-47/PB/2009. METODOLOGI PENELITIAN Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen pencatatan kas dan dokumen pelaporan kas pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data berbentuk angka-angka yang terkait dengan pencatatan dan pelaporan kas. Selain itu, juga dipakai data kualitatif berupa Standar Operasional Pencatatan dan Pelaporan 5

Kas Satuan Kerja (Satker). Data-data tersebut diperoleh dari sumber sekunder yaitu meminta data yang sudah ada di Disdikpora Rokan Hulu. Untuk mengumpulkan data-data penulisan proposal skripsi ini, maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Dokumentasi, yaitu dengan meminta atau mengambil dokumen berupa data pencatatan kas dan pelaporan kas. 2. Membaca dan mempelajari dari buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian yang dibahas dan mengunduh beberapa konsep yang terkait dengan judul dari internet. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu data yang diperoleh kemudian disusun sedemikian rupa sehingga dapat dianalisis secara benar dan teliti berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan untuk selanjutnya diambil suatu kesimpulan. PEMBAHASAN 1. Analisis Pencatatan Kas Pada BKU Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis akan melakukan analisis pencatatan kas pada BKU sebagai berikut: a. Jenis kegiatan sesuai dengan pencatatan kas yang dilakukan adalah untuk pembayaran Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber/Instruktur/Fasilitator. Pembayaran honorarium ini dikenakan PPh Pasal 21 dengan tarif 15%. 6

b. Pemegang Buku Kas Umum tanggal 19 Mei 2011 menerima uang sebesar Rp 5.375.000 dan mencatatnya dalam Buku Kas Umum pada kolom penerimaan, selanjutnya pada kolom saldo. c. Tanggal 19 Mei 2011 dibayarkan Honorarium Instruktur Sosialisasi Sertifikasi Guru dan Pengawas senilai Rp 5.000.000. Pemegang Buku Kas Umum akan mencatatnya pada kolom pengeluaran, selanjutnya menentukan saldo dengan cara mengurangi jumlah saldo dengan pengeluaran yaitu Rp 5.375.000 Rp 5.000.000 = Rp 375.000. Dengan demikian saldo Buku Kas Umum menjadi Rp 375.000. d. Tanggal 19 Mei 2011 dibayarkan Honorarium Panitia Sosialisasi Sertifikasi Guru dan Pengawas senilai Rp 375.000. Pemegang Buku Kas Umum akan mencatatnya pada kolom pengeluaran, selanjutnya menentukan saldo dengan cara mengurangi jumlah saldo dengan pengeluaran yaitu Rp 375.000 Rp 375.000 = Rp 0. Dengan demikian saldo Buku Kas Umum menjadi Rp 0. e. Tanggal 19 Mei 2011 dipungut PPh Pasal 21 atas Honorarium Instruktur Sosialisasi Sertifikasi Guru dan Pengawas senilai Rp 750.000 (15% x 5.000.000). Pemegang Buku Kas Umum akan mencatatnya pada kolom penerimaan, selanjutnya menentukan saldo dengan cara menambahkan jumlah saldo dengan penerimaan yang diperoleh yaitu Rp 0 + Rp 750.000 = Rp 750.000. Dengan demikian saldo Buku Kas Umum menjadi Rp 750.000. 7

f. Tanggal 19 Mei 2011 dipungut PPh Pasal 21 atas Honorarium Panitia Sosialisasi Sertifikasi Guru dan Pengawas senilai Rp 56.250 (15% x 375.000). Pemegang Buku Kas Umum akan mencatatnya pada kolom penerimaan, selanjutnya menentukan saldo dengan cara menambahkan jumlah saldo dengan penerimaan yang diperoleh yaitu Rp 750.000 + 56.250 = Rp 806.250. Dengan demikian saldo Buku Kas Umum menjadi Rp 806.250. 2. Analisis Pencatatan Kas Pada Buku Pembantu Berdasarkan deskripsi data yang telah penulis uraikan sebelumnya maka penulis akan melakukan analisis pencatatan kas pada Buku Pembantu sebagai berikut: a. Jenis Buku Pembantu yang digunakan adalah Buku Pembantu Pajak yaitu untuk PPh Pasal 21 dengan tarif sebesar 15% atas Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber/Instruktur/Fasilitator yang dibayarkan. b. Pemegang Buku Pembantu Pajak tanggal 19 Mei 2011 memungut PPh Pasal 21 sebesar Rp 750.000 atas jumlah Honorarium Tenaga Ahli/ Narasumber/Instruktur/Fasilitator yang dibayarkan. Pemegang Buku Pembantu Pajak akan mencatatnya pada kolom penerimaan, selanjutnya menentukan saldo dengan cara menambahkan jumlah saldo dengan penerimaan yang diperoleh yaitu Rp 0 + 750.000 = Rp 750.000. Dengan demikian saldo Buku Pembantu Pajak menjadi Rp 750.000. c. Pemegang Buku Pembantu Pajak tanggal 19 Mei 2011 memungut PPh Pasal 21 sebesar Rp 56.250 atas jumlah Honorarium Tenaga Ahli/ Narasumber/Instruktur/Fasilitator yang dibayarkan. Pemegang Buku 8

Pembantu Pajak akan mencatatnya pada kolom penerimaan, selanjutnya menentukan saldo dengan cara menambahkan jumlah saldo dengan penerimaan yang diperoleh yaitu Rp 750.000 + Rp 56.250 = Rp 806.250. Dengan demikian saldo Buku Pembantu Pajak menjadi Rp 806.250. d. Pemegang Buku Pembantu Pajak bulan Juli 2011 membayarkan PPh Pasal 21 sebesar Rp 750.000 atas jumlah Honorarium Tenaga Ahli/ Narasumber/Instruktur/Fasilitator. Pemegang Buku Pembantu Pajak akan mencatatnya pada kolom pengeluaran, selanjutnya menentukan saldo dengan cara mengurangi jumlah saldo dengan pengeluaran yaitu Rp 806.250 Rp 750.000 = Rp 56.250. Dengan demikian saldo Buku Pembantu Pajak menjadi Rp 56.250. e. Pemegang Buku Pembantu Pajak bulan Juli 2011 membayarkan PPh Pasal 21 sebesar Rp 56.250 atas jumlah Honorarium Tenaga Ahli/ Narasumber/Instruktur/Fasilitator. Pemegang Buku Pembantu Pajak akan mencatatnya pada kolom pengeluaran, selanjutnya menentukan saldo dengan cara mengurangi jumlah saldo dengan pengeluaran yaitu Rp 56.250 Rp 56.250 = Rp 0. Dengan demikian saldo Buku Pembantu Pajak menjadi Rp 0. 3. Analisis Pelaporan Kas Pelaporan Kas merupakan laporan yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran untuk mempertanggungjawabkan secara bulanan atas uang kas yang dikelolanya. Laporan Pertanggungjawaban dibuat oleh bendahara pengeluaran setiap bulannya dan 9

disampaikan paling lambat 10 hari kerja bulan berikutnya kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran menyajikan informasi tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal, penambahan, penggunaan/pengurangan, dan saldo akhir dari buku-buku pembantu. 2. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas dan saldo di rekening bank. Bentuk Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu secara lengkap dapat dilihat pada lampiran dari skripsi ini. Sesuai dengan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran, berikut ini penulis akan melakukan analisisnya sebagai berikut: a. Laporan Pertanggungjawaban dibuat untuk bulan Mei 2011 dengan tanggal pelaporan per 31 Mei 2011. b. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik yang terbagi dalam beberapa sub kegiatan. c. Uraian kegiatan dari Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik salah satunya yaitu pembayaran Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber/Instruktur/Fasilitator sebesar Rp 5.375.000 dengan kode rekening 5. 2. 1. 01.003 (rinciannnya dapat dilihat pada Buku Rincian Obyek Belanja Bendahara Pengeluaran). 10

d. Jumlah anggaran bulai Mei 2011 untuk pembayaran Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber/Instruktur/Fasilitator sebesar Rp 5.375.000 dan telah dikeluarkan (dicairkan) bulan ini juga senilai Rp 5.375.000. Dengan demikian sisa pagu anggaran sebesar nol (Rp 0). e. Untuk kode rekening 5. 2. 2. 06.002 Belanja Penggandaan dengan jumlah anggaran Rp 13.000.000 dan kode rekening 5. 2. 2. 11.002 Belanja Makanan dan Minuman dengan jumlah anggaran Rp 13.728.000 untuk bulan Mei 2011 belum ada pengeluaran (belum dicairkan), dengan demikian masih ada sisa pagu anggaran sebesar nilai anggarannya. f. Atas jumlah pembayaran Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber /Instruktur/Fasilitator sebesar Rp 5.375.000 telah dipungut PPh Pasal 21 dan dimasukkan dalam Bagian Penerimaan senilai Rp 806.250 (15% x 5.375.000). Jumlah ini menjadi saldo kas pada akhir bulan Mei 2011 karena belum ada penyetoran PPh Pasal 21 ke kas negara. g. Pihak-pihak yang terkait dengan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu yaitu Bendahara Pengeluaran Pembantu, PPK-SKPD, dan Kuasa Pengguna Anggaran. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan sebagai berikut: 11

1. Buku Kas Umum (BKU) adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas baik secara tunai maupun giral, mutasi kas dari bank ke tunai dan perbaikan/koreksi kesalahan pembukuan. Dokumen sumber transaksi, pertama kali dicatat di BKU baru kemudian dicatat di buku pembantu masing-masing. Bentuk dari BKU menggunakan kolom saldo sehingga posisi kas setiap saat bisa diketahui jumlahnya. 2. Buku pembantu adalah buku yang digunakan untuk mencatat perkiraan tertentu dan perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Perkiraan buku besar berfungsi sebagai kontrol sedangkan buku pembantu merupakan rincian dari perkiraan yang ada di buku besar. 3. Pencatatan kas yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu secara umum telah mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009. 4. Pelaporan kas (Laporan Pertanggungjawaban) oleh Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu secara umum telah mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-47/PB/2009. DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Erlangga. Jakarta. Bawono, Icuk Rangga, dkk. 2010. Pengelolaan Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta. 12

Darise, Nurlan. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Indeks. Jakarta. Kusufi, Muhammad Syam dan Abdul Halim. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta. Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Refika Aditama. Bandung. Tanjung, Abdul Hafiz, 2008. Penatausahaan dan Akuntansi Keuangan Daerah Untuk SKPD. Salemba Empat. Jakarta. Tanjung, Abdul Hafiz. 2012. Akuntansi Pemerintahan Daerah Berbasis Akrual. Alfabeta. Bandung. Http://ramaputra.wordpress.com/2009/pembukuan bendahara. Http://pembukuan-bdhr.blogspot.com/2012. Http://www.slideshare.net/deddinordiawan/tata-cara-bendahara pengeluaran/2011. Http://amaliasolicha.com/2010/bendahara pengeluaran, Kas Negara. Http://materikerja.blogspot.com/2011/bab-iv-bendahara-pengeluaran. 13