BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS PERTEMUAN KE-2

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Tujuan Pembelajaran

URGENSI DAN PRINSIP K3 PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Tujuan Pembelajaran Taufiqur Rachman 1

DASAR DASAR KESEHATAN KERJA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEJARAH & PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mencakup syarat-syarat keselamatan kerja yang berkaitan dengan suhu,

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

Organisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. dihindari, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses

BAB II LANDASAN TEORI

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLAHRAGA PADA ANAK. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK

BAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini

PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

GENERAL FITNESS TRAINING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

. II. TINJAUAN PUSTAKA

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB IV OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

FISIOLOGI DAN OLAH RAGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan berkeadilan. Sedangkan misinya yaitu meningkatkan derajat kesehatan

PRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

URGENSI DAN PRINSIP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. saat penelitian dilakukan yang diukur dengan satuan tahun. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat

OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

BAB 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. hampir semua tenaga kerja pada unit weaving PT. Iskandar Tekstil adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

EVALUASI KONDISI IKLIM KERJA DI LABORATORIUM BETON TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL

MODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA

ENERGI. Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pencegahan dan pengawasan dalam melakukan berbagai hal. berkaitan dengan pekerjaan. Mangkunegara (2011:161), Keselamatan kerja

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kemampuan karyawan itu sendiri. Lebih tepatnya energi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGATURAN PANAS TUBUH

Transkripsi:

BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS PERTEMUAN KE-2

BEBAN KERJA Tubuh manusia dirancang untuk melakukan pekerjaan, massa otot beratnya hampir ½ berat badan, memungkinkan dpt menggerakan tubuh Setiap beban kerja yg diterima oleh pekerja harus sesuai baik terhadap kemampuan fisik, kognitif maupun keterbatasan manusia

BEBAN KERJA SETIAP PEKERJAAN MERUPAKAN BEBAN BAGI PELAKUNYA. BEBAN KERJA TERSEBUT DIBAGI MENJADI : BEBAN FISIK MENGANGKAT, MEMIKUL, DLL BEBAN MENTAL PADA MANAJER, PENGUSAHA BEBAN SOSIAL PADA PEKERJA SOSIAL

BEBAN KERJA Beban dimaksud mungkin fisik, mental atau sosial. Seorang pekerja berat, seperti pekerja-pekerja bongkar dan muat barang di pelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental atau sosial Sebaliknya seorang pengusaha, mungkin tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relatif jauh lebih besar. Adapun petugas sosial, mereka lebih menghadapi beban beban sosial

FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI BEBAN KERJA 1. Faktor internal : faktor somatis dan psikis 2. Faktor eksternal Tugas-2 yg bersifat fisik : beban yang diangkat/diangkut, sikap kerja, alat dan sarana kerja, kondisi/medan kerja,dll. Tugas yg bersifat psikis : tingkat kesulitan, tanggung jawab dll. Organisasi kerja : lamanya waktu kerja, kerja bergilir, sistem pengupahan, sistem kerja, istirahat, sistem pelimpahan tugas/wewenang

Juga harus diingat adanya Lingkungan kerja (beban tambahan) : fisik, kimia, biologi, fisiologi dan psikologi

Beban kerja berdasarkan kebutuhan kalori(kepmenaker No.51 th1999) Beban kerja ringan : 100-200 Kkal/jam Beban kerja sedang : >200-350 Kkal/jam Beban kerja berat : >350-500 Kkal/jam

JENIS KEGIATAN KERJA L (55KG) W (47 KG) RINGAN 2400 KKAL 1900 KKAL SEDANG 2800 KKAL 2200 KKAL BERAT 3900 KKAL 3100 KKAL

PENILAIAN BEBAN KERJA (menurut Christensen,1991.Encyclopaedia of Occupational Health and Safety.ILO Geneva. Beban kerja Konsumsi 02 l/mnt ventilasi paru l/mnt Suhu rectal Denyut jantung ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100 sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38 100-125 berat 1,5-2,0 31-43 38-38,5 125-150 Sangat berat Sgt berat sekali 2,0-2,5 43-56 38,5-39 150-175 2,5-4,0 60-100 >39 >175

KAPASITAS KERJA Kemampuan Kerja Fisik Kemampuan kerja fisik adalah suatu kemampuan fungsional seseorang untuk mampu melakukan pekerjaan tertentu yang memerlukan aktivitas otot pada periode waktu tertentu Menurut Hairy (1989) dan Genaidy (1996) bahwa komponen kemampuan kerja fisik dan kesegaran jasmani seseorang ditentukan oleh kekuatan otot, ketahanan otot dan ketahanan kardiovaskuler

KAPASITAS KERJA Kemampuan Kebolehan Keterbatasan Ketiga komponan diatas dipengaruhi oleh :bentuk dan besar tubuh, umur, sex, ras, status kesehatan, nutrisi, kesegaran jasmani, pendidikan, ketrampilan.

BENTUK DAN BESAR TUBUH Semakin besar dan panjang ukuran otot, maka semakin banyak dan panjang jumlah serat otot yg menyusunnya kemampuan kerja semakin besar 1 cm otot menghasilkan tenaga 4 kg gaya Besar dan panjang otot dipebgaruhi : faktor keturunan, gizi selama pertumbuhan, latihan

Cara kerja otot : statis atau dinamis, efisiensi kerja otot ditentukan oleh adanya koordinasi antara otot, susunan syaraf dan pancaindera Kontraksi otot Stimulus asetilkholin Aktin + myosin ===== aktomyosin kontraksi

KERJA OTOT STATIS Tegangan bertambah, tetapi panjangnya tetap pembuluh darah terjepit oksigen keotot terganggu menghambat perubahan asam laktat menjadi glukosa cepat lelah Merupakan kebalikan dari kerja otot dinamis

FAKTOR UMUR DAN SEX Kapasitas kerja mencapai puncaknya pada usia 25-30 th, dan menurun di usia >30 th. Penurunan physik pada usia 60 tahun :.penurunan pada otot 25%, kemampuan syaraf 60 %, juga terjadi penurunan pada pancaindera, jantung, paru dan organ lain. Kemampuan kerja physik usia >60 th tinggal 50% dari usia muda. Kapasitas kerja laki dan wanita berbeda karena perbedaan sistem hormonal, kultur,pendidikan dan kebiasaan

FAKTOR RAS Tiap suku bangsa mempunyai reputasi tersendiri pada jenis pekerjaan yg cocok dikarenakan perubahan yg terjadi secara evolusioner dan akhirnya bersifat heriditair.

Faktor kesehatan, kesegaran jasmani dan nutrisi Merupakan kesatuan yang saling menunjang dan saling terkait dengan kemampuan fisik seseorang Kesegaran jasmani dapat dipelihara dgn meningkatkan kemampuan otot dan kecepatan dengan cara latihan dan olah raga secara teratur menyebabkan performa kerja dan ketahanan kerja akan lebih baik

BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGKUNGAN KERJA Faktor fisik yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, dan tekanan udara. Faktor-faktor kimia, yaitu : gas, debu uap, kabut, fume, asap, awan, cairan, dan benda padat lainnya. Faktor biologi, baik dari golongan tumbuhan atau hewan Faktor fisiologis, seperti konstruksi mesin, sikap dan cara kerja, serta ergonomi. Faktor mental-psikologis, yaitu : suasana kerja,hubungan antara pekerja atau pengusaha, pemilihan kerja dan lain-lain.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA A. BEBAN KERJA B. BEBAN TAMBAHAN DARI LINGKUNGAN KERJA C. KAPASITAS KERJA UNTUK MENDAPATKAN DERAJAT KESEHATAN TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA YANG TINGGI, MAKA KETIGA FAKTOR ITU HENDAKLAH DALAM KESEIMBANGAN YANG SERASI

PRODUKTIVITAS Menurut Dewan Produktivitas Nasional 1983 : Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Secara umum pengertian produktivitas yaitu perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dg keseluruhan sumber daya yg digunakan (input). Formula produktivitas dapat dinyatakan : output atau O input I

EFISIENSI Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yg sebenarnya terlaksana. Pengertian ini lebih berorientasi pada masukan, sedangkan masalah keluaran (output) kurang menjadi perhatian utama

EFEKTIVITAS Efektivitas merupakan suatu ukuran yg memberikan gambaran seberapa jauh terget dapat tercapai baik secara kualitas ataupun waktu. Jika prosentase target yg dapat tercapai itu semakin besar, maka tingkat efektivitas makin tinggi atau sebaliknya. Pengertian ini lebih berorientasi pada keluaran (output)

KUALITAS Kualitas adalah suatu ukuran yg menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan atau harapan

Skematis efisiensi, efektivitas, kualitas dan produktivitas Hasil Utama Masukan Proses Produksi Hasil Sampingan Kualitas Kualitas Kualitas & Efisiensi & Efektivitas Produktivitas

Jadi produktivitas mencakup efisiensi, efektivitas dan kualitas. Efisiensi berorientasi pada masukan dan efektivitas berorientasi pada keluaran. Jadi dapat pula dikatakan bahwa pengertiannya Produktivitas = efektivitas menghasilkan keluaran efisiensi penggunaan masukan