Pokok Bahasan. Ruang Lingkup. Gizi Bagi Pekerja. Kebutuhan Gizi Pekerja. ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 2

dokumen-dokumen yang mirip
MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

Dr. EVELINE P.N, Sp.A, IBCLC SATGAS ASI PP IDAI

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

MENYUSUI SAAT IBU BEKERJA. Dinas Kesehatan Provinsi Bali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

ARIS SETYADI J

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Veni Hadju Nurpudji Astuti

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan masukan dan pengeluaran asupan zat gizi. Asupan. ketiga zat gizi tersebut merupakan zat gizi makro yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Ibu pada saat hamil dan setelah melahirkan sebagian besar akan mengalami

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

BAB 1 : PENDAHULUAN. saja. Penyebab timbulnya masalah gizi disebabkan oleh beberapa faktor sehingga

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

Apa yang Menjadi Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Berawasan Kesehatan tentang Upaya Peningkatan ASI Eksklusif di Provinsi Bali?

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. (Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W, 2000)

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

I. PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

BAB I PENDAHULUAN. cukup makan, maka akan terjadi konsekuensi fungsional. Tiga konsekuensi yang

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dan penyediaan energi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. perlu disiapkan dengan baik kualitasnya (Depkes RI, 2001 dalam Yudesti &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

KEGUNAAN MEMERAH ASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) ambang menurut umur dan jenis kelamin (WHO, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

MANFAAT ASI BAGI BAYI

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi

HAK IBU BEKERJA UNTUK MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB I PENDAHULUAN. pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan

Transkripsi:

Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI 31/03/2014 1

Pokok Bahasan Ruang Lingkup Gizi Bagi Pekerja Kebutuhan Gizi Pekerja ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 2

RUANG LINGKUP Latar Belakang Tujuan Sasaran Dasar Hukum 31/03/2014 3

Latar Belakang Status kesehatan dan gizi pekerja belum dapat perhatian memadai, menurunkan kapasitas kerja produktivitas menurun. Masalah gizi pada pekerja disebabkan a.l: Kurangnya kesedaran pekerja Perilaku gizi yang kurang mendukung Kesibukan pekerjaan Keadaan sosioekonomi. Kurang kesadaran dan komitmen pengusaha Belum adanya pembinaan optimal pemerintah 31/03/2014 4

Latar Belakang Masalah gizi pada pekerja perempuan karakteristik sendiri yaitu perempuan dan pekerja. Fungsi reproduksi haid, hamil, melahirkan. Ibu bekerja bukan merupakan alasan untuk memberikan ASI Ekslusif. Kewajiban perusahaan / tempat kerja menyediakan RUANG ASI 31/03/2014 5

Tujuan Terpenuhinya kebutuhan gizi pekerja dan ASI di tempat kerja. Target Pimpinan tempat kerja / perusahaan. Pengelola makanan di tempat kerja Pekerja. 31/03/2014 6

Dasar Hukum UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Kepmenkes No. 1593/ Menkes / SK / XI / 2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. 31/03/2014 7

Dasar Hukum Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta Menteri Kesehatan, No. 48/Men.PP/ XII /2008. PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008, tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja di tempat kerja. Keputusan Bersama Dirjen Binawas Dep. Tenagakerja dan Transmigrasi dengan Dirjen Binkesmas Dep. Kesehatan No. Kep 22/ BW/ 1996 dan No. 202/ BM/DJ/BGM/ II / 1996 tentang Penanggulangan Anemia Gizi bagi pekerja wanita 31/03/2014 8

GIZI BAGI PEKERJA Permasalahan Gizi Pekerja Gizi Seimbang Bagi Pekerja Gizi dan Produktivitas Kerja Upaya Pencapaian Gizi Seimbang 31/03/2014 9

Permasalahan Gizi Pekerja Tiga masalah gizi utama pekerja 1. Kurang Energi Protein ( KEP ) 2. Anemia 3. Obesitas Andriani ( 2003 ) 28,5% pekerja wanita bagian sewing berbadan kurus ( IMT < 18,5 kc/m2 ) Mulyani ( 2007 ) pekerja industri tekstil 75% asupan energi kurang dari seharusnya dan asupan protein 58% kurang dari seharusnya. 31/03/2014 10

Permasalahan Gizi Pekerja Anemia pada pekerja wanita bervariasi antara 24 42% di beberapa industri di Tangerang, Jakarta dan Depok ( Aziis 2001, Rosdiana 2001, Andriani 2003 dan Mulyani 2007 ) Anemia gizi pada pekerja pria bervariasi 18 30% Jayadi ( 2001 ) prevalensi gemuk ( IMT > 25 kg/m2 ) orang dewasa di Bandar Lampung sebesar 21,3 % Asmayuni dan Kusharisupeni ( 2007 ) di Padang Panjang wanita usia 25 30 tahun prevalensi overweight 37% 31/03/2014 11

Faktor penyebab kurang gizi pada pekerja a.l: Permasalahan Gizi Pekerja Sosial budaya dan ekonomi. Kebiasaan tidak makan pagi karena kurang waktu, tidak nafsu makan, penyajian makanan tidak menarik dan jenis maknan yang monoton. Pola kegiatan : kerja ringan, sedang dan berat. Faktor biologis pada pekerja wanita. Ketidaktahuan mengenai hal gizi. Tingginya penyakit parasit dan infeksi pada alat pencernaan. Kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan yang belum memadai. 31/03/2014 12

Gizi seimbang adalah kebutuhan gizi yang disesuaikan dengan jenis kelamin, aktifitas, dan status gizi. Gizi Seimbang Bagi Pekerja Panduan Gizi Seimbang karbohidrat 60 75%, lemak 15 25% dan protein 10 15% dari total kalori yg dibutuhkan Tiap kategori pekerjaan memerlukan kebutuhan energi & zat gizi yg berbeda. Zat gizi dibagi dalam 3 golongan sesuai fungsinya : 1. Sumber tenaga dan energi : lemak & KH. 2. Sumber pembangun : protein 3. Sumber zat pengatur vit & mineral. 31/03/2014 13

Gizi dan Produktivitas Kerja Secara konseptusl produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta pekerja per satuan waktu. SDM yang berkualitas peran utama meningkatkan produktivitas. Produktivitas ditingkatkan melalui efisiensi kerja, dan asupan energi dan zat gizi yang memadai. 31/03/2014 14

Gizi dan Produktivitas Kerja Konsumsi energi dan zat gizi seimbang memperbaiki status gizi, meningkatkan ketahanan fisik, meningkatkan produktivitas dan menambah pendapatan. Hubungan antara tingkat konsumsi energi dan derajat produktivitas menunjukkan bahwa proguktivitas`bertambah besar sesuai besarnya konsumsi kalori per kapita. 31/03/2014 15

Upaya Pencapaian Gizi Seimbang Bertujuan memenuhi kecukupan gizi kerja sesuai kebutuhan dan jenis pekerjaan. Sehingga diperolah produktivitas kerja yg optimal. Upaya pencapaian gizi seimbang : 1. Pemenuhan asupan gizi sesuai jenis pekerjaan, kelamin, kondisi khusus serta faktor resiko lainnya di tempat kerja 2. Pelaksanaan makanan bergizi di tempat kerja. 31/03/2014 16

Upaya Pencapaian Gizi Seimbang 3. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus. 4. Intervensi dengan pemberian obat cacing, tablet besi dan obat lainnya sesuai indikasi yang terjadi pada pekerja. 5. Penyuluhan gizi bagi pekerja dan keluarganya. 6. Motivasi perbaikan gizi kepada perusahaan dan serikat pekerja. 7. Keterlibatan institusi lintas sektoral dep. Tenaga kerja, serikat pekerja dll. 31/03/2014 17

KEBUTUHAN GIZI PEKERJA Kategori Pekerjaan Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori 31/03/2014 18

Kategori Pekerjaan FAO / WHO 1985 Kerja ringan, bila 75% waktu yang digunakan adalah untuk duduk &berdiri dan 25% untuk berdiri dan bergerak Kerja sedang, bila 25% waktu yang digunakan untuk duduk & berdiri dan 75% untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya. Kerja berat, bila 40 % dari waktu yang digunakan untuk duduk &berdiri dan 60% untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya 31/03/2014 19

Kategori Pekerjaan Selain itu faktor lingkungan kerja ikut mempengaruhi kebutuhan gizi kerja a.l.: Suhu, pengaruh bahan kimia, parasit dan organisme, faktor psikologis. 31/03/2014 20

Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kebutuhan energi untuk bekerja dipengaruhi oleh : 1. Usia dalam tahun 2. Berat badan dalam kg. 3. Jenis kelamin 4. Kondisi fisiologis sembuh sakit, hamil, menyusui, dll. 5. Jenis pekerjaan / tingkat aktivitas. 6. Keadaan lingkungan kerja.. 31/03/2014 21

Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Faktor-faktor tersebut dasar dalam perhitungan besarnya energi, komposisi zat gizi dan menu untuk konsumsi pekerja. Sebelum mengatur menu perlu diketahui dulu status gizi pekerja, kemudian baru dihitung kebutuhan energi per hari 31/03/2014 22

Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Pedoman lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori 24 jam dengan ketentuan pekerja secara umum : 8 jam kerja sehari 8 jam tidur sehari 8 jam diluar jam kerja Kegiatan ringan 1,7 kalori / kg BB / jam. Kegiatan sedang 2,5 kalori /kg BB / jam. 31/03/2014 23

Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kegiatan berat 5.0 kalori / kg BB / jam. Kebutuhan energi selama bekerja ( 8 jam ) diperkirakan 40 50 % kebutuhan sehari. 31/03/2014 24

Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Kondisi khusus pada pekerja adalah : hamil, menyusui, anemia,resiko pekerjaan, lembur, dll. Perlu mendapat asupan kalori ekstra 31/03/2014 25

Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Wanita dengan gizi baik dan aktivitas ringan sedang memerlukan tambahan 300 kkal / hari. Wanita dengan gizi baik dan aktivitas berat memerlukan tambahan 400 kkal / hari. 31/03/2014 26

Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Wanita dengan gizi kurang memerlukan tambahan 500 kkal / hari. Selama 6 bulan pertama, seorang ibu menyusui memerlukan tambahan 500 kkal / hari. 31/03/2014 27

Pekerja dengan anemia : Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus memerlukan gizi seimbang kaya zat besi suplemen zat besi, bila Hb < 12 g% 1 tablet besi selama 16 minggu dan waktu haid 2 3 tablet besi folat selama 10 hari, tergantung berat ringannya anemia Pemeriksaan ulang Hb dilakukan 1 bulan sekali, sampai Hb normal ( > 12 g% ) Bila tidak ada peningkatan rujuk. 31/03/2014 28

Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori Setelah kalori dihitung, diperlukan menyusun menu harian pekerja. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta zat gizi lainnya proporsional dan seimbang. Panduan Gizi Seimbang karbohidrat 60 75%, lemak 15 25% protein 10 15% 31/03/2014 29

Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori Kebutuhan energi dikonversikan kedalam porsi bahan makanan dengan menggunakan daftar makanan penukar Dalam pelaksanaan sulit membedakan antara makan untuk laki-laki dan perempuan serta aktivitas untuk mudahnya diambil yang paling banyak dengan kisaran paling tinggi, sedangkan aktivitas dipilih yang paling banyak juga 31/03/2014 30

ASI di TEMPAT KERJA Manfaat ASI Dukungan dalam Peningkatan Pemberian ASI Peningkatan pemberian ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 31

31/03/2014 32

Manfaat ASI Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO / Unicef merekomendasikan : 1. Berikan ASI kepada bayi segera dalm 30 menit setelah lahir ( IMD ) 2. Berikan hanya ASI saja, sejak lahir - 6 bln. 3. Berikan MP ASI sejak usia 6 bln - 2 thn 4. Pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun. Keunggulan dan manfaat Menyusui : Aspek gizi Aspek immunologisk Aspek psikologik Aspek kecerdasan Aspek neurologik. 31/03/2014 33

Dukungan dalam Peningkatan Pemberian ASI Suami dan keluarga Masyarakat Sistem pelayanan kesehatan Tempat kerja dan perusahaan Pemerintah Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta Menteri Kesehatan, No. 48/Men.PP/ XII /2008. PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008, tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja di tempat kerja. 31/03/2014 34

Peningkatan pemberian ASI di Tempat Kerja Tempat Kerja Sayang Bayi Ruang ASI di Poliklinik / Perkantoran / Tempat Kerja 31/03/2014 35

Tempat Kerja Sayang Bayi UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Hak Anak adalah bagian dari Hak Azazi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Hak anak mencakup : 1. Non diskriminasi 2. Kepentingan terbaik bagi anak 3. Hak kelangsungan hidup 4. Perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak. 31/03/2014 36

Tempat Kerja Sayang Bayi Semua ibu yang bekerja dirumah atau diluar rumah agar berhasil menyusui, hendaknya mencari dan memperoleh informasi lengkap antara lain : manfaat ASI dan menyusui serta bagaimana melakukan manajemen laktasi mengatur dan mengambil cuti hamil yang cukup, cara memerah ASI, cara menyimpan ASI, dukungan tempat kerja dalam bentuk Ruang ASI. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta Menteri Kesehatan, No. 48/Men.PP/ XII /2008. PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008, tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja di tempat kerja. 31/03/2014 37

Tempat Kerja Sayang Bayi Tujuan PB : 1. Memberikan kesempatan kepada pekerja wanita untuk memberikan atau memerah ASI selama waktu kerja dan menyimpan ASI perah untuk diberikan anaknya. 2. Memenuhi hak pekerja wanita untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya. 3. Memenuhi hak anak mendapatkan ASI. 4. Meningkatkan kualitas sdm sejak dini. Pekerja wanita mendapat perlindungan dan dukungan untuk menyusui di tempat kerja dan tempat kerja menjadi TEMPAT KERJA SAYANG BAYI. 31/03/2014 38

Tempat Kerja Sayang Bayi UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ( ps 83 ) Pekerja / buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. harus ada tempat yang sesuai kondisi dan kemampuan perusahaan. RUANG ASI 1. Ruang ASI : Tersendiri / bagian dari tempat pelayanan kesehatan Memenuhi syarat fisik dan kesehatan Mempunyai peralatan sesuai standar Mempunyai tenaga pengelola yang terlatih. 31/03/2014 39

Tempat Kerja Sayang Bayi 2. Memerah ASI : a. Kapan memerah payudara terasa penuh tetapi tidak keras. b. Cara memerah ASI Dengan tangan paling baik Pompa manual Pompa elektrik c. Cara menyiapkan wadah untuk ASI Perah Gunakan cangkir, gelas, botol bermulut lebar ( hindari wadah plastik ) Cuci cangkir dengan sabun dan air Tuangkan air mendidih kedalam cangkir untuk membilas. 31/03/2014 40

d. Cara Aman Menyimpan ASI perah di rumah : Tempat Kerja Sayang Bayi Tempat Suhu kamar Lemari pendingin suhu 5-10 C Lemari pendingin suhu 0-4 C Waktu Maksimum 6 jam 3 hari 8 hari Jika suhu meningkat diatas 4 C setelah 3 hari, gunakan dalam waktu 6 jam atau dibuang Lemari pembeku ( freezer ) suhu - 18 C ASI perah beku sebelumnya Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku dan disimpan di lemari pendingin Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku dan dikeluarkan dari lemari pendingin 6 bulan 12 jam Gunakan segera Sumber : www.breastfeedingnetwork.org.uk 31/03/2014 41

Tempat Kerja Sayang Bayi 3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja a. Memberikan ASI Secara Langsung b. Memberikan ASI Perah yang sudah disimpan. ASI beku dicairkan dalam lemari pendingin Bila akan digunakan, kemudian dihangatkan dengan air hangat yang mengalir. Mula-mula bayi menolak minum ASI perah simpan ini, coba berikan dengan cangkir atau sendok, jangan pakai botol. 31/03/2014 42

3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja : Tempat Kerja Sayang Bayi c. Keunggulan Penggunaan Cangkir. Mudah dibersihkan dengan sabun dan air bersih.. Tidak akan dibawa kemana mana dalam waktu cukup lama, sehingga mencegah tumbuh bakteri Bayi tidak bisa minum sendiri, sehingga ada orang lain yang memperhatikan bayi ( kontak mata ). Minum dari cangkir tidak menggantikan kegiatan menghisap sehingga bayi bersemangat Dapat melatih bayi mengendalikan seberapa banyak ASI yang diteguknya. 31/03/2014 43

31/03/2014 44