Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI 31/03/2014 1
Pokok Bahasan Ruang Lingkup Gizi Bagi Pekerja Kebutuhan Gizi Pekerja ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 2
RUANG LINGKUP Latar Belakang Tujuan Sasaran Dasar Hukum 31/03/2014 3
Latar Belakang Status kesehatan dan gizi pekerja belum dapat perhatian memadai, menurunkan kapasitas kerja produktivitas menurun. Masalah gizi pada pekerja disebabkan a.l: Kurangnya kesedaran pekerja Perilaku gizi yang kurang mendukung Kesibukan pekerjaan Keadaan sosioekonomi. Kurang kesadaran dan komitmen pengusaha Belum adanya pembinaan optimal pemerintah 31/03/2014 4
Latar Belakang Masalah gizi pada pekerja perempuan karakteristik sendiri yaitu perempuan dan pekerja. Fungsi reproduksi haid, hamil, melahirkan. Ibu bekerja bukan merupakan alasan untuk memberikan ASI Ekslusif. Kewajiban perusahaan / tempat kerja menyediakan RUANG ASI 31/03/2014 5
Tujuan Terpenuhinya kebutuhan gizi pekerja dan ASI di tempat kerja. Target Pimpinan tempat kerja / perusahaan. Pengelola makanan di tempat kerja Pekerja. 31/03/2014 6
Dasar Hukum UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Kepmenkes No. 1593/ Menkes / SK / XI / 2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. 31/03/2014 7
Dasar Hukum Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta Menteri Kesehatan, No. 48/Men.PP/ XII /2008. PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008, tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja di tempat kerja. Keputusan Bersama Dirjen Binawas Dep. Tenagakerja dan Transmigrasi dengan Dirjen Binkesmas Dep. Kesehatan No. Kep 22/ BW/ 1996 dan No. 202/ BM/DJ/BGM/ II / 1996 tentang Penanggulangan Anemia Gizi bagi pekerja wanita 31/03/2014 8
GIZI BAGI PEKERJA Permasalahan Gizi Pekerja Gizi Seimbang Bagi Pekerja Gizi dan Produktivitas Kerja Upaya Pencapaian Gizi Seimbang 31/03/2014 9
Permasalahan Gizi Pekerja Tiga masalah gizi utama pekerja 1. Kurang Energi Protein ( KEP ) 2. Anemia 3. Obesitas Andriani ( 2003 ) 28,5% pekerja wanita bagian sewing berbadan kurus ( IMT < 18,5 kc/m2 ) Mulyani ( 2007 ) pekerja industri tekstil 75% asupan energi kurang dari seharusnya dan asupan protein 58% kurang dari seharusnya. 31/03/2014 10
Permasalahan Gizi Pekerja Anemia pada pekerja wanita bervariasi antara 24 42% di beberapa industri di Tangerang, Jakarta dan Depok ( Aziis 2001, Rosdiana 2001, Andriani 2003 dan Mulyani 2007 ) Anemia gizi pada pekerja pria bervariasi 18 30% Jayadi ( 2001 ) prevalensi gemuk ( IMT > 25 kg/m2 ) orang dewasa di Bandar Lampung sebesar 21,3 % Asmayuni dan Kusharisupeni ( 2007 ) di Padang Panjang wanita usia 25 30 tahun prevalensi overweight 37% 31/03/2014 11
Faktor penyebab kurang gizi pada pekerja a.l: Permasalahan Gizi Pekerja Sosial budaya dan ekonomi. Kebiasaan tidak makan pagi karena kurang waktu, tidak nafsu makan, penyajian makanan tidak menarik dan jenis maknan yang monoton. Pola kegiatan : kerja ringan, sedang dan berat. Faktor biologis pada pekerja wanita. Ketidaktahuan mengenai hal gizi. Tingginya penyakit parasit dan infeksi pada alat pencernaan. Kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan yang belum memadai. 31/03/2014 12
Gizi seimbang adalah kebutuhan gizi yang disesuaikan dengan jenis kelamin, aktifitas, dan status gizi. Gizi Seimbang Bagi Pekerja Panduan Gizi Seimbang karbohidrat 60 75%, lemak 15 25% dan protein 10 15% dari total kalori yg dibutuhkan Tiap kategori pekerjaan memerlukan kebutuhan energi & zat gizi yg berbeda. Zat gizi dibagi dalam 3 golongan sesuai fungsinya : 1. Sumber tenaga dan energi : lemak & KH. 2. Sumber pembangun : protein 3. Sumber zat pengatur vit & mineral. 31/03/2014 13
Gizi dan Produktivitas Kerja Secara konseptusl produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta pekerja per satuan waktu. SDM yang berkualitas peran utama meningkatkan produktivitas. Produktivitas ditingkatkan melalui efisiensi kerja, dan asupan energi dan zat gizi yang memadai. 31/03/2014 14
Gizi dan Produktivitas Kerja Konsumsi energi dan zat gizi seimbang memperbaiki status gizi, meningkatkan ketahanan fisik, meningkatkan produktivitas dan menambah pendapatan. Hubungan antara tingkat konsumsi energi dan derajat produktivitas menunjukkan bahwa proguktivitas`bertambah besar sesuai besarnya konsumsi kalori per kapita. 31/03/2014 15
Upaya Pencapaian Gizi Seimbang Bertujuan memenuhi kecukupan gizi kerja sesuai kebutuhan dan jenis pekerjaan. Sehingga diperolah produktivitas kerja yg optimal. Upaya pencapaian gizi seimbang : 1. Pemenuhan asupan gizi sesuai jenis pekerjaan, kelamin, kondisi khusus serta faktor resiko lainnya di tempat kerja 2. Pelaksanaan makanan bergizi di tempat kerja. 31/03/2014 16
Upaya Pencapaian Gizi Seimbang 3. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus. 4. Intervensi dengan pemberian obat cacing, tablet besi dan obat lainnya sesuai indikasi yang terjadi pada pekerja. 5. Penyuluhan gizi bagi pekerja dan keluarganya. 6. Motivasi perbaikan gizi kepada perusahaan dan serikat pekerja. 7. Keterlibatan institusi lintas sektoral dep. Tenaga kerja, serikat pekerja dll. 31/03/2014 17
KEBUTUHAN GIZI PEKERJA Kategori Pekerjaan Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori 31/03/2014 18
Kategori Pekerjaan FAO / WHO 1985 Kerja ringan, bila 75% waktu yang digunakan adalah untuk duduk &berdiri dan 25% untuk berdiri dan bergerak Kerja sedang, bila 25% waktu yang digunakan untuk duduk & berdiri dan 75% untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya. Kerja berat, bila 40 % dari waktu yang digunakan untuk duduk &berdiri dan 60% untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya 31/03/2014 19
Kategori Pekerjaan Selain itu faktor lingkungan kerja ikut mempengaruhi kebutuhan gizi kerja a.l.: Suhu, pengaruh bahan kimia, parasit dan organisme, faktor psikologis. 31/03/2014 20
Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kebutuhan energi untuk bekerja dipengaruhi oleh : 1. Usia dalam tahun 2. Berat badan dalam kg. 3. Jenis kelamin 4. Kondisi fisiologis sembuh sakit, hamil, menyusui, dll. 5. Jenis pekerjaan / tingkat aktivitas. 6. Keadaan lingkungan kerja.. 31/03/2014 21
Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Faktor-faktor tersebut dasar dalam perhitungan besarnya energi, komposisi zat gizi dan menu untuk konsumsi pekerja. Sebelum mengatur menu perlu diketahui dulu status gizi pekerja, kemudian baru dihitung kebutuhan energi per hari 31/03/2014 22
Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Pedoman lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori 24 jam dengan ketentuan pekerja secara umum : 8 jam kerja sehari 8 jam tidur sehari 8 jam diluar jam kerja Kegiatan ringan 1,7 kalori / kg BB / jam. Kegiatan sedang 2,5 kalori /kg BB / jam. 31/03/2014 23
Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kegiatan berat 5.0 kalori / kg BB / jam. Kebutuhan energi selama bekerja ( 8 jam ) diperkirakan 40 50 % kebutuhan sehari. 31/03/2014 24
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Kondisi khusus pada pekerja adalah : hamil, menyusui, anemia,resiko pekerjaan, lembur, dll. Perlu mendapat asupan kalori ekstra 31/03/2014 25
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Wanita dengan gizi baik dan aktivitas ringan sedang memerlukan tambahan 300 kkal / hari. Wanita dengan gizi baik dan aktivitas berat memerlukan tambahan 400 kkal / hari. 31/03/2014 26
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus Wanita dengan gizi kurang memerlukan tambahan 500 kkal / hari. Selama 6 bulan pertama, seorang ibu menyusui memerlukan tambahan 500 kkal / hari. 31/03/2014 27
Pekerja dengan anemia : Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus memerlukan gizi seimbang kaya zat besi suplemen zat besi, bila Hb < 12 g% 1 tablet besi selama 16 minggu dan waktu haid 2 3 tablet besi folat selama 10 hari, tergantung berat ringannya anemia Pemeriksaan ulang Hb dilakukan 1 bulan sekali, sampai Hb normal ( > 12 g% ) Bila tidak ada peningkatan rujuk. 31/03/2014 28
Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori Setelah kalori dihitung, diperlukan menyusun menu harian pekerja. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta zat gizi lainnya proporsional dan seimbang. Panduan Gizi Seimbang karbohidrat 60 75%, lemak 15 25% protein 10 15% 31/03/2014 29
Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori Kebutuhan energi dikonversikan kedalam porsi bahan makanan dengan menggunakan daftar makanan penukar Dalam pelaksanaan sulit membedakan antara makan untuk laki-laki dan perempuan serta aktivitas untuk mudahnya diambil yang paling banyak dengan kisaran paling tinggi, sedangkan aktivitas dipilih yang paling banyak juga 31/03/2014 30
ASI di TEMPAT KERJA Manfaat ASI Dukungan dalam Peningkatan Pemberian ASI Peningkatan pemberian ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 31
31/03/2014 32
Manfaat ASI Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO / Unicef merekomendasikan : 1. Berikan ASI kepada bayi segera dalm 30 menit setelah lahir ( IMD ) 2. Berikan hanya ASI saja, sejak lahir - 6 bln. 3. Berikan MP ASI sejak usia 6 bln - 2 thn 4. Pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun. Keunggulan dan manfaat Menyusui : Aspek gizi Aspek immunologisk Aspek psikologik Aspek kecerdasan Aspek neurologik. 31/03/2014 33
Dukungan dalam Peningkatan Pemberian ASI Suami dan keluarga Masyarakat Sistem pelayanan kesehatan Tempat kerja dan perusahaan Pemerintah Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta Menteri Kesehatan, No. 48/Men.PP/ XII /2008. PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008, tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja di tempat kerja. 31/03/2014 34
Peningkatan pemberian ASI di Tempat Kerja Tempat Kerja Sayang Bayi Ruang ASI di Poliklinik / Perkantoran / Tempat Kerja 31/03/2014 35
Tempat Kerja Sayang Bayi UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Hak Anak adalah bagian dari Hak Azazi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Hak anak mencakup : 1. Non diskriminasi 2. Kepentingan terbaik bagi anak 3. Hak kelangsungan hidup 4. Perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak. 31/03/2014 36
Tempat Kerja Sayang Bayi Semua ibu yang bekerja dirumah atau diluar rumah agar berhasil menyusui, hendaknya mencari dan memperoleh informasi lengkap antara lain : manfaat ASI dan menyusui serta bagaimana melakukan manajemen laktasi mengatur dan mengambil cuti hamil yang cukup, cara memerah ASI, cara menyimpan ASI, dukungan tempat kerja dalam bentuk Ruang ASI. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta Menteri Kesehatan, No. 48/Men.PP/ XII /2008. PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008, tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja di tempat kerja. 31/03/2014 37
Tempat Kerja Sayang Bayi Tujuan PB : 1. Memberikan kesempatan kepada pekerja wanita untuk memberikan atau memerah ASI selama waktu kerja dan menyimpan ASI perah untuk diberikan anaknya. 2. Memenuhi hak pekerja wanita untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya. 3. Memenuhi hak anak mendapatkan ASI. 4. Meningkatkan kualitas sdm sejak dini. Pekerja wanita mendapat perlindungan dan dukungan untuk menyusui di tempat kerja dan tempat kerja menjadi TEMPAT KERJA SAYANG BAYI. 31/03/2014 38
Tempat Kerja Sayang Bayi UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ( ps 83 ) Pekerja / buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. harus ada tempat yang sesuai kondisi dan kemampuan perusahaan. RUANG ASI 1. Ruang ASI : Tersendiri / bagian dari tempat pelayanan kesehatan Memenuhi syarat fisik dan kesehatan Mempunyai peralatan sesuai standar Mempunyai tenaga pengelola yang terlatih. 31/03/2014 39
Tempat Kerja Sayang Bayi 2. Memerah ASI : a. Kapan memerah payudara terasa penuh tetapi tidak keras. b. Cara memerah ASI Dengan tangan paling baik Pompa manual Pompa elektrik c. Cara menyiapkan wadah untuk ASI Perah Gunakan cangkir, gelas, botol bermulut lebar ( hindari wadah plastik ) Cuci cangkir dengan sabun dan air Tuangkan air mendidih kedalam cangkir untuk membilas. 31/03/2014 40
d. Cara Aman Menyimpan ASI perah di rumah : Tempat Kerja Sayang Bayi Tempat Suhu kamar Lemari pendingin suhu 5-10 C Lemari pendingin suhu 0-4 C Waktu Maksimum 6 jam 3 hari 8 hari Jika suhu meningkat diatas 4 C setelah 3 hari, gunakan dalam waktu 6 jam atau dibuang Lemari pembeku ( freezer ) suhu - 18 C ASI perah beku sebelumnya Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku dan disimpan di lemari pendingin Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku dan dikeluarkan dari lemari pendingin 6 bulan 12 jam Gunakan segera Sumber : www.breastfeedingnetwork.org.uk 31/03/2014 41
Tempat Kerja Sayang Bayi 3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja a. Memberikan ASI Secara Langsung b. Memberikan ASI Perah yang sudah disimpan. ASI beku dicairkan dalam lemari pendingin Bila akan digunakan, kemudian dihangatkan dengan air hangat yang mengalir. Mula-mula bayi menolak minum ASI perah simpan ini, coba berikan dengan cangkir atau sendok, jangan pakai botol. 31/03/2014 42
3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja : Tempat Kerja Sayang Bayi c. Keunggulan Penggunaan Cangkir. Mudah dibersihkan dengan sabun dan air bersih.. Tidak akan dibawa kemana mana dalam waktu cukup lama, sehingga mencegah tumbuh bakteri Bayi tidak bisa minum sendiri, sehingga ada orang lain yang memperhatikan bayi ( kontak mata ). Minum dari cangkir tidak menggantikan kegiatan menghisap sehingga bayi bersemangat Dapat melatih bayi mengendalikan seberapa banyak ASI yang diteguknya. 31/03/2014 43
31/03/2014 44