BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Amirulloh

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah weak-experiment karena tidak

BAB III METODE PENELITIAN

Adapun beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sekarang (Arikunto, 2010:245). Hal yang digambarkan pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas X jurusan Agribinis Ternak Unggas di SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, ditujukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

2014 PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat, serta hubungan yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan dalam meneliti status suatu objek, kondisi, atau kejadian untuk memberikan gambaran atau lukisan mengenai faktafakta secara akurat. Pada penelitian deskriptif ini, peneliti juga dapat menerangkan hubungan, membuat prediksi, mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 2005). B. Definisi Operasional 1. Analisis soal Analisis soal yang dimaksud adalah analisis pokok uji untuk menelaah kualitas soal-soal SNMPTN Biologi. Analisis soal yang dilakukan meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, efektivitas pengecoh, dan reliabilitas tes yang terdapat dalam soal-soal SNMPTN Biologi. 2. Soal SNMPTN Biologi Soal SNMPTN Biologi yang dimaksud adalah soal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang domain kontennya biologi. Soal-soal tersebut merupakan soal-soal asli dari naskah soal SNMPTN yang diujikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat tahun 2010, 2011, dan 2012. Soal diperoleh dengan cara mengumpulkan naskah soal asli dari peserta tes yang pernah mengikuti tes SNMPTN pada tahun terkait. 3. Domain Kognitif Yang dimaksud dengan domain kognitif dalam penelitian ini adalah domain kognitif yang dikembangkan dalam taksonomi Bloom Revisi. Domain tersebut meliputi dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan 30

31 terdiri atas empat kategori, yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Sedangkan dimensi proses kognitif terdiri atas enam kategori yang disusun mulai dari jenjang paling sederhana ke jenjang yang lebih kompleks. Kategori jenjang tersebut, yaitu meliputi proses kognitif mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan membuat (C6). 4. Profil Capaian Siswa Profil capaian siswa yang dimaksud adalah gambaran capaian siswa SMA kelas XII dalam mengerjakan soal-soal SNMPTN Biologi. Profil tersebut disajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan persentase capaian siswa yang dapat menjawab pada setiap butir soal yang diujikan yang telah dikategorikan berdasarkan domain kognitif taksonomi Bloom Revisi. Untuk dapat lebih mengetahui fungsi seleksi soal-soal SNMPTN Biologi tersebut, dilakukan tes kemampuan berpikir logis, yaitu dengan menggunakan tes yang dikembangkan oleh Tobin dan Capie (1981) yang telah distandarisasi. Melalui tes kemampuan berpikir logis tersebut dapat digambarkan capaian siswa berdasarkan setiap kategori perkembangan tingkat intelektual dalam mengerjakan tes soal-soal SNMPTN Biologi. C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung yang diwakili oleh tiga sekolah. Masing-masing sekolah mewakili sekolah dari kluster 1 (SMA N 3 Bandung), kluster 2 (SMA N 6 Bandung), dan kluster 3 (SMA N 15 Bandung). 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan. Bulan pertama digunakan untuk studi pendahuluan, penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan seminar, dan rencana pemilihan sekolah berdasarkan kluster. Pada bulan kedua dan ketiga dilaksanakan penyusunan instrumen penelitian, pelaksanaan penelitian dan

32 pengumpulan data. Selanjutnya pada bulan keempat dan kelima dilaksanakan pengolahan data, bimbingan, dan penyusunan laporan hasil penelitian. D. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini yaitu soal-soal SNMPTN Biologi tahun 2010, 2011, dan 2012, serta siswa SMA kelas XII. Pengambilan subjek soal-soal SNMPTN Biologi tersebut mengadopsi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Manik (2011) terhadap soal-soal Ujian Nasional (UN) Biologi. Adapun siswa peserta tes dalam penelitian yaitu, berasal dari tiap sekolah yang menjadi lokasi penelitian, masing-masing diambil sebanyak dua kelas. Total jumlah siswa yang terlibat dalam penelitian yaitu sebanyak 225 siswa. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk menjaring data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu, daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis KTSP, serta soal-soal tes kemampuan berpikir logis. 1. Daftar Cek Analisis Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Analisis KTSP Daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis KTSP merupakan instrumen berupa tabel yang digunakan untuk mengategorikan butir soal ke dalam kategori domain kognitif dan mengategorikan butir soal berdasarkan ketercakupannya dalam kurikulum. Ketercakupan tersebut yaitu berdasarkan standar isi dalam KTSP yang meliputi jenjang kelas, standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1. Kode Soal Tabel 3.1 Daftar Cek Analisis Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Analisis KTSP Domain Kognitif Uraian Soal Dimensi Dimensi Keterangan Proses Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 Analisis KTSP

33 Petunjuk pengisian tabel daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis KTSP: 1. Kolom 1 diisi dengan kode dari tiap butir soal SNMPTN Biologi. 2. Kolom 2 diisi dengan uraian pertanyaan dari tiap butir soal SNMPTN Biologi. 3. Kolom 3 diisi dengan kesesuaian konten uraian setiap butir soal dengan kategori dimensi proses kognitif dalam taksonomi Bloom Revisi. 4. Kolom 4 diisi dengan kesesuaian konten uraian setiap butir soal dengan kategori dimensi pengetahuan kognitif dalam taksonomi Bloom Revisi. 5. Kolom 5 diisi dengan penjelasan mengapa butir soal yang dianalisis dikategorikan ke dalam kategori domain kognitif tertentu dalam taksonomi Bloom Revisi. 6. Kolom 6 diisi dengan ketercakupan aspek kurikulum yaitu meliputi jenjang kelas, standar kompetensi, dan kompetensi dasar untuk setiap butir soal SNMPTN Biologi. 2. Tes Kemampuan Berpikir Logis Tes kemampuan berpikir logis dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan tingkat intelektual siswa. Tes tersebut dikembangkan oleh Tobin dan Capie (1981) dan telah distandarisasi. Soal-soal dalam tes kemampuan berpikir logis terdiri atas 10 butir soal, yaitu 8 soal pilihan ganda beralasan dan dua soal uraian singkat (terbatas). Kisi-kisinya dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis No Indikator Soal Nomor Soal Jenis Soal 1 Proporsional 1 dan 2 Pilihan ganda beralasan 2 Pengontrolan variabel 3 dan 4 Pilihan ganda beralasan 3 Probabilitas 5 dan 6 Pilihan ganda beralasan 4 Korelasional 7 dan 8 Pilihan ganda beralasan 5 Kombinatorial 9 dan 10 Uraian terbatas F. Prosedur Penelitian

34 Penelitian yang dilakukan terdiri dari empat tahap. Keempat tahap tersebut yaitu terdiri atas tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, tahap analisis dan pengolahan data, serta tahap pelaporan. 1. Tahap Persiapan a. Studi pendahuluan atau studi literatur untuk memperoleh informasi seputar penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan yang dilakukan misalnya bersumber dari buku, jurnal, artikel, laporan penelitian, dan berbagai sumber lainnya yang relevan. b. Menyusun proposal penelitian dan melaksanakan seminar rencana penelitian. c. Memperbaiki rencana penelitian dalam proposal berdasarkan hasil seminar. d. Menyusun instrumen penelitian dan melakukan judgement. e. Survei ke sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan penelitian. f. Mengurus perizinan penelitian dari universitas dan sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan penelitian. g. Melakukan uji keterbacaan soal-soal tes kepada siswa SMA kelas XII sebelum pelaksanaan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Melakukan pengujian atau tes soal-soal SNMPTN Biologi pada siswa SMA kelas XII yang dikerjakan secara individu selama 90 menit. b. Melakukan pengujian atau tes kemampuan berpikir logis setelah selesai mengerjakan tes soal-soal SNMPTN Biologi. 3. Tahap Pengolahan Data a. Tahap pengolahan data secara kualitatif: 1) Menentukan kategori dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan dari setiap butir soal berdasarkan indikator kata kerja operasional yang digunakan dalam soal. Selain itu ditentukan pula analisis ketercakupan KTSP yang dikembangkan dalam soal-soal SNMPTN Biologi.

35 2) Menginventarisasi data berupa butir-butir soal SNMPTN Biologi ke dalam tabel daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis ketercakupan KTSP. 3) Melakukan kaji silang (cross check) data hasil analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis ketercakupan KTSP soal-soal SNMPTN Biologi (Lampiran B1 dan B2) kepada ahli dan dosen dari Jurusan Pendidikan Biologi Universitas pendidikan indonesia. Kaji silang (cross check) dilakukan untuk memeriksa kembali hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. 4) Melakukan tabulasi dan menghitung persentase ketercakupan domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan ketercakupan KTSP dalam soal-soal SNMPTN Biologi. Perhitungan persentase tersebut terangkum dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Perhitungan Nilai Persentase Hasil Analisis Kualitatif No Aspek Analisis Formula 1 Kategori dimensi proses kognitif atau dimensi pengetahuan dalam taksonomi Bloom Revisi SKD ΣS ΣBS = Skor kategori dimensi proses kognitif atau dimensi pengetahuan = Jumlah butir soal yang memunculkan jenis kategori dimensi proses kognitif atau kategori dimensi pengetahuan = Jumlah seluruh butir soal SNMPTN Biologi 2 Ketercakupan KTSP dalam soal-soal SNMPTN Biologi SKK = Skor ketercakupan KTSP dalam soal-soal SNMPTN Biologi ΣS = Jumlah butir soal SNMPTN Biologi yang sesuai dengan aspek analisis KTSP ΣBS = Jumlah seluruh butir soal SNMPTN Biologi b. Tahap pengolahan data secara kuantitatif: 1) Menentukan kode siswa peserta tes dan sekolah tempat penelitian yang terdiri atas 3 digit. Digit pertama menunjukkan jenis kelamin peserta tes, digit kedua menunjukkan nama asal sekolah, dan digit ketiga menunjukkan nomor urut

36 peserta tes. Misalnya L3-001 untuk siswa dengan jenis kelamin laki-laki dari SMAN 3 dengan nomor urut 1. 2) Menginventarisasi data hasil jawaban siswa pada tes soal SNMPTN Biologi dengan menggunakan program Anates Pilihan Ganda Versi 4.0.9. 3) Menghitung nilai tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, efektivitas pengecoh, dan reliabilitas tes dengan menggunakan program Anates Pilihan Ganda Versi 4.0.9. Penjabaran formulanya dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Formula Analisis Kuantitatif No Kategori Analisis Formula 1 Tingkat Kesukaran TK = Indeks tingkat kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar tiap butir soal JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes ( )( ) 2 Validitas butir soal produk moment N X Y * ( ) +* ( ) + = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah subjek peserta tes = Skor tiap butir soal = Skor total 3 Daya Pembeda DP = Daya pembeda BA = Jumlah peserta tes kelompok atas yang menjawab benar tiap butir soal BB = Jumlah peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar tiap butir soal JA = Jumlah peserta tes kelompok atas JB = Jumlah peserta tes kelompok bawah PA = Proporsi peserta tes kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar 4 Efektivitas pengecoh Ciri pengecoh yang baik:

37 Ada yang memilih, khususnya dari kelompok bawah Dipilih lebih banyak oleh kelompok bawah dari pada kelompok atas Jumlah pemilih kelompok atas pada pengecoh tidak menyamai jumlah kelompok atas yang memilih kunci jawaban Paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes No Kategori Analisis Formula ( ) ( ) 5 Reliabilitas r 11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan n : Jumlah item (butir soal) p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p) S 2 : Variansi 4) Menentukan capaian siswa dalam mengerjakan tes soal SNMPTN Biologi yaitu dengan menghitung persentase jawaban siswa peserta tes yang menjawab benar untuk setiap butir soal. 5) Melakukan inventarisasi data hasil jawaban siswa pada tes kemampuan berpikir logis. Jawaban benar diberi skor 1 sedangkan jawaban salah atau tidak lengkap diberi skor 0 (untuk nomor 9 dan 10). Inventarisasi data dilakukan dengan memasukkan jawaban siswa dalam program Microsoft Exel 2007. 6) Selanjutnya data ditabulasi dan skornya dikategorisasikan ke dalam kategori tingkat perkembangan intelektual tertentu, yaitu dengan membandingkannya terhadap Tabel 3.5. Tabel 3.5 Kategori Perkembangan Tingkat Intelektual Berdasarkan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis Skor Tingkat Perkembangan Intelektual 4-10 Operasi formal

38 2-3 Transisi 0-1 Operasi konkret 7) Menentukan capaian siswa dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir logis, yaitu dengan menghitung persentase siswa yang termasuk dalam kategori tingkat perkembangan intelektual tertentu dan menghitung persentase siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal tersebut. 8) Melakukan tabulasi jawaban siswa berdasarkan kategori perkembangan tingkat intelektual yang dicapainya dalam menjawab soal-soal SNMPTN Biologi yang telah dikategorikan menurut taksonomi Bloom Revisi. Setiap butir soal-soal SNMPTN Biologi dapat diketahui berapa persen soal-soal tersebut dapat dijawab benar oleh siswa dengan perkembangan tingkat intelektual operasi konkret, transisi, dan operasi formal. Hasilnya dituangkan ke dalam tabel profil capaian siswa pada tes soal-soal SNMPTN Biologi berdasarkan kategori perkembangan tingkat intelektual (lihat Tabel 4.10). 9) Melakukan pembahasan data hasil penelitian dan penarikan kesimpulan. 4. Tahap Pelaporan Laporan hasil penelitian disusun kemudian diserahkan kepada pihak-pihak terkait yang berkepentingan, di antaranya sekolah-sekolah yang dijadikan tempat penelitian, instansi pemerintah di bidang pendidikan, termasuk diserahkan kepada Universitas Pendidikan Indonesia.

39 G. Alur Penelitian Alur pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada bagan alur berikut. Persiapan Studi pendahuluan (kajian litertaur mengenai kemampuan dan proses berpikir, taksonomi Bloom, kajian kurikulum, kajian mengenai SNMPTN, Penyusunan dan seminar proposal penelitian) Perbaikan proposal penelitian dan penyusunan instrumen Pemilihan kluster sekolah Judgement instrument Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Uji keterbacaan soal Peserta tes Pelaksanaan tes soal-soal SNMPTN Biologi Analisis soal-soal SNMPTN Biologi menurut kategori berpikir tingkat tinggi dalam taksonomi Bloom revisi Pelaksanaan tes kemampuan berpikir logis Analisis soal-soal SNMPTN Biologi, kesesuaiannya dengan tuntutan penalaran pada KTSP Data hasil penelitian

40 Analisis dan pengolahan data Menarik kesimpulan Penyusunan laporan Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian