PEMBINAAN EKONOMI KELUARGA DINAS KOPERASI UMKM DAN PERDAGANGANDINAS KOPERASI UMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan (4) menjadi basis

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak

Ketika Memutuskan untuk Berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil analisis tentang Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lembaga Keuangan Mikro dan Usaha Kecil Menengah

Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013

PENETAPAN KINERJA DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN KELUARGA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

I. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi,

BAB I PENDAHULUAN. besar mengalami kebangkrutan dan memberikan beban berat bagi negara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

Pembangunan merupakan rangkaian dari program-program disegala bidang secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

PERAN KELEMBAGAAN PENGRAJIN KECIL DALAM MENINGKATKAN DISTRIBUSI NILAI TAMBAH INDUSTRI MEBEL. Oleh : MARGONO KETUA APKJ. Team penyusun : Legiman Arya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Negara Indonesia saat ini,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

MELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR

Makalah Usaha Rumah Makan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMKM DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB 5 PENUTUP. sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

BAB I PENDAHULUAN. salah satu di dalamnya adalah usaha memberikan kredit.perkreditan. merupakan usaha utama perbankan (financial depening) yang dalam

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Selain UMKM ada juga Industri

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dimaksud. Adapun kesimpulan dari peneliti adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah satu pilar

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat banyak. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

RENCANA AKSI DAERAH PEMANFAATAN DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PROVINSI JAMBI

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan suatu kebutuhan individu dalam memenuhi. perekonomiannya, bermacam-macam pekerjaan telah menjadi pilihan setiap

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB I PENDAHULUAN. mau memberi dampak yang sangat besar terhadap kehidupan bangsa terutama pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP)

Bisnis Sampingan dengan Menjadi Self Publisher

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk

PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PEMBANGUNAN KETAHANAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN KHAS GORONTALO. Raflin Hinelo Jurusan Ekonomi dan Manajemen FIS UNG

BAB I PENDAHULUAN. kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer-manajer atau pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai Kota yang telah berusia 379 tahun, Tanjungbalai memiliki struktur

Transkripsi:

PEMBINAAN EKONOMI KELUARGA DINAS KOPERASI UMKM DAN PERDAGANGANDINAS KOPERASI UMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA

Pengertian dasar ekonomi Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

PEMBINAAN KELUARGA SEJAHTERA DALAM ASPEK EKONOMI Pembangunan keluarga sejahtera diarahkan kepada terwujudnya kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa guna meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membina ketahanan keluarga agar mampu mendukung kegiatan pembangunan. Perlu ditumbuh-kembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab, kesukarelaan, nilai-nilai agama, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Pemerintah mengelompokkan keluarga di Indonesia ke dalam dua tipe : Pertama, tipe keluarga prasejahtera. Pertama, tipe keluarga pra-sejahtera. Yang kita bayangkan ketika mendengar keluarga tipe ini adalah keluarga yang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya berupa sandang, pangan, dan papan. Keluarga pra-sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya banyak, tidak dapat menempuh pendidikan secara layak, tidak memiliki penghasilan tetap, belum memperhatikan masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyai masalah tempat tinggal dan masih perlu mendapat bantuan sandang dan pangan

Kedua, tipe keluarga sejahtera. Kedua, tipe keluarga sejahtera. Yang terbayang ketika mendengar keluarga tipe ini adalah sebuah keluarga yang sudah tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Keluarga sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya dua atau tiga, mampu menempuh pendidikan secara layak, memiliki penghasilan tetap, sudah menaruh perhatian terhadap masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyai tempat tinggal dan tidak perlu mendapat bantuan sandang dan pangan.

Konsentrasi pembinaan Selama ini konsentrasi pembinaan terhadap keluarga yang dilakukan oleh pemerintah adalah menangani keluarga pra-sejahtera. Hal itu terlihat dari program-program dasar pembinaan keluarga seperti perencanaan kelahiran (KB), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), pelayanan kesehatan gratis, pembinaan lansia, pengadaan rumah khusus keluarga pra-sejahtera dan sejenisnya.

Namun demikian, jika kita cermati dari tahun ke tahun terkesan bahwa program pembinaan keluarga menjadi jalan di tempat. Jika kita berani melakukan refleksi atas hasil pembinaan yang selama ini dilakukan, dapat terlihat beberapa gejala sebagai berikut: Pertama, walaupun sudah dilakukan pembinaan bertahun-tahun masih banyak keluarga yang mengikuti programprogram secara pasif partisipatif. Kedua, masyarakat menganggap bahwa program pembinaan keluarga identik dengan program pemberian bantuan tertentu. Ketiga, program pembinaan keluarga identik dengan program pembinaan keluarga miskin.

membangun keluarga kreatif membangun keluarga kreatif, yaitu keluarga yang mampu mengenali permasalahan keluarganya masing-masing, mencari alternative dalam mengatasi masalah, dan secara proaktif merencanakan masa depan sendiri sesuai situasi dan kondisi masing-masing.

Beberapa yang dapat dilakukan, yaitu: Melakukan pembinaan dan pendampingan manajemen ekonomi keluarga. Pembinaan kewirausahaan. Pemberian bantuan usaha modal usaha. Pendidikan kreativitas.

Harapan Jika saja banyak keluarga Indonesia yang berkembang ke arah keluarga kreatif, dapat diyakini bahwa semakin hari semakin banyak keluarga Indonesia yang mampu mewujudkan diri menjadi keluarga yang sehat, sejahtera, sekaligus mandiri. Jika demikian, pemerintah tidak perlu lagi banyak mengeluarkan anggaran yang bersifat konsumtif untuk masyarakat. Jika anggaran konsumtif yang selama ini dikenal sebagai subsidi dapat ditekan seminimal mungkin, maka secara perlahan-lahan perekonomian negara menjadi lebih kuat. Dan pada akhirnya keluarga sehat, sejahtera, mandiri dapat terwujud, negara yang sehat, sejahtera, dan mandiri perlahan-lahan dapat terwujud pula.

Peran perempuan dalam ekonomi keluarga Perempuan tak berdaya? Tidak sepenuhnya benar. Untuk beberapa hal, memang iya. Kaum perempuan masih kerap terpinggirkan dan terkungkung oleh sebutan 'manusia lemah, itu sangat mungkin karena tak diberi kesempatan untuk menunjukkan potensinya.

Realitanya banyak fakta yang membuktikan isteri mampu berbuat banyak untuk ekonomi keluarga. Mulai dari usaha kecil-kecilan sampai pada bentuk usaha berskala besar. beberapa sumber data statistik menyebutkan bahwa angka perempuan bekerja masih lebih rendah dari laki-laki. Walaupun demikian, dari tahun ke tahun, jumlah angka perempuan yang bekerja diberbagai sektor semakin meningkat. Perkembangan tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh meningkatnya pendidikan perempuan dan pergeseran budaya sebagai dampak globalisasi.

Dampak meningkatnya peran perempuan dalam ekonomi keluarga jangan sampai berdampak buruk terhadap harmonisnya rumah tangga. Karena beberapa data juga menyebutkan bahwa tingginya tingkat perceraian dan konflik dalam keluarga, dipicu oleh makin mandirinya perempuan secara ekonomi. Tapi sebaliknya, beberapa kasus juga menunjukkan adanya eksploitasi laki-laki terhadap potensi peran perempuan dalam kegiatan ekonomi.

Solusinya peran laki-laki dan perempuan dalam keluarga pada konteks tradisi ataupun modern, di ranah spiritualitas apapun, sudah selayaknya berorientasi untuk harmonisnya keluarga.

Usaha Ukm Merintis Usaha UKM Menjadi Tiang Ekonomi Kemandirian finansial merupakan salah satu tiang utama kelangsungan kehidupan keluarga Anda. Keluarga yang ideal adalah bisa mencukupi semua kebutuhan pokok bagi anggota keluarga. apalagi sekarang ini dengan kondisi perekonomian Indonesia yang kian tak menentu, kebutuhan dasar yang kian banyak pula, membuat Anda pusing. Solusinya memikirkan tambahan pemasukan agar stabilitas keuangan keluarga tetap terjaga, salah satunya dengan usaha UKM.

Tips merintis usaha UKM (Usaha Kecil Menengah) Memiliki kemauan untuk belajar Niat untuk memperbaiki ekonomi keluarga Berusaha keras atau mempunyai keinginan untuk maju

Kisah Orang sukses Nuh Dahya seorang wirausahawan yang hanya lulusan SMP merintis usaha di bidang pengecoran metal. Berkat kegigihannya, saat ini usahanya sudah menjadi sebuah perusahaan besar. Inilah ganjaran dari keseriusannya mengarap usaha UKM.

Berikut ini akan uraian bagaimana memulai usaha UKM kecil-kecilan. Rencana Bisnis Anda harus memiliki gambaran atau rencana yang jelas tentang jenis usaha UKM yang akan dijalani. Secara umum bisnis dibagi menjadi dua yaitu memroduksi barang dan menyediakan jasa. Semua itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang dimaksud dengan memroduksi barang adalah kegiatan niaga dengan usaha utama adalah membuat benda yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual. Contohnya usaha membuat kerajinan (/handy craft/) suvenir, katering, konveksi dan lain sebagainya. Adapun usaha jasa adalah kegiatan niaga di bidang pelayanan, /service/ yang mengandalkan modal keahlian khusus. Contoh usaha jasa adalah: rental komputer, jasa penerjemahan, bimbingan belajar, /baby sitter/, /loundry, /dan lain sebagainya.

Rencana Modal Usaha Merintis usaha UKM tidak membutuhkan modal besar karena UKM merupakan wirausaha dengan skala menengah. Jadi, Anda tak usah pusing menyiapkan dana besar untuk menjalankan bisnis usaha ini. Sumber modal bisa didapat dari dana internal seperti tabungan, pinjaman dari kerabat. Sedangkan sumber modal eksternal bisa anda dapatkan dari lembaga perbankan yang menyediakan kredit lunak untuk UKM, tentunya dengan bunga kredit yang ringan.

Target Konsumen/Pelanggan Usaha UKM yang akan Anda jalani tidak lepas dari pasar atau pembeli. Semakin banyak pembeli dan semakin luas produk Anda di pasaran, semakin besar omzet bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda harus memiliki sasaran tepat, siapa konsumen anda yang akan memakai barang atau jasa Anda.

Ciptakan Pasar Setelah Anda mendirikan usaha UKM, langkah selanjutnya adalah menciptakan pasar untuk produk Anda. Cara yang mudah menciptakan pangsa pasar adalah bekerja sama dengan distributor. Seringseringlah mengikuti /event /promosi seperti pameran atau UKM /fair /dan lain sebagainya, yang biasanya diselenggarakan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan perusahaan /Event Organizer.

Promosi/Iklan Strategi terakhir ini adalah promosi, fungsinya agar hasil barang produksi Anda dikenal oleh pasar. Semakin sering Anda mengiklankan produk bisnis Anda, semakin banyak orang membeli barang Anda. Dalam dunia marketing, dikenal dua macam promosi. Pertama, konvensional seperti menyebarkan pamflet, brosur, memasang iklan di media massa. Kedua, cara modern yakni bekerja sama dengan pakar marketing seperti Anne Ahira, Si Marketing ulung, yang memiliki pengalaman di bidang marketing online dan membawahi PT Asian Brain. Promosi online/internet marketing merupakan cara modern yang terbukti efektif dalam menjaring pasar dan menguntungkan bagi usaha UKM Anda. Selamat berwirausaha, semoga usaha Anda mendatangkan berkah bagi keluarga Anda dan masyarakat sekitar.