GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

SALINAN BUPATI BULUNGAN

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

-1- REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA BERDASARKAN INDIKATOR PENILAIAN DISPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI NTB.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN. TENTANG

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

BUPATI BANDUNG BARAT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG KELAS JALAN DAN PENGAMANAN PERLENGKAPAN JALAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 677 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KEHADIRAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

BUPATI BULUNGAN SALINAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M 2 1/28/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR: 5 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 017 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Tunjangan. Kinerja Pegawai.

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 44

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.5/Menhut-II/2013 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 211/PMK.01/2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Ta

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2017

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

WALIKOTA TA PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN PENGISIAN OAFTAR HAOIR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPll 01 LlNGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Menimbang a. bahwa dalam rangka menegakkan disiplin serta meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perlu dilakukan pembinaan melalui pengisian daftar hadir; b. bahwa ketentuan penglslan daftar hadir sebagaimana dimaksud butir a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom Provinsi Kalimantan Sarat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1106); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lernbaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

- 2-9. Keputusan Presiden Nomor 8/P Tahun 2008 tentang Pemberhentian Sdr. H. Suwarna AF dan Drs. Yurnalis Ngayoh, MM sebagai Gubernur Kalimantan Timur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Masa Jabatan 2003 2008 dan mengangkat Sdr. Drs. Yurnalis Ngayoh, MM sebagai Gubernur Kalimantan Timur Masa Jabatan Tahun 2003 2008; 10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 04 Tahun 2003 tentang Struktur Organisasi dan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Timur; 11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 12. Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 027/K.37/2008 tentang Pencabutan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 027/K.611/2007 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 027/K.467/2007 tentang Penetapan Harga Satuan Umum Standarisasi Harga Barang dan Jasa Belanja Langsung dan Tidak Langsung Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2008. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR TENTANG KETENTUAN PENGISIAN DAFTAR HADIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disebut dengan PNSD adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi Kalimantan Timur yang bekerja pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagai instansi induknya dan mereka yang dipekerjakan di luar instansi induknya dalam hal ini pada Instansi Vertikal atau Sekretariat KORPRI atau lembaga lainnya, termasuk dalam pengertian ini adalah PNS yang diperbantukan pada Pemrintah Provinsi Kalimantan Timur; 2. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Gubernur Kalimantan Timur yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil Daerah; 3. Pimpinan instansi adalah Kepala Biro pada Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kepala Dinas Daerah, Kepala Lembaga Teknis Daerah, Kepala Kantor Penghubung Provinsi Kalimantan Timur; 4. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur selanjutnya disebut Kepala Badan Kepegawaian Daerah adalah Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam menyelenggarakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah; 5. Tambahan Penghasilan Pegawai adalah penghasilan yang diberikan kepada PNSD oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka peningkatan kesejahteraan umum pegawai sesuai ketentuan; 6. Daftar hadir adlaah lembar naskah dinas sebagai alat kontrol untuk mengetahui tingkat kehadiran PNS dapat berupa hasil cetak daftar hadir elektronik atau lembaran daftar hadir tertulis;

- 3-7. Klarifikasi daftar hadir adalah upaya memberikan keterangan berdasarkan alat bukti yang disertakan bertujuan untuk melakukan perubahan hasil akhir daftar hadir; 8. Jam kerja adalah masa atau waktu melaksanakan pekerjaan dalam waktu 37,5 jam seminggu; 9. Hari kerja adalah waktu/jam pelayanan secara efektif dalam melaksanakan tugas pelayanan publik dan aparatur sebagaimana yang diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku; 10. Pejabat Penanggung Jawab Daftar Hadir selanjutnya disebut Pejabat Penanggung Jawab adalah pejabat struktural yang bertugas menangani kepegawaian di instansi masingmasing serendah-rendahnya adalah pejabat struktural eselon IV; 11. Pelaksana Pengelola Daftar Hadir adalah PNSD pejabat fungsional umum yang bertugas mempersiapkan dan mengolah data kehadiran Pegawai Negeri Sipil. BAB II JAM KERJA Pasal 2 Jam kerja bagi PNSD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ditetapkan sebagai berikut : - Pada hari Senin sampai dengan hari Kamis dimulai pada pukul 07.30 wita hingga pukul 16.00 wita; - Pada hari Jumat dimulai pada pukul 07.30 wita hingga pukul 11.30 wita. BAB III PENGISIAN DAFTAR HADIR Pasal 3 (1) Pada hari kerja PNSD diwajibkan hadir mengikuti apel pagi dan mengisi daftar hadir; (2) Apel pagi dilaksanakan selambat-lambatnya pada pukul 07.30 wita; (3) Pengisian daftar hadir apel pagi mulai dilaksanakan 15 menit sebelum apel pagi diselenggarakan dan berakhir selambat-lambatnya pada pukul 07.45 wita; (4) Pengisian daftar hadir sore hari dilaksanakan pada pukul 16.00 wita dan berakhir pada pukul 17.00 wita; (5) Pengisian daftar hadir kepulangan pada hari Jumat dilaksanakan pada pukul 11.30 wita sampai dengan pukul 11.45 wita. BAB IV PIRANTI DAFTAR HADIR Pasal 4 (1) PNSD mengisi daftar hadir melalui daftar hadir elektronik atau lembaran daftar hadir; (2) Pimpinan instansi mengupayakan semaksimal mungkin agar pengisian daftar hadir oleh PNSD di lingkungannya menggunakan daftar hadir elektronik, penggunaan alat tersebut dapat dikecualikan atas pertimbangan efisiensi dan efektifitas.

- 4 - BAB V SANKSI Pasal 5 (1) PNSD yang tidak hadir apel pagi dan atau tidak mengisi daftar hadir pagi serta pulang lebih dahulu dari jam kerja yang ditentukan tanpa alasan yang sah dijatuhi hukuman disiplin sesuai ketentuan; (2) PNSD yang terbukti tidak hadir apel pagi dan tidak mengisi daftar hadir pagi dan pulang lebih dahulu dari jam kerja yang ditentukan tanpa alasan yang sah selain dijatuhi hukuman disiplin tersebut ayat (1) juga dikurangi pembayaran tambahan penghasilannya sekurangkurangnya sebesar 5% setiap hari ketidakhadirannya; (3) PNSD yang pada hari kerja terbukti terlambat hadir apel atau pulang mendahului jam kerja yang ditentukan dikurangi tambahan penghasilannya sebesar 3%; (4) PNSD yang terbukti melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3) sebanyak 10 kali atau lebih dalam setiap bulan berjalan dikurangi tambahan penghasilannya sekurang-kurangnya sebesar 50%. Pasal 6 (1) PNSD yang karena keadaan terlambat hadir apel pagi atau pulang mendahului jam kerja atau tidak hadir karena asalan-asalan tertentu tidak dikurangi tambahan penghasilannya. (2) Keadaan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah izin dalam keadaan darurat, menjalani cuti kecuali cuti besar, cuti sakit lebih dari 14 hari, cuti di luar tanggunagan negara termasuk cuti di luar tanggungan negara karena persalinan, menghadiri undangan pertemuan resmi, melaksanakan tugas dinas ke luar kota, mengikuti diklat jabatan atau kursus; (3) Termasuk dalam pengertian ini adalah apabila PNSD ikut serta dalam penyelesaian urusan keluarga dan atau sosial kemasyarakatan; (4) PNSD wajib menyampaikan bukti-bukti guna mendukung dipenuhinya alasan-asalan sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3) kepada atasan langsungnya atau pelaksana tugas atasan langsungnya. BAB VI PENANGGUNG JAWAB, MEKANISME REKAPITULASI ABSENSI, WAKTU PEMBAYARAN Pasal 6 (1) Pejabat Penanggung Jawab pengisian daftar hadir pada SKPD adalah pejabat yang bertanggung jawab menangani pengelolaan kepegawaian; (2) Khusus di lingkungan Setda Provinsi Kalimantan Timur, Pejabat Penanggung Jawab pengisian daftar hadir adalah Kasubag Tata Usaha Biro. Pasal 7 (1) Setiap akhir bulan berjalan dilakukan pencetakan daftar hadir elektronik oleh Pelaksana dan selanjutnya diserahkan kepada Pejabat Penanggung Jawab untuk SKPD dan kepada Kasubag Tata Usaha Biro di lingkungan Setda Provinsi Kalimantan Timur; (2) Pejabat tersebut ayat (1) melakukan editing pada hasil cetak daftar hadir komputer dengan berdasarkan bukti-bukti yang diperolehnya; (3) Hasil editing final diserahkan kepada Bendaharawan membayar tambahan penghasilan untuk memperhitungkan besaran tambahan penghasilan yang akan diterima PNSD bersangkutan;

- 5 - (4) Khusus di lingkungan Setda Provinsi Kalimantan Timur mekanisme editing hingga finalisasi daftar hadir diatur sebagai berikut : a. Hasil pencetakan daftar hadir elektronik diserahkan kepada semua Biro di lingkungan Setda Provinsi Kalimantan Timur; b. Pejabat penanggung jawab pada Biro melakukan editing dan finalisasi hasil cetak daftar hadir elektronik berdasarkan pada data-data yang diserahkan oleh PNSD yang bersangkutan dan selanjutnya diserahkan kepada Bendaharawan pada Biro Umum dan Perlengkapan guna dasar pembayaran tambahan penghasilan; c. Bukti-bukti yang mendukung berupa surat-surat izin sebagai alat pembuktian untuk melakukan penetapan sanksi wajib disimpan sebaik-baiknya oleh Pejabat Pengelola. Pasal 8 (1) Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan setiap bulan dan dibayarkan pada minggu pertama bulan berikutnya dengan memperhatikan tingkat kehadiran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini; (2) Tambahan Penghasilan Pegawai yang dikurangi adalah jumlah yang diterima setelah pengenaan pajak; (3) Hasil dari pengurangan Tambahan Penghasilan Pegawai selanjutnya disetorkan kembali kepada kas daerah. Pasal 9 Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud Peraturan Gubernur ini mempedomani Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Pendelegasian Wewenang Penjatuhan Hukuman Disiplin Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 10 (1) Bagi PNSD yang dipekerjakan di luar instansi induknya menyampaikan rekapitulasi daftar hadir kepada Pimpinan Instansi semula; (2) PNSD pejabat fungsional tertentu rumpun kesehatan dan atau yang bekerja menggunakan sistem shift pengisian daftar hadirnya akan diatur tersendiri; (3) Pejabat pengelola dan pelaksana yang bertanggung jawab terhadap pengisian daftar hadir ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah; (4) Ketentuan pengisian daftar hadir bagi Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur diatur tersendiri; (5) Pengisian daftar hadir Para Asisten Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur dikendalikan oleh Biro Organisasi Setda Provinsi Kalimantan Timur; (6) Pimpinan instansi wajib menyampaikan daftar hadir yang telah difinalisasi oleh Pejabat Pengelola Kepegawaian kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah; (7) Hal-hal yang belum jelas dalam Peraturan ini akan diatur dalam Surat Edaran Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah; (8) Pelaksanaan Peraturan Gubernur ini akan dilakukan melalui uji coba pada bulan Oktober, Nopember dan Desember 2008 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal11 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Ditetapkan di Samarinda pada tanggal 23 Juni 2008 GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Diundangkan di Samarinda pada tanggal 23 Juni 2008 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, ttd YURNALIS NGAYOH ttd H. SYAIFUL TETENG BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2008 NOMOR 30 Salinan Peraturan Gubernur ini disampaikan kepada : 1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta; 2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di Jakarta; 3. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda; 4. Para Kepala Dinas/Lembaga Teknis di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Salinan 88sual dengan asllnya Kopala Biro Hukum Setda prov.~. ~-~~ H. SOFYAN HELMI, SH, M.Si Pembina Utama Muda Nip. 19560628 198602 1 004

- 7 - LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN PENGISIAN DAFTAR HADIR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ------------------------------------------------------------------------------------------------ No Uraian Prosentase Potongan 1. Tidak masuk bekerja tanpa keterangan (TK). 5 % per hari 2. Terlambat datang. 3 % per hari 3. Cepat pulang. 3 % per hari 4. Terlambat datang dan cepat pulang (dianggap TK). 5 % per hari 5. Terlambat datang atau cepat pulang lebih dari 10 kali ( > 30 % ). 50 % dari TPP 6. Terlambat datang dan cepat pulang serta tidak masuk bekerja tanpa keterangan, lebih dari 3 kali ( > 15 % ). 7. Terlambat datang karena hal-hal emergency seperti kendaraan rusak, ban kendaraan bocor, hujan, atau kecelakaan pada saat menuju kantor, izin disusulkan kemudian. 50 % dari TPP 8. Melaksanakan perjalanan dinas. 9. Izin terlambat datang karena melaksanakan tugas kedinasan dan dibuktikan dengan surat tugas atau memo/ disposisi dari atasan langsung. 10. Izin terlambat datang karena terkait dengan masalah sosial yang sifatnya darurat seperti : mengurus keluarga, kerabat dekat/tetangga dekat yang mengalami musibah kecelakaan atau meninggal dunia, izinnya harus disusulkan kemudian. 11. Izin cepat pulang karena melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh atasan langsung sebelum jam kantor habis dan ada bukti surat tugas atau mem/disposisi dari atasan langsung. 12. Izin cepat pulang karena terkait dengan masalah sosial seperti membesuk, mengurus keluarga, membesuk kerabat dekat, tetangga dekat yang mengalami musibah kecelakaan/sakit keras, meninggal dunia yang izinnya harus disusulkan kemudian. 13. Izin tidak masuk kantor sehari penuh karena terkait dengan masalah sosial yang sifatnya darurat seperti mengurus keluarga, kerabat dekat, tetangga dekat yang mengalami musibah kecelakaan, sakit keras/meninggal dunia izinnya harus disusulkan kemudian. 14. Izin untuk menghadiri undangan resmi dari instansi pemerintah atau lembaga resmi kemasyarakatan seperti acara PKK, Dharma Wanita, sekolah, dewan sekolah dibuktikan dengan adanya undangan resmi. 15. Sakit dengan pemberitahuan dari yang bersangkutan maksimal 2 (dua) hari (izin harus disusulkan kemudian).

16. Sakit yang dilengkapi dengan Surat Keterangan dokter maksimal 14 (empat belas) hari. 17. Sakit lebih dari 14 (empat belas) hari ada izin cuti sakit dari pejabat pembina kepegawaian. 18. Cuti (semua bentuk cuti kecuali cuti diluar tanggungan negara), jika ada istri/suami, anak, ayah/ibu/mertua yang meninggal atau sakit keras dapat diambil cuti alasan penting maksimal 2 (dua) bulan (PP Nomor 24 Tahun 1976). 19. Mengikuti Diklat Penjenjangan Struktural, Fungsional, Diklat Teknis, dan izin belajar. Samarinda, 23 Juni 2008 GUBERNUR KALI MANTAN TIMUR, Salinan s8sual dengan asllnya Kepala Biro Hukum Setda prov.~, ~V/~ H. SOFYAN HE.LMI. SH. M.SI Pembina Utama Muda Nip. 19560628198602 1 004 ttd YURNALIS NGAYOH