Eco_Product sebagai Wacana menuju Tindakan Nyata untuk Peduli pada Kelestarian Bumi. Tjondro Indrasutanto

dokumen-dokumen yang mirip
APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

PRAKTEK GAYA HIDUP BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA KOMUNITAS PENGGUNA SEPEDA, KRL, DAN TRANSJAKARTA DI METROPOLITAN JAKARTA TUGAS AKHIR

Iklim Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar Proporsi penggunaan sumber energi dunia lebih dari duapertiga kebutuhan energi dunia disuplai dari bahan bakan minyak (fosil)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

I. PENDAHULUAN. Dalam film yang berjudul Inconvience Truth digambarkan dengan jelas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia yang semakin panas atau dikenal dengan istilah global warming, isu

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dengan semakin banyaknya pengguna kendaraan sebagai sarana transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang berwawasan lingkungan (green building).

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi sekarang ini. Menurut catatan World Economic Review (2007), sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

BAB I PENDAHULUAN. Isu lingkungan merupakan pembicaraan hangat yang saat ini sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I 1 PENDAHULUAN. listrik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Panduan Mengemudi Efisien BBM (Eco-driving)

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

Iklim Telah Berubah, Selanjutnya Bagaimana?

BAB I PENDAHULUAN. penting oleh banyak kalangan. Banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah lingkungan global sudah mencuri perhatian dunia sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Qs Kalor sensibel zat [J] Q L Kalor laten Zat [J] ΔT Beda temperatur [ C] Δ Pads-evap. laju peningkatan rata-rata temperatur.

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

KISI-KISI INSTRUMEN PERNYATAAN SIKAP PEDULI SISWA TERHADAP LINGKUNGAN PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan

{sidebar id=3}hydrocarbon REFRIGERANT

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini setidaknya ada tiga isu umum besar yang terkait dengan bidang refrigerasi, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Gbr 1.1 Grafik kenaikan suhu global antara tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. ini menyatakan telah terjadi pemanasan udara secara global. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Posisi Energi Fosil Utama di Indonesia ( Dept ESDM, 2005 )

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1

Global Warming. Kelompok 10

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Hal ini

Transkripsi:

Eco_Product sebagai Wacana menuju Tindakan Nyata untuk Peduli pada Kelestarian Bumi Tjondro Indrasutanto Abstrak. Pemanasan global (Global Warming) yang dialami oleh bumi kita tampaknya sudah harus menjadi kesadaran setiap orang untuk melakukan tindakan nyata sebagai kepedulian pada lingkungan untuk menekan dampak pemanasan global tersebut. Di satu sisi manusia punya andil atas kerusakan bumi, namun diharapkan di sisi lain manusia harus mampu memberikan jalan keluar atas persoalan tersebut baik secara individual, kelompok maupun para industriawan. Sebut saja Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environtment Day) yang secara rutin diperingati setiap tanggal 5 Juni merupakan komitmen yang telah disepakati bersama dan harus dilakukan tindakan nyata. Dalam usaha untuk menunjang kelestarian lingkungan, dibutuhkan empat strategi Eco-Positive yakni: Eco Positive Technology, Eco Positive Products, Eco Positive Operations dan Eco Positive Relationships. Hasil dari keempat strategi tersebut menghasilkan barang-barang Eco Products yang proses produksinya pun ramah lingkungan. Menekan emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan salah satu tindakan nyata yang telah dilakukan oleh industriawan kendaraan bermotor yang menghasilkan fitur vvti, maupun teknologi cruise control. Di lain pihak kontribusi setiap orang untuk penghematan energi dapat diawali dari kebiasaan di rumah yang secara tak sadar telah melakukan pemborosan energi, sampai mendesain rumah hemat energi serta membeli perangkat elektronik dengan konsep eco-products. Dengan diterapkannya FTA-ASEAN-China sejak 1 Januari 2010 harus diwaspadai oleh para industriawan Indonesia untuk berbenah diri melalui pengembangan riset agar kualitas produknya mampu bersaing di kancah Internasional. Kata Kunci: Global Warming, Eco-Products, Eco-Positive, FTA-ASEAN- China, World Environment Day. Pendahuluan Suhu udara yang terus naik, es di kutub yang mencair, serta kekacauan iklim dan bencana alam yang ditampakkan dalam An Inconvenient Truth tidak lagi dipandang sebelah mata, apalagi dipandang sebagai dongeng isapan jempol. Sebaliknya keadaan tersebut sebenarnya sudah mengetuk pintu hati setiap manusia untuk membangun kesadaran untuk mulai bertindak dalam mengatasi global warming yang sedang dialami bumi. Magister Scientiae - ISSN: 0852-078X 41

Lingkungan dan pemanasan global memang menjadi perkara bagi semua orang, khususnya termasuk mereka yang berkecimpung di dunia industri yang produknya akan dimanfaatkan oleh setiap keluarga maupun industri kembali sebagai penyumbang terjadinya pemanasan global tersebut. Ajakan, seruan, maupun himbauan untuk peduli pada kelestarian bumi bukan lagi menjadi hal yang baru di telinga. Berbagai kebijakan dan instruksipun dikeluarkan untuk mendorong laju pelestarian tersebut. Misalnya instruksi Presiden Nomor 10 tahun 2005 tentang penghematan energi yang mengajak setiap orang untuk lebih bijaksana dan efisien dalam menggunakan sumber-sumber energi yang kian terbatas ketersediaannya. Sudah sepatutnya jika kemajuan sektor industri semakin memicu Indonesia untuk semakin berbenah diri demi meningkatkan daya saing dengan negara lain. Apalagi dengan diberlakukannya Free Trade Zone (FTA) ASEAN-China pada 1 Januari 2010, dipastikan produk-produk industri Negeri Tirai Bambu akan semakin masif memasuki lini perdagangan di Tanah Air. Pertanyaan yang kemudian mengemuka, pembenahan macam apa yang dapat dilakukan? Salah satunya adalah pengembangan riset dalam pembangunan industri laboratorium yang amat menentukan pengembangan kualitas produk-produk manufaktur agar mampu hadir di tengah persaingan internasional. Eco-Products Ada yang salah mengerti bahwa eco-products adalah produk yang tak mencemari lingkungan, padahal itu salah sama sekali. Kalau mau digeneralisasikan, tidak ada produk yang tidak mencemari lingkungan. Akan tetapi ada produk yang sudah menunjukkan kesadaran lingkungan dengan mengurangi pencemaran, mengurangi penggunaan energi (hemat energi), dan lain lain. Inilah sebenarnya yang disebut eco-products. Sebenarnya lebih luas lagi bukan hanya dari sisi produk, proses produksi yang ramah lingkunganpun serta inisiatif untuk menggandeng orang lain menjadi suatu informasi atau masukan yang berharga bagi para industriawan. Dalam usaha untuk menunjang kelestarian lingkungan, dibutuhkan empat strategi Eco-Positive. Pertama, melalui Eco Positive Technology yaitu mengembangkan usaha baru dengan menciptakan teknologi yang unik (never_before_seen). Kedua, Eco Positive Products yatu mengembangkan kontribusi melindungi lingkungan melalui produk dari jasa. Ketiga, Eco Positive Operations yaitu mengurangi dampak bagi lingkungan pada saat produksi di pabrik yang ramah lingkungan. Keempat, Eco Positive Relationship yaitu meningkatkan nilai perusahaan melalui keterlibatan dengan masyarakat. 42 Magister Scientiae - ISSN: 0852-078X

Mengenal Eco-Products Sebuah produk dapat dikategorikan sebagai eco-products jika memenuhi dua poin dari kategori-kategori berikut Kategori A : Kategori ini membantu seseorang untuk memahami bagaimana eco-products dapat menjawab isu-isu lingkungan, isu terebut adalah - pencegahan pemanasan global - pencegahan polusi udara, air dan tanah - mengurangi kandungan bahan kimia - mengurangi limbah - menghemat sumber daya alam Kategori B : Kategori ini menjelaskan bagaimana eco-products dapat mendukung pengurangan dampak buruk terhadap lingkungan, terkait dengan isu pada kategori A - dapat didaur ulang atau dapat digunakan kembali atau dapat diisi ulang - tahan lama - dapat diurai - bermutu - hemat energi - pengurangan penggunaan bahan kimia - menggunakan bahan daur ulang Kategori C : Kategori ini membantu menjelaskan siklus hidup (proses produksi) dari eco products yang ramah lingkungan, mulai dari - pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku - material dan suku cadang - perakitan dan desain produk - proses produksi - pemilihan modal transportasi dan kemasan - produknya dapat menekan konsumsi energi dan tahan lama - produk dapat dibuang, dapat diurai atau digunakan kembali (Sumber: APO. Directory 2009, Eco Products) Pemanasan Global (Global Warming) Global Warming hendaknya cukup membangun kesadaran setiap orang untuk bertindak melawan pemanasan global, demikian pula para industriawan yang akan menghasilkan produk yang ramah lingkungan (banyak dimanfaatkan pengguna). Secara garis besar, pemanasan global merupakan dampak atas terperangkanya panas matahari di dalam atmosfer bumi. Fenomena ini biasa disebut sebagai efek rumah kaca, yaitu selubung karbondioksida (CO 2 ) yang membiarkan radiasi cahaya Magister Scientiae - ISSN: 0852-078X 43

matahari masuk akan tetapi menghalangi radiasi panasnya kembali keluar. Akibatnya dapat ditebak, suhu permukaan bumi mengalami peningkatan dan berdampak pada banyak hal, mulai dari mencairnya lapisan es di kutub bumi hingga perubahan iklim. Isu pemanasan global bukanlah hal yang baru mencuat, Svante Arrhenius, seorang ilmuwan asal Swedia pada tahun 1800-an telah mengemukakan hal serupa. Bahkan ia disebut-sebut sebagai orang pertama yang meprediksi bahwa emisi CO 2 dari pembakaran bahan bakar fosil (BBM) dan proses pembakaran lainnya akan menyebabkan pemanasan global. Seiring beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi linkungan bergerak ke arah yang memprihatinkan, sehingga upaya bersama untuk peduli pada lingkungan dan menekan dampak pemanasan global mulai bertambah. Sebut saja Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day (WED) yang secara rutin diperingati setiap tanggal 5 Juni. Hari Lingkungan Hidup Sedunia dicetuskan pertama kali pada tahun 1972 menyusul konferensi PBB mengenai lingkungan hidup pada 5 Juni 1972 di Stockholm, Swedia di mana peringatan ini ditujukan untuk membangun kesadaran segenap warga dunia untuk mulai beraksi menyelamatkan bumi. Di lain pihak upaya bersama antar negara juga dilakukan antara lain lewat Protokol Kyoto yang di dalamnya disepakati pengurangan emisi gas buang secara bertahap. Mengurangi Emisi Emisi gas buang kendaraan bermotor juga menyumbang polusi serta mendorong peningkatan volume gas rumah kaca yang menyelubungi atmosfer, oleh karena itu para ATPM berupaya membuat inovasi yang pada kendaraan yang dapat menekan gas buang kendaraan. Sebagai contoh adanya beberapa merek kendaraan bermotor dengan fitur yang akrab di telinga seperti variable valve timing injection (vvti) yang melengkapi mesin mobil generasi masa kini. Dengan nama yang berbedabeda pada tiap merek mobil, pada intinya sistem ini berfungsi mengatur waktu bukaan klep masuk dan buang pada ruang bakar sesuai dengan putaran mesin, sehingga asupan BBM menjadi lebih efektif. Teknologi lain yaitu cruise control yang berfungsi mempertahankan mobil pada kecepatan konstan tanpa pengemudi harus menginjak pedal gas, hingga teknologi hibrida di mana dalam satu mobil terdapat dua sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraanm yakni mesin biasa dan baterai yang keduanya saling menggantikan dalam kondisi tertentu. Namun, diantara sekian banyak teknologi yang dapat menekan konsumsi bahan bakar pada kendaraan, sikap pengendara menjadi faktor kunci untuk dapat mencapai harapan tersebut. Penghematan Energi Tak perlu berpikir jauh (para pembaca) untuk berkontribusi pada hal tersebut, langkah penghematan energi dapat dilakukan diawali dari kebiasaan yang dapat dilakukan di rumah antara lain dengan mematikan perangkat elektronik yang tidak terpakai meski dalam keadaan siaga 44 Magister Scientiae - ISSN: 0852-078X

(stand by), karena dalam kondisi inipun alat tersebut masih mengkonsumsi listrik. Perhatikan dan atur desain rumah sedemikian rupa agar sinar matahari atau pencahayaan alami bisa masuk (rumah hemat energi), dengan demikian tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari. Langkah lainnya adalah dengan memperhatikan suhu pendingin ruangan (AC), di mana sebaiknya suhu yang dipilih tidak terlampau dingin karena hal tersebut akan memaksa AC bekerja lebih keras yang secara otomatis membutuhkan daya listrik yang lebih besar. Banyak perangkat elektronik masa kini (lampu, AC, lemari es, mesin cuci dan sebagainya) yang telah disesuaikan dengan konsep ecoproducts oleh para produsennya, antara lain dengan fitur atau teknologi untuk menekan konsumsi listrik atau hemat energi (bahkan mereduksi konsumsi listrik hingga 30 persen). Kesimpulan Mulailah beraksi demi bumi, di satu sisi setiap orang punya andil atas kerusakan di bumi, namun di sisi lain setiap orang mampu memberi jalan keluar atas semua persoalan tersebut, yang bisa diawali dari penghematan energi yang dapat dilakukan di rumah ataupun pemilihan alat-alat elektronik eco-products sampai pada kendaraan pribadi yang dapat menekan gas buang. Oleh karena itu, kesadaran dan kesediaan setiap orang untuk melangkah, sekecil apapun itu untuk bumi, tentu akan menjadi sesuatu yang sangat berarti. Sudah sepatutnya pula jika kemajuan di sektor industri semakin memicu Indonesia (para produsen) untuk semakin berbenah dari demi meningkatkan daya saing dengan negara lain, apalagi dengan diterapkannya FTA-ASEAN-China sejak 1 Januari 2010. Salah satunya adalah pembangunan industri laboratorium, mengingat dukungan pegembangan riset amat menentukan pengembangan kualitas produkproduk manufaktur agar mampu hadir di tengah persaingan internasional yang semakin ketat. Untuk mendukung riset tersebut, produk-produk laboratorium yang berkualitas menjadi sebuah kemutlakan. Untuk itu, bukan hanya pemerintah yang memiliki andil untuk mengembangkan perangkat laboratorium, swastapun turut ambil kendali. Daftar Pustaka APO, 2009; Eco-Products Directory..., 2005; Instruksi Presiden RI No. 10 tahun 2005 ECMI, 2009; Chemical and Instrumentation Asia, Malaysia..., 1972; Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup, 5 Juni 1972 di Stockholm, Swedia...., 1994; Green Activity, isu lingkungan Magister Scientiae - ISSN: 0852-078X 45