ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BENTUK SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN PELUANG SMA TRIBHAKTI TANGGULANGIN KELAS XII IPS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

HASIL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI RELASI

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir : Penelitian Pendidikan Matematika

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir: Penelitian pendidikan matematika

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA DI KELAS V SDN 37 BANDA ACEH. RiniYulia, Fauzi, Awaluddin.

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang diberikan sejak pendidikan

BAB V PENUTUP. penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan

PROFIL KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED MATERI PECAHAN BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA

BAB V PENUTUP. 12,065 dengan signifikasi 0,001 dengan taraf signifikansi 5%, dimana,

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

PROSES BERPIKIR SISWA QUITTER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB V PENUTUP. penelitian yang telah diuraikan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

Ariesta Kartika Sari 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL (ANALYSIS OF STUDENT ERRORS TO SOLVE NARATIVE QUESTIONS SOCIAL ARITMATHIC)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikumpulkan melalui penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

Syarifatul Maf ulah, Dwi Juniati, Tatag Yuli Eko Siswono, Analisis Kemampuan Siswa...

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Key Words: Identification Strategies, Problem solving, Surface Area and Volume Beams

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir : Penelitian Pendidikan Matematika

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

HASIL ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR PESERTA DIDIK SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO

JURUSAN PGMI-FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M/1434 H

LAPORAN TUGAS AKHIR. Analisis Pemecahan Masalah Pada Materi Statistika Dengan Pendekatan Polya di MA Muhammadiyah 1 Malang TUGAS AKHIR

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan temuan penelitian pada bab IV, peneliti mengetahui hasil atau

ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAWANG 05 SKRIPSI

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

DAFTAR PUSTAKA. Afifudin Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memahami Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB V PENUTUP. sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN. tetap relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan perkembangan

BAB V PENUTUP. baik. Perlu diakui bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan berkembang

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil pada Penelitian Tindakan Kelas ini

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir : penelitian pendidikan matematika

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

IDENTIFIKASI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN SISWA

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

Abstrak. Kata Kunci: adversity quotient, adversity response profile, siswa climber, proses berpikir, pemecahan masalah matematika.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif model Group Investigation

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

Bella Agustin Hariyanto Bambang Soerjono. Program Sarjana, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo. Abstak

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA MATEMATIKA SEMESTER III DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIK DASAR

KORELASI ANTARA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BENTUK SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN PELUANG SMA TRIBHAKTI TANGGULANGIN KELAS XII IPS (ERROR ANALYSIS STUDENTS IN PROBLEM SOLVING FOR MATHEMATICAL STORY HIGHLIGHTS OPPORTUNITIES IN EXP TRIBHAKTI TANGGULANGIN CLASS XII IPS) Muhamad Porwanto (muhpor@gmail.com) Suroto Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Jenggala Kotak Pos 149 Kemiri Sidoarjo Abstrak Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memaparkan kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan kesalahan operasi siswa dalam menyelesaikan soal. Banyak siswa yang mengikuti tes yaitu 29 siswa. Metode pengumpulan data dalam bentuk tes essay dan wawancara. Analisa data dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan verifikasi (conclusion drawing). Kata Kunci: Soal cerita, Kesalahan Abstract This study used a descriptive research that aims to expose misconceptions, false beliefs and incorrect operation in solving word problems students. Many students who take the test is 29 students. Methods of data collection in the form of essay tests and interviews. Data analysis was done with data reduction (data reduction), data presentation (display data) and verification (conclusion drawing). Key Word: Story Problem, Error Pendahuluan Perkembangan dalam dunia pendidikan banyak memberikan fakta yang sangat bernilai dalam kehidupan manusia sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi. Pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang untuk melakukan inovasi dan perbaikan dalam aspek kehidupan ke arah peningkatan kualitas 109

110 diri. Pada pendidikan formal, pendidikan tidak lepas dari tujuan yang akan dicapai, karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolok ukur dari keberhasilan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional disesuaikan dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan Bangsa Indonesia sehingga tujuan pendidikan bersifat dinamis. Pendidikan matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika adalah ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui pembelajaran matematika siswa diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, sistematis, cermat, efektif, dan efisien dalam memecahkan masalah. Oleh sebab itu, pemerintah, melalui Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan matematika sebagai salah satu pelajaran wajib pada jenis dan jenjang pendidikan formal. Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran matematika salah satunya dapat dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan memanfaatkannya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun ilmuilmu yang lain, untuk itu perlu dilakukan evaluasi atau tes hasil belajar siswa. Akan tetapi prestasi belajar matematika Bangsa Indonesia masih rendah. Hasil data dari Trends Mathematics And Science Study (TIMMS) pada tahun 2011 untuk bidang studi Matematika yang diikuti siswa kelas VIII, Indonesia berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya diberi tes (http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434). Dari data empirik tersebut terlihat jelas bahwa kemampuan siswa Indonesia secara umum masih sangat rendah khususnya pada bidang studi matematika. Oleh sebab itu perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran matematika di Indonesia, terutama upaya yang dilakukan guru guna mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Guru perlu menggunakan berbagai cara guna menggerakkan/membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, agar siswa tidak kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika. Menurut pendapat Oemar (2008:161) Fungsi motivasi adalah sebagai pendorong timbulnya kelakukan, sebagai pengarah dan sebagai penggerak. Rendahnya kemampuan matematika dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap materi. Salah satunya adalah siswa kesulitan untuk menyelesaikan masalah matematika

111 dalam bentuk soal cerita. Siswa kesulitan dalam memahami soal, membuat model matematika, melakukan komputasi dan menarik kesimpulan (Indra, 2011:4). Dari pengamatan peneliti pada siswa les, siswa kelas VI SD Randegan kesulitan untuk mengerjakan soal cerita meskipun hanya penjumlahan dan perkalian. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada waktu PPL di kelas XI IPS SMA TRIBHAKTI Tanggulangin, sebagian besar siswa melakukan kesalahan dan mendapat nilai di bawah rata-rata pada materi peluang. Kesalahan pada siswa perlu adanya analisis untuk mengetahui kesalahan apa saja yang banyak dilakukan dan mengapa kesalahan tersebut dilakukan siswa, melalui analisis kesalahan akan diperoleh bentuk dan penyebab kesalahan siswa, sehingga guru dapat memberikan jenis bantuan kepada siswa. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa perlu kita analisis lebih lanjut, agar mendapatkan faktor-faktor yang jelas dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dalam bentuk soal cerita. Masalah matematika dalam bentuk soal cerita merupakan terapan dari suatu pokok bahasan yang dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Soal cerita yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari diberikan dalam pembelajaran matematika, karena pada umumnya soal cerita digunakan untuk melatih siswa dalam menyelesaikan masalah (Isnaini, 2004:3). Tingkat kesulitan soal cerita berbeda dengan tingkat kesulitan soal bentuk hitungan yang dapat dilakukan dengan komputasi. Oleh sebab itu, dalam menyelesaikan soal cerita banyak siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa sering melakukan kesalahan. Dalam mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yaitu bisa dengan menerapkan strategi pemecahan masalah yang disusun oleh Polya. Strategi penyelesaian masalah yang disusun oleh Polya yaitu memahami masalah, membuat rencana penyelesaian, menyelesaikan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali semua langkah yang telah dikerjakan (Siswono, 2008:36). Dengan analisis kesalahan, guru dapat membantu siswa memperbaiki kesalahan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh guru dan diperlukan suatu

112 analisis yang dapat mengukur seberapa besar kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan kemungkinan faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dalam bentuk soal cerita berdasarkan tes tertulis dan wawancara. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah 1) Reduksi Data (data reduction), 2) Penyajian Data (data display), 3) Verifikasi (conclusion drawing) Hasil dan Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan kesalahan yang dilakukan siswa kelas XII IPS SMA Tribhakti Tanggulangin dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan peluang. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari 3 soal, sub bab permutasi dari. Dari hasil yang diperoleh jumlah siswa yang mengikuti tes berjumlah 29 dari 31 siswa. 3 subjek yang sudah ditentukan oleh peneliti dan guru bidang studi matematika berdasarkan dari hasil tes siswa yang melakukan kesalahan terbanyak, keaktifan dan komunikatif dikodekan dengan SP-1, SP-2, dan SP- 3. Adapun hasil penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini dilaksanakan secara berurutan mulai dari SP-1, SP-2, dan SP-3 adalah sebagai berikut: a. Analisis kesalahan SP-1 1) Reduksi data Berdasarkan dari hasil rekapitulasi kesalahan, SP-1 melakukan kesalahan pada soal nomor 1 dari 3 soal. Berikut banyaknya kesalahan dari SP-1 dapat dilihat di tabel 2.

113 Tabel 1. Rekapitulasi Kesalahan SP-1 No Langkah Penyelesaian Soal L1 L2 L3 L4 L5 Jumlah 1 1 1 1 0 0 2 2 1 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 1 0 Total 2 Keterangan L1 : Menuliskan apa yang diketahui L2 : Menuliskan apa yang ditanyakan L3 : Membuat model matematika L4 : Menyelesaikan model matematika L5 : Mengembalikan jawaban model pada jawaban soal Analisis I Dari hasil yang diperoleh di atas kesalahan SP-1 meliputi: salah dalam menuliskan apa yang diketahui, salah dalam menyubsitusikan n dan r pada rumus, salah dalam memperoleh jawaban akhir dan salah dalam penarikan kesimpulan pada jawaban nomor 1. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari SP-1. Siswa tidak memahami pertanyaan pada soal nomor 1/salah dalam memahami makna soal sehingga salah dalam menuliskan apa yang di ketahui. SP-1 dapat menerjemahkan soal ke dalam model matematika, rumus yang digunakan benar. Tetapi karena tidak memahami soal (salah dalam menuliskan apa yang di ketahui), hasil yang diperoleh dalam menyatakan jawaban akhir dan penarikan kesimpulan menjadi salah. Letak kesalahan yang dilakukan adalah: a) Tidak memahami makna soal: salah dalam menuliskan apa yang di ketahui. b) Tidak menyelesaikan model matematika: kesalahan menyubsitusikan n dan r. c) Kesalahan dalam mengembalikan jawaban model pada jawaban soal: salah dalam memperoleh jawaban akhir dan salah dalam menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari analisis I dan analisis II. Belum cukup untuk menunjukkan kategori kesalahan Konsep, Prinsip dan Operasi. Untuk itu peneliti menggabungkan hasil analisis I dan analisis II kemudian mengklasifikasikan kesalahan

114 pada tiap kategori kesalahan. Di bawah ini rangkuman dari hasil yang diperoleh pada subjek penelitian SP-1. No 1 2 3 Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisi Kesalahan Untuk SP-1 Analisis I (Tes) a. Salah dalam menuliskan apa yang di ketahui b. Kesalahan menyubsitusikan r dan n c. Kesalahan dalam memperoleh jawaban akhir d. Kesalahan dalam penarikan kesimpulan (wawancara) a. K1 b. K3 c. K4 d. K4 Tidak melakukan kesalahan Simpulan a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Prinsip c. Kesalahan Operasi d. Kesalahan Operasi Keterangan: K1 : kesalahan dalam memahami soal K2 : kesalahan dalam membuat model matematika K3 : kesalahan dalam menyelesaikan model matematika K4 : kesalahan dalam mengembalikan jawaban model pada jawaban pada jawaban soal b. Analisis kesalahan SP-2 1) Reduksi data Berdasarkan rekapitulasi kesalahan SP-2 dari soal 1 sampai dengan 3 dapat dilihat jumlah kesalahan subjek pada tiap butir soal. Untuk itu jawaban subjek dilakukan analisis lebih lanjut. Tabel 3. Rekapitulasi Kesalahan SP-2 No Langkah Penyelesaian Soal L1 L2 L3 L4 L5 Jumlah 1 1 1 1 0 0 2 2 1 0 1 1 1 1 3 1 0 1 1 1 1 Total 4 Keterangan L1 : Menuliskan apa yang diketahui L2 : Menuliskan apa yang ditanyakan

115 L3 : Membuat model matematika L4 : Menyelesaikan model matematika L5 : Mengembalikan jawaban model pada jawaban soal Analisis I Dari hasil yang diperoleh di atas, SP-2 melakukan kesalahan dalam menentukan apa yang diketahui dalam soal, kesalahan dalam memperoleh banyaknya unsur dan pemilihan objek, kesalahan dalam menyubsitusikan n dan r pada rumus dan kesalahan dalam memperoleh hasil akhir. Informasi yang diperoleh dari SP-2. Siswa tidak memahami soal berdasarkan wawancara, tidak dapat menjelaskan apa yang diperoleh dari soal dan wawancara pada soal nomor 1. Sehingga tidak menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada tiap nomor meliputi: a) Kesalahan dalam memahami soal. b) Kesalahan dalam menyelesaikan model matematika. c) Kesalahan dalam mengembalikan jawaban model pada jawaban soal Hasil yang diperoleh dari analisis I dan analisis II. Belum cukup untuk menunjukkan kategori kesalahan Konsep, Prinsip dan Operasi. Untuk itu peneliti menggabungkan hasil analisis I dan analisis II kemudian mengklasifikasikan kesalahan pada tiap kategori kesalahan. Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisi Kesalahan Untuk SP-2 No 1 Analisis I (Tes) a. Kesalahan dalam memperoleh n dan r b. Kesalahan dalam menyubsitusikan n dan r pada rumus c. Kesalahan dalam memperoleh hasil akhir (wawancara) a. K1 b. K3 c. K4 Simpulan a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Prinsip c. Kesalahan Operasi 2 a. Tidak menuliskan apa yang ditanyakan b. Tidak menarik kesimpulan a. K1 b. K4 a. Kesalahan konsep b. Kesalahan konsep

116 3 Keterangan: a. Tidak menuliskan apa yang ditanyakan b. Tidak menarik kesimpulan K1 : kesalahan dalam memahami soal a. K1 b. K1 K2 : kesalahan dalam membuat model matematika K3 : kesalahan dalam menyelesaikan model matematika K4 : kesalahan dalam mengembalikan jawaban model pada jawaban pada jawaban soal c. Analisis kesalahan SP-3 1) Reduksi data a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Konsep Pada tabel dibawah ini SP-3 melakukan beberapa pada butir soal nomor 1 dan 3 berikut kesalahan SP-3: Tabel 5. Rekapitulasi Kesalahan SP-3 No Langkah Penyelesaian Soal L1 L2 L3 L4 L5 Jumlah 1 0 0 1 0 0 4 2 1 0 1 1 1 1 3 1 0 1 1 0 2 Total 7 Keterangan L1 : Menuliskan apa yang diketahui L2 : Menuliskan apa yang ditanyakan L3 : Membuat model matematika L4 : Menyelesaikan model matematika L5 : Mengembalikan jawaban model pada jawaban soal Analisis I Dari hasil yang diperoleh di atas kesalahan SP-3 hampir sama dengan SP-1, kesalahannya meliputi: salah dalam menuliskan apa yang diketahui dalam soal, tidak menuliskan apa yang ditanyakan, kesalahan dalam memperoleh elemen tunggal (hasil operasi) dan salah dalam menarik kesimpulan.

117 Berdasarkan informasi yang diperoleh dari SP-3. Siswa tidak cermat dalam memahami makna tiap-tiap kalimat, tidak memahami apa yang ditanyakan dalam soal sehingga salah dalam menuliskan apa yang diketahui. Salah dalam penarikan kesimpulan dari hasil operasi. Letak kesalahan yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara: a) Kesalahan dalam memahami soal: tidak membaca soal dengan cermat, salah dalam menuliskan apa yang diketahui dan tidak memahami apa yang ditanyakan dalam soal. b) Tidak menyelesaikan model matematika. c) Kesalahan dalam mengembalikan jawaban mode pada jawaban soal: salah dalam memperoleh hasil akhir dan salah dalam penarikan kesimpulan. Dari hasil yang diperoleh, peneliti menggabungkan hasil analisis I dan analisis II kemudian mengklasifikasikan kesalahan pada tiap kategori kesalahan. Di bawah ini rangkuman dari hasil yang diperoleh pada subjek penelitian SP-3. Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisi Kesalahan Untuk SP-3 (Butir 1) No 1 Analisis I (Tes) a. Salah dalam menuliskan apa yang diketahui. b. Tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal. c. Kesalahan dalam menyubsitusikan r dan n d. kesalahan dalam memperoleh elemen tunggal (hasil operasi) e. Salah dalam menarik kesimpulan (wawancara) a. K1 b. KI c. K3 d. K4 e. K4 Simpulan a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Konsep c. Kesalahan Prinsip d. Kesalahan Operasi e. Kesalahan Operasi Keterangan: K1 : kesalahan dalam memahami soal K2 : kesalahan dalam membuat model matematika K3 : kesalahan dalam menyelesaikan model matematika

118 K4 : kesalahan dalam mengembalikan jawaban model pada jawaban pada jawaban soal Analisis I (Nomor Soal 3) Dari hasil yang diperoleh kesalahan SP-3 pada nomor soal 3, siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan, salah dalam melakukan perhitungan dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan dari hasil operasi. Informasi yang diperoleh pada SP-3, Siswa sudah memahami konsep dalam menyelesaikan soal menggunakan permutasi r dari n. Tetapi karena siswa tidak teliti dalam perhitung, SP-3 tidak memperoleh hasil yang tepat dan salah dalam penarikan kesimpulan. Letak kesalahan SP-3 adalah sebagai berikut: a) Kesalahan dalam memahami makna soal b) Kesalahan dalam mengembalikan jawaban model pada jawaban soal: salah dalam memperoleh elemen tunggal dan salah dalam penarikan kesimpulan. Peneliti menggabungkan hasil analisis I dan analisis II. kemudian mengklasifikasikan kesalahan pada tiap kategori kesalahan. Di bawah ini rangkuman dari hasil yang diperoleh pada subjek penelitian SP-3. Tabel 7. Rangkuman Hasil Analisi Kesalahan Untuk SP-3 No 3 Analisis I (Tes) a. Tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal b. Salah dalam perhitungan c. Kesalahan hasil akhir d. Salah dalam penarikan kesimpulan (wawancara) a. KI b. K4 c. K4 d. K4 Simpulan a. Kesalahan Konsep b. Kesalahan Operasi c. Kesalahan Operasi d. Kesalahan Operasi Keterangan: K1 : kesalahan dalam memahami soal K2 : kesalahan dalam membuat model matematika K3 : kesalahan dalam menyelesaikan model matematika K4 : kesalahan dalam mengembalikan jawaban model pada jawaban pada jawaban soal

119 Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan maka selanjutnya akan dikemukakan pembahasan dari hasil penelitian tersebut. Jenis/kategori kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan peluang, sub bab permutasi dari adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan konsep Dari hasil jawaban tes, beberapa subjek salah dalam menuliskan apa yang diketahui dalam soal, tidak menuliskan apa yang ditanyakan dan tidak menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan bahwa siswa tidak memahami makna soal dan tidak mengerti apa yang ditanyakan dalam soal. Sebagian siswa salah dalam menuliskan apa yang diketahui misalnya pada nomor soal 1, siswa menuliskann = 19 dan = 3. Berdasarkan dari hasil analisis I dari jawaban tes dan analisis II dari wawancara, diperoleh bahwa kesalahan konsep siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah sebagai berikut: a. Tidak memahami makna soal b. Salah dalam menuliskan apa yang diketahui c. Salah dalam memperoleh n (banyaknya unsur) dan (pemilihan objek) 2. Kesalahan prinsip Dari hasil analisis jawaban tes, siswa tidak menyelesaikan model matematika yang dibuatnya, seperti kesalahan dalam menubsitusikan dan. Berdasarkan hasil analisis dari wawancara, siswa dapat menerjemahkan soal kedalam model matematika dan dapat menggunakan permutasi dari dalam penyelesaikan soal. Akan tetapi kesalahan dari langkah awal yaitu kesalahan siswa dalam menuliskan apa yang diketahui seperti pada soal nomor 1, = 19, =3 yang seharusnya adalah n =18 dan =2. Membuat siswa tidak dapat menyelesaikan model matematika yang dibuatnya. Berdasarkan dari hasil analisis I dari jawaban tes dan analisis II dari wawancara, diperoleh bahwa kesalahan prinsip siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah sebagai berikut:

120 a. Siswa tidak dapat menyelesaikan rumus/model matematika yang digunakan dalam penyelesaikan soal. b. Siswa salah dalam menyubsitusikan n dan r pada rumus. 3. Kesalahan operasi Dari analisis jawaban tes, beberapa siswa melakukan kesalahan dalam perhitungan. Kesalahan dari langkah awal seperti angka yang diperoleh dari pemahamam siswa dalam soal untuk disubsitusikan pada rumus. mengakibatkan siswa melakukan kesalahan dalam operasi/perhitungan. Berdasarkan analisis wawancara, kesalahan yang dilakukan siswa adalah kurang teliti dalam melakukakan perhitungan, salah dalam memperoleh elemen tunggal (hasil operasi) dan salah dalam penarikan kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Berdasarkan dari hasil analisis I dari jawaban tes dan analisis II dari wawancara, diperoleh bahwa kesalahan operasi siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah sebagai berikut: a. Kurang teliti dalam melakukan perhitungan/operasi b. Salah dalam memperoleh elemen tunggal (hasil operasi) c. Salah dalam penarikan kesimpulan pada soal Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan peluang mengalami beberapa kesalahan, antara lain: 1. Kesalahan Konsep Di sini siswa melakukan kesalahan dalam memahami makna soal, salah dalam menuliskan apa yang diketahui dan salah dalam memperoleh (banyaknya unsur) dan (pemilihan objek). 2. Kesalahan Prinsip Di sini siswa melakukan kesalahan dalam prinsip matematika, tidak dapat menyelesaikan rumus/model matematika yang digunakan dalam penyelesaikan soal dan siswa salah dalam menyubsitusikan n dan pada rumus. 3. Kesalahan Operasi

121 Di sini siswa melakukan kesalahan dalam Operasi, kurang teliti dalam melakukan perhitungan/operasi, salah dalam memperoleh elemen tunggal (hasil operasi) dan salah dalam penarikan simpulan pada soal. Daftar Pustaka Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bruhan Bunging. 2008. Sosiologi Komunikasi (teori, paradigma, dan Discourse Teknologi Komunikasi di masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Group Budi, W.S. 2006. Langkah awal menuju ke olimpiade matematikan (jilid 1). Jakarta: CV RICARDO. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hamalik, O. 2008. Proses belajar mengajar (ed 8). Jakarta: PT. Bumi aksara Hamalik, O. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran (ed 1). Jakarta: PT. Bumi aksara. Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran Dan Pengajaran Bahasa (Ed 5). Jakarta: Pearson Education. Inc Hayat, Isnaini. 2004. Analisis Kesalahan Siswa Kelas v-a SDN Ketintang 1 Surabaya dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Pokok Bahasan Pecahan Desimal. Skripsi yang Tidak Dipublikasikan. Surabaya: UNESA. Jonassen, David H. 2004. Learning To Solve Problems. Unitted States Of America: John Wiley And Sons. Inc. Lexy J Meleong. 2006. Metode Penelitian Kualitaif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Moch. Masyur Ag. Abdul Halim Fathani. 2007. Mathematical intelligence Cara Cerdas Melatih Otak Dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. Robert L. Solo Dkk. 2007. Psikologi Kognitif (ed 8). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pramata. R. Soedjadi. 2000. Kiat pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Raharjo, M (2008). Pembelajaran Soal Cerita Berkait Penjumlahan dan Pengurangan di SD. Yogyakarta: PPPPTK MATEMATIKA.

122 Poerwadarminta, W.J.S. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka (persero) Putras, Sitiava Rizema. 2013. Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Jogjakarta: Diva press. Slameto 2010. Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogjakarta UNY press Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta Suherman, H.E Dkk. 2001. Strategi Belajar Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. Sukmadinata, N.S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosda Karya. Tatag Yuli Eko Siswono. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Berfikir Kreatif. Surabaya: Unesa Unuvercity Press. Jakarta: Pearson Education Inc. Wibowo, Wahyu. 2010. Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.