Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber: Dokumen Penerbit, 2008 Gambar 15.1 Pertamina termasuk pelaku ekonomi yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia.

PELAKU PELAKU EKONOMI

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

PELAKU-PELAKU EKONOMI

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pelaku perekonomian? 2. Jelaskan macam-macam pelaku ekonomi nasional?

BUMN. Ciri-ciri BUMN. BUMN di Indonesia. Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha

SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN DEMOKRASI EKONOMI P 5

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan dalam bidang ekonomi. Secara umum, kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi dan konsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 dimana berbagai

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi telah meningkatkan permintaan energi. Pada mulanya. manusia memenuhi kebutuhan energi mereka dengan daya otot,

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1

EKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1992 Ekonom

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

PEMIKIRAN EKONOMI PANCASILA

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III SISTEM EKONOMI

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas. (Kapitalis/Liberal) 2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis) 3. Sistem Ekonomi Campuran

Universitas Sumatera Utara

POKOK PERSOALAN EKONOMI. membutuhkan PELAKU KEGIATAN EKONOMI. terjadi HUBUNGAN ANTARPELAKU KEGIATAN EKONOMI

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

III. METODE PENELITIAN

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran dalam. perekonomiannya. Menurut Adam Smith peranan pemerintah dapat

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

Pengertian Badan Usaha

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan.

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA

Sistem Ekonomi Indonesia

Template Standar Powerpoint

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib. membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang-Undang)

Pajak Penghasilan. Andi Wijayanto

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi

pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993).

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

Undang Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang : Perindustrian

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh yang cukup besar. Di dalam aspek ekonomi, ada banyak

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri tekstil di Indonesia terus menunjukan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1984 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Perkembangan Industri

BAB IV PENUTUP. Landasan konstitusional konsepsi keadilan sosial dalam. pengelolaan pertambangan adalah Pasal 33 UUD Secara

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

SISTEM EKONOMI RANGKAIAN BEBERAPA KOMPONEN YANG SALING PENGARUH MEMPENGARUHI DAN SALING TERGANTUNG DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1967 TENTANG PENANAMAN MODAL ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OME File/UN/Soal dan Pembahasan Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan Makro Ekonomi

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Transkripsi:

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh para kaum produsen. Produsen adalah mereka yang didalam suatu kegiatan ekonomi berfungsi sbg pihak yang mengorganisasikan input dan menyediakan barang dan jasa, untuk nantinya dinikmati oleh kaum konsumen. Kedua pihak ini adalah dua pihak yang senantiasa harus ada didalam setiap perekonomian, tidak mungkin yang satu dengan tiadanya yang lain. Bayangkan suatu keadaan dimana semua anggota masyarakat menjadi produsen, dan tidak seorangpun menjadi konsumen. Pasti kegiatan Ekonomi tidak akan berjalan, 2. Pemerintah dan Swasta A. Pemerintah a. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. 1. Kegiatan produksi Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN didirikan pemerintah untuk mengelola cabang-cabang produksi dan sumber kekayaan alam yang strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Misalnya PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik

Negara, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta untuk mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan yang kurang menguntungkan. 2. Kegiatan konsumsi Pemerintah juga membutuhkan barang dan jasa untuk menjalankan tugasnya. Seperti halnya ketika menjalankan tugasnya dalam rangka melayani masyarakat, yaitu mengadakan pembangunan gedung-gedung sekolah, rumah sakit, atau jalan raya. Tentunya pemerintah akan membutuhkan bahan-bahan bangunan seperti semen, pasir, aspal, dan sebagainya. Semua barang-barang tersebut harus dikonsumsi pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Contoh-contoh mengenai kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah masih banyak, seperti membeli barang-barang untuk administrasi pemerintahan, menggaji pegawai-pegawai pemerintah, dan sebagainya. 3. Kegiatan distribusi Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyalurkan barangbarang yang telah diproduksi oleh perusahaanperusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG. Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pemerintah harus lancar. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak faktor seperti terjadinya kelangkaan

barang, harga barang-barang tinggi, dan pemerataan pembangunan kurang berhasil. Oleh karena itu, peran kegiatan distribusi sangat penting. b. Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka melaksanakan peranannya tersebut pemerintah menempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut ini. 1. Kebijaksanaan dalam dunia usaha Usaha untuk mendorong dan memajukan dunia usaha, pemerintah melakukan kebijaksanaankebijaksanaan berikut ini. a. Pemerintah mengeluarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. b. Pemerintah mengeluarkan UU No. 7 Tahun 1992 mengatur tentang Usaha Perbankan. c. Pemerintah mengubah beberapa bentuk perusahaan negara agar tidak menderita kerugian, seperti Perum Pos dan Giro diubah menjadi PT Pos Indonesia, Perjan Pegadaian diubah menjadi Perum Pegadaian. 2. Kebijaksanaan di bidang perdagangan Di bidang perdagangan, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan berupa kebijaksanaan ekspor dan kebijaksanaan impor. Pemerintah menetapkan kebijakan ekspor dengan tujuan untuk memperluas pasar di luar negeri dan meningkatkan daya saing terhadap barang-barang luar negeri. Adapun kebijakan impor dimaksudkan untuk menyediakan barang-barang yang tidak bisa diproduksi dalam negeri, pengendalian impor, dan meningkatkan daya saing.

Kebijaksanaan dalam mendorong kegiatan masyarakat Kebijaksanaan pemerintah dalam mendorong kegiatan masyarakat mencakup hal-hal berikut ini. a. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana umum. b. Kebijaksanaan menyalurkan kredit kepada pengusaha kecil dan petani. c. Kebijaksanaan untuk memperlancar distribusi hasil produksi. B. Swasta BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan kekuatan pemilikan modal. Perkembangan usaha BUMS terus didorong pemerintah dengan berbagai kebijaksanaan. Kebijaksanaan pemerintah ditempuh dengan beberapa pertimbangan berikut ini. a. Menumbuhkan daya kreasi dan partisipasi masyarakat dalam usaha mencapai kemakmuran sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. b. Terbatasnya modal yang dimiliki pemerintah untuk menggali dan mengolah sumber daya alam Indonesia sehingga memerlukan kegairahan usaha swasta. c. Memberi kesempatan agar perusahaan-perusahaan swasta dapat memperluas kesempatan kerja. d. Mencukupi kebutuhan akan tenaga ahli dalam menggali dan mengolah sumber daya alam. Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini telah memasuki berbagai sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan, pertambangan, industri, tekstil, perakitan kendaraan,

dan lain-lain. Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing. Contoh perusahaan swasta nasional antara lain PT Astra Internasional (mengelola industri mobil dan motor), PT Ghobel Dharma Nusantara (mengelola industri alat-alat elektronika), PT Indomobil (mengelola industri mobil), dan sebagainya. Adapun contoh perusahaan asing antara lain PT Freeport Indonesia Company (perusahaan Amerika Serikat yang mengelola pertambangan tembaga di Papua, Irian Jaya), PT Exxon Company (perusahaan Amerika Serikat yang mengelola pengeboran minyak bumi), PT Caltex Indonesia (perusahaan Belanda yang mengelola pertambangan minyak bumi di beberapa tempat di Indonesia), dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan swasta tersebut sangat memberikan peran penting bagi perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini. a. Membantu meningkatkan produksi nasional. b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru. c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan. d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran. e. Menambah sumber devisa bagi pemerintah. f. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak. g. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa. 2. Barang dan Jasa Menurut kegunaannya, sesuatu barang dapat dirinci sebagai berikut. 1. Form Utility (berguna karena bentuknya) bahwa suatu barang itu menjadi berguna bagi manusia sebab bentuknya memenuhi persyaratan atau sesuatu benda menjadi berguna bagi manusia setelah bentuknya diubah untuk disesuaikan dengan keadaan. 2. Time Utility (berguna karna waktu)

Bahwa suatu barang bermanfaatkan jika tepat pada waktunya 3. Place Utility (berguna karena tempatnya) artinya suatu barang menjadi bermanfaat bagi manusia karena tempatnya atau sudah dipindahkan tempatnya. 4. Own Utility (berguna karena kepemilikan) maksudnya bahwa suatu barang itu menjadi berguna bagi manusia karena barang tersebut dimiliki, dan tidak lagi berguna jika tidak dimiliki. 5. Element Utility (berguna karena unsurnya) berguna karena unsur didalamnya. A. Pembagian Barang menurut penyediaannya 1. Barang-barang Bebas Adalah barang-barang yang tersedia berlimpah-limpah dan setiap orang dapat memperolehnya dengan bebas dengan cara yang mudah 2. Barang-barang ekonomi Adalah barang-barang yang penyediannya relatif jarang atau langkah. Untuk memperoleh barang-barang itu orang yang lebih terdahulu berjuang. B. Pembagian barang menurut daya tahannya 1. Tahan lama Barang-barang yang bisa dipakai lebih dari sekali. Contoh : Televisi 2. Barang-barang tidak tahan lama Barang-barang yang akan segera lenyap atau habis dengan sekali pakai saja. Contoh : Sayuran C. Pembagian Barang Menurut Penggunaanya Menurut penggunaannya atau menurut cara bagaimanakah sesuatu barang dipergunakan orang, barang dibagi pula

menjadi 2, yaitu Barang konsumsi dan barang Investasi atau barang Modal atau barang Produksi. 1. Barang Konsumsi adalah: barang yg langsung dapat dipakai atau dinikmati Contoh : Rokok, baju, minyak rambut, dll. 2. Barang Investasi adalah barang-barang yg hanya dapat dinikmati hasilnya, Jadi buka barang itu sendirilah yang dinikmati, melainkan hasilnya. Contoh : peralatan kantor, gudang penyimpanan, mobil yang digunakan keperluan perusahaan. 3. Kebutuhan Manusia Kebutuhan manusia sangat banyak ragamnya dan tidak terbatas jumlahnya dan akan terus bertambah seuai dengan peradaban atau kebudayaan. Keanekaragaman kebutuhan manusia itu disebabkan oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan. Sehingga perbedaan tingkat kebutuhan dapat disebabkan oleh a. Status Sosial b. Tingkat Pendidikan c. Kemajuan Kebudayaan Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia merupakan segala sesuatu keinginan yang dirasa perlu untuk dipenuhi manusia, dan tindakan ekonomi merupakan tindakan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya dengan jalan bekerja. 4. Masalah Ekonomi Masalah ekonomi mengalami perkembangan. Masalah ekonomi dizaman terdahulu lebih sempit daripada masalah-masalah ekonomi pada zamanzaman sesudahnya. Sebab kebutuhan manusiapun bergerak dengan pola.

Perkembangan masalah ekonomi dari masa kemasa menyertai perkembangan peradaban manusia. Untuk memecahkan masalahmasalah ekonomi yang dihadapinya sehari-hari, menusia haruslah bertindak, harus berbuat. Perbuatan manusia dengan tujuan memecahkan masalah-masalah ekonomi, apapun perbuatan itu, baik untuk untuk mencukupi kebutuhan pribadinya maupun untuk meraih keuntungan dalam usahanya disebut sebagai perbuatan ekonomi. Sementara itu, motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan ekonominya disebut motif ekonomi. Didalam melakukan perbuatan ekonominya, orang berpegang teguh pada prinsip ekonomi, yaitu bahwa perbuatannya itu harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehinggadengan peralatan bekal yang tersedia dapat dicapai hasil yang sebesar-besarnya.