TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si.
PENDAHULUAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSEP PROBABILITAS
MATERI - 2 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI
PENDAHULUAN Definisi Pengambilan Keputusan Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan Unsur Pengambilan Keputusan Dasar Pengambilan Keputusan Faktor yang Mempengaruhi Jenis Pengambilan Keputusan
Definisi Proses Pengambilan Keputusan
Model Kuantitatif Model Kualitatif
Keputusan Suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif Pengambilan Keputusan Suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah
Fungsi Pengambilan Keputusan Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang secara sadar dan terarah baik secara individual maupun kelompok, baik secara institutional maupun secara organisasional Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, di mana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama
Tujuan Pengambilan Keputusan Tujuan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain Tujuan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah
Tujuan dari pengambilan keputusan Identifikasi alternatif alternatif keputusan untuk memecahkan masalah Perhitungan mengenai faktor faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya / di luar jangkauan manusia Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan
Intuisi Bersifat subyektif, sehingga mudah dipengaruhi Kebaikan: Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif singkat Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik
Intuisi Kelemahan: Keputusan yang diambil relatif kurang baik Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya Dasar dasar lain dalam pengambilan keputusan sering diabaikan
Pengalaman Pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, memperhitungkan untung dan rugi, baik dan buruk suatu keputusan yang dihasilkan hanya dengan melihat sepintas saja Fakta Memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan adanya fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi
Wewenang Biasanya dilakukan oleh atasan kepada bawahannya Kebaikan: Penerima keputusan adalah bawahan, terlepas dari penerimaan secara sukarela atau terpaksa Keputusan dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama Memiliki otentisitas (otentik)
Wewenang Kelemahan: Rasional Dapat menimbulkan rutinitas Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan Keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimalkan hasil dalam batasan kendala tertentu
Posisi / kedudukan Masalah Masalah terstruktur, yakni masalah yang logis, dikenal, dan mudah diidentifikasi Masalah tidak terstruktur, yakni masalah yang masih baru, tidak biasa, dan informasinya tidak lengkap Situasi Faktor yang konstan, yaitu faktor yang sifatnya tetap Faktor yang tidak konstan, yaitu faktor yang sifatnya selalu berubah ubah sesuai dengan kondisi
Kondisi Tujuan Keadaan intern organisasi Keadaan ekstern organisasi Tersedianya informasi yang diperlukan Sifat informasi: Akurat (sesuai dengan kenyataan) Up to date (tepat waktu) Komprehensif (mewakili) Relevan (berhubungan dengan masalah)
Kepribadian dan kecakapan dari pengambil keputusan Jenis kelamin (pria / wanita) Peranan pengambil keputusan Keterbatasan kemampuan pengambil keputusan
Berdasarkan programnya, pengambilan keputusan dibedakan menjadi: Pengambilan keputusan terprogram Pengambilan keputusan tidak terprogram Berdasarkan lingkungannya, pengambilan keputusan dibedakan menjadi: Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
Tahap tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan
Tahapan yang dilakukan: Penemuan masalah masalah harus didefinisikan dengan jelas Pemecahan masalah masalah yang sudah ada (sudah jelas) diselesaikan Pengambilan keputusan keputusan diambil berdasarkan keadaan lingkungan atau kondisi yang ada
Serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti Kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari asumsi asumsi tanpa menggunakan pertimbangan
Didasarkan atas asumsi asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif Ciri cirinya digambarkan melalui kombinasi asumsi asumsi yang lebih bersifat obyektif