I. PENGENALAN SOFTWARE (SPSS) UNTUK ANALISIS DATA 13 Desember 2005

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS)

Pengenalan SPSS 15.0

Bhina Patria

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN

Modul Pembelajaran SPSS (Statistical Package for the Social Sciences)

PENGENALAN SPSS & PEMBUATAN FILE DATA

Entry data merupakan salah satu tahap yang penting dalam mengolah data. Ketepatan, ketelitian dalam memasukkan data adalah kunci pokok membuat data

II. MENDESKRIPSIKAN DATA 13 Desember 2005

Tahap pertama yang paling penting dalam mengoperasikan SPSS adalah

Nomor Case Penunjuk Sel Heading Variable Kotak-kotak Variabel

Slamet Lestari Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY Mar Mar

1.1 Memulai SPSS SPSS Data Editor PENGENALAN SPSS. Margaretha Ohyver 1, Anita Rahayu 1, Rokhana Dwi Bekti 2

PENGENALAN SPSS. C. SPSS Environment. Farida Sulistyorini, S.T & Irfan Adam, S.T

SPSS 10: Transformasi Data. Transformasi Data

Memulai SPSS dan Mengelola File

SPSS (STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS)

Menu SPSS untuk Persiapan Data

BAB II. Transformasi Data. Pedoman Memilih Teknik Statistik. Transformasi Data Compute Data Recode Data Tabulasi Silang Output dan Interpretasi

MEMBANGUN DATA. 4. Membuka program SPSS Cara 1: Klik start > all program > IBM SPSS Statistic > IBM SPSS Statistic 21

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

STATISTIK DESKRIPTIF

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal

IV. TEST UNTUK DATA NOMINAL DAN ORDINAL 14 Desember 2005

Menu-Menu SPSS untuk Persiapan Data bukan

PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS

MODUL: PROSES ENTRY DATA DENGAN PROGRAM SPSS Oleh : Suyatno, Ir.MKes.

12/8/2012 MODUL -10. Apa itu SPSS? Apa yang bisa dilakukan SPSS? Apa kesamaan SPSS dengan Microsoft Office Excel?

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 2 ORGANISASI DAN MENGGUNAKAN DATA DALAM SPSS

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

BELAJAR SPSS. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menginstal terlebih dahulu software SPSS

KATA PENGANTAR. Penulis

Mengenal dan Mulai Bekerja dengan Access 2007

TIPS dan TRIK RECODE & AUTOMATIC RECODE

STATISTIK NONPARAMETRIK (1)

BAB-II OPERASI TABEL

UJI NONPARAMETRIK. Gambar 6.1 Menjalankan Prosedur Nonparametrik

PANDUAN PRAKTIKUM STATISTIKA. Disusun oleh: Dr. Ir. Sofyan, M.Agric Zulkarnain, S.Si Nova Ernida, S.Si Rahmadiansyah, S.Si

10/02/2016 MEMULAI SPSS. Langkah-Langkah : Klik Star Button Klik All Program Klik SPSS Inc Klik SPSS Statistics 17.0

ANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test)

MODUL 10 MENGOLAH DATABASE DENGAN EXCELL

Mengolah Data Bidang Industri

PETUNJUK TEKNIS PENGOLAHAN DATA PSG TAHUN 2014

BelajarSPSS. Grendi Hendrastomo Pend. Sosiologi FISE UNY

BAB XI BEKERJA DENGAN QUERY

ANOVA (analisis varians), sering disebut juga dengan uji F, mempunyai tujuan yang sama dengan uji t, yakni: o

MODUL 1 UJI DATA ( 1 ) ANALISIS MISSING VALUE & OUTLIER

Praktikum Excel_7 (DATABASE & PIVOT TABLES) Ari Wibowo 2009

KSI B ~ M.S. WULANDARI

ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5)

Pengenalan Microsoft Excel 2007

1. DATA ENTRY. Gambar 1.1 Kotak Dialog SPSS

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

a. Menyiapkan database

PANDUAN APLIKASI 2014

Lampiran 1. Langkah perhitungan Uji Validitas di SPSS.

Aplikasi di Bidang Politik

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel

Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan SPSS )

MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE WORD 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

Crosstab dan Chi-Square: Analisis Hubungan Antarvariabel Kategorikal

Entri dan Modifikasi Sel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL VIII GRAFIK DAN SORTING DATA

MODUL PELATIHAN AUDIT COMMAND LANGUAGE (ACL) SOFTWARE JURUSAN P.AKUNTANSI UNY 22 MEI 2015

Latihan 1: Memasukkan Data ke dalam SPSS (1)

Statistik Uji Kruskal-Wallis

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text)

Spesifikasi: Ukuran: 11x18 cm Tebal: 144 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Juni 2005 Sinopsis singkat:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

Mengerjakan Latihan dengan Microsoft Office Excel

Microsoft Word Mengenal Microsoft Word 2003

SOAL ULANGAN HARIAN SIMULASI digital KELAS X RPL MICROSOFT EXCEL

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST

ANALISIS DATA ASOSIATIF

MODUL PERKULIAHAN. Aplikasi Komputer. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN SPSS

LAMPIRAN 1. Pengujian Data Berdistribusi Poisson dengan Menggunakan SPSS Langkah 1 : Buka Program SPSS 17.0

Gambar 2.1. Menu atau Objek Membuat Table

BAB 11 STATISTIK INDUKTIF Uji t

BAB 3 PEMECAHAN MASALAH

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

Cara membuat format nomor halaman berbeda dalam satu dokumen word Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatannya:

Fungsi dari Menu-Menu Lain pada SPSS

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Data dalam bahasa latin datum yang artinya fakta, jadi data adalah nilai/ value yang turut mempresentasikan deskripsi dari suatu objek.

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 3 TABEL KONTIGENSI DALAM SPSS

UJI T SATU SAMPEL. 2. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one sided atau one tailed test) untuk sisi atas (upper tailed) dengan hipotesis:

Mendesain Tabel Statistik Secara Profesional

Transkripsi:

1 I. PENGENALAN SOFTWARE (SPSS) UNTUK ANALISIS DATA 13 Desember 2005 Membuat Database Untuk membuat database di SPSS, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat variabel di layar tampilan variable view (lihat gambar 1.1) 1. Membuat nama variabel (name): maximum 8 karakter, bisa terdiri dari huruf semuanya (contoh: vaprogpp) atau kombinasi antara huruf dan angka (contoh: hb1; berat_3). 2. Menentukan tipe data (type). Ada berbagai macam pilihan tipe data di SPSS, tapi yang paling sering digunakan adalah numeric, date, dan string. Numeric dipilih untuk semua data dalam bentuk angka, baik untuk data non-categorical maupun data categorical. Date dipilih jika kita mau memasukkan data berupa tanggal; formatnya bermacam-macam dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Sementara string dipilih jika kita akan memasukkan data berupa kata/huruf. 3. Menentukan lebar kolom di database (width): disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk data numeric yang terdiri dari 6 angka, maka lebar kolom harus lebih dari 6. Atau contoh lain untuk data string yang maksimalnya terdiri dari 21 huruf, maka lebar kolom harus lebih dari 21. 4. Menentukan desimal: hanya untuk tipe data interval atau ratio (decimals) 5. Membuat variabel label (label) 6. Membuat value label: hanya untuk tipe data nominal atau ordinal (values; lihat gambar 1.2.). Value label berguna untuk memberikan keterangan tentang kategori yang ada pada suatu variabel dengan tipe data nominal atau ordinal. Contoh: 1 = baseline; 2 = endline 7. Adakalanya beberapa data point di dalam suatu variabel harus dilabel sebagai missing value. Missing value mengacu pada semua data point yang akan diabaikan dalam analisis karena: a. Catatan data hilang b. Sudah tidak ada saat pengumpulan data yang dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya: Responden tidak memberikan jawaban pada pertanyaan (tidak bisa atau tidak mau menjawab) Pertanyaan tidak dapat diaplikasikan pada responden tertentu Pengukuran tidak dilakukan pada responden tertentu sehingga datanya tidak ada Dll.

Pada saat memasukkan data, biasanya missing value akan diberi kode berupa angka kembar seperti: 66, 88, 99, 999. Kode ini diisikan dalam kolom missing. 2 Gambar 1.1. Variable View Gambar 1.2. Membuat Value Label

Setelah pembuatan variable dilakukan, langkah berikutnya adalah memasukkan data (data entry) di layar tampilan data view (lihat gambar 1.3.) 3 Gambar 1.3. Data View Value label dari data categorical dapat ditampilkan pada saat memasukkan data (data entry) dengan menekan tombol View lalu klik Value Labels hingga muncul tanda di sebelah kiri Value Labels (lihat gambar 1.4.). Gambar 1.4. Menampilkan Value Label di Data View

Transformasi data dengan recoding dan compute Setelah proses memasukkan data (data entry) selesai, seringkali kita ingin membuat variabel baru dengan cara mentransformasikan data dari suatu variable yang sudah ada menjadi data dalam bentuk yang lain. Ada berbagai cara untuk mentransformasi data sebagai berikut: 1. Mengelompokkan data (recode). Cara ini biasanya digunakan untuk mentransformasi: Variabel non-categorical menjadi variabel categorical Contoh: jika kita mempunyai data hasil pengukuran level Hb (hemoglobin) dari subyek survei, kemudian kita ingin mengelompokkan subyek tersebut kedalam 2 kategori berdasarkan level Hb-nya: anemia dan normal. Maka yang harus kita lakukan pertama-tama adalah menentukan titik potong (cut off point) pada level Hb berapa seseorang dikategorikan dalam kelompok normal dan pada level Hb berapa seseorang dikategorikan dalam kelompok anemia. Jika kita menggunakan titik potong 11,00 g/l (harus mengacu pada literatur), dengan kategori normal adalah subyek dengan level Hb 11,00 g/l dan kategori anemia adalah subyek dengan level Hb < 11,00 g/l; maka kita bisa mentransformasi data level Hb (variabel non-categorical) menjadi data status Hb (variabel categorical) variabel categorical yang kompleks (terdiri dari banyak kategori) menjadi variabel categorical yang lebih sederhana (sedikit kategori) Contoh: jika kita ingin membuat variabel categorical yang lebih sederhana dengan 3 kategori (output variable: totalva1) untuk menyederhanakan variabel totalvac yang mempunyai 8 kategori, maka kita dapat mengelompokkan beberapa kategori di totalvac menjadi kategori I di totalva1 dan beberapa kategori yang lain di totalvac menjadi kategori II di totalva1 dan seterusnya (lihat gambar 1.5c.) 4 Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk recode adalah sebagai berikut: Klik Transform Recode into different variable (lihat gambar 1.5.) Sorot (klik mouse) variabel yang akan dikelompokkan dan kemudian klik tanda í untuk memasukkan variabel tersebut dalam kotak input variable - > output variable: (lihat gambar 1.5a.) Buat nama variabel baru dalam kotak dibawah Output Variable, lalu klik Change (lihat gambar 1.5b.) Klik Old and New Values untuk memunculkan layar tampilan recoding (lihat gambar 1.5c.) Untuk setiap Old Value (dalam bentuk rentang/range angka atau angka tunggal) harus digantikan oleh New Value dalam bentuk angka tunggal (lihat gambar1.5c.) Tekan tombol Continue OK. Variabel baru (contoh: totalvac1) akan muncul di kolom paling kanan di layar tampilan Data View

5 Gambar 1.5. Pengelompokan Data (Recode) Gambar 1.5a. Pengelompokan Data (Recode)

6 Gambar 1.5b. Pengelompokan Data (Recode) Gambar 1.5c. Pengelompokan Data (Recode)

2. Menggunakan perhitungan matematika, misalnya mengalikan, menjumlahkan, mengurangi, atau membagi data dari suatu variabel dengan angka tertentu (compute). Contoh: jika kita ingin mengetahui berapa jumlah/persentase ibu yang dapat menjawab lebih dari satu kegunaan supplementasi vitamin A saat nifas, dan jika kita lihat variabel vappeye, vappbod, vappasi, dst; asumsikan kode 1 untuk jawaban ya adalah skor bagi mereka yang memberikan jawaban dan kode 0 untuk jawaban tidak adalah skor untuk mereka yang tidak memberikan jawaban; maka kita dapat menjumlahkan data dari variabel-variabel tersebut dengan langkah sebagai berikut: Klik Transform Compute Ketik nama variabel baru dibawah Target Variable, misalnya: vappsum Sorot (klik mouse) variabel yang akan dijumlahkan kemudian klik tanda í untuk memasukkan variabel tersebut dalam kotak Numeric Expression (lihat gambar 1.6.) setelah itu klik tanda +, lanjutkan dengan memasukkan variabel yang lain, dan seterusnya. Contoh: vappeye + vappasi + vappbody +... Kemudian tekan tombol OK. Variabel baru (vappsum) akan muncul di kolom paling kanan di layar tampilan Data View 7 Gambar 1.6. Compute dengan SPSS File Info Keterangan lengkap tentang variabel apa saja yang terdapat dalam suatu database di SPSS dapat diperoleh dengan meng-klik Utilities File Info. Hasilnya akan muncul dalam layar tampilan Output8 SPSS Viewer (lihat gambar 1.7.).

8 Gambar 1.7. File Information Menampilkan Variable Name dalam kotak Dialog Pada saat kita akan mengolah data, jika Variable Label terlalu panjang untuk ditampilkan di kotak dialog, maka kita dapat mengubahnya dengan menampilkan Variable Name sebagai pengganti. Tekan tombol Edit Options Variable Lists Alphabetical Display Names OK (lihat gambar 1.8.). Gambar 1.8. Menampilkan Variable Name di setiap Kotak Dialog

Data cleaning sederhana Sebelum masuk dalam tahapan analisis data, proses data cleaning seharusnya dilakukan terlebih dahulu. Tujuan dari data cleaning adalah membersihkan data yang sudah dimasukkan dalam database dari outlier (data yang ekstrim). Melihat pola data adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya outlier. Salah satu cara termudah untuk melihat pola data adalah dengan cara mengurutkan data, dari yang terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya. Klik kanan pada nama variabel di layar tampilan data view, kemudian pilih perintah Sort Ascending (mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar) atau Sort Descending (mengurutkan data dari yang terbesar ke yang terkecil; lihat gambar 1.9.). Adanya outlier seringkali disebabkan oleh tiga hal sebagai berikut: 1. Kesalahan/error pada saat pengumpulan data (data collection), misalnya karena salah persepsi, salah pencatatan hasil interview, salah pengukuran, dsb. Jika kesalahan terjadi pada tahapan pengumpulan data/data collection, maka beberapa hal dapat dilakukan seperti: Pelatihan untuk enumerator guna menyamakan persepsi terhadap pertanyaan/kemampuan mengukur Kalibrasi alat ukur atau pre-testing kuesioner Supervisi hasil interview Dll. 2. Adakalanya sejumlah kecil responden/subyek survei atau studi memang mempunyai karakter yang sangat berbeda (misalnya: berat badan, tinggi badan, dll) dari yang lainnya. Dalam hal ini, data dari subyek tersebut dapat diabaikan/dihapus atau tetap dipertahankan/dipakai saat analisis data, tergantung dari tujuan dan ukuran sampel (sample size) yang diambil dalam survei atau studi. 3. Kesalahan pada saat memasukkan data (data entry), misalnya karena kesalahan mengetik. Dua hal yang dapat dilakukan: memeriksa kembali kuesioner atau hasil pengukuran mengabaikan/menghapus outlier saat analisis data, tergantung dari ukuran sampel (sample size) yang diambil dalam survei atau studi. 9 Gambar 1.9. Mengurutkan Data dalam suatu Variabel