TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DULU, KINI, DAN AKAN DATANG

dokumen-dokumen yang mirip
AKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT. Abstrak

Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila

MEMBANGKITKAN KEMBALI PANCASILA

PERAN PENTING PANCASILA DI INDONESIA. Disusun Oleh

3.8 Menganalisias dinamika kehidupan bernegara sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai konsep federal dilihat dari konteks geopolitik.

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH

Membangkitkan Kembali Pancasila Jumat, 09 Pebruari 2007

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

PENGARUH TINGKAT EKONOMI TERHADAP TINGKAT KESADARAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA PELAJAR DI DESA MARGOSARI KULON PROGO

SISTEM POLITIK INDONESIA. 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA DALAM PENDIDIKAN. Tahajudin S, Drs. : Novia Ningsih NIM : Kelompok : D Jurusan : Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Oleh Amstrong Harefa

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

Pancasila Sebagai Satu-satunya Asas

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

AKTUALISASI NILAI PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Ideologi Bangsa dan negara) Modul 3

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

I. PENDAHULUAN. Orde Baru lahir dari tekad untuk melakukan koreksi total atas kekurangan sistem politik yang

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

PENDIDIKAN PANCASILA

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

Tanggal 17 Agustus Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita sekalian.

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA,

GERAKAN REFORMASI. (Kuliah ke 10) 1

ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

06MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain (Pancasila sebagai Ideologi Terbuka) Drs. Sugeng Baskoro, M.M.

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODEREN DAN GLOBAL PASKA REFORMASI STIMIK AMIKOM

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi RUU. tentang Keistimewaan Yogyakarta. Kurang lebih

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. adanya pemerintah yang berdaulat dan terakhir yang juga merupakan unsur untuk

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

DEMOKRASI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : FAUZAN AZIZ NIM : : M KHALIS PURWANTO, Drs, MM

kinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru,

LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

ETIKA POLITIK PANCASILA

PENGARUH PERGANTIAN REZIM PEMERINTAHAN TERHADAP PENGAMALAN PANCASILA MASYARAKAT INDONESIA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KESAKTIAN PANCASILA TANGGAL 1 OKTOBER 2010

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

PANCASILA KE 5AKTUALISASI PANCASILA DI BIDANG POLITIK. NAMA : INSAN DUTA THORA NIM : KELOMPOK : E DOSEN : DR. AbidarinRosyidi, MMa

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

TUGAS PELAKSANAAN DEMOKRASI Di INDONESIA Dari Tahun 1945 Sekarang

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

GAGASAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PEMASYARAKATAN KONSTITUSI. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA

MEDIA WATCH DAN PELAKSANAAN KEBEBASAN PERS. Djoko Walujo 1

BAB VI REALISASI PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA. Novia Kencana, S.IP, MPA

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

Pancasila era Orde Lama reformasi

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

Komitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

Transkripsi:

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DULU, KINI, DAN AKAN DATANG Disusun Guna Memenuhi Tugas Drs. M Khalis Purwanto, MM Nama : Nugroho Hari Prasetyo Nomor Mahasiswa : 11.02.8082 Kelompok Program Studi Jurusan : A : Pendidikan Pancasila : Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKRTA TAHUN 2011

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, hidayah, serta inayah-nya, penulis masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Mahasiswa ini dengan judul Pancasila Dulu Kini dan Akan Datang. Karya Tulis Mahasiswa ini dibuat untuk menyelesaikan Tugas Akhir Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. M Khalis Purwanto, MM, selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah banyak memberikan bekal pengetahuan untuk membuat karya tulis ini. Demikianlah Karya Tulis Mahasiswa ini disusun, Sebagai manusia biasa, tentunya penulis tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan maupun pembuatan karya tulis dikemudian hari. Sleman, 15 September 2011 Penulis

DAFTAR ISI Halaman Judul... Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penulisan... 2 C. Rumusan Masalah... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Nilai-Nilai Dalam Pancasila... 3 B. Pancasila Dari Masa Ke Masa... 4 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 7 B. Saran... 7 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik para penemu ketika negara Indonesia didirikan. Namun dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan, dan penyimpangan dari makna yang seharusnya. Walaupun seiring dengan itu sering pula terjadi upaya pelurusan kembali. Pancasila sering digolongkan ke dalam ideologi tengah di antara dua ideologi besar dunia yang paling berpengaruh, sehingga sering disifatkan bukan ini dan bukan itu. Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan berpaham kapitalisme. Pancasila tidak berpaham individualisme dan tidak berpaham kolektivisme. Bahkan bukan berpaham teokrasi dan bukan perpaham sekuler. Posisi Pancasila inilah yang merepotkan aktualisasi nilai-nilainya ke dalam kehidupan praksis berbangsa dan bernegara. Pada saat berdirinya negara Republik Indonesia, kita sepakat mendasarkan diri pada ideologi Pancasila dan UUD 1945 dalam mengatur dan menjalankan kehidupan negara. Namun sejak Nopember 1945 sampai sebelum Dekrit Presiden 5 Juli 1959 pemerintah Indonesia mengubah haluan politiknya dengan mempraktikan sistem demokrasi liberal. Pemerintah Indonesia menjadi pro Liberalisme.Deviasi ini dikoreksi dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.Dengan keluarnya Dekrit Presiden ini berartilah haluan politk negara dirubah. Kebijakan ini sangat menguntungkan dan dimanfaatkan oleh kekuatan politik di Indonesia yang berhaluan kiri. Hal ini tampak pada kebijaksanaan pemerintah yang anti terhadap Barat (kapitalisme) dan pro ke Kiri dengan dibuatnya poros Jakarta-Peking dan Jakarta- Pyong yang puncaknya adalah peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September 1965. Peristiwa ini menjadi pemicu tumbangnya pemerintahan Orde Lama (Ir.Soekarno) dan berkuasanya pemerintahan Orde Baru (Jenderal Suharto). Pemerintah Orde Baru berusaha mengoreksi segala penyimpangan yang dilakukan oleh regim sebelumnya dalam pengamalan Pancasila dan UUD 1945. Pemerintah Orde Baru merubah haluan politik yang tadinya mengarah ke posisi Kiri dan anti Barat menariknya ke posisi Kanan. Namun regim Orde Barupun akhirnya dianggap penyimpang dari garis politik Pancasila dan UUD 1945, Ia

dianggap cenderung ke praktik Liberalisme-kapitalistik dalam menggelola negara. Pada tahun 1998 muncullah gerakan reformasi yang dahsyat dan berhasil mengakhiri 32 tahun kekuasaan Orde Baru. Setelah tumbangnya regim Orde Baru telah muncul 4 rezim Pemerintahan Reformasi sampai saat ini. Pemerintahan-pemerintahan regim Reformasi ini semestinya mampu memberikan koreksi terhadap penyimpangan dalam mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dalam praktik bermasyarakat dan bernegara yang dilakukan oleh Orde Baru. B. Tujuan Penulisan Makalah ini merupakan suatu upaya awal yang sederhana ke arah pengembangan suatu paradigma yang lebih fungsional terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara, dengan harapan agar Pancasila tidak lagi menjadi sekedar dasar pembenaran kegiatan seorang oknum ataupun penafsiran yang kurang baik dari Pancasila tetapi benar-benar dapat ditindaklanjuti ke dalam kebijakan nasional oleh dan dalam sistem nasional Indonesia. C. Rumusan Masalah Berikut beberapa permasalahan yang saya angkat dalam pembuatan makalah ini : 1. Nilai apa saja yang terdapat dalam Pancasila 2. Dinamika Pancasila

BAB II PEMBAHASAN A. Nilai-Nilai Dalam Pancasila Pertama, nilai dasar, yaitu suatu nilai yang bersifat amat abstrak dan tetap, yang terlepas dari pengaruh perubahan waktu.nilai dasar merupakan prinsip, yang bersifat amat abstrak, bersifat amat umum, tidak terikat oleh waktu dan tempat, dengan kandungan kebenaran yang bagaikan aksioma.dari segi kandungan nilainya, maka nilai dasar berkenaan dengan eksistensi sesuatu, yang mencakup cita-cita, tujuan, tatanan dasar dan ciri khasnya. Nilai dasar Pancasila ditetapkan oleh para pendiri negara.nilai dasar Pancasila tumbuh baik dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan yang telah menyengsarakan rakyat, maupun dari cita-cita yang ditanamkan dalam agama dan tradisi tentang suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh warga masyarakat. Kedua, nilai instrumental, yaitu suatu nilai yang bersifat kontekstual. Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar tersebut, yang merupakan arahan kinerjanya untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi tertentu. Nilai instrumental ini dapat dan bahkan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Namun nilai instrumental haruslah mengacu pada nilai dasar yang dijabarkannya. Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamik dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu.dari kandungan nilainya, maka nilai instrumental merupakan kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, bahkan juga proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai dasar tersebut. Lembaga negara yang berwenang menyusun nilai instrumental ini adalah MPR, Presiden, dan DPR. Ketiga, nilai praksis, yaitu nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari-hari, berupa cara bagaimana rakyat melaksanakan (mengaktualisasikan) nilai Pancasila. Nilai praksis terdapat pada demikian banyak wujud penerapan nilai-nilai Pancasila, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, baik oleh cabang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, oleh organisasi kekuatan social politik, oleh organisasi kemasyarakatan, oleh badan-badan ekonomi, oleh pimpinan kemasyarakatan, bahkan oleh warganegara secara perseorangan.

B. Pancasila Dari Masa ke Masa Selama kurun waktu berkuasanya pemerintahan orde lama, secara perlahan tetapi pasti nilai-nilai luhur Pancasila seakan-akan lumat oleh sebuah proses akumulasi kekuasaan yang sangat agresif tanpa mengindahkan cita-cita luhur yang dijadikan alasan untuk membangun kekuasaan itu sendiri. Retorika politik yang bersumber dari gagasan bahwa revolusi belum selesai, termasuk cara-cara revolusioner untuk membangun tatanan dunia baru, dijadikan legitimasi politik untuk membenarkan perlunya seorang pemimpin revolusi yang ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan semangat dan alasan melaksanakan amanat revolusi 1945 itu pulalah nilai-nilai luhur, konstitusi, norma dan aturan dapat ditabrak kalau tidak sesuai dengan jalannya revolusi. Sedemikian membaranya semangat berevolusi waktu itu, sehingga andai kata revolusi memerlukan korban, apapun harus diberikan. Hal itu sesuai dengan ungkapan yang seringkali diucapkan oleh Pemimpin Besar Revolusi bahwa pengorbanan adalah sesuatu yang dianggap sebagai konsekwensi logis dari hakekat revolusi, karena demi sebuah perjuangan yang revolusioner kadangkadang revolusi bahkan harus tega memakan anaknya sendiri. Dalam gegap gempitanya atmosfir revolusioner, Pancasila sebagai falsafah bangsa serta UUD 45 sebagai konstitusi negara, akhirnya tidak berdaya dan harus tunduk kepada hukum revolusi. Konsekwensinya, mereka hanya dijadikan sekedar sebuah alat revolusi. Retorika yang selalu dikumandangkan bahwa revolusi adalah menjebol dan membangun, dilakukan secara pincang. Pada kenyataannya selama kurun waktu itu, kekuasaan yang sentralistik lebih banyak menjebolnya dari pada melaksanakan pembangunan. Babak baru dalam sejarah perjuangan bangsa muncul sejalan dengan berakhirnya pemerintahan Orde Lama. Sebuah kekuatan baru muncul dengan tekad melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen. Semangat tersebut muncul berdasarkan pengalaman sejarah dari pemerintahan sebelumnya yang telah menyelewengkan Pancasila serta menyalahgunakan UUD 45 untuk kepentingan kekuasaan. Dari itulah dibangun suatu tatanan Pemerintahan yang disebut Ode Baru. Salah satu agenda besar adalah menghilangkan kotak-kotak ideologi politik dalam masyarakat yang menjadi warisan masa lalu dan membangun sistem kekuasaan yang berorientasi kepada kekaryaan. Ideologi kekaryaan ini dikumandangkan untuk membedakan secara lebih jelas dengan pemerintahan sebelumnya yang hanya dianggap bermain pada tataran ideologis, tanpa sesuatu karya yang nyata bagi rakyat

banyak. Untuk itu diperlukan stablitas politik sebagai cara melaksanakan karya-karya yang dianggap secara kongkrit dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu upaya dalam tataran politik misalnya adalah menciptakan sistem politik yang menegarakan semua organisasi sosial dan politik dengan tujuan agar tercapai stabilitas politik. Politik yang stabil dibutuhkan untuk membangun perekonomian yang kacau akibat ketidakstabilan politik masa lalu. Upaya tersebut diawali oleh pemerintah Orde Baru dengan menata struktur politik. berdasarkan UUD 45 dan mencoba membuat garis pemisah yang jelas antara apa yang disebut suprastruktur politik dan infrastruktur politik. Dalam dimensi suprastruktur politik, lembaga-lembaga negara secara formal-struktural ditata sehingga hubungan dan kewenangan menjadi lebih jelas dibanding dengan struktur kelembagaan kekuasaan pada masa Orde Lama. Sementara itu, dalam perspektif politik kemasyarakatan pemerintah Orde Baru melakukan restrukturisasi kehidupan kepartaian, dengan terlebih dahulu mendirikanorganisasi kekaryaan dengan nama Golongan Karya (Golkar) yang merupakan gabungan dari berbagai macam organisasi masyarakat. Organisasi kekaryaan tersebut ikut pemilihan umum dan memperoleh kemenangan lebih dari 60% dari popular vote. Kemenangan tersebut di samping karena Golkar dijagokan oleh pemerintah. Masyarakatpun sudah jenuhdengan permainan politik para elit yang dirasakan tidak pernah mengerti kebutuhan hidup mereka sehari-hari yang dimasa-masa selanjutnya pemilu hanyalah suatu pesta politik yang sudah jelas siapa yang akan menang. Setelah masa Orde Baru runtuh oleh kekuatan masyarakat, bangsa Indonesia seperti mendapatkan peluang untuk membenahi dirinya, teutama bagaimana belajar lagi dari sejarah agar Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara benar-benar diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu UUD45 sebagai penjabaran Pancasila dan sekaligus merupakan kontrak sosial di antara sesama warga negara untuk mengatur kehidupan bernegara mengalami perubahan agar sesuai dengan tuntutan dan perubahan zaman. Karena itu pula orde yang oleh sementara kalangan disebut sebagai Orde Reformasi melakukan aneka perubahan mendasar guna membangun tata pemerintahan baru. Namun upaya untuk menyalakan pamor Pancasila -setelah ideologi tersebut di mata rakyat tidak lebih dari rangkaian kata-kata bagus tanpa makna karena implementasinya diselewengkan oleh pemimpin selama lebih kurang setengah abad- tidak mudah dilakukan. Bahkan, ada kesan bahwa sejalan dengan runtuhnya pemerintahan Orde Baru yang selalu gembar-gembor

mengumandangkan Pancasila,masyarakat terutama elit politiknya terkesan sungkan meskipun hanya sekedar menyebut Pancasila. Hal itu juga menunjukkan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara tidak hanya pamornya telah meredup, melainkan sudah mengalami degradasi kredibilitas yang luar biasa sehingga bangsa Indonesia memasuki babak baru pasca jatuhnya pemerintahan otoritarian. Pada masa SBY pun banyak timbul masalah-masalah seperti tentang keagaamaan yang banyak ditinggalkan sehingga banyak muncul aliran-aliran agama baru yang banyak dianggap sesat dan kurangnya tindakan dari pemerintah. Bahkan yang belum begitu lama dan masih teringat di memori kita tentang kasus Bank Century yang tidak jelas.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Didalam Pancasila terdapat 3 nilai yang pertama nilai dasar yaitu suatu nilai yang bersifat amat abstrak dan tetap, yang terlepas dari pengaruh perubahan waktu dan merupakan prinsip, yang bersifat amat abstrak, bersifat amat umum, tidak terikat oleh waktu dan tempat, nilai instrumental merupakan nilai dalam Pancasila yang dapat dan bahkan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman, namun nilai instrumental haruslah mengacu pada nilai dasar yang dijabarkannya, nilai praksis merupakan nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari-hari, berupa cara bagaimana rakyat melaksanakan nilai Pancasila. Dari nilai-nilai tersebut dari masa kemasa Pancasila dijabarkan para pemimpin Indonesia dengan pemikiran mereka masing-masing, dan digunakan untuk menegaskan tujuan mereka. Dari masa orde lama yang digunakan untuk menjadikan kekuasaan tertinggi memusat pada satu orang. Sedangkan dimasa orde baru Pancasila digunakan untuk menegaskan kegiatan kepemimpinan para pemimpin Indonesia untuk memperlama masa kejayaan mereka dan juga menjadikan Pancasila sebagai tameng alasan untuk mendapatkan kekuasaa. Di masa reformasi Pancasila semakin meredup bahkan mengalami degradasi kredibilitas yang luar biasa. B. Saran Untuk memajukan bangsa Indonesia agar menjadi semakin maju dan kesalahan-kesalahan masa lalu tidak terulang kembali, sudah sewajibnya para pemimpin bangsa Indonesia ini lebih menegaskan penjabaran dari Pancasila agar tidak terjadi simpang siur pemahaman yang nantinya hanya akan digunakan oknum-oknum tertentu untuk membenarkan tindakan mereka.

DAFTAR PUSTAKA www.pinem.info/archive/dinamika-pancasila http://politik.kompasiana.com/2009/11/14/panca-sila-di-era-sby/ http://www.scribd.com/doc/28800100/makalah-pancasila-reformasi http://www.newsviva.com/news-pancasila-masa-orde-lama.html http://www.scribd.com/doc/33589885/pancasila-dalam-3-orde-kepemimpinan