III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar. Waktu penelitian ini. adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode True Eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

Pretest Perlakuan Posttest AO AO 1 X AO 2 BO BO 1 BO 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang akurat dan dapat dipercaya.karena penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana. Sampel eksperimen hard games

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

Transkripsi:

1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari kegiatan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu arah yang tepat dalam pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi karena pengelompokkan subyek ke dalam experimental group (EG) dan Control group (CG) tidak dapat dilakukan secara random, disebabkan oleh subyek sudah ada dalam fenomena sosial. Menurut Liche (008), penelitian eksperimen kuasi tidak sama dengan penelitian eksperimen karena tidak memenuhi dua karakteristik utama penelitian eksperimen yaitu manipulasi kontrol dan randomisasi. Penelitian ini disebut dengan penelitian eksperimen kuasi karena tidak dilakukan randomisasi dengan alasan sulit untuk dilakukan. Adapun bentuk penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah Non Equivalent Control Group Design yang hasilnya diperoleh dengan cara membandingkan EG dan CG yang tidak setara. Jadi subyek tidak ditetapkan secara acak dan tidak dikondisikan, ada secara natural (non-random).

Shaughenessy dan Zechmeister (1997) memasukkan penelitian eksperimental-kuasi sebagai penelitian aplikasi. Penelitian eksperimental kuasi berbeda dengan penelitian eksperimental karena tidak memenuhi salah satu dari tiga syarat utama suatu penelitian eksperimental. Suatu penelitian dianggap penelitian eksperimental-kuasi apabila tidak dilakukannya randomisasi dalam meneliti hubungan sebab akibat. Dikarenakan pengelompokkannya tidak dilakukan randomisasi maka kedua kelompok tersebut sejauh mungkin sama (ekuivalen). Kemudian kedua kelompok diberi pre test (Y1) skala self esteem, pre test ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal para subjek sebelum dilakukan penelitian. Perlakuan teknik assertive training hanya diberikan pada kelompok eksperimen (X). Setelah itu kedua kelompok diberi post test (Y) dengan skala yang sama pada pre tes. Pre test dan post test merupakan tes yang sama agar hasilnya dapat dibandingkan. Perubahan terjadi karena skor self esteem hasil post test dikurangkan dengan hasil pretest setiap subjek. Jadi skor yang diperoleh adalah peningkatan atau penurunan self esteem akibat dilakukan penelitian. Pre response Treatment Post response Difference Measure Measure EG Y1 x Y Y-Y1 Compare CG Y1 Y Y-Y1

3 Gambar. Skema rancangan Non Equivalent Control Group Design (Cook, & Campbell, 1979) Keterangan: EG = Experiment Group CG = Control Group B. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel merupakan subjek suatu penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian ( Arikunto, 00). Variabel dalam penelitian ini adalah Self Esteem pada siswa.. Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya Definisi operasional akan dijelaskan berikut ini dengan tujuan agar permasalahan dari objek yang diteliti dapat dipahami dengan jelas. Definisi operasional diperlukan untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda terhadap variabel-variabel penelitian. Definisi operasional yang diberikan pada suatu variabel yang hendak diteliti dilakukan dengan cara memberikan spesifikasi atau arti kegiatan yang memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Berdasarkan batasan konsep yang ada, maka peneliti memberikan definisi operasional bahwa self esteem merupakan komponen dari konsep diri berupa pikiran dan perasaan individu tentang seberapa berharga dan

4 penting dirinya. Keseluruhan pandangan positif dan negatif diri seseorang tersebut. Jadi sejauh mana individu mengenal dirinya sendiri. Semakin positif ia menilai dirinya maka dapat disimpulkan bahwa individu tersebut memiliki harga diri yang tinggi. Indikatornya: 1. Pandangan Positif. Pandangan Negatif 3. Pikiran 4. Perasaan (Untuk kisi-kisi instrumen atau pernyataan dari masing-masing indikator terdapat pada lampiran 1) C. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah. Penentuan subjek ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Subyek yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas VIII yang memiliki self esteem yang rendah di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung sebanyak 16 orang. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, maka 16 siswa yang paling sedikit menuliskan kelebihannya tersebut akan dijadikan subjek penelitian. Alasan tidak menggunakan sampel karena dalam penelitian ini merupakan aplikasi konseling dalam meningkatkan self esteem yang rendah, yang merupakan hasil dari proses training yang tidak dapat digeneralisasikan antara subyek yang satu tidak dapat mewakili subyek yang lain karena setiap individu berbeda dan unik. D. Teknik Pengumpulan Data

5 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala. Skala adalah suatu metode pengambilan data dimana data data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui pernyataan-pernyataan tertulis yang diajukan pada responden mengenai suatu hal yang disajikan dalam bentuk suatu daftar pernyataan (Koentjaraningrat, 1994 ). Alasan menggunakan skala adalah karena data yang ingin diungkap adalah konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu, dan hanya diperuntukkan guna mengungkap suatu atribut tunggal (unidimensional). Dalam hal ini yang diukur adalah tingkat self esteem siswa. Skala yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala self esteem berdasarkan Likert karena skala tersebut digunakan untuk penelitian moral, mengukur sikap seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Nazir : 1988) Menurut Nazir (003) mengemukakan bahwa prosedur dalam pembuatan skala Likert adalah: a. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti yang terdiri dari item yang cukup terang disukai dan cukup terang tidak disukai. b. Kemudian item-item tersebut dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representative dari populasi yang ingin diteliti. c. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item apakah ia menyenanginya (+) atau tidak menyukainya (-). Respon tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi

6 diberikan skor tertinggi. Tidak ada masalah misalnya untuk memberikan angka lima yang tertinggi dan skor satu untuk yang terendah atau sebaliknya. Demikian juga apakah jawaban setuju atau tidak tidak setuju yang disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun. d. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut. e. Respon dianalisa untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata balasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Skala yang dibagikan pada siswa berisikan lima alternatif jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan memiliki masing-masing skor yang berbeda, apabilah pertanyaan positif maka jawaban sangat setuju (SS) skornya 4, jawaban setuju (S) skornya 3, jawaban ragu-ragu (R) skornya, jawaban tidak setuju (TS) skornya 1, dan sangat tidak setuju (STS) skornya 0, sebaliknya apabilah pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju (STS) skornya 4, jawaban tidak setuju (TS) skornya 3, jawaban ragu-ragu (R) skornya, jawaban Setuju (S) skornya 1 dan jawaban sangat setuju (SS) skornya 0. Tabel 1. Skoring pada Skala Likert No. Jawaban Skor + - 1. Sangat setuju (SS) 4 0. Setuju (R) 3 1 3. Ragu-ragu (TS) 4. Tidak setuju (TS) 1 3 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 0 4

7 Semakin besar skor yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi pula tingkat self esteem dan sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan tingkat self esteem yang rendah pada siswa. E. Teknik Pengujian Instrumen Langkah-langkah dalam pengujian instrumen penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, baik di dalam pembuatannya maupun uji coba. Berikut bagan prosedur penyusunan instrumen Kisi-kisi instrument penelitian Instrumen Uji Coba Instrumen Jadi Uji Coba Revisi Gambar 3. Prosedur Penyusunan Instrumen Gambar tersebut memberikan gambaran mengenai prosedur penyusunan instrumen penelitian, yaitu pengembangan kisi-kisi instrumen, uji coba instrumen, revisi, uji coba kembali, selanjutnya instrumen jadi. F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas Teknik pengolahan data yang digunakan untuk menilai keampuhan instrumen penelitian. Syarat instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 006 :156).

8 Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 00 : 67). Validitas dan reliabilitas adalah alat ukur yang memegang peran penting dalam suatu penelitian ilmiah, karena kedua hal tersebut merupakan karakter utama yang menunjukkan apakah suatu alat ukur itu baik atau tidak. Keberhasilan suatu penelitian ditentutan oleh baik tidaknya instrumen yang digunakan, oleh karena itu hendaknya peneliti melakukan pengujian terhadap instrumen yang digunakan. 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 000). Validitas merupakan suatu struktur yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

9 Pengujian validitas yang digunakan adalah konstruksi, dengan menggunakan pendapat dari ahli. Di sini para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Setelah pengujian konstruksi selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui dicobakan kepada sampel di mana subjek penelitian diambil. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self esteem. Adapun langkah-langkah untuk menguji validitas item pada skala likert adalah sebagai berikut : 1) Menghitung jawaban subjek responden secara langsung atas 4 alternatif jawaban yang sudah disediakan dengan menghitung frekwensi (f) jawaban subyek untuk masing-masing kategori respon. ) Menghitung proporsi (p) masing-masing respon dengan cara membagi frekwensi di tiap respon dengan jumlah responden keseluruhan. p = n f p : proporsi f : jumlah frekuensi tiap kategori n : jumlah responden keseluruhan Menghitung proporsi kumulatif (pk) atau cummulative proporsi (CP) untuk masing-masing kategori. 3) Menghitung titik tengah proporsi kumulatif (pk-t) atau Menghitung mid poin masing-masing CP dengan rumus : Mdp CP = CP + 0,5 (P) Mdp CP : Mid poin CP 0,5 : angka tetap 4) Mencari nilai z dari tabel deviasi normal

10 5) Menentukan titik nol pada respon paling kiri/paling rendah 6) Setelah bobot skala per item diketahui, maka akan di dapatkan item skala yang valid atau tidak serta tahap menentukan skor respon untuk setiap item pernyataan. 7) Diulang prosedur ini untuk setiap item Uji Validitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, sebagai berikut: rxy = N xy ( x)( y) N x x N y y keterangan : rxy : koefisien korelasi antara X dan Y x : jumlah skor butir, masing-masing item y : jumlah skor total N : jumlah responden x : jumlah kuadrat butir y : jumlah kuadrat total. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability yang berasal dari kata rely dan ability (Azwar, 000). Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas yang tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.

11 Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode Alpha. Metode ini berguna untuk mengetahui reliabilitas dari seluruh test untuk item pernyataan. Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut: rtt = k k 1 Keterangan: 1 t rtt k = reliabilitas total = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir t = varian total Kriteria reliabilitas (Nurgana, dalam Ruseffendi, 1994:144) 1,00 : sempurna 0,80 1,00 : tinggi sekali 0,60 0,80 : tinggi 0,40 0,60 : sedang 0,0 0,40 : rendah 0,00 0,0 : rendah sekali G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis dan menarik tentang masalah yang akan diteliti. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas suatu perlakuan maka penulis menggunakan uji efektivitas berupa uji chi square (x ). Berdasarkan

1 hipotesis tindakan, peneliti menggunakan uji statistik nonparametrik dengan uji chi square (x ). Dengan ketentuan jika hasil x hitung > x tabel maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, tetapi jika x hitung x tabel maka Ho yang diterima. Penelitian ini menggunakan analisis data berupa Koreksi Yates. Koreksi Yates digunakan untuk menghitung harga chi kuadrat pada tabel x dengan df = 1 dan salah satu selnya memiliki frekuensi kurang dari 10. Maksud dari tabel x adalah variabel yang akan di analisa dengan tes chi kuadrat terdiri dari dua kategori dan frekuensi observasinya terdiri dari dua kategori pula. Dalam hal ini sangat sesuai dengan penelitian yang dilakukan karena terdiri dari dua kelompok berupa eksperimen dan kontrol, serta self esteem yang tinggi dan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung chi kuadrat dengan Koreksi Yates adalah sebagai berikut: n [(ad bc) n x = ] (a + b)(c + d)(a + c)(b + d) Rumus di atas digunakan untuk menghitung efektivitas treatmen/perlakuan yang diberikan kepada subyek penelitian. Rumus ini digunakan untuk penelitian yang memakai statistik nonparametrik. Setelah menghitung harga chi kuadrat, maka selanjutnya peneliti akan memberikan interpretasi dengan:

13 1. Menentukan df = (b-1)(k-1). Berkonsultasi pada tabel nilai chi kuadrat 3. Memberikan kesimpulan