Wajah Buruk Pengelolaan Keuangan Saatnya PEMDA Harus Berbenah



dokumen-dokumen yang mirip
Prosentasee Pelanggaran Keuangan di Prop. Riau

KEPATUHAN PADA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2014

Kabupaten Langgar Permendagri dan PP, Bupati Kebiri Hak Desa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2015

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Riau

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

G U B E R N U R L A M P U N G

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2016

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 50 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Pembangunan Daerah Kota Bandung adalah sebagai berikut: KPA (Kuasa Pengguna Anggaran); menyerahkannya pada BUD;

BUPATI ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

Kepada yang terhormat, Wakil Ketua DPRD dan Bupati Biak Numfor dan Undangan yang kami hormati

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 358TAHUN TENTANG

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 16 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 277 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2014

G U B E R N U R L A M P U N G

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014

BUPATI INDRAGIRI HULU,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). Good Governance. Menurut UU No. 32/2004 (2004 : 4). Otonomi daerah ada lah hak

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN NATUNA

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN NATUNA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

Perda Kab. Belitung No. 8 Tahun

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

Catatan Akhir Tahun Anggaran Refleksi Penganggaran Daerah 2013

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Nomor : 53/PU-CK/2013 Tanggal 31 Januari 2013

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 5 TAHUN 2013 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

BUPATI GARUT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN NATUNA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG

Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. 4. Prinsip APBD 5. Struktur APBD

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REALISASI APBD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 TRIWULAN I

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

Transkripsi:

Wajah Buruk Pengelolaan Keuangan Saatnya PEMDA Harus Berbenah Potensi Korupsi Rp. 536.7 Milyar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu intrumen penting sebagai penunjang pembangunan daerah. Semangat otonomi pengelolaan keuangan kepada pemerintah daerah tentu diharapkan mampu memberikan wajah baru bagaimana uang Negara dikelola untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam UU Dasar 1945 dan UU nomor 17 tahun 2003 tentang pengelolaan keuangan Negara. Namun, alih-alih menjadi instrument kesejahteraan rakyat, APBD selain tersandra oleh beban kerja birokrasi, berbagai upaya yang mengakibatkan kerugian keuangan Negara juga terus memperburuk wajah pengelolaan keuangan Negara. Otonomi pengelolaan keuangan daerah, seyogyanya memberikan ruang besar pemerintah daerah untuk berkompetisi mengelola sebaik-baiknya uang rakyat dan untuk kesejahteraan masyarakat. Namun, yang terjadi justru kompetisi boros anggaran serta kompetisi dalam upaya a penggelapan uang Negara dengan berbagai modus. Provinsi Riau dengan sumber daya alamnya, mempu memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan keuangan pemerintah daerah, baik yang dikelola pusat dan dibagi hasilkan ke daerah maupun yang langsung dikelola oleh daerah sehingga menjadi PAD. Secara umum APBD se Provinsi Riau kurun tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Namun, peningkatan jumlah APBD juga berakibat semakin banyaknya termuan kesalahan pengelolaan keuangan yang berpotensi terjadinya kerugian uang Negara. Data yang dimiliki Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun anggaran 2011 se Provinsi Riau ditemukan sebanyak 139 kasus pengelolaan keuangan yang melanggar peraturan perundang-undangan, dengan potensi kerugian negara sebesar Rp. 536.775.011.641,30,-.. Potensi kerugian Negara tersebut tentunya dilakukan dengan bebagai modus. Tahun anggaran 2011, Provinsi Riau secara rangking dengan peringkat paling tinggi nilai potensi kerugian Negara adalah Kabupaten Bengkalis dengan potensi kerugian Negara sebesar Rp. 253,5 Miliyar dengan 9 kasus. Selanjutnya Provinsi Riau potensi kerugian sebesar Rp. 91,4 Miliyar dengan 38 kasus. Selanjutnya kabupaten Kampar dengan 8 kasus potensi kerugian Negara sebesar Rp. 43,5 Miliyar. Selengkapnya lihat table berikut ini:

Grafik: Potensi Kerugian Negara dari Riau No 1 Daerah Provinsi Riau Potensi Kerugian 91.462.256.069,28 Kasus 38 2 Bengkalis 253.572.117.492,09 9 3 Kota Pekanbaru 5.384.824.828,00 7 4 Kabupaten Siak 43.125.274.695,32 14 5 Indragiri Hulu 23.299.254.881,61 20 6 Kuansing 16.704.638.653,00 20 7 Dumai 7.855.253.901,00 4 8 Kampar 43.551.344.088,00 8 9 Pelalawan 12.581.416.720,00 8 10 Rokan Hilir 16.511.610.841,00 14 11 Rokan Hulu 22.768.419.472,00 5 Total 536.775.011.641,30 139 Sumber : FITRA Riau Diolah Dari LHP BPK RI atas LKPD T/A 2011 Potret buruk pengelolaan keuangan daerah Provinsi tahun 2011 yang berpotensi merugikan keuangan Negara tersebut meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2010 LHP BPK RI untuk pemerintah provinsi Riau terdapat 27 kasus dengan potensi kerugian Negara sebesar Rp. 57.456.000.000,-. Hal itu membuktikan bahwa semakin meningkatnya pendapatan dan belanja daerah justru berdampak semakin meningkatnya potensi korupsi uang rakyat hal itu dibuktikan dengan temuan tahun 2011 meningkat lebih dari 60% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu juga terjadi di kabupaten / kota se provinsi Riau. Dengan demikian, bahwa semangat reformasi birokrasi dengan tujuan good governance dan clean governance,, masih sebatas symbol dan jargon jargon politik semata, sedangkan implementasinya NOL. Jika ditelusuri lebih lanjut, berdasarkan LHP BPK RI yang terdapat item item temuan yang kerap terjadi setiap tahunnya. Seperti bantuan penyelewengan bantuan keuangan (Bansos dan Hibah), anggaran untuk birokrasi (Pakaian Dinas, Perjalanan Fiktif, dll), serta proses pengadaan barang dan jasa, serta asset Negara yang tidak dapat diidentifikasi keberadaanya. Temuan tersebut tentu bukanlah audit yang dilakukan secara konferehensif. Pengembosan uang Negara yang berkdeok kegiatan-kegiatan mungkin bisa saja terjadi. Namun lagi lagi BPK RI hanya mengaudit yang terkait dengan administrasi dan hanya memeberikan rekomendasi terhadap temuan-temuan. Hibah dan Bansos Menjadi Ladang Kerugian uang Negara berdasarkan LHP BPK RI atas LKPD tahun anggaran 2011 sebesar Rp. 536.775.011.641,30.. Dari angka tersebut, 62% (enam puluh dua persen) atau sebesar Rp. 335.461.056.541,- pengembosan anggaran berasal dari realisasi anggaran bantuan keuangan, baik bantuan hibah maupun bantuan sosial. Wajah buruk pengelolaan keuangan daerah yang disalurkan

melalui bantuan social dan bantuan hibah kepada organisasi i masyarakat dan lain- lain sesuai dengan peraturan peundang-undangan undangan hamper terjadi disetiap kabupaten dan kota tidak ketinggalan tahun 2011 itu juga terjadi di Provinsi Riau. Potensi kerugian Negara dari bantuan keuangan terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan kerugian Negara sebesar Rp. 231.307.505.141,-.. Selanjutnya kabupaten Kampar sebesar Rp. 38. 311.872.750,- dan potensi penyelewengan anggaran bantuan social dan hibah terbesar ke tiga yaitu Kabupaten Siak sebesar Rp. 38.020.504.000,-. Selengkapnya lihat tabel berikut ini: Potensi Kerugian Negara dari Hibah dan Bantuan Sosial Daerah Potensi Kerugian Negara Provinsi Riau Kota Pekanbaru Rp Rp 220,000,000.00 961,000,000.00 Bengkalis Rp 231,307,505,141.00 Siak Indragiri Hulu Kuansing Dumai Kampar Pelalawan Rokan Hilir Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 38,020,504,000.00 5,506,375,000.00 7,130,956,660.00 1,025,000,000.00 38,311,872,750.00 1,651,500,000.00 11,326,342,990.00 Total Rp 335,461,056,541.00 Sumber : FITRA RIAU di olah dari LHP BPK RI Atas LKPD TA 2011

Provinsi Riau : 38 Kasus : Rp. 91.462.256.069,28 No Kasus 1 Kelebihan pembayaran Honorarium 2 Perjalanan Dinas Luar Daerah tidak sesuai senyatanya 3 Perjalanan Dinas yang Waktu Pelaksanaannya Bersamaan Dengan Kegiatan Lain dan Tidak Dilakukan Sesuai SPT 4 Kelebihan Pembayaran Belanja Jasa Publikasi 5 Memboroskan Keuangan Daerah 6 Pemberian Biaya Peliputan Kepada Wartawan dan Memboroskan Keuangan Daerah Belanja Dokumentasi Untuk Kegiatan Peliputan Kegiatan Pemerintah Se-Provinsi Riau tidak ada bukti yang 7 memadai Realisasi Anggaran Belanja Untuk Fasilitasi Rapat Kerja Nasional Asosiasi 8 Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) tidak tepat sasaran 9 Belanja Makanan dan Minuman Tidak Mempunyai Dasar Hukum Pemberian Uang Transport kepada Tamu-Tamu Pimpinan dan Anggota DPRD 10 Provinsi Riau tidak sesuai ketentuan Terdapat Pemborosan Pengadaan Pakaian Dinas Sejumlah SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau TA 11 2011 12 Barang Hasil Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Olahraga Tidak Dapat Diidentifikasi Pembayaran Atas Pekerjaan Yang Tidak Dilaksanakan Pada Pengadaan Peralatan Venues dan Peralatan Tanding 39 13 Cabang Olahraga PON XVIII Berindikasi Merugikan Keuangan Daerah Pengadaan Kelengkapan Olahraga Kegiatan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XI Berindikasi 14 Merugikan Keuangan Daerah Pengeluaran Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XI Tahun 2011 15 Tidak Didukung Dengan Bukti Pertanggungjawaban Yang Memadai Terdapat Kelebihan Pembayaran Tiga Item Pekerjaan Pengembangan Dan Penataan Kawasan Danau Kebun Nopi 16 Kabupaten Kuantan Singingi Yang Berindikasi Merugikan Keuangan Daerah Penambahan Nilai Kontrak Pembangunan Tugu Depan Kantor Gubernur Riau 17 Tidak Layak Dibayarkan Senilai Pelaku Potensi Kerugian 8 SKPD 755.701.800,00 19 SKPD 1.030.399.600,00 Sekretariat Daerah 37.226.800,00 Sekretariat DPRD & Sekda 14.500.000,00 Sekretariat DPRD & Sekda 619.446.000,00 Sekretariat DPRD 184.600.000,00 Biro Hubungan Masyarakat 339.801.000,00 Pemprov riau 134.891.500,00 DPRD 534.000.000,00 DPRD 92.402.600,00 SKPD 3.781.935.875,00 Dispora 21.816.317.600,00 Dispora 16.741.715.108,80 Dispora 1.056.101.123,00 Dispora 505.736.000,00 Dispora 2.005.552.416,00 PU 161.891.000,00

18 Terdapat Item Pekerjaan Pemasangan Wheep Hole Dan Tes Mutu Beton Pada Pembangunan Drainase Stadion Utama Dan Kawasan Sekitarnya Tidak Seharusnya Dibayarkan 19 Keterlambatan Pelaksanaan Rehabilitasi Asrama Mahasiswa Dang Merdu Putra Putri Bogor Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Terdapat Perubahan Metode Pemancangan Yang Tidak Sesuai Ketentuan dan 20 Kelebihan Pembayaran Dua Item Pekerjaan Pada Pembangunan Gedung WIP Bandara Sultan SyarifKasim II 21 Hasil Pengadaan Belanja Modal yang Diserahkan Kepada Masyarakat tidak ada ketetapan gubernur 22 Dinas Kesehatan Belum Mencairkan Jaminan Pelaksanaan 23 Denda Keterlambatan Pekerjaan Fisik Pembangunan Rumah Dokter dan Paramedis Puskesmas Lubuk Kandis Kabupaten Indragiri Hulu dan sisa uang muka 24 Kelebihan Pembayaran Pada Tujuh Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan 25 Terdapat Kelebihan Pembayaran Pada Paket Pekerjaan Pembangunan Sisi Udara Bandara Pasir Pengaraian Jaminan Pemeliharaan Yang Belum Dicairkan 26 Kelebihan Pembayaran Pada Lima Paket Pekerjaan Peningkatan, Rehabilitasi Dan Perbaikan Daerah Irigasi 27 Kelebihan Pembayaran Pada Dua Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan di Kabupaten Rokan Hulu 28 Pemantauan Pengembalian Investasi Non Permanen Koperasi Wanita (Gender) Kurang Optimal dan Bunga Pinjaman belum di setor ke kas daerah 28 Dua PNS RSUD Arifin Achmad Yang Mendapat Tugas Belajar Masih Memperoleh Tunjangan Beban Kerja (TBK) 29 Terdapat Kelebihan Pembayaran Tunjangan Fungsional dan Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja Kepada Dua Orang Pegawai RSUD Arifin Achmad yang Melakukan Tugas Belajar 30 Aturan Pemberian Uang Jasa Jaga di RSUD Arifin Achmad Belum Mengacu Pedoman Penyusunan APBD TA 2011 31 Pengadaan Jasa Sewa Gedung Pada Kegiatan Pawai Budaya Provinsi Riau Berindikasi Merugikan Daerah 32 Terdapat Kelebihan Pembayaran Sewa Mobilitas Darat pada Kegiatan POPNAS XI Provinsi Riau 33 Proses Pengadaan Barang/Jasa Empat Kegiatan Pada BAPPEDA Tidak Sesuai Ketentuan yang Berlaku 34 Terdapat Kelebihan Pembayaran Makan Minum dan Terdapat Kelebihan Pembayaran Makan Minum serta Kesalahan Klasifikasi Anggaran 35 Bukti Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial Tidak Diyakini Kebenarannya PU 112.816.000,00 PU 32.208.735,00 PU 37.040.000,00 10.557.683.500,00 Dinas kesehatan 43.304.200,00 Dinas kesehatan 179.156.411,60 PU 51.450.606,26 PU 127.747.877,00 PU 593.565.315,83 PU 33.124.037,12 77.220.000,00 99.827.800,00 52.800.000,00 2.058.775.000,00 31.200.000,00 73.450.000,00 571.606.324,00 180.420.000,00 220.000.000,00

36 37 38 Kendaraan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) PK) Bandara Tempuling Belum Didukung Bukti Kepemilikan Persediaan Ternak di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan belum dapat di telusur Pertanggungjawaban Belanja pada Sekretariat DPRD Belum Diverifikasi Jumlah 4.462.260.000,00 Dinas Peternakan 1.014.896.666,67 Sekretariat DPRD 21.039.485.173,00 91.462.256.069,28 Kota Pekanbaru : 7 Kasus : 5,384,824,828,00 No. Kasus 1 sisa SP2D UP/GU/TU TA 2011 terlambat di seetor 2 Piutang penjualan kendaraan dinas tahun 2005 yang belum dilunasi Pembayaran honorarium tim/panitia, PPTK, staf PPTK serta pengadaan barang dan jasa tidak sesuai 3 standar harga mantan anggota dan pimpinan DPRD Kota Pekanbaru priode 2004-2009 belum mengembalikan 4 tunjangan komunikasi insentif dan dana operasional 5 Biaya perjalanan dinas luar daerah tidak sesuai senyatanya kegiatan penyebarluaskan informasi penyelenggara pemerintah daerah pada beberapa media massa 6 memboroskan keuangan daerah pemberian bansos kepada ormas TA 2011 belum sepenuhnya didukung dengan bukti kejelasan identitas 7 penerima/ pemberian fiktif Jumlah Pelaku Potensi Kerugian 1.914.616.328,00 39.240.000,00 Dinas PU 37.745.000,00 DPRD Kota PKU 913.676.000,00 3 SKPD 283.447.500,00 1.235.100.000,00 961.000.000,00 5.384.824.828, 00

Kabupaten Bengkalis : 9 Kasus : Rp. 253.572.117.492,09 No Kasus 1 Sisa Uang Persediaan TA 2010 dan TA 2011 Belum Disetor Ke Kas Daerah 2 Penggunaan Langsung Dana Klaim Askes PNS pada RSUD Bengkalis Tidak Sesuai Ketentuan 3 Terdapat Perjalanan Dinas yang Tidak Patut Dibayarkan 4 Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Bantuan Belum Disampaikan Oleh Penerima Bantuan 5 Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Hibah Belum Disampaikan Oleh Penerima Hibah 6 Pengadaan Enam Unit Ambulans Tidak Sesuai Ketentuan 7 Terdapat Pembayaran Ganda Pengadaan Jasa Konsultan di Bappeda 8 Klaim Jaminan terkait Pemutusan Kontrak Belum Dicairkan ke Kas Daerah Minimal 9 Terdapat Kelebihan Pembayaran Pekerjaan Pengadaan Laptop Minimal Jumlah Pelaku Potensi kerugian 6.938.667.099,00 Dinas kesehatan 1.509.948.685,00 4 SKPD 75.458.050,00 226.219.000.000,00 5.088.505.141,00 Dinas kesehatan 68.400.000,00 68.805.000,00 13.498.408.485,84 104.925.031,25 253.572.117.492,09 Kabupaten Siak : 14 Kasus : Rp. 43.125.274.695,32 No. Kasus 1 Terdapat Sisa Uang Persediaan Per 31 Desember 2011 Belum Disetorkan ke Kas Daerah 2 Terdapat Pajak per 31 Desember 2011 Belum Disetor kekas Negara 3 Pemungutan Retribusi Peredaran Hasil Hutan Bertentangan dengan Peraturan yang Lebih Tinggi Pembayaran PPH dan PPN Pengadaan Bahan Bakar Kendaraan Dinas TA 2011 Memboroskan Keuangan 4 Daerah Minimal 5 Terdapat Kelebihan Pembayaran Honor Panitia Pelaksana Kegiatan pada Empat SKPD 6 Terdapat Kelebihan Pembayaran pada Kegiatan Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas Terdapat Kelebihan Pembayaran Honorarium pada Tim Majelis Pertimbangan Dan Sekretariat Tuntutan 7 Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah Kabupaten Siak Pelaku Potensi Kerugian 383.188.063,00 314.873.334,91 2.041.098.512,00 33.367.859,28 4 SKPD 281.225.000,00 38.000.000,00 10.775.000,00

8 Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Tujuh SKPD Kabupaten Siak Tidak Sesuai Kondisi Senyatanya 9 Pemberian Belanja Hibah Kabupaten Siak Tidak Sesuai Ketentuan dan Membebani Keuangan Daerah 10 Pengeluaran Belanja Bantuan Sosial Kabupaten Siak Tidak Tepat Sasaran Rekanan Pekerjaan yang Putus Kontrak Belum Dikenakan Denda Keterlambatan dan Jaminan 11 Pelaksanaan Belum Dicairkan Per 31 Desember 2011 Terdapat Tunggakan Pajak dan Retribusi i Daerah termasuk Denda PT Siak Timber Belum Dilunasi per 31 12 Desember 2011 13 Utang Jangka Pendek TA 2010 Tidak Dapat Direalisasikan pada TA 2011 Terdapat Indikasi Kelebihan Pembayaran Laston Lapis Aus (AC-WC) dan Lapis Peresap pada Paket 14 Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan SMA Bunga Raya Jumlah 7 SKPD 593.925.600,00 36.988.141.000,00 1.032.363.000,00 902.551.868,00 147.303.234,13 337.143.000,00 21.319.224,00 43.125.274.695,32