Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Dewilis Setianingsih, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun Di Kelas IV SDN Pipikoro

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Mensung Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Indonesia Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Nur Azizah, Sitti Nuryanti, dan Minarni Rama Jura. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Hasmawati, Syamsuddin, dan Ida Nur aeni. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres Despot Posona Menemukan Pikiran Pokok Melalui Metode Inkuiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Transkripsi:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan Ni Nyoman Tri Utami, Syamsuddin, dan Idris Patekai Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar dalam menggunakan huruf kapital pada sebuah karangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan penerapan metode latihan. Penggunaan metode tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital pada sebuah karangan di kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar. Desain penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan mengacu pada modifikasi spiral yang dikemukakan Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3)observasi dan 4) refleksi. Metode yang digunakan adalah metode latihan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 17 orang siswa, 8 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I diperoleh nilai 78% berada dalam kategori cukup, pada siklus II diperoleh nilai 98% berada dalam kategori sangat baik. Untuk hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I diperoleh nilai 76%, berada dalam kategori cukup, pada siklus II diperoleh nilai 96,00% berada dalam kategori sangat baik. Hasil belajar pada siklus I nilai ketuntasan belajar klasikal 70,59%. Pada siklus II nilai ketuntasan belajar klasikal 94,12%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 85%, 127

128 maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dalam meningkatkan kemampuan menulis huruf kapital pada karangan melalui penerapan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa di kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar. Kata Kunci: Kemampuan Siswa, Huruf Kapital, Metode Latihan I. PENDAHULUAN Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia antara lain adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Salah satu Kompetensi Dasar yang dicantumkan dalam kurikulum adalah menulis dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital yang tepat dalam karangan. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat aktif, menulis karangan menggunakan huruf kapital perlu dilatih secara terus-menerus. Untuk menggembangkan kemampuan menulis wacana menggunakan huruf kapital yang tepat diperlukan bermacam-macam bentuk cara penggembangannya, diantaranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa, situasi dan kondisi yang menunjang guna mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan temuan di SD (Sekolah Dasar) ditunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan dalam memperhatikan penggunaan huruf kapital sangat rendah. Banyak siswa yang menulis karangan tidak memperhatikan penggunaan huruf kapital. Dengan memperhatikan hasil pekerjaan siswa pada semester sebelumnya, diperoleh gambaran nilai rata-rata pada materi mengarang, yaitu 5,50%. Hal ini disebabkan karena guru tidak menggunakan metode yang dapat menarik minat siswa untuk aktif berbicara dan bertanya. Setelah menjelaskan guru langsung memberikan tugas membuat karangan kepada siswa dengan tema bebas dan media yang terbatas. Pembelajaran berlangsung menjemukan, siswa lebih banyak mengantuk karena berada di dalam kelas yang tertutup dan sunyi sehingga siswa tidak memiliki inspirasi untuk menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital. Lasuma (2013) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan menggunakanhuruf kapital dalam karangan melalui 128

129 metode latihan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dipelajaran bahasa Indonesia yang dapat dilihat dari penelitian-penelitian sebelumnya. II. METODELOGI PENELITIAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap tindakan yang bersiklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi spiral yang dikemukakan Kemmis dan Mc Taggart (dalam Dahlia, 2012:29). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar. Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 17 orang siswa, yang terdiri atas 9 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Pelaksanaan Penelitian Rencana tindakan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar dilakukan secara bersiklus atau melalui tahapan tahapan kegiatan perencanaan. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan yang ingin dicapai. Jika pada siklus pertama belum menunjukan adanya perubahan peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam karangan, akan dilanjutkan lagi pada siklus kedua. Adapun tahapan dalam setiap siklus sebagai berikut: a) perencanaan tindakan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi d) refleksi. Rencana Tindakan Rencana tindakan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar dilakukan secara bersiklus atau melalui tahapan tahapan kegiatan perencanaan. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan yang ingin dicapai. Jika pada siklus pertama belum menunjukan adanya perubahan peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam karangan, akan dilanjutkan lagi pada siklus kedua. Adapun tahapan dalam setiap siklus sebagai berikut: a. perencanaan tindakan b. pelaksanaan tindakan c. observasi d. refleksi Jenis dan Sumber Data a. Jenis data Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari lembar observasi 129

130 aktivitas guru / peneliti yang dideskripsikan dengan menggunakan kata kata misalnnya baik sekali, baik, cukup, dan kurang. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes berupa penilaian terhadap kemampuan menggunakan huruf kapital dalam karangan. Data tersebut dideskripsikan dengan menggunakan angka angka. b. Sumber data 1. Guru, data yang diperoleh dari hasil observasi saat pembelajaran berlangsung. 2. Siswa, data yang diperoleh dari hasil observasi aktifitas siswa dan hasil tes siswa. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penellitian ini adalah: (a) Tes untuk mengetahui pemahaman menggunakan huruf kapital dalam karangan yang diberikan pada setiap akhir tindakan penelitian. Materi tes disajikan dalam bentuk karangan sederhana. Penilaian karangan dibagi kedalam lima aspek penilaian, yaitu: Penulisan awal kalimat, penulisan nama orang, penulisan nama jalan, dan penulisan nama geografis (nama sungai, daratan dan lain-lain). Setiap item penilaian memiliki skor yang sama. Masing-masing item penilaian diperoleh dari skor capaian siswa dibagi skor maksimal yang diperoleh lalu dikali 100% dengan rumus sebagai berikut: x 100% (b) Observasi, dilakukan selama kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II berlangsung. Pelaksanaan observasi baik pada guru / peneliti dan pada subjek penelitian yang dilakukan dengan cara mengisi format observasi yang telah disediakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Teknik Analisis Data Analisis Data Kualitatif Jenis data yang diperoleh dari penellitian ini, yaitu data kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan 130

131 analisis data kualitatif adalah: (1). mereduksi data, (2). menyajikan data, dan (3). verivikasi data / penyimpulan. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Mereduksi data Mereduksi data adalah kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2. Penyajian data Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabeldan diberi nama kualitatif. Sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3. Verifikasi / penyimpulan Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari, dari sajian yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau informasi yang singkat dan jelas. Menurut Arikunto (2006:34), kriteria penilaian tiap aspek yang diobservasi ditentukan melalui pemberian skor indikator yang di nilai, yaitu (1) sangat kurang; (2) kurang; (3) cukup; (4) baik; (5) sangat baik. Jumlah Skor Persentase nilai rata-rata = X 100% Skor Maksimum 90% NR 100% : Sangat baik 80% NR < 90% : Baik 70% NR < 80% : Cukup 60% NR < 70% : Kurang 0% NR < 60% : Sangat kurang, (Depdiknas, 2006: 40). Analisis Data Kuantitatif 1) Daya Serap Individu Analisis data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus: x DSI 100 y 131

132 Keterangan: DSI = Daya serap individu x = Banyaknya skor yang diperoleh siswa y = Skor maksimal soal Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individual sekurang-kurangnya 65% (Depdikbud, 2001). 2) Daya Serap Klasikal Analisis data yang digunakan untuk mengetahui daya serap klasikal dalam penelitian digunakan rumus: DSK P 100 I Keterangan: DSK = Daya Serap Klasikal P = Jumlah skor keseluruhan I = Jumlah skor maksimal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika presentase daya serap klasikal sekurangkurangnya 65% (Depdikbud, 2001). 3) Ketuntasan Belajar Klasikal Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa dalam penelitian ini digunakan rumus: KBK N 100 S Keterangan: KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal N = Banyaknya siswa yang tuntas S = Banyaknya siswa seluruhnya Suatu kelas dikatakan tuntas secara kalsikal atau keseluruhan jika rata-rata 85% siswa telah tuntas secara individu (Depdikbud, 2001). Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan adalah presentasi belajar siswa dapat mengidentifikasikan tentang kegunaan pembelajaran tentang metode latihan. Dalam hal ini kelompok kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam kegiatan pembelajaran melalui peningkatan metode latihan. 132

133 Dalam metode latihan ini dapat dilihat melalui presentase belajar siswa setelah proses pembelajaran. Jika ketuntasan belajar secara individual seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individual bila diperoleh daya serap individu minimal 65%, ketuntasan belajarklasikal mencapai 70% (KKM SD Inpres 4 Kasimbar, 2006: 12). Prosedur Penelitian 1. Pra Tindakan Sebelum mengadakan penelitian, peneliti mengawali kegiatan dengan melakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan tes awal untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan siswa mengenai pemahaman penggunaan huruf kapital. Jika hasil observasi ini menunjukan bahwa rata rata pemahaman penggunaan huruf kapital masih sangat rendah, maka peneliti dapat menentukan langkah langkah yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan penelitian dilaksanakan dua siklus dengan menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Kurt Lewin yaitu suatu siklus yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. a. Siklus I 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut : a. Membuat rancangan pembelajaran tentang penggunaan huruf kapital b. Menyusun scenario pembelajaran c. Menyiapkan bahan / materi pelajaran d. Menyiapkan tes akhhir tindakan e. Menyiapkan instrmen penelitian f. Membuat lembar observasi g. Menetapakan guru mitra sebagai pengamat 2. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah: 133

134 a. Menyajikan materi pembelajaran tentang penggunaan huruf kapital dalam wacana. b. Memberi kesempatan kepada siswa menulis sebuah wacana. c. Membimbing siswa menentukan penggunaan huruf kapital yang benar dalam suatu wacana. d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan. e. Membimbing siswa menyimpulkan materi. 3. Observasi Dalam melakukan pengamatan, digunakan lembar observasi bagi siswa dan bagi peneliti. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi bagi siswa dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran, sedangkan obsservasi bagi penelliti dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peneliti dalam menyajikan pelajaran. 4. Refleksi Hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil tersebut guru dapat merefleksikan diri apakah langkah atau kegiatan yang dilakukan tetap dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan huruf kapital. Apabila dalam siklus I belum tercapai tujuan yang diharapkan, hasil anallisis data dipergunakan sebagai acuan pada proses pembelajaran pada siklus selanjutnya. Siklus II 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan siklus II adalah sebagai berikut: a. Menyusun perbaikan rencana pembelajaran b. Menyusun scenario pembelajaran c. Menyiapkan bahan / materi pelajaran d. Menyiapkan tes akhhir tindakan e. Menetapakan guru mitra sebagai pengamat 134

135 Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah: (a) Menyajikan materi pembelajaran tentang penggunaan huruf kapital tentang nama lembaga pemerintahan, (b) Memberikan kesempatan kepada siswa mennuliskan huruf kapital untuk nama lembaga pemerintahan, (c) Membimbing siswa menentukan penggunaan huruf capital yang benar, (d) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang diberkan, dan (e) Membimbing siswa menyimpulkan materi. 3. Observasi Dalama melakukan pengamatan, digunakan lembar observasi bagi asiswa dan bagi peneliti. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi bagi siswa dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran, sedangkan obsservasi bagi penelliti dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peneliti dalam menyajikan pelajaran. 4. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada siklus II, penelliti dapat mengetahui dan menyimpulkan apakah siswa benar benar telah mampu menggunakan huruf kapital tentang nama lembaga pemerintahan, serta dapat diketahui keberhasilan penelilti dalam proses pembelajaran. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1) Aktivitas Guru dan Siswa Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus I, berlangsung memiliki skor penilaian yang berbeda-beda dari setiap aspek yang teramati, sebagian aspek mengalami peningkatan misalnya pada aspek pemberian motivasi, aspek memberikan kesempatan bertanya, aspek membimbing siswa dalam bertukar pasangan dan memberikan penguatan/penghargaan dan aspek membimbing siswa dalam memecahkan masalah. Aktivitas guru pada pertemuan I adalah 78% dengan kategori cukup dan pertemuan II adalah 98% dengan kategori sangat. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I diperoleh presentase pada 135

136 pertemuan I yaitu 76% termasuk kategori cukup sedangkan pada pertemuan II yaitu 96% termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran berhasil dengan baik. Hal ini didasarkan atas nilai rata-rata yang diperoleh guru 98% dengan kategori sangat baik. Sedangkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa kegiatan siswa telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 96%, berada dalam kategori sangat baik. Hasil tes evaluasi pada pembelajaran siklus II, diperoleh daya serap klasikal 91,76% dan ketuntasan belajar klasikal 94,12%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kegiatan pembelajaran siklus II telah berhasil sesuai dengan indikator keberhasilan. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres 4 Kasimbar, pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas yang dijadikan subjek penelitian yaitu kelas IV dengan jumlah siswa 17 orang terdiri dari 8 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Pada penelitian ini sebelum melaksanakan tindakan peneliti mengadakan tes awal. Berdasarkan hasil tes awal diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi tentang menggunakan huruf kapital. Hal tersebut disebabkan cara belajar siswa masih bersifat hafalan dan tidak menghubungkan konsep-konsep relevan yang telah diketahui. Hal lain pembelajaran masih terpusat pada guru, sedang siswa lebih sering berperan sebagai pendengar, sehingga siswa pun hanya menerima apa saja yang disampaikan oleh guru tanpa memperhatikan makna yang dipelajarinya, akibatnya siswa cepat lupa. Hal ini disebabkan cara pandang guru yang keliru tentang pembelajaran Bahasa Indonesia. Guru sering memandang pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan produk dan bukan proses, sehingga guru cenderung mengutamakan hasil pembelajaran dan mengabaikan proses pembelajaran. 136

137 Hasil observasi aktivitas guru pada pembelajaran siklus I tergolong dalam kategori cukup. Berdasarkan kategori aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran siklus I terdapat beberapa aspek yang masih perlu diperbaiki diantaranya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal- hal yang belum dimengerti, memberikan penguatan kepada siswa yang bertanya atau menjawab dengan benar dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan tugas evaluasi khususnya tugas rumah. Membimbing siswa dalam presentase hasil kerja kelompok agar memperoleh hasil yang lebih baik lagi sehingga dapat mencapai taraf keberhasilan yang lebih tinggi. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya upaya perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I misalnya aktivitas belajar siswa yang kurang memperhatikan penjelasan yang di sampaikan oleh guru, keaktifan siswa dalam berdiskusi, dan efektifitas dalam mengerjakan tugas evaluasi seperti tugas rumah, sudah mencapai kategori baik. Peningkatan yang terjadi ini menunjukkan bahwa guru telah meningkatkan kinerjanya dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. peningkatan aktivitas guru dan siswa dari siklus I ke siklus II menyebabkan pula peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan kemampuan siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dari data yang telah diolah yang menunjukkan pada evaluasi akhir pada siklus I diperoleh 12 orang siswa yang tuntas secara individu dan 5 orang siswa yang tidak tuntas dengan nilai dibawah 65 serta daya serap klasikal yaitu 70,6%, sedangkan presentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 70,59%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes evaluasi pada siklus I belum memenuhi standar ketuntasan keberhasilan yang ditetapkan, berdasarkan indikator keberhasilan suatu kelas dikatakan tuntas jika mencapai daya serap individual 65% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 85% (Depdiknas, 2001). Ada beberapa hal yang menyebabkan banyak siswa yang tidak tuntas yaitu karena siswa tidak memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, pada proses pembelajaran berlangsung siswa tidak dengan sungguhsungguh memperhatikan penjelasan dan petunjuk yang diberikan oleh guru, siswa 137

138 kurang aktif saat latihan menggunakan huruf kapital dan bersifat pasif dalam menemukan jawaban soal tentang penggunaan huruf kapital dalam karangan. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I meliputi kegiatan memotivasi siswa, penyampaian materi yang lebih jelas dan pembimbingan siswa dalam proses pembelajaran. Perbaikan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa yaitu dengan mengadakan pendekatan dan memberikan pemahaman bahwa belajar dengan sungguh-sungguh dan saling berdiskusi akan lebih mempermudah dalam memahami pelajaran. Pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes evaluasi akhir pada siklus II siswa yang tuntas secara individu sebanyak 16 orang siswa sedangkan siswa yang tidak tuntas 1 orang siswa. Siswa yang tidak tuntas pada siklus II disebabkan karena siswa tersebut masih merasa malas bertanya dan kurang aktif saat latihan mengerjakan soal penggunaan huruf kapital dalam karangan sehingga ada tugas yang tidak terselesaikan dan menjadi kendala dalam belajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa daya serap klasikal 91,76% dan ketuntasan belajar klasikal 94,12%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tindakan pembelajaran siklus II telah mencapai standar ketuntasan keberhasilan yang ditetapkan. Ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus II ini membuktikan bahwa pelaksanaan tindakan dengan metode latihan dalam menggunakan huruf kapital pada karangan dapat meningkatkan pemahaman siswa, sehingga penelitian ini berakhir pada siklus II. Sejalan dengan Dimyati dan Moedjiono (2002) bahwa pemahaman siswa merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap pemahaman siswa dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuantujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. 138

139 IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan temuan dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran menggunakan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam karangan siswa kelas IV SD Inpres 4 kasimbar. 2. Hasil observasi kegiatan guru siklus 1 diperoleh nilai 78% kategori cukup sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 98% kategori sangat baik. Untuk hasil observasi siswa siklus 1 diperoleh nilai 76% kategori cukup sedangkan Pada siklus 2 meningkat menjadi 96% kategori sangat baik. 3. Pembelajaran menggunakan huruf kapital dalam karangan melalui metode latihan membuat siswa lebih aktif karena semua siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. 4. Metode latihan dapat meningkatkan pemahaman materi menulis huruf kapital dalam karangan pada siswa kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar tahun ajaran 2013/2014. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus 1 sebesar 70,59% sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 94,12%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikbud. 2001. Penerapan Model Konstruktivisme. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahlia, 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Lasuma, N. 2013. Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital dalam Kalimat melalui Metode Latihan Siswa Kelas IV SD Inpres Salena. FKIP: Untad Palu. 139