Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

dokumen-dokumen yang mirip
MENGHAYATI PERAN ISTRI

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Motivasi Agar Istiqomah

Lingkungan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

Takwa dan Keutamaannya

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Pendidikan Agama Islam

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

FALSAFAH EKONOMI ISLAM. Oleh Muhammad Ismail Yusanto

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

RIDWAN NIM:

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

Mendidik Anak di Zaman Yang Sulit

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

Desas-desus. 1 P a g e

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

SITI MEGAWATI NIM:

BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bagaimana Caranya Kita Bersyukur? Wednesday, 15 May :39

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Mutiara Introspeksi Diri

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Hakikat Manusia Menurut Islam

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

Sucikan Diri Benahi Hati

yang berhubungan dengan aturan agama Islam. Hal yang wajib dilakukan secara tertib adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan tiang agama Islam

RAPOR MERAH KAUM FEMINIS Kritik atas Relativitas Tafsir Feminisme terhadap Al-Quran. Nunuy Nurjanah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera, tuntutan tersebut

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alloh Yang Maha Memampukan orang-orang yang tidak berdaya adalah Dzat

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya

I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

KONSEP KEKELUARGAAN DAN KEMASYARAKATAN ISLAM

Suami, Pemimpin Bagi Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengaturan-nya. Namun berbeda dengan mahluk Tuhan lainnya, demi menjaga

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

SUKSES DAN TUJUAN HIDUP

Persiapan Menuju Hari Akhir

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

E٤٢ J٣٣ W F : :

Tauhid Yang Pertama dan Utama

yang dapat membuahi, didalam istilah kedokteran disebut Menarche (haid yang

BAB I PENDAHULUAN. pembagian tugas kerja di dalam rumah tangga. tua tunggal atau tinggal tanpa anak (Papalia, Olds, & Feldman, 2008).

3 Wasiat Agung Rasulullah

KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTERI

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Menerapkan Syariat Islam Secara Kafah

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Perintah Pertama di Dalam Alquran

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kompilasi Hukum Islam, CV. Nuansa Aulia, 2013, hlm. 2. 2

Khutbah Jum'at. Bekal Abadi ke Akhirat. Bersama Dakwah 1

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

PROSESI PRANIKAH DAN NIKAH HERVI FIRDAUS

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

Transkripsi:

31 Agustus 2005 Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi Orang tua kita yang telah menyekolahkan anaknya mencapai tingkat pendidikan tinggi, dalam menanggapi putrinya yang lebih memilih aktif di rumah setelah berumah tangga, biasanya akan berkomentar - Ngapain sekolah tinggi-tinggi kalau ilmu yang telah didapat tidak diamalkan, sayang kan kalau kuliah sampai S2 tapi potensinya tidak dikembangkan. - atau apa pun yang sejenis dengan kalimat itu. Banyak masukanmasukan yang intinya mengharapkan wanita untuk berkarier, diterima kalangan muslimah yang sekolah sampai tingkat tinggi, termasuk pada sebagian mereka yang sudah menikah. Meski kalangan suami biasanya berpendapat bahwa tidak masalah muslimah berpendidikan setinggi-tingginya jika kemudian pusat aktivitasnya tetap di rumah, sebagai istri dan ibu yang baik. Sebagian muslimah yang menempuh pendidikan tinggi beralasan bahwa ia melakukan hal itu agar mempunyai wawasan yang luas serta melatih daya pikir kritisnya. Hal ini sedikit banyak kelak akan bermanfaat untuk kepentingan anak dan keluarga. Tetapi, tidak semua muslimah beralasan sama. Mereka yang berbeda mempunyai pertimbangan lain, misalnya untuk pemanfaatan dan pengembangan ilmu yang telah didapat, pengembangan potensi diri, sekadar menambah penghasilan, atau lebih jauh lagi untuk kepentingan dakwah. Selain itu, banyak juga yang alasannya demi gengsi dan ikutikutan emansipasi salah kaprah. Ini semua berkaitan dengan potensi muslimah muslimah berpotensi dan sejauh mana kesempatan untuk mengembangkan potensi itu ada. Mungkin bagi yang belum menikah, dia akan memanfaatkan potensi yang dimilikinya setinggi-tingginya, karena mereka sadar ketika memasuki biduk rumah tangga, semua akan dipertimbangkan bersama-sama dengan suami. Halaman 1 dari 6

Dalam hal ini perlu diperhatikan adanya suatu perbedaan berdasarkan kebiasaan yang telah ada, antara muslimah yang berdakwah kepada sesama muslimah lain di masyarakatnya (biasanya pusat aktivitasnya tetap di rumah, intinya dakwah, dan tidak mencari materi) dengan muslimah yang bekerja mencari materi (biasanya pusat aktivitasnya di luar rumah, intinya untuk mendapat materi meski mungkin diselipkan untuk berdakwah, dan jam kerjanya pasti sekitar 5-8 jam sehari). Patut direnungkan secara mendalam, bahwa ketika seorang muslimah yang sudah berkeluarga keluar rumah untuk bekerja, maka dia akan melepaskan sebagian kewajiban terhadap suami dan anaknya. Perhatiannya akan terbagi-bagi. Karenanya banyak di antara para suami yang menginginkan potensi yang dimiliki sang istri dikembangkan di rumah sehingga anak dan keluarga dapat terawasi. Rasanya, inilah yang paling ideal, jika potensi muslimah dapat termanfaatkan secara optimal sementara kewajiban sebagai istri dan ibu di rumah juga dapat dipenuhi. Tetapi bagaimana jika muslimah memang berkeinginan mencari materi? Pada prinsipnya adalah sejauhmana dia telah mengenal dirinya, potensi yang dimiliki dan kesempatan yang ada. Adanya keseimbangan tanpa mengabaikan kewajiban yang utama adalah lebih mulia. Disini perlunya komunikasi dan komitmen bersama sehingga apa yang telah diputuskan akan menjadi tanggung jawab bersama dan saling menghargai. Dalam makalahnya yang berjudul Peranan Ibu Muslimah Dalam Membangun Rumah Tangga, KH. Drs. Jalaludin Asyatiby mengatakan bahwa Islam telah mengatur membahagiakan manusia (pria dan wanita) termasuk mewajibkan pria mencari nafkah dan bukan pada wanita. Jika wanita ingin bekerja, hal itu boleh-boleh saja dan hukum asalnya mubah. Akan tetapi wanita bekerja harus memenuhi syarat-syarat bahwa pekerjaannya halal, menutup aurat, menjaga akhlak, tidak berbuat maksiat, dan diijinkan oleh suami. Dasar hukum bolehnya wanita bekerja ini tidak boleh dirubah menjadi wajib atau haram, sehingga wanita hanya boleh bekerja setelah menyelesaikan kewajibankewajibannya selaku istri atau ibu. Berdosalah seorang yang mengejar mubah dengan meninggalkan atau menelantarkan yang wajib. Halaman 2 dari 6

Kembali kepada masalah pemberdayaan potensi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (terbitan Balai Pustaka 1995), potensi adalah kemampuan; kekuatan; kesanggupan; daya yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi muslimah dapat diartikan menjadi segala kemampuan, kekuatan, kesanggupan, dan daya dalam bentuk atau bidang apa saja yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Setiap manusia diciptakan dengan memiliki potensi, sekecil atau sebesar apa pun potensi itu. Jika manusia mengabaikan potensi yang ia miliki, tidak memanfaatkan potensi itu sesuai pada jalan kebenaran, maka sebenarnya ia tidak bersyukur nikmat atas anugerah Pencipta kepadanya. Dan barang siapa yang tidak bersyukur nikmat atas anugerah Allah, berhati-hatilah akan kemungkinan ia jatuh kepada orang-orang yang kufur nikmat. Perhatikan firman Allah SWT dalam surat al-baqarah ayat 30 yaitu Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi, dan Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Ini bukti bahwa manusia diciptakan dengan membawa kemampuan dan kekuatan untuk menjadi pemimpin, minimal bagi dirinya sendiri. Dan manusia itu jelas terdiri dari wanita dan pria. Perhatikan juga ayat ke-7 surat Ibrahim, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih. Potensi erat sekali dengan pengetahuan (knowledge) yang didapat sejak lahir baik secara formal maupun non formal. Sesuai dengan usia perkembangannya maka ia akan berpikir untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Bukankah Rasulullah menyuruh kita untuk menuntut ilmu mulai dari buaian sampai ke liang lahat? Ini menunjukkan bahwa mencari ilmu itu seumur hidup. Dan Islam mengajarkan kita untuk bersikap tawazun, yaitu menjaga keseimbangan antara jasad, akal dan ruh. Jika kita memberikan porsi yang sesuai diantara ketiganya, maka hidup akan terasa nikmat secara lahir maupun batin. Agar muslimah tidak dinyatakan egois atau bahkan melanggar kodrat yang Allah berikan kepadanya, muslimah yang ingin mengetahui dan merealisasikan kekuatan, kemampuan dan posisinya, maka ia harus terlebih dahulu memahami dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya hidup di dunia. Halaman 3 dari 6

Seperti yang dikemukakan oleh Mahmud Muhammad Al Jauhari dalam bukunya yang berjudul Divisi Wanita Ikhwanul Muslimin, Peran dan Sejarah Perjuangannya (penerbit Al I tishom 2001), kewajiban muslimah meliputi hal berikut ini. I. Kewajiban Terhadap Agamanya Dia wajib beriman kepada Allah SWT yang diwujudkan dengan menggantungkan segala harapannya hanya kepada Allah dalam segala kondisi dan kebutuhan. Dia wajib beriman kepada hari akhir sehingga ia akan bekerja sekuat tenaga untuk mendapat balasan di akhirat kelak. Dia wajib menjaga segala perintah dan larangan yang diturunkan oleh Allah. II. Kewajiban Terhadap Akalnya Dia harus membekali akalnya dengan pengetahuan yang benar sehingga akan mantap dalam bertindak. Kemudian membekali dengan sejarah Islam yang mengandung keteladanan. Juga tak lupa membekali dirinya dengan pengetahuan modern seperti sosial kemasyarakatan, kesehatan, ekonomi, politik dan lainnya. Sehingga apabila dia telah mengetahui akan banyaknya ilmu-ilmu Allah itu, ia akan tambah takut dan rendah hati dalam bertindak. III. Kewajiban Terhadap Rumahnya Ini khusus bagi seorang muslimah yang telah berumah tangga. Dimana dia harus membangun rumah tangganya sejak awal di atas dasar taqwa dan menebarkan semangat rabbani yang harum dan menjadikan seluruh kebutuhannya dalam batas kecukupan. Rumah adalah kerajaan wanita dan dia adalah ratunya. Dimana disanalah ia mengembangkan segala kemampuannya dengan bebas. Apalagi ditambah dengan kehadiran seorang anak yang akan menyita waktu dan perhatiannya. Harus disadari bahwa suami adalah pemimpin dalam rumah tangga yang mana memiliki beban dan tanggung jawab yang berbeda dengan isterinya. IV. Kewajiban Terhadap Masyarakatnya Muslimah harus berusaha ikut serta membangun masyarakatnya dimana ia berada dengan menebarkan akhlak yang baik, fikrah-fikrah Islami dan prinsip yang lurus. Halaman 4 dari 6

V. Kewajiban Menjadi Teladan Yang Baik Dia harus menjadi panutan dan memiliki kepribadian yang kuat sehingga ia akan sungguh-sungguh pada komitmennya akan kebenaran. Terlebih lagi bagi anakanaknya. VI. Kewajiban Menyebarkan Dakwah Seorang muslimah harus menyeru dan mengajak orang-orang yang ada disekitarnya untuk beriman kepada Allah, mengingat-nya, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran serta sekuat tenaga memberikan pemahaman. Selain itu dia juga harus berusaha memberikan kabar gembira, semangat dan kebanggaan kepada kaum muslimat tentang persaudaraan dan kecintaan karena Allah. Sesungguhnya orang mu min itu bersaudara. Kewajiban-kewajiban yang diuraikan di atas, merupakan realisasi kewajiban kita diciptakan yaitu untuk beribadah kepada Allah. Karena itu, mulailah wahai para muslimah mengenali dirinya sebelum bertindak. Karena seluruh potensi muslimah dapat dikembangkan sesuai dengan porsinya dan kewajiban-kewajiban yang harus dijalani sehingga muslimahmuslimah berpotensi akan bermunculan dan menebarkan kasih sayang tanpa mengabaikan atau meninggalkan yang fardhu dan kodratnya sebagai wanita. Wallahu a lam. Halaman 5 dari 6